Apa Itu Inflasi? Ini yang Perlu Kamu Ketahui! 
icon search
icon search

Top Performers

Mengenal Inflasi: Definisi, Jenis, dan Faktor Penyebabnya

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Mengenal Inflasi: Definisi, Jenis, dan Faktor Penyebabnya

What is inflation

Daftar Isi

Keadaan harga barang dan jasa yang tinggi dalam jangka waktu tertentu merupakan pengertian inflasi. Berbeda dengan kenaikan harga barang satuan,  kondisi tersebut tidak dapat disebut sebagai inflasi. 

Dasar perhitungan inflasi dikumpulkan dari data harga hasil survei berbagai macam barang dan jasa yang mewakili belanja konsumsi masyarakat yang kemudian dibandingkan dengan data harga-harga periode sebelumnya.

Apa itu inflasi?

Perlu kamu ketahui bahwa inflasi adalah kenaikan harga barang maupun jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu seperti yang dikutip dari sumber website resmi bi.go.id.

Tentunya kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya.

Pada umumnya, perhitungan inflasi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia. BPS melakukan survei untuk mengumpulkan data harga dari berbagai macam barang dan jasa yang dianggap mewakili belanja konsumsi masyarakat. Kemudian data tersebut digunakan untuk menghitung tingkat inflasi dengan membandingkan harga-harga saat ini dengan periode sebelumnya.

Jenis-jenis inflasi

Jenis-jenis inflasi

Inflasi dibagi menjadi tiga jenis kategori, yaitu inflasi berdasarkan dampak ekonomi,  penyebab inflasi, dan sumbernya. 

1. Inflasi berdasarkan dampak ekonomi

  • Inflasi Ringan

Inflasi yang belum begitu mengganggu perekonomian negara dan mudah untuk dikendalikan dengan kenaikan harga di bawah 10% per tahun. 

  • Inflasi Sedang

Inflasi yang dapat menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang berpenghasilan tetap namun tidak membahayakan aktivitas perekonomian negara dengan  kenaikan sekitar harga 10%-30% per tahun.

  • Inflasi Berat

Inflasi ini dapat mengacaukan perekonomian sebuah negara karena umumnya kondisi ini membuat masyarakat tidak ingin menabung dan lebih memilih menyimpan barang karena bunganya jauh lebih rendah daripada nilai inflasi. Kenaikan harga jenis inflasi ini berada di besaran 30% – 100% per tahun. 

  • Inflasi Sangat Berat (Hyperinflation) 

Inflasi jenis ini sudah mengacaukan perekonomian sebuah negara dan sulit sekali untuk dikendalikan sekalipun sudah dilakukan kebijakan moneter dan fiskal. Kisaran inflasi jenis ini berada di harga 100% ke atas per tahun.

2. Inflasi berdasarkan penyebabnya

  • Demand pull inflation

Sebuah keadaan jika permintaan barang atau jasa lebih tinggi dari yang dapat dipenuhi oleh produsen.

  • Cost push inflation

Inflasi yang terjadi karena kenaikan biaya produksi yang membuat harga penawaran barang naik. 

  • Bottle neck inflation

Inflasi campuran yang disebabkan oleh faktor penawaran maupun permintaan.

3. Inflasi berdasarkan sumbernya

  • Inflasi berasal dari domestik

Inflasi yang berasal dari dalam negeri, dimana jumlah uang di masyarakatnya lebih banyak dibandingkan dengan yang dibutuhkan. Keadaan dimana barang atau jasa tertentu mengalami penurunan sementara permintaan pasar tetap dan tidak berkurang sehingga harga menjadi naik. 

  • Inflasi berasal dari luar negeri

Inflasi yang berasal dari luar negeri karena harga barang-barang impor semakin mahal yang disebabkan harga barang dari negaranya naik. 

Data Inflasi di Indonesia 

data inflasi bank indonesia

Image: Bi.go.id

Di atas ini merupakan table data inflasi di Negara Indonesia dari bulan Desember 2022 hingga bulan September 2023 dimana jika secara presentasi angka inflasi menurun dari 5,51% ke angka 2,28% menurut sumber Bi.go.id.

Perbedaan Inflasi, Deflasi, dan Stagflasi

Jika harga barang dan jasa mengalami kenaikan secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu, dapat dikatakan sedang mengalami inflasi. Inflasi ini dapat menurunkan perekonomian global karena tingginya harga menyebabkan terpangkasnya penjualan ritel dan rendahnya daya beli masyarakat. 

