Cegah Serangan Brute Force: Ini 5 Strategi Terbaik
icon search
icon search

Top Performers

Mengungkap Bahaya Serangan Brute Force: Intip 5 Strategi Pertahanan Terbaik

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Mengungkap Bahaya Serangan Brute Force: Intip 5 Strategi Pertahanan Terbaik

Brute Force 1

Daftar Isi

Di era digital yang serba terhubung ini, keamanan data menjadi pertaruhan besar. Bak berlian di tengah padang gurun, data pribadi dan rahasia bisnis senantiasa menjadi incaran para peretas digital. Salah satu modus operandi paling tua namun masih ampuh adalah serangan brute force yaitu upaya paksa massal untuk memecahkan kata sandi dan menjebol sistem keamanan.

 

Bagaikan sekawanan serigala lapar, para penyerang brute force ini tak kenal lelah mencoba kombinasi kata sandi hingga menemukan kunci untuk membuka pintu gerbang terlarang. 

 

Motif mereka beragam, dari mengeksploitasi iklan demi keuntungan finansial hingga pencurian data sensitif yang dapat menghancurkan reputasi perusahaan. Kecanggihan teknologi terkini bahkan mengancam untuk mempermudah pelaku melakukan aksinya.

 

Namun jangan lengah dan khawatir berlebihan terhadap hal tersebut, karena ada senjata ampuh untuk melawannya. Nah dengan memahami seluk-beluk serangan brute force, kita dapat membangun pertahanan tangguh guna melindungi aset berharga. 

 

Bersiaplah untuk mengungkap bahaya yang mengintai dan 5 strategi bertahan terbaik dalam menghadapi serangan brute force yang tak kenal ampun.

 

Apa itu Serangan Brute Force? Mengenal Sang Pemaksa

Serangan brute force adalah metode peretasan yang memanfaatkan kekuatan bruto komputer untuk mencoba semua kemungkinan kombinasi kata sandi, kredensial login, atau kunci enkripsi hingga menemukan yang benar, seperti yang kami kutip dari situs  Kaspersky.com.

 

Awal sejarahnya, teknik ini dilakukan secara manual oleh peretas yang menguji satu persatu kombinasi kata sandi populer seperti “password123”. Namun, seiring perkembangan teknologi, serangan brute force kini bisa diotomatisasi dan dilakukan secara masif oleh komputer dengan kecepatan tinggi.

 

Serangan brute force kerap menjadi pilihan terakhir bagi peretas ketika upaya peretasan lain gagal. Meskipun memakan waktu lama, pendekatan ini terbukti masih mampu menjebol sistem keamanan yang kata sandinya kurang kuat. Salah satu contoh terkenal adalah peretasan akun email tokoh terkenal yang memicu skandal global.

 

Jenis-Jenis Serangan Brute Force yang Perlu Kamu Waspadai!

Jenis-Jenis Serangan Brute Force

 

Tahukah kamu bahwa tidak semua serangan brute force diciptakan sama. Berikut adalah variasi serangan yang kerap dilancarkan para peretas:

 

1. Serangan Brute Force Sederhana

Jenis yang pertama adalah serangan brute force sederhana merupakan jenis serangan paling dasar di mana peretas mencoba menebak kata sandi secara manual atau menggunakan program sederhana untuk mencoba semua kemungkinan kombinasi angka dan huruf.

 

2. Serangan Kamus

Pada jenis ini, peretas memanfaatkan daftar kata sandi populer yang biasa digunakan seperti nama hewan piaraan atau tanggal lahir untuk mempersingkat waktu pencarian.

 

3. Serangan Hibrida

Serangan hibrida ini mengkombinasikan serangan kamus dengan brute force sederhana tujuannya untuk memperluas cakupan pencarian kombinasi kata sandi yang mungkin jauh lebih sulit dibanding dengan serangan kamus..

 

4. Serangan Terbalik

Serangan ini merupakan kebalikan dari serangan brute force normal, di mana peretas memulai dengan kata sandi yang telah diketahui untuk mencari nama pengguna yang valid.

