Mengenal DALL E AI: Buka Peluang Seni Digital Tanpa Batas
icon search
icon search

Top Performers

Mengenal Lebih Dekat DALL E AI: Membuka Peluang Kamu di Dunia NFT

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Mengenal Lebih Dekat DALL E AI: Membuka Peluang Kamu di Dunia NFT

Mengenal Lebih Dekat DALL E AI: Membuka Peluang Kamu di Dunia NFT

Daftar Isi

Teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Kemajuannya pun terus berlanjut dengan kecepatan yang mengesankan. Salah satu terobosannya adalah DALL E AI, yaitu sebuah inovasi yang memiliki kemampuan untuk mengkonversi teks menjadi gambar.

 

Kehadiran DALL E AI pun telah membawa revolusi penting dalam dunia seni digital dan menghadirkan dimensi baru dalam kreativitas manusia. Dengan kemampuannya mengubah teks menjadi gambar-gambar yang luar biasa, DALL E AI membuka pintu bagi ekspresi seni yang inovatif dan tidak terbatas.

 

Terkini, seperti dikutip dari laman openai.com/blog, Application Programming Interface (API) DALL E AI kini tersedia dalam versi beta publik. Mulai saat ini, para pengembang dapat memulai pembangunan aplikasi dengan API DALL E.

 

Nah, untuk lebih memahami tentang apa itu DALL E AI, mulai dari sejarah dan evolusinya, kelebihan dan kekurangannya, cara kerjanya, masa depan, hingga cara menggunakannya, simak ulasan selengkapnya berikut ini!

 

Sejarah dan Evolusi DALL E AI

DALL E adalah sistem buatan Open AI yang mampu menghasilkan gambar realistis berdasarkan instruksi teks. Nama DALL E berasal dari kombinasi seniman terkenal Salvador Dali dan karakter film WALL-E yang diproduksi oleh Pixar.

 

Keunggulan DALL E terletak pada kemampuannya untuk merespons perintah atau prompt dalam hitungan detik. Dirilis pertama kali pada bulan Januari 2021, DALL E telah mengalami perkembangan signifikan, bahkan telah diperkenalkan versi kedua, yaitu DALL E 2.

 

Daya tarik teknologi ini semakin berkembang, terutama di kalangan seniman yang melihat DALL E sebagai alat yang dapat membantu mereka menciptakan karya seni hanya dengan menuliskan sejumlah kata.

 

Setelah kesuksesan DALL E 2, OpenAI baru-baru ini mengumumkan peluncuran generasi terbaru dari generator gambar mereka, yaitu DALL E 3. Sebagai penerus generasi sebelumnya, DALL E 3 diakui memiliki kemajuan yang lebih canggih dalam memproses gambar berdasarkan teks atau perintah kompleks yang diinginkan oleh pengguna.

 

Berbeda dengan DALL E 2, DALL E 3 memiliki fokus yang lebih kuat dalam menciptakan keamanan untuk mencegah pembuatan gambar yang tidak pantas oleh generator. DALL E 3 juga telah dilatih untuk menolak menghasilkan gambar yang meniru karya orang lain. Namun, penggunaan DALL E 3 terbatas pada pelanggan Chat GPT Plus dengan biaya langganan sebesar $20 atau setara dengan Rp308.000 per bulan. 

 

Kelebihan dan Kekurangan DALL E AI

 

Mengenal Lebih Dekat DALL E AI: Membuka Peluang Kamu di Dunia NFT

 

DALL E sebagai sebuah teknologi AI canggih memberikan berbagai kemudahan bagi penggunanya. Tentu saja, kemunculan DALL E juga menimbulkan sejumlah kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum menggunakannya. 

 

Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan DALL E AI yang perlu diketahui oleh penggunanya, yaitu:

 

1. Kelebihan DALL E AI

 

  • DALL E merupakan platform ideal untuk menciptakan karya seni digital. Para profesional di bidang konten seperti blogger dan penerbit dapat memanfaatkan kemampuan ini karena gambar yang dihasilkan dapat digunakan untuk keperluan komersial.
  • Pengeditan gambar dengan DALL E dapat dilakukan tanpa memerlukan keterampilan desain atau fotografi yang tinggi. Pengguna hanya perlu memberikan perintah dan rincian sesuai dengan gambar yang diinginkan.
  • Semua gambar yang dihasilkan oleh DALL E tidak terlisensi sehingga hak cipta atau kepemilikan gambar sepenuhnya dimiliki oleh pengguna yang memberikan perintah.
  • DALL E dapat diakses secara gratis. Pengguna gratis dapat memperoleh 50 gambar pada bulan pertama dan 15 gambar gratis pada bulan-bulan berikutnya.

