Ceteris Paribus: Pengertian, Kelebihan & 5 Contohnya
icon search
icon search

Top Performers

Apa Itu Ceteris Paribus? Ketahui Manfaat & Cara Kerjanya!

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Apa Itu Ceteris Paribus? Ketahui Manfaat & Cara Kerjanya!

Apa Itu Ceteris Paribus? Ketahui Manfaat & Cara Kerjanya!

Daftar Isi

Saat mempelajari ilmu ekonomi, kita akan sering mendengar istilah ceteris paribus. Secara harfiah, ceteris paribus merupakan frasa dalam bahasa Latin yang artinya “semuanya tetap” atau “all else being equal” dalam bahasa Inggris.

 

Sebagai asumsi dominan dalam pemikiran ekonomi utama, frasa ini berfungsi sebagai indikasi singkat tentang efek satu variabel ekonomi terhadap yang lain, dengan asumsi bahwa semua variabel lain tetap sama (konstan). 

 

Nah, untuk lebih memahami tentang apa itu ceteris paribus, penerapan, manfaat, hingga cara kerjanya, simak ulasan selengkapnya berikut ini!

 

Apa Itu Ceteris Paribus?

Dalam ilmu ekonomi dan keuangan, ceteris paribus merupakan konsep umum yang digunakan untuk menyusun argumen sebab-akibat. 

 

Sebagai contoh, seorang ahli ekonomi dapat menyatakan bahwa peningkatan upah minimum akan meningkatkan tingkat pengangguran, penambahan pasokan uang akan menyebabkan inflasi.

 

Tak hanya itu, penurunan biaya operasional juga akan meningkatkan keuntungan perusahaan, atau penerapan peraturan kontrol sewa di kota akan mengurangi pasokan perumahan yang tersedia.

 

Meskipun tentu saja ada faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil ini, penggunaan ceteris paribus memungkinkan asumsi bahwa semua faktor lainnya tetap konstan, sehingga perhatian dapat difokuskan hanya pada pengaruh satu faktor.

 

Adapun dalam bidang ilmu ekonomi dan ilmu sosial lainnya, ceteris paribus sering digunakan untuk mempermudah pemahaman tentang bagaimana satu faktor mempengaruhi faktor lainnya dengan mengabaikan pengaruh faktor lain yang mungkin ada dalam situasi tertentu.

 

Konsep ini bermanfaat karena banyak variabel yang dapat mempengaruhi suatu peristiwa atau hasil dalam kehidupan nyata. 

 

Penerapan Ceteris Paribus

 

Apa Itu Ceteris Paribus? Ketahui Manfaat & Cara Kerjanya!

 

Ceteris paribus umumnya digunakan dalam penjelasan mengenai penawaran dan permintaan, makroekonomi, upah minimum, suku bunga, dan rantai pasokan (supply chain).

 

Sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari, dapat dinyatakan bahwa “jika harga suatu barang meningkat maka permintaan barang akan berkurang”. 

 

Asumsi ini menciptakan hubungan sebab-akibat antara harga dan permintaan barang dengan mengabaikan faktor lain.

 

Faktor lain yang dimaksud mencakup faktor yang diketahui maupun tidak diketahui yang dapat mempengaruhi keterkaitan antara harga dan permintaan, seperti selera, pendapatan, dan harga barang lainnya. 

 

Dalam ceteris paribus, faktor-faktor tersebut dianggap tetap atau tidak berubah sehingga perhitungan hanya memfokuskan pada satu dampak saja karena asumsi tersebut.

 

Contoh lain dari penerapan ceteris paribus adalah jika pasokan uang meningkat maka akan menyebabkan inflasi. Jika upah minimum ditingkatkan maka pengangguran juga akan meningkat. 

 

Namun, tentu saja, semua asumsi tersebut didasarkan pada pengabaian terhadap faktor-faktor lainnya. Di sisi lain, para ekonom menggunakan ceteris paribus untuk merancang dan menguji model ekonomi.

 

Manfaat Ceteris Paribus

Penerapan asumsi ceteris paribus dalam pengukuran suatu indikator ekonomi akan memberikan beberapa manfaat atau keuntungan. Berikut ini beberapa manfaatnya yang perlu diketahui, antara lain:

 

1. Menggunakan Pendekatan Metode Ilmiah

Dengan memanfaatkan asumsi ceteris paribus, para ekonom dapat menggunakan pendekatan metode ilmiah untuk membuktikan suatu teori tanpa harus melakukan uji yang identik. 

 

Pendekatan metode ilmiah melibatkan pembuatan kerangka kerja yang sesuai, pembuatan asumsi, dan pengujian teori sesuai dengan asumsi serta kerangka kerja yang telah dibuat.