 

5. Kredensial 

Dalam serangan ini peretas mencoba memanfaatkan kebiasaan buruk pengguna yang lengah dengan menggunakan kata sandi yang sama di berbagai akun dengan mencoba kombinasi nama pengguna dan kata sandi yang telah dicuri sebelumnya.

 

Mengintip Dibalik Motif Penyerang Brute Force

Tahukah kamu bahwa mencuri data dan membobol sistem keamanan bukanlah tujuan akhir bagi para peretas brute force. Berikut motif-motif di balik aksi mereka yang perlu diwaspadai:

 

1. Mengeksploitasi Iklan dan Data Aktivitas

Banyak peretas melancarkan serangan demi memanipulasi iklan di situs web untuk mendapatkan keuntungan finansial dari setiap klik atau penayangan iklan.

 

2. Mencuri Data Pribadi yang Berharga

Akses ke akun pribadi membuka akses untuk mencuri informasi sensitif seperti data keuangan, informasi medis, hingga identitas.

 

3. Menyebarkan Malware Jahat

Serangan brute force kerap dimanfaatkan untuk menyebarkan malware guna menginfeksi lebih banyak komputer dan jaringan.

  • Membajak Sistem untuk Kejahatan Siber

Motif komputer yang disusupi bisa dimanfaatkan untuk aktivitas seperti menyerang sistem jaringan yang lebih besar atau serangan DDoS massal.

  • Menghancurkan Reputasi Bisnis

Jahatnya beberapa pelaku hanya ingin mencoreng nama baik perusahaan atau situs web dengan mengisinya dengan konten tak pantas atau merusak kredibilitas.

 

4. Persenjataan Andalan Para Penyerang

Untuk memaksimalkan keberhasilan, para peretas memanfaatkan perangkat lunak dan perangkat keras khusus dalam serangannya seperti:

  • Menggunakan Software Pemecah Kata Sandi

Mungkin belum banyak yang  mengetahui bahwa banyak peretas yang menggunakan alat bantu canggih seperti Aircrack-ng untuk Wi-Fi atau John the Ripper untuk memecahkan hash kata sandi.

  • Daya Komputasi Tinggi untuk Serangan Massal

Dengan menggunakan Prosesor GPU dan CPU dengan daya komputasi tinggi memungkinkan pencarian kombinasi kata sandi dalam skala besar secara masif dan cepat.

 

Potensi Resiko Serangan Brute Force Terhadap Industri Kripto

 

Mungkin belum banyak yang mengetahui bahwa serangan brute force juga berpotensi membahayakan keamanan dalam industri kripto, seperti pada aset kripto, wallet, platform kripto dan aplikasi yang berhubungan dengan aset di dunia kripto, ada beberapa kategori yang memungkinkan untuk diserang:

 

Contohnya saja banyak platform kripto menggunakan kata sandi, frasa atau kode unik untuk mengamankan aset kripto seperti Bitcoin. Misalnya, satu lembaga perdagangan kripto di luar negeri yang menggunakan frasa unik seperti “58=P@” untuk melindungi portofolio kripto.

 

Frasa seperti itu berpotensi membahayakan jika disusupi atau diretas. Ketika digunakan di dalam sistem, frase seperti “58=P@” ini juga diketahui sebagai “Brain Wallet”. Banyak perusahaan crypto menggunakan Brain Wallet untuk mengelola portofolio kripto mereka sendiri. Mereka dilindungi dengan HMAC-SHA-256, yang memungkinkan frase tersebut dibuat menjadi rahasia. Ini mirip dengan serangan menComcatan Haberakan.

 

Tetapi beberapa waktu yang lalu, serangan ini digunakan untuk menyerang crypto pada salah satu perusahaan. Dimana hacker yang menyerang di satu platform crypto memungkinkan untuk mendapatkan akses ke situs web dengan berbagai macam strategi untuk masuk ke akun customer seperti menghack password maupun dengan cara lain.