 

2. Kekurangan DALL E AI

 

  • Meskipun dijelaskan sebagai sistem yang mampu menciptakan gambar realistis, gambar yang dihasilkan oleh DALL E cenderung bersifat surealis dan belum sepenuhnya dapat menghasilkan gambar dengan citra realistis atau alami seperti pemandangan alam atau suasana perkotaan.
  • Kualitas gambar yang dihasilkan oleh DALL E sangat tergantung pada rincian perintah yang diberikan, sehingga terkadang hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, OpenAI menyarankan pengguna untuk memberikan perintah sejelas mungkin.
  • DALL E hanya dapat menerima perintah dalam bahasa Inggris, dan kemampuannya dalam memproses bahasa masih terbatas. Selain itu, DALL E tidak dapat menghasilkan gambar jika perintahnya melibatkan lebih dari tiga objek, angka, atau kalimat yang saling terhubung.
  • Seperti halnya dengan banyak implementasi AI generator lainnya, DALL E juga mendapatkan kritik karena berpotensi mengurangi kebutuhan akan pekerja kreatif profesional.

 

Bagaimana Cara Kerja DALL E AI

Model generator AI DALL E memiliki kemampuan untuk menghasilkan visual yang sangat detail berdasarkan deskripsi verbal. Untuk mencapai kemampuan ini, model ini mengintegrasikan konsep dari pemrosesan bahasa dan gambar. Berikut adalah penjelasan tentang cara kerja DALL E, antara lain:

 

Training Data

DALL E dilatih menggunakan kumpulan data yang besar berisi pasangan foto dan deskripsi teks terkaitnya. Hubungan antara informasi visual dan representasi tertulis diajarkan kepada model menggunakan pasangan gambar-teks ini.

 

Autoencoder Architecture

DALL E dibangun dengan menggunakan arsitektur autoencoder yang terdiri dari dua bagian utama, yakni encoder dan decoder. Encoder menerima gambar dan mengurangi dimensinya untuk menciptakan representasi yang disebut laten space atau “ruang laten”. Decoder kemudian menggunakan representasi laten space ini untuk membuat gambar.

 

Conditioning on Text Prompts

DALL E menambahkan mekanisme pemosisian pada arsitektur autoencoder konvensional. Hal itu menunjukkan bahwa DALL E memposisikan decoder-nya berdasarkan instruksi atau penjelasan berbasis teks saat menciptakan gambar. Petunjuk teks mempengaruhi penampilan dan konten dari gambar yang dihasilkan.

 

Laten Space Representation

DALL E belajar memetakan petunjuk visual dan teks tertulis ke dalam suatu laten space bersama dengan menggunakan teknik representasi laten space. Representasi laten space ini berfungsi sebagai jembatan antara dunia visual dan verbal. Dengan mengkondisikan decoder pada petunjuk teks tertentu, DALL E dapat menciptakan visual yang sesuai dengan deskripsi teks yang diberikan.

 

Sampling From The Laten Space

DALL E memilih titik-titik dari distribusi laten space yang telah dipelajari untuk menghasilkan gambar dari petunjuk teks. Titik-titik yang dipilih ini menjadi titik awal decoder. DALL E menghasilkan visual yang berkorelasi dengan petunjuk teks yang diberikan dengan memodifikasi titik-titik yang dipilih dan men-dekode-kannya.

 

Training and Fine Tuning

DALL E menjalani prosedur pelatihan menyeluruh menggunakan metode optimisasi mutakhir. Model diajarkan untuk mereproduksi gambar asli dengan akurat dan menemukan hubungan antara petunjuk visual dan tertulis. Kinerja model ditingkatkan melalui penyempurnaan, yang juga memungkinkan model untuk menghasilkan berbagai gambar berkualitas tinggi berdasarkan berbagai masukan teks.

 

Dapatkah DALL E AI Membuka Peluang di Pasar Seni Digital?

Pasar seni digital telah mengalami perubahan yang sangat besar, terutama dengan munculnya Non-Fungible Token (NFT) sebagai medium unik untuk karya seni digital. Terkait hal itu, teknologi DALL E AI membuka peluang baru yang menarik bagi seniman. 