 

2. Memanfaatkan Informasi yang Lengkap

Jika informasi ekonomi tidak lengkap maka model ekonomi yang dibuat dapat memiliki kelemahan. Ceteris paribus membantu ekonom untuk menciptakan model ekonomi yang mendekati realitas di dunia nyata. Jika prediksi tidak akurat maka model itu dapat direvisi.

 

3. Menaksir Skenario yang Mustahil

Dengan memanfaatkan ceteris paribus, para ekonom dapat menyusun skenario ekonomi yang mungkin tidak terjadi di dunia nyata. Mereka dapat membayangkan skenario yang mustahil dengan menganalisis skenario-skenario yang sudah terjadi sebelumnya.

 

4. Meningkatkan Akurasi Penelitian

Penggunaan ceteris paribus dapat meningkatkan akurasi penelitian dengan menghilangkan faktor yang tidak penting dan fokus pada variabel signifikan yang berkontribusi dalam perhitungan ekonomi.

 

5. Memudahkan Analisis Ekonomi yang Rumit

Ceteris paribus memungkinkan penghitungan dan analisis variabel yang ingin diteliti saja. Dengan demikian, jumlah total variabel berkurang sehingga meningkatkan efektivitas dan efisiensi analisis.

 

Cara Kerja Ceteris Paribus

Mengutip laman economicsonline.co.uk, dalam ekonomi, ceteris paribus sering digunakan karena terdapat begitu banyak variabel yang terus berubah. Sebaliknya, hukum gravitasi mudah dipahami karena jarang terjadi sesuatu yang lain ikut campur. 

 

Dalam ekonomi, segala sesuatu selalu berubah, yang membuat lebih sulit menciptakan hukum-hukum ekonomi daripada menciptakan hukum-hukum fisik. 

 

Penggunaan frasa ceteris paribus membuat ekonomi tampak lebih sederhana dengan memungkinkan kita membayangkan situasi di mana hanya dua variabel yang dapat berubah. 

 

Dengan kata lain, ceteris paribus membantu kita fokus pada cara variabel tergantung dipengaruhi oleh perubahan variabel bebas. 

 

Hukum permintaan dapat dijelaskan oleh seorang ekonom melalui penggunaan ceteris paribus. Ekonom tersebut dapat fokus pada permintaan sebagai variabel bebas dan harga sebagai variabel tergantung. 

 

Menurut hukum permintaan, ketika permintaan turun—ceteris paribus—, harga akan turun untuk memenuhi permintaan. 

 

Penggunaan ceteris paribus membantu kita memahami bahwa hanya dua variabel yang menjadi perhatian di sini, yaitu harga dan permintaan. Selama semua hal lain tetap sama, harga akan turun jika permintaan turun.

 

Ketika orang menginginkan lebih sedikit barang atau jasa, penjual menurunkan harga mereka. Atau, daripada menurunkan harga, penjual mungkin mengurangi produksi untuk menurunkan pasokan dan menjaga harga tetap stabil. 

 

Pilihan lain adalah merangsang permintaan dengan memperbarui produk, yang merupakan teknik yang digunakan oleh Apple untuk mempertahankan harga tinggi mereka. 

 

Dalam beberapa kasus, produsen tidak dapat menurunkan harga karena biaya mereka terlalu tinggi. Dalam situasi seperti ini, produsen sering kali menerima volume yang lebih rendah.

 

Kelebihan dan Kekurangan Ceteris Paribus

 

Apa Itu Ceteris Paribus? Ketahui Manfaat & Cara Kerjanya!

 

Mengutip laman masterclass.com, ceteris paribus sangat penting dalam ekonomi karena memberikan analisis berfokus fakta pada ilmu sosial ini. Terkait hal itu, penting dipahami bahwa ceteris paribus memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Berikut ini penjelasannya.

 

Kelebihan Ceteris Paribus

Berikut ini beberapa kelebihan ceteris paribus yang perlu diketahui, yaitu:

 

  • Metode ilmiah: Ceteris paribus menentukan bahwa semua variabel dikendalikan, menerapkan metode ilmiah pada ilmu sosial ekonomi.
  • Ekonomi positif: Berbeda dengan ekonomi normatif yang berfokus pada penilaian nilai, ekonomi positif dapat menguji teori menggunakan ceteris paribus untuk membuat prediksi yang diharapkan akurat dalam dunia nyata.
  • Makroekonomi dan mikroekonomi: Hampir semua model makroekonomi dan mikroekonomi utama menggunakan ceteris paribus, menjadikannya alat penting bagi mereka yang mempelajari ilmu sosial ini.
  • Penemuan harga: Ceteris paribus memungkinkan ekonom untuk membuat grafik penawaran dan permintaan statis serta kerangka kerja harga. Kerangka kerja ini menunjukkan kurva permintaan di mana kondisi ceteris paribus tetap konstan.

