Made in USA kini bukan sekadar label produksi. Di ranah kripto, istilah ini merujuk pada proyek-proyek blockchain yang dikembangkan oleh tim asal Amerika Serikat dan beberapa di antaranya mulai mencuri perhatian di tahun 2025.
Dalam beberapa bulan terakhir, sentimen pasar terhadap kripto buatan AS melonjak drastis. Hal ini tidak lepas dari sikap pemerintahan yang semakin mendorong regulasi ramah kripto. Bahkan, inisiatif untuk menciptakan stablecoin nasional USD1 dan rencana cadangan aset kripto federal menjadi katalis utama yang menggerakkan pasar.
Yang mengejutkan, sejumlah koin lokal AS menunjukkan pergerakan ekstrem beberapa melonjak hingga 100% dalam seminggu saja! Tak heran jika proyek-proyek ini kini menjadi sorotan investor global yang mencari peluang di tengah ketidakpastian pasar.
Apa Itu Crypto Made in USA?
Crypto Made in USA adalah aset kripto yang dibangun dan dikelola oleh tim atau entitas yang berbasis di Amerika Serikat. Definisi ini tidak hanya mencakup lokasi fisik pengembangan, tetapi juga struktur hukum dan kepatuhan terhadap regulasi AS.
Keunggulan kripto buatan AS terletak pada kejelasan regulasinya. Dengan SEC (Securities and Exchange Commission) yang mulai memberikan kerangka hukum yang lebih jelas, proyek-proyek ini memiliki pijakan yang lebih kokoh. Persetujuan ETF Bitcoin dan Ethereum pada tahun lalu menjadi tonggak penting yang menunjukkan keterbukaan regulator AS terhadap inovasi blockchain.
Beberapa contoh crypto Made in USA yang sudah dikenal luas termasuk Ripple (XRP), Solana (SOL), Chainlink (LINK), Ondo Finance (ONDO), dan pendatang baru seperti Pengu Coin (PENGU) yang menggemparkan pasar meme coin.
Kenapa Crypto Buatan AS Jadi Sorotan?
Dukungan Politik yang Menguat
Kebijakan kripto menjadi salah satu agenda penting di Washington. Inisiatif stablecoin USD1 yang dirancang sebagai alternatif digital untuk dolar AS mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan. Selain itu, wacana untuk menciptakan cadangan aset kripto nasional juga semakin menguat sebagai strategi untuk mempertahankan dominasi finansial AS di era digital.
Keunggulan Teknologi dan Infrastruktur
Amerika Serikat memiliki ekosistem teknologi yang matang dengan Silicon Valley sebagai pusatnya. Ketersediaan talent, pendanaan, dan infrastruktur kelas dunia membuat proyek blockchain buatan AS memiliki fondasi yang kuat untuk berinovasi. Universitas-universitas terkemuka seperti MIT dan Stanford juga aktif melakukan riset blockchain yang mendorong kemajuan teknologi di sektor ini.
Reaksi Pasar yang Antusias
Di tengah gejolak pasar global, kripto buatan AS justru menunjukkan ketahanan yang mengagumkan. Data dari CoinGecko menunjukkan bahwa rata-rata kapitalisasi pasar proyek blockchain AS tumbuh 22% selama Q1 2025, jauh di atas rata-rata industri yang hanya mencapai 8.3%.
Baca juga artikel terkait: Dampak Regulasi FCA & SEC pada Keamanan Kripto
5 Crypto ‘Made in USA’ Paling Menjanjikan 2025
1. SUI (Sui Network) – Naik 58% dalam 30 Hari
SUI adalah token native dari Sui Network, blockchain layer-1 yang dikembangkan oleh Mysten Labs yang berbasis di California. Didirikan oleh mantan engineer Meta yang bekerja pada proyek Diem (sebelumnya Libra), Sui Network menawarkan solusi skalabilitas yang superior dengan throughput transaksi hingga 120.000 TPS.
Yang membuat SUI istimewa adalah karena pertumbuhan ekosistem DeFi-nya yang eksponensial. Dalam tiga bulan terakhir, Total Value Locked (TVL) di platform ini meningkat dari $450 juta menjadi lebih dari $1.2 miliar! Kinerja tokennya pun mengikuti tren ini dengan kenaikan sebesar 58% dalam 30 hari terakhir.
Beberapa protokol unggulan di Sui Network termasuk Cetus (DEX), Scallop (lending platform), dan Bucket Protocol (stablecoin). Dengan adopsi yang terus meningkat dan dukungan dari venture capital terkemuka, SUI memiliki fundamental yang kuat untuk terus bertumbuh di tahun 2025.
2. PENGU (Pengu Coin) – Meledak 107% Seminggu
PENGU adalah fenomena baru di dunia meme coin yang berhasil mencuri perhatian komunitas kripto Amerika. Diluncurkan sebagai “meme coin buatan AS untuk rakyat AS”, PENGU memanfaatkan momentum patriotisme digital yang sedang marak.
Meskipun awalnya dianggap sebagai lelucon, PENGU berhasil membangun komunitas yang sangat aktif di platform Reddit dan X (Twitter). Likuiditas tokennya meningkat 5x lipat dalam sebulan, dan harganya meledak hingga 107% dalam tujuh hari terakhir.