 

DALL E AI dengan kemampuannya menghasilkan gambar realistis berdasarkan instruksi teks, memberikan seniman ruang untuk menggali inovasi dalam karya mereka. Dengan mengubah teks menjadi gambar, DALL E membantu menciptakan karya seni yang unik dan menggugah. Kemudian, DALL E juga memungkinkan seniman untuk menciptakan NFT yang benar-benar unik dan berbeda. Melalui penggabungan instruksi teks dengan kecerdasan buatan, seniman dapat mengeksplorasi ide-ide yang lebih mendalam, menciptakan karya yang memiliki nilai artistik dan keunikan tertentu.

 

Dengan adanya DALL E, pasar NFT dapat diperluas dengan karya-karya yang dihasilkan secara otomatis dan inovatif. Seniman yang menggunakan DALL E dapat meraih audiens yang lebih besar di pasar NFT karena karyanya memiliki daya tarik unik dan kemampuan untuk memenuhi permintaan yang berkembang. DALL E juga mempercepat proses kreatif dengan merespons perintah atau prompt dalam hitungan detik. Hal itu tidak hanya memungkinkan seniman untuk meningkatkan produktivitas, tetapi juga membuka potensi kolaborasi dan pertumbuhan kreatif yang lebih cepat.

 

Keamanan dan Etika dalam Penggunaan DALL E AI

OpenAI telah mengambil serangkaian langkah-langkah untuk memastikan keamanan penggunaan DALL E AI. 

 

Dengan mengimplementasikan langkah-langkah tersebut, OpenAI berkomitmen untuk memastikan bahwa DALL E AI digunakan dengan aman dan etis, serta menghormati hak cipta dan nilai-nilai keberagaman dalam produksi seni digital. Berikut ini beberapa langkahnya, yaitu:

 

1. Pembatasan Generator yang Merugikan

 

  • OpenAI telah membatasi kemampuan DALL E AI untuk menghasilkan gambar yang bersifat kekerasan, benci, atau dewasa.
  • Pemilihan konten paling eksplisit dari data pelatihan membantu mengurangi paparan DALL E AI terhadap konsep-konsep tersebut.

 

2. Penggunaan Teknik Lanjutan

 

  • Penerapan teknik canggih untuk mencegah generator fotorealistik dari wajah individu nyata, termasuk tokoh publik.
  • Upaya untuk mengidentifikasi dan memitigasi potensi risiko yang terkait dengan pembuatan gambar yang dapat menimbulkan dampak negatif.

 

3. Kebijakan Konten yang Tegas

 

  • Kebijakan konten OpenAI melarang pengguna menghasilkan konten kekerasan, dewasa, atau politik, serta kategori lain yang dapat melanggar etika atau hukum.
  • Filter otomatis akan menghentikan generator gambar jika instruksi teks atau unggahan gambar melanggar kebijakan.

 

4. Pemantauan Otomatis dan Manusia

 

  • Implementasi sistem pemantauan otomatis dan manusia untuk mengawasi penggunaan DALL E AI.
  • Kombinasi pemantauan otomatis dan intervensi manusia membantu mencegah penyalahgunaan dan melindungi keamanan pengguna.

 

Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Karya Seni dan Hak Cipta

Di samping itu, OpenAI juga melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyalahgunaan karya seni dan melindungi hak cipta.

 

Berikut ini beberapa upaya tersebut, antara lain:

 

1. Kebijakan Konten yang Jelas

 

  • Kebijakan konten OpenAI secara tegas melarang penggunaan DALL E AI untuk menghasilkan karya seni yang bersifat kekerasan, dewasa, atau politik.
  • Pembatasan ini ditetapkan untuk memastikan bahwa karya seni yang dihasilkan tetap sesuai dengan norma etika dan hukum.

 

2. Filter dan Identifikasi Pelanggaran Hak Cipta

 

  • Filter otomatis dikonfigurasi untuk mengidentifikasi instruksi teks atau gambar yang mungkin melanggar hak cipta atau menggunakan konten yang dilindungi hak cipta.
  • Identifikasi ini membantu mencegah generator gambar yang dapat menimbulkan masalah hukum terkait dengan hak cipta.

 

3. Kolaborasi dengan Pihak Berkepentingan

 

  • OpenAI menjalin kerjasama dengan pihak berkepentingan, termasuk pemegang hak cipta, untuk memahami dan menanggapi kekhawatiran terkait penggunaan DALL E AI.
  • Langkah-langkah kolaboratif diambil untuk mengoptimalkan peraturan dan kebijakan yang dapat melindungi karya seni dan hak cipta.