 

Kekurangan  Ceteris Paribus

Ada beberapa kekurangan dalam menggunakan hukum ceteris paribus, terutama karena memerlukan asumsi. Beberapa kelemahan dari hukum ini, antara lain:

 

  • Sifat manusia: Asumsi ceteris paribus mengabaikan dampak manusia pada tren ekonomi, dan oleh karena itu, mengabaikan aspek pasar yang sangat penting.
  • Penetapan harga: Ceteris paribus membantu dalam penentuan harga pada tahap awal produksi; namun, harga di kehidupan nyata pada akhirnya ditentukan oleh nilai subjektif versus harga yang akan dibayar konsumen, membuat langkah awal ini relatif tidak perlu.
  • Variabel: Ceteris paribus memfokuskan pada satu variabel dan pengaruhnya; namun, dalam ekonomi, ada banyak variabel yang harus dipertimbangkan, membuatnya sulit untuk mencakup semua kemungkinan variabel bebas.

 

5 Contoh Penerapan Ceteris Paribus dalam Bidang Ekonomi

Metodologi ceteris paribus sangat membantu bagi para ekonom yang mempelajari hal-hal berikut ini, di antaranya:

 

1. Rantai pasokan (Supply chain)

Ceteris paribus mempertimbangkan faktor produksi, seperti logistik, sumber daya, persaingan, dan tren pembeli untuk menentukan harga barang. 

 

Sebagai contoh, seorang penjual roti mengamati biaya bahan, tenaga kerja, kemasan, dan distribusi, selain pesaing, inflasi ekonomi, dan tren konsumen. 

 

Ceteris paribus menentukan bahwa jika faktor-faktor lain tetap sama, penurunan pasokan roti akan menyebabkan kenaikan harga.

 

2. Hukum penawaran dan permintaan

Dalam hukum permintaan, pembeli menuntut lebih sedikit barang ekonomi ketika harga tinggi. Hukum penawaran menyatakan bahwa penjual akan menyediakan lebih banyak barang ekonomi ketika harga tinggi. 

 

Interaksi kedua hukum ini menentukan harga pasar sebenarnya dan volume barang. Ceteris paribus mengidentifikasi, mengisolasi, dan menguji dampak variabel independen yang akan memengaruhi kedua hukum ini serta faktor kausal dalam penawaran pasar dan harga.

 

3. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)

Para ekonom menggunakan ceteris paribus untuk mempelajari GDP, dengan mengasumsikan variabel tetap untuk menentukan efeknya dalam pasar uang.

 

4. Tingkat suku bunga

Jika tingkat suku bunga naik (variabel independen) maka permintaan terhadap utang turun karena biaya pinjaman meningkat (variabel dependen).

 

5. Upah minimum

Para ekonom menggunakan ceteris paribus untuk menentukan efek potensial dari kenaikan upah minimum, termasuk kemungkinan hasil dari jumlah pekerjaan yang lebih sedikit jika perusahaan harus membayar karyawan lebih banyak.

 

Perbedaan Ceteris Paribus vs Mutatis Mutandis

Mengutip laman masterclass.com, adapun ceteris paribus dan mutatis mutandis adalah dua hukum ekonomi yang mempelajari hubungan sebab-akibat antara beberapa variabel spesifik. Perbedaan antara kedua hukum ini meliputi:

 

  • Jumlah variabel: Mutatis mutandis adalah frasa Latin yang berarti “perubahan yang perlu telah dilakukan”. Istilah tersebut mempertimbangkan bagaimana semua variabel berinteraksi satu sama lain, sedangkan ceteris paribus mempelajari variabel independen dan variabel dependen.
  • Sebab dan akibat: Tujuan mutatis mutandis adalah untuk memahami hubungan antara variabel dan bagaimana beberapa variabel berubah, sedangkan ceteris paribus fokus pada pemahaman kausalitas.
  • Model dunia nyata: Karena mutatis mutandis menganalisis beberapa variabel dan dampaknya satu sama lain, analisis ini lebih kompleks dan akurat dalam prediksi dunia nyata.
  • Penerapan/pengaplikasiannya: Mutatis mutandis lebih sering digunakan dalam hukum daripada ekonomi untuk membandingkan dua atau lebih kasus atau kontrak. 