 

Tips Strategi Membangun Pertahanan Tangguh Untuk Menghadapi Brute Force

Tips Strategi Membangun Pertahanan Tangguh Untuk Menghadapi Brute Force

Mengingat bahayanya yang dapat mengancam keamanan data, diperlukan langkah-langkah pertahanan yang kuat untuk menghadapi serangan brute force. Berikut adalah strategi yang dapat diterapkan:

1. Memperkuat Kata Sandi 

Kata Sandi Salah satu lini pertahanan terbaik adalah dengan menggunakan kata sandi yang panjang, kompleks, dan tidak mengikuti pola umum. Hindari menggunakan kata sandi seperti tanggal lahir atau nama hewan piaraan yang mudah ditebak. Manfaatkan juga manajer kata sandi yang aman untuk menyimpan semua kata sandi dengan terlindungi.

 

2. Melindungi Data 

Tips selanjutnya adalah dengan melindungi data dengan enkripsi dan teknik hashing yang digunakan untuk menyimpan data login pengguna. Gunakan juga metode salting (penambahan data acak sebelum dimasukkan melalui fungsi hash) untuk membuat kata sandi semakin sulit dipecahkan. Hal ini penting untuk melindungi informasi sensitif seperti nama pengguna dan kata sandi.

 

3. Meningkatkan Enkripsi dan Autentikasi Multi-Faktor

Selanjutnya adalah jangan hanya mengandalkan kata sandi yang rumit, tingkatkan juga sistem enkripsi data dengan algoritma terkuat seperti AES 256-bit. Tambahkan juga autentikasi multi-faktor seperti token sekali pakai atau autentikasi biometrik untuk mengamankan akses masuk.

 

4. Pembatasan Upaya Login dan Pemblokiran IP

Dengan pembatasan mengaktifkan jumlah upaya login yang diperbolehkan dalam jangka waktu tertentu dapat juga menjadi strategi yang ampuh untuk mencegah brute force. Jika ada indikasi beberapa kali upaya gagal login, segera blokir alamat IP tersebut untuk mencegah aktivitas mencurigakan.

 

5. Pengelolaan Akun yang Ketat

Caranya adalah dengan menghapus akun yang sudah tidak aktif atau tidak digunakan, dan batasi hak akses hanya untuk pengguna yang benar-benar membutuhkannya. Lakukan audit rutin pada akun-akun akses lainnya dengan akses izin yang tinggi.

 

Selain itu, tingkatkan kewaspadaan dengan memantau setiap aktivitas mencurigakan seperti upaya login berulang yang gagal. Pantau pula rilis keamanan terbaru untuk segera memperbaiki kerentanan yang teridentifikasi.

 

Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak ada sistem yang 100% kebal dari serangan brute force. Namun dengan menerapkan standar dan langkah-langkah keamanan terbaik di atas, organisasi dan individu dapat membangun pertahanan tangguh untuk mencegah dan meminimalisir risiko terpapar jenis serangan siber ini.

 

Kesimpulan

Serangan brute force adalah salah satu ancaman keamanan siber tertua namun masih relevan di era modern ini. Motif para pelaku yang beragam, ditunjang oleh kecanggihan teknologi, membuatnya tetap menjadi modus operandi favorit dalam dunia peretasan.

 

Namun di balik ancaman itu, terdapat cara-cara untuk membangun pertahanan tangguh. Mulai dari memperkuat praktik manajemen kata sandi, meningkatkan sistem enkripsi dan autentikasi, hingga pengelolaan akun yang ketat, berbagai upaya dapat dilakukan.

 

Yang terpenting, sadarilah bahwa keamanan data adalah tanggung jawab bersama. Organisasi perlu memfasilitasi sistem dan kebijakan yang aman, sementara setiap individu pengguna harus mengadopsi kebiasaan yang mendukung keamanan maksimal.

 

Tak dapat dipungkiri, serangan brute force akan terus berkembang seiring waktu. Namun dengan strategi pertahanan yang tepat dan kewaspadaan yang konsisten, kita dapat menghadang para penyerang dan menjaga aset berharga tetap aman dari jangkauan mereka. Masa depan keamanan siber ada di tangan kita semua.