Yang menarik, PENGU tidak memiliki utilitas teknis yang signifikan. Namun, beberapa whale kripto ternama telah terlihat mengakumulasi token ini, menemukan potensi pertumbuhan lanjutan. Meskipun risiko volatilitasnya tinggi, PENGU menjadi pilihan spekulatif yang menarik bagi trader yang mencari eksposur ke segmen meme coin.
3. ONDO (Ondo Finance) – Narasi Real World Asset
Ondo Finance adalah salah satu pioneer di bidang tokenisasi aset dunia nyata (RWA) di AS. Berbasis di New York, proyek ini fokus pada menghadirkan obligasi pemerintah dan korporasi ke blockchain melalui token USDY mereka.
ONDO telah menarik perhatian institusi finansial dengan pendekatan regulasinya yang proaktif. Didukung oleh Founders Fund dan Pantera Capital, Ondo Finance telah berhasil mengalokasikan lebih dari $300 juta aset tradisional ke dalam bentuk token.
Token ONDO sendiri berfungsi sebagai token governance yang memberi pemegang hak untuk berpartisipasi dalam keputusan protokol. Dengan narasi RWA yang semakin kuat di 2025, ONDO berada di posisi sempurna untuk memanfaatkan tren ini. Publikasi kripto seperti The Block dan Decrypt secara konsisten menyoroti Ondo sebagai salah satu proyek RWA paling menjanjikan di pasar.
4. AVAX (Avalanche) – Stabil di Tengah Koreksi
Avalanche adalah blockchain layer-1 yang dikembangkan oleh Ava Labs, perusahaan teknologi berbasis di New York. Dengan arsitektur unik yang terdiri dari tiga rantai terpisah (X-Chain, C-Chain, dan P-Chain), Avalanche menawarkan skalabilitas dan kecepatan yang luar biasa.
Yang membuat AVAX istimewa adalah ketahanannya di tengah koreksi pasar. Sementara banyak altcoin mengalami penurunan tajam, AVAX tetap stabil berkat fundamental yang kuat dan adopsi institusional. Beberapa kemitraan strategis dengan perusahaan Fortune 500 AS telah diumumkan dalam dua kuartal terakhir, termasuk kolaborasi dengan Deloitte untuk solusi blockchain di sektor audit.
Ekosistem Avalanche juga terus berkembang dengan TVL mencapai $5.8 miliar. Platform DeFi seperti Trader Joe dan lending protocol seperti AAVE di Avalanche mencatatkan volume transaksi harian yang konsisten. Dengan fokus pada interoperabilitas dan skalabilitas, AVAX memiliki potensi untuk menjadi infrastruktur blockchain utama di AS.
5. LINK (Chainlink) – Infrastruktur Data Global
Chainlink adalah oracle blockchain terkemuka yang dikembangkan oleh Chainlink Labs di San Francisco. Sebagai jembatan antara data dunia nyata dan smart contract, Chainlink memainkan peran krusial dalam ekosistem DeFi dan aplikasi blockchain lainnya.
Meskipun mengalami penurunan harga di Q1 2025, fundamental LINK tetap kuat. Adopsi layanan oracle Chainlink terus meningkat, dengan lebih dari $15 triliun nilai transaksi yang diamankan oleh jaringannya sepanjang 2024. Peluncuran Chainlink SCALE dan Cross-Chain Interoperability Protocol (CCIP) semakin memperkuat posisinya sebagai infrastruktur data blockchain paling terpercaya.
Beberapa analis memproyeksikan potensi rebound besar untuk LINK menjelang paruh kedua 2025, didorong oleh peningkatan adopsi perusahaan dan ekspansi ke use case baru seperti tokenisasi aset real estate dan pasar karbon. Dengan tim teknis yang kuat dan dukungan dari Google Cloud sebagai node operator, Chainlink memiliki posisi yang solid untuk pertumbuhan jangka panjang.
Kamu mungkin tertarik dengan ini juga: Chainlink: Cara Kerja dan Cara Membeli Aset Kriptonya
Risiko Investasi Crypto Buatan AS
Meskipun memiliki prospek cerah, investasi pada crypto buatan AS tidak lepas dari risiko. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Potensi Intervensi Regulasi
SEC masih belum sepenuhnya konsisten dalam pendekatan regulasinya terhadap kripto. Kasus seperti Ripple vs SEC menunjukkan bahwa bahkan proyek besar pun dapat menghadapi tantangan hukum yang berkepanjangan. Perubahan kebijakan yang tiba-tiba dapat berdampak signifikan pada nilai aset.
Sentralisasi Beberapa Proyek
Beberapa kripto buatan AS masih memiliki tingkat sentralisasi yang tinggi. Contohnya, Ripple Labs masih memegang porsi signifikan dari total supply XRP. Hal ini dapat menjadi titik kelemahan dan bertentangan dengan prinsip desentralisasi yang menjadi inti blockchain.