 

Para ekonom menggunakan ceteris paribus untuk membangun dan menguji model dalam menganalisis penawaran dan permintaan, produk domestik bruto, dan tingkat suku bunga.

 

Apa Hubungan Ceteris Paribus dengan Hukum Permintaan?

Mengutip laman ukmindonesia.id, menurut Investopedia, Hukum Permintaan adalah salah satu konsep dasar dalam ekonomi yang menyatakan bahwa jumlah barang yang dibeli berbanding terbalik dengan harganya. 

 

Konsep tersebut sejalan dengan definisi Hukum Permintaan yang diambil dari Wikipedia, yang menyatakan bahwa “Semakin tinggi harga suatu barang, maka semakin sedikit jumlah permintaan terhadap barang tersebut. 

 

Begitu pula sebaliknya, semakin rendah harga suatu barang maka semakin banyak jumlah permintaan terhadap barang tersebut. *Ceteris paribus.

 

*) Ceteris paribus merupakan asumsi bahwa hukum permintaan ini hanya berlaku ketika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah atau dianggap konstan (tetap).

 

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, ceteris paribus menjadi alat yang sangat penting dalam analisis ekonomi. Konsep ini memungkinkan peneliti dan analis untuk mengisolasi pengaruh suatu variabel tanpa adanya gangguan dari variabel lain yang mungkin berubah.

 

Dengan menggunakan asumsi bahwa “semua hal lain tetap sama”, ceteris paribus memberikan pemahaman terhadap hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel ekonomi.

 

Namun, penting untuk menggunakan konsep ceteris paribus ini dengan bijak. Hal itu karena di dunia nyata, jarang sekali ada keadaan di mana semua faktor selain satu variabel tetap konstan. 

 

Oleh karena itu, meski ceteris paribus dapat memberikan pemahaman yang lebih mudah dan fokus pada analisis, kita perlu mengakui bahwa asumsi ini bersifat idealis dan dan hasil analisisnya sebaiknya diinterpretasikan dengan cermat.

 

Sebagai tambahan informasi, kamu juga dapat membaca artikel menarik lainnya seputar dunia ekonomi, seperti kebijakan fiskal dan hawkish dalam keuangan dan dampaknya pada kripto hanya di INDODAX Academy.

 

Perlu diingat, untuk memperluas pemahaman tentang teknologi blockchain, kamu sangat disarankan untuk membaca artikel-artikel terbaru yang ada di INDODAX Academy.

 

INDODAX Academy menyajikan berbagai materi, mulai dari konsep dasar hingga aspek yang lebih mendalam terkait dengan teknologi blockchain. Dengan membaca beragam artikel di INDODAX Academy, kamu dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai teknologi ini, termasuk penerapannya, dan memperoleh informasi terbaru terkait dunia kripto.

 

Yuk Investasi Aset Crypto di INDODAX

Nah, sekarang kamu sudah memahami tentang apa itu ceteris paribus, penerapan, manfaat, hingga cara kerjanya.

 

Selanjutnya, apabila kamu berminat untuk investasi aset crypto maka ada baiknya kamu cek terlebih dahulu coin rating crypto. Setelah mengecek harga kamu, kamu pun dapat membeli aset kripto di Indonesia crypto exchange tepercaya hanya di INDODAX.

 

Sebagai informasi, INDODAX adalah platform terkemuka sekaligus pionir dalam perdagangan (jual beli) aset kripto di Indonesia. Menjadi platform jual beli aset kripto yang telah teruji kredibilitasnya, INDODAX terus memberikan layanan tepercaya bagi para investor.

 

INDODAX pun memberikan akses yang mudah ke pasar aset kripto sembari menjamin keamanan transaksi para pengguna.

 

Ayo, segera mulai investasi aset kripto sekarang juga di INDODAX!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Halving Bitcoin Cash: Apa Dampak dan Perbandingan Vs Halving Bitcoin
26/04/2024
Halving Bitcoin Cash: Apa Dampak dan Perbandingan Vs Halving Bitcoin

Salah satu peristiwa penting dalam ekosistem kripto adalah halving Bitcoin

26/04/2024
Selain Bitcoin, Ada Dash Halving: Ketahui Perbedaan & Waktunya
24/04/2024
Selain Bitcoin, Ada Dash Halving: Ketahui Perbedaan & Waktunya

Dalam dunia aset kripto, khususnya pada Bitcoin, halving adalah sebuah

24/04/2024
Beam (BEAM) Kini Hadir di INDODAX!
23/04/2024
Beam (BEAM) Kini Hadir di INDODAX!

Pada akhir 2023, Merit Circle beralih ke BEAM sebagai token

23/04/2024