 

Nah, itulah tadi informasi mengenai bahaya serangan brute force mulai dari pengertian hingga tips strategi membangun pertahan terhadap serangannya.

Dan jangan lupa update wawasan kamu mengenai dunia kripto dan teknologi blockchain dengan membaca berbagai informasi terupdate dari Akademi crypto, dengan mengenali aset kripto yang akan diinvestasikan nantinya tentu saja semakin banyak pengetahuan yang dimiliki, semakin bijak pula keputusan investasi yang dapat diambil.

Oya, informasi tambahan untuk mempermudah kamu untuk trading kripto via handphone, yuk gunakan aplikasi crypto terbaik dari INDODAX yang bisa kamu download secara gratis di google play store maupun App Store.

 

FAQ

 

1. Apa yang dimaksud dengan serangan brute force?

Serangan brute force adalah metode peretasan yang mencoba memecahkan kata sandi, kredensial login, atau kunci enkripsi dengan mencoba semua kemungkinan kombinasi secara paksa.

2. Apa saja jenis-jenis serangan brute force?

Jenis-jenis serangan brute force meliputi serangan sederhana, kamus, hibrida, terbalik, dan pengisian kredensial.

3. Mengapa peretas melakukan serangan brute force? 

Motif di balik serangan brute force antara lain untuk mengeksploitasi iklan/data aktivitas, mencuri data pribadi, menyebarkan malware, membajak sistem, atau menghancurkan reputasi perusahaan/situs web.

4. Alat apa saja yang digunakan dalam serangan brute force?

Alat yang digunakan meliputi software pemecah kata sandi seperti Aircrack-ng dan John the Ripper, serta perangkat keras dengan daya komputasi tinggi seperti GPU dan CPU.

5. Bagaimana cara membangun pertahanan terhadap serangan brute force?

Pertahanan meliputi memperkuat praktik kata sandi, melindungi data login pengguna, meningkatkan enkripsi dan autentikasi, membatasi upaya login, pengelolaan akun yang ketat, dan memantau aktivitas mencurigakan.

 

*Disclaimer


Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan pertimbangkan dengan baik sebelum berinvestasi. Gunakan dana yang tidak terlalu vital bagi kebutuhan kamu sebelum terlibat dalam investasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainya menjadi tanggung jawab pembaca.

 

 Author: RB & AL

Lebih Banyak dari Bitcoin

Koin Baru dalam Blok

Orderly NetworkLearnTrade
GMXLearnTrade
MyroLearnTrade

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 13.78%
bnb BNB 0.37%
matic Matic Network 3.21%
sol Solana 5.53%
eth Ethereum 3.12%
idx IDRX 3.42%
ada Cardano 1.76%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
ASIXV2/IDR
ASIX Token
2
100%
BTR/IDR
Btrips
2
100%
POLS/IDR
Polkastart
6.150
72.7%
PANDO/IDR
Pando
4
33.33%
VIDYX/IDR
VidyX
4
33.33%
Nama Harga 24H Chg
HIBS/IDR
Hiblocks
1
-50%
BAL/IDR
Balancer
27.443
-28.53%
TOKO/IDR
Tokoin
6
-25%
MTL/IDR
Metal DAO
9.615
-24.87%
TNSR/IDR
Tensor
4.575
-21.08%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Investasi Sekarang! 3 Crypto dengan Signal Kuat
07/08/2024
Investasi Sekarang! 3 Crypto dengan Signal Kuat

Pasar kripto sedang mengalami penurunan tajam, menciptakan peluang bagi investor

07/08/2024
Nasdaq Ajukan Opsi Trading BlackRock Ethereum Trust ke SEC
07/08/2024
Nasdaq Ajukan Opsi Trading BlackRock Ethereum Trust ke SEC

Nasdaq telah mengambil langkah strategis dengan mengajukan permohonan kepada Komisi

07/08/2024
Memahami CBDC: Panduan untuk Trader Kripto
06/08/2024
Memahami CBDC: Panduan untuk Trader Kripto

Central Bank Digital Currencies (CBDCs) telah menjadi topik yang semakin

06/08/2024