Overvaluasi Karena Hype
Narasi “Made in USA” dan dukungan politik dapat menciptakan bubble valuation yang tidak berkelanjutan. Beberapa proyek mungkin dihargai terlalu tinggi semata-mata karena asal-usulnya, bukan karena nilai teknologi atau adopsi riilnya.
Apa Kata Data Market Terkini?
Berdasarkan data terbaru dari CoinGecko dan CryptoSlate, kelima token yang dibahas di atas memiliki total kapitalisasi pasar gabungan sebesar $333 miliar per April 2025. Volume perdagangan harian mereka mencapai $28,6 miliar, menunjukkan likuiditas dan minat trader yang tinggi.
Distribusi kapitalisasi pasar:
- AVAX: $118 miliar
- LINK: $96 miliar
- SUI: $65 miliar
- ONDO: $42 miliar
- PENGU: $12 miliar
Yang menarik, menurut laporan BeInCrypto, aliran dana institusional ke proyek blockchain AS meningkat 78% year-over-year, menkamukan kepercayaan yang semakin besar dari investor profesional.
KESIMPULAN
Jika kamu tertarik mendalami dunia kripto lebih jauh, baca juga artikel edukatif lainnya di Indodax Academy, seperti:
- Cara Memilih Aset Kripto Yang Tepat
- Mengenal Keajaiban Real-World Asset (RWA) dalam Dunia Nyata
- Pengertian Apa Itu ETF Crypto dan Kegunaannya dalam Dunia Kripto
Crypto Made in USA menjadi tema investasi yang semakin relevan di tahun 2025. Dengan dukungan regulasi yang semakin jelas dan minat institusional yang meningkat, proyek-proyek blockchain asal AS memiliki peluang besar untuk berkembang.
Namun, perlu diingat bahwa kinerja masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan. Beberapa token mungkin akan terus melonjak, sementara yang lain dapat mengalami koreksi signifikan. Diversifikasi dan pemahaman mendalam tentang fundamental setiap proyek tetap menjadi kunci kesuksesan investasi.
Bagi investor yang mencari eksposur ke sektor kripto dengan tingkat keamanan regulasi yang lebih baik, crypto buatan AS patut masuk dalam watchlist 2025. Tetapi seperti semua investasi kripto, pahami risikonya dan lakukan riset mendalam sebelum membuat keputusan investasi.
Itulah pembahasan menarik 5 crypto made in USA kali ini yang bisa kamu pelajari lebih dalam hanya di Akademi crypto. Tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia kripto.
Dan untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store. Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apa benar crypto buatan AS lebih aman?
Tidak selalu, namun proyek berbasis AS umumnya memiliki tingkat transparansi dan kepatuhan regulasi yang lebih baik. Mereka cenderung lebih terbuka tentang struktur perusahaan, tim pengembang, dan laporan keuangan. Namun, ini tidak menjamin keamanan investasi atau menghilangkan risiko volatilitas harga. - Apakah SUI dan LINK termasuk crypto buatan AS?
Ya, keduanya dikembangkan oleh tim berbasis di AS. Sui Network dikembangkan oleh Mysten Labs yang berbasis di California, sementara Chainlink dikembangkan oleh Chainlink Labs yang berbasis di San Francisco. Keduanya terdaftar sebagai entitas bisnis di AS dan beroperasi sesuai dengan kerangka hukum AS. - Kenapa crypto buatan AS jadi perbincangan?
Ada tiga faktor utama: Pertama, dukungan politik yang semakin eksplisit terhadap inovasi blockchain. Kedua, masuknya institusi besar Wall Street seperti BlackRock dan Fidelity ke pasar kripto melalui ETF dan layanan custody. Ketiga, meningkatnya sentimen patriotisme digital di kalangan investor retail AS yang mencari alternatif terhadap proyek blockchain dari negara lain. - Bagaimana cara membedakan crypto buatan AS dengan yang lain?
Kamu dapat memeriksa beberapa hal: domisili perusahaan pengembang, lokasi tim utama, struktur hukum entitas, dan kepatuhan terhadap regulasi AS seperti pendaftaran dengan SEC atau FinCEN. Informasi ini biasanya tersedia di whitepaper proyek, website resmi, atau dokumen hukum seperti Form D yang diajukan ke SEC. - Apakah ada indeks atau ETF yang melacak kinerja crypto buatan AS?
Saat ini belum ada ETF yang secara khusus berfokus pada crypto buatan AS. Namun, beberapa indeks seperti MVIS US Listed Crypto Index dan Bloomberg Galaxy Crypto US Index mulai melacak kinerja aset digital yang terdaftar di bursa AS. Investor dapat menggunakan indeks ini sebagai benchmark untuk membangun portofolio crypto AS mereka sendiri.
Sumber:
BeInCrypto – “US Crypto Projects See 78% Surge in Institutional Inflows” (April 2025)
CoinGecko – US Projects Market Report Q1 2025
CryptoSlate – “Made in USA tokens outperform global market by 14%” (Maret 2025)
The Verge – “Worldcoin US Launch Highlights Growing Domestic Blockchain Scene” (Februari 2025)
Reuters – “USD1 Stablecoin Initiative Gains Bipartisan Support in Congress” (Januari 2025)