Indonesia sendiri pernah mengalami inflasi pada saat tarif bahan bakar minyak (BBM) meningkat, yang mengakibatkan biaya produksi juga meningkat. Hal ini menjadikan harga barang dan layanan seperti telur, cabai, dan daging ayam menjadi mahal.

Sementara, jika barang dan jasa secara terus menerus turun dalam jangka waktu tertentu dinamakan deflasi. Pengertian deflasi sendiri adalah meningkatnya daya beli uang dalam masa tertentu karena jumlah uang yang beredar relatif lebih kecil dibandingkan jumlah barang dan jasa yang tersedia. 

Adanya hal ini membuat masyarakat merasa diuntungkan karena harga barang dan jasa menjadi murah sehingga dapat pengeluaran mengecil. Namun kenyataannya keadaan seperti ini sedang mengalami deflasi. Turunnya permintaan barang, meningkatnya persediaan barang, banyaknya barang yang sama, serta jumlah uang yang beredar menurun adalah ciri-ciri terjadinya deflasi.

Terjadinya penurunan harga-harga produk akibat konsumsi dan daya produksi tidak seimbang, dinamakan deflasi sirkulasi. Namun jika harga-harga produk turun akibat adanya kebijakan yang gagal untuk menekan angka konsumsi berlebih masyarakat, disebut sebagai deflasi strategis.

Pada September 2019 berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik), Indonesia pernah mengalami deflasi. 82 kota di Indonesia mengalami deflasi hingga 0,27% yang diakibatkan oleh menurunnya harga komoditas makanan dan bumbu-bumbu dapur

Lalu, jika pertumbuhan ekonomi suatu negara melemah, angka penganggurannya tinggi, dan harga-harga barang mahal disebut sebagai stagflasi. Angka pengangguran yang tinggi dapat melemahkan daya beli masyarakat suatu negara. Indonesia pernah mengalami stagflasi pada tahun 1998 karena nilai tukar rupiah yang anjlok terhadap dolar Amerika. Sehingga harga barang-barang pada saat itu mahal dan nilai tukar pada uang yang beredar di masyarakat turun. 

Faktor-faktor penyebab inflasi 

Faktor faktor penyebab inflasi 

  • Naiknya biaya produksi

Naiknya biaya produksi terjadi karena tingginya harga bahan-bahan baku. Hal ini biasanya disebabkan oleh keberhasilan serikat buruh dalam menaikkan upah, atau naiknya harga bahan bakar minyak. 

  • Meningkatnya jumlah uang yang beredar

Jika jumlah uang yang beredar meningkat, membuat harga-harga produksi menjadi mahal. Tak hanya itu, jika pemerintah menggunakan sistem anggaran defisit juga dapat membuat jumlah uang yang beredar tinggi.

  • Meningkatnya jumlah permintaan barang dan jasa

Tingginya belanja pemerintah, permintaan untuk di ekspor, serta permintaan barang untuk kebutuhan swasta dapat meningkatkan jumlah permintaan barang dan jasa.

  • Devaluasi 

Hilangnya nilai mata uang suatu negara jika dibandingkan mata uang lainnya dapat menyebabkan impor menjadi mahal. Keadaan ini dinamakan devaluasi.

Dampak Inflasi

Inflasi memang memiliki dampak yang sangat serius bagi masyarakat, pebisnis, hingga negara. Salah satunya yaitu, gaji masyarakat tidak dapat naik, namun pengeluaran atau biaya belanja membengkak karena harga barang atau jasa yang menjadi kebutuhan primer meningkat. 

Selain itu, inflasi juga mempengaruhi minat masyarakat untuk menabung di bank karena bunga simpanan tabungan menjadi kecil. Ditambah, terdapat biaya administrasi setiap bulan di bank sehingga bunga yang diperoleh nasabah semakin minim. 

Inflasi juga memiliki pengaruh terhadap kegiatan investasi masyarakat, salah satunya investasi crypto karena inflasi mempengaruhi pergerakan kripto dalam jangka pendek. Bila inflasi sedang tinggi, biasanya harga bitcoin dan aset lain menurun. Sementara, bila inflasi melambat biasanya harga bitcoin dan aset lain meningkat. Kenaikan inflasi tentunya akan diikuti oleh kenaikan tingkat suku bunga.

Sementara jika membicarakan jangka panjang, salah satu hal yang dapat bertahan dari inflasi adalah aset kripto. Hal ini karena ketersediaan bitcoin hanya 21 juta keping. Jumlah bitcoin yang terbatas dan tidak mungkin bertambah, membuat nilainya relatif stabil terhadap inflasi. 

Berbeda dengan mata uang fiat dimana jumlahnya akan bertambah karena terus-menerus dicetak oleh bank sentral. Hal ini membuat uang fiat lebih sulit untuk dapat mempertahankan nilainya.

Daya beli masyarakat juga dapat menjadi turun akibat inflasi, sehingga masyarakat jadi hemat dalam berbelanja. Sedangkan, salah satu kunci untuk menggerakan perekonomian sebuah negara adalah hasil konsumsi masyarakat. Jika masyarakat mengurangi berbelanja, dapat melambatkan pertumbuhan ekonomi sebuah negara bahkan lebih rendah. 

Cara mengatasi dampak inflasi

Berikut beberapa cara untuk mengatasi dampak inflasi:

  • Kebijakan moneter yang ketat

Ketatnya kebijakan moneter dapat mengendalikan inflasi. Dengan menaikkan suku bunga, mengurangi pasokan uang yang beredar, serta menjual surat berharga pemerintah untuk menarik uang dari pasar dapat mengurangi pengeluaran konsumsi dan investasi, sehingga inflasi dapat terkendali. 

  • Kebijakan fiskal yang ketat

Kebijakan fiskal yang ketat dapat mengurangi pengeluaran dan menyeimbangkan anggaran. Salah satunya dengan mengurangi belanja publik, meningkatkan pajak, serta mengurangi subsidi yang menyebabkan tekanan inflasi.

  • Menjaga stabilitas harga barang dan jasa 

Pentingnya untuk memonitor dan mengatur harga komoditas yang memiliki dampak signifikan terhadap inflasi, salah satunya dengan intervensi pasar, pengelolaan stok, dan membuat kebijakan impor untuk menjaga stabilitas harga. 

  • Meningkatkan Investasi dan Inovasi 

Produksi dan efisiensi yang tinggi dapat menekan inflasi, misalnya dengan mendorong masyarakat melakukan inovasi dan berinvestasi dalam sektor ekonomi. 

  • Meningkatkan produksi dan produktivitas 

Dengan meningkatkan pasokan barang maupun jasa, permintaan masyarakat dapat terpenuhi sehingga tidak menimbulkan tekanan harga yang signifikan. 

Kesimpulan 

Sebagai kesimpulan, inflasi adalah keadaan yang membahayakan perekonomian dunia. Inflasi dibagi menjadi tiga jenis kategori, yaitu inflasi berdasarkan dampak ekonomi,  penyebab, dan sumbernya. 

Naiknya biaya produksi serta permintaannya, jumlah uang yang beredar banyak, dan devaluasi merupakan beberapa pemicu terjadinya inflasi. Hal ini mengakibatkan gaji masyarakat tidak dapat naik, pengeluaran atau biaya belanja membengkak, serta menurunkan daya beli masyarakat. 

Adanya kebijakan moneter dan fiskal yang ketat, stabilitas harga barang atau jasa terjaga, mendorong pertumbuhan investasi dan inovasi, serta tingginya produksi dan produktivitas dapat mengantisipasi terjadinya inflasi. 

Terkait hal ini, menjaga negara kita agar terhindar dari efek merugikan inflasi menjadi suatu keharusan. Oleh karena itu, kita perlu memberikan perhatian yang serius terhadap segala isu yang berhubungan dengan inflasi dan mengambil langkah bijak dalam pengelolaan keuangan serta investasi. 

Tak hanya inflasi, kamu juga dapat membaca Informasi menarik lainnya, seperti hiperinflasi dan konsep Produk Domestik Bruto (GDP) secara mendalam di INDODAX Academy.

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Apa Itu Halving Zcash? Ini Perbedaannya Vs Halving Bitcoin
01/05/2024
Apa Itu Halving Zcash? Ini Perbedaannya Vs Halving Bitcoin

Seperti halnya halving Bitcoin, halving Zcash adalah peristiwa penting dalam

01/05/2024
GameFi Saga Blockchain Ciptakan Ekonomi Gaming Baru
26/04/2024
GameFi Saga Blockchain Ciptakan Ekonomi Gaming Baru

Industri gaming telah lama menjadi salah satu sektor hiburan yang

26/04/2024
Grayscale Luncurkan Bitcoin Cash Trust (BCHG), Buka Akses Investasi BCH
25/04/2024
Grayscale Luncurkan Bitcoin Cash Trust (BCHG), Buka Akses Investasi BCH

Perusahaan investasi kripto terkemuka Grayscale Investments telah meluncurkan produk investasi

25/04/2024