 

Tantangan dan Pertimbangan Etika

Dengan merespons kritik dan terus meningkatkan teknologinya, OpenAI berusaha menjawab tantangan etika dengan serius sambil mengutamakan pengembangan dan penggunaan teknologi kecerdasan buatan secara bertanggung jawab. 

 

Berikut ini tinjauan terhadap kritik dan tantangan yang dihadapi oleh teknologi DALL E, di antaranya:

 

1. Potensi Penyalahgunaan

 

  • Kritik: Teknologi seperti DALL E dapat disalahgunakan untuk menghasilkan konten yang merugikan, meresahkan, atau melanggar etika.
  • Tantangan: Mengelola risiko penyalahgunaan dan memastikan bahwa teknologi tidak memberikan kontribusi negatif terhadap masyarakat.

 

2. Keterbatasan Bahasa dan Konteks

 

  • Kritik: Kemampuan keterbatasan dalam memahami bahasa dan konteks tertentu, mungkin menghasilkan interpretasi yang tidak diinginkan.
  • Tantangan: Terus mengembangkan model untuk meningkatkan pemahaman bahasa dan konteks agar respons-nya lebih akurat dan sesuai.

 

3. Dampak pada Pekerjaan Seniman

 

  • Kritik: Kemampuan AI untuk menghasilkan karya seni memicu kekhawatiran tentang penggantian pekerjaan seniman manusia.
  • Tantangan: Mengelola dampak sosial dan ekonomi dari otomatisasi kreatif, dan mendorong kolaborasi antara AI dan seniman manusia.

 

4. Kekhawatiran Hak Cipta

 

  • Kritik: Generator otomatis konten dapat melibatkan hak cipta dan masalah kekayaan intelektual.
  • Tantangan: Mengembangkan mekanisme perlindungan hak cipta yang memadai dan bekerja sama dengan pemegang hak cipta untuk memahami dan mengatasi kekhawatiran mereka.

 

Untuk merespons kritik dan meningkatkan teknologinya, inilah beberapa langkah yang dilakukan oleh OpenAI, yakni:

 

  • OpenAI memberikan transparansi tentang langkah-langkah keamanan yang diambil dan batasan teknologi melalui komunikasi publik dan dokumentasi.
  • DALL E dilatih dengan menghilangkan konten eksplisit yang dapat merugikan dan dengan menerapkan kebijakan konten yang tegas.
  • OpenAI bekerja sama dengan ahli etika, seniman, dan pemangku kepentingan untuk mendapatkan masukan dan perspektif yang beragam.
  • OpenAI terus melakukan iterasi pada model dan mengimplementasikan perbaikan berkelanjutan berdasarkan masukan pengguna dan temuan riset.
  • OpenAI mempertahankan komitmen pada keamanan pengguna dan memastikan kebijakan kontennya tidak memperbolehkan generator konten yang dapat merugikan.

 

Masa Depan DALL E AI dan Seni Digital

 

Mengenal Lebih Dekat DALL E AI: Membuka Peluang Kamu di Dunia NFT

 

Terkait masa depan DALL E AI dan seni digital pada umumnya, ada beberapa prediksi yang dalam hal evolusi DALL E ke depannya. Salah satunya, DALL E diperkirakan akan mengalami peningkatan dalam kemampuan kreatifnya serta menghasilkan karya seni yang semakin kompleks dan inovatif berdasarkan instruksi teks. Evolusi DALL E pun dinilai dapat membawa perluasan dalam mengenali dan mereproduksi berbagai gaya seni sehingga membuka pintu untuk kolaborasi yang lebih kreatif dan eksplorasi estetika yang beragam. 

 

DALL E juga diharapkan akan lebih canggih dalam memahami konteks instruksi teks serta memastikan responnya lebih kontekstual dan sesuai dengan niat pengguna. Lebih jauh, DALL E mungkin akan diintegrasikan dengan teknologi lain, seperti augmented reality (AR) atau virtual reality (VR) sehingga membuka peluang baru dalam penciptaan seni digital interaktif. Di samping itu, juga kemungkinan akan terjadi peningkatan kolaborasi antara seniman manusia dan DALL E di mana teknologi menjadi alat kreatif yang memperkaya proses penciptaan seni.

 

Di lain sisi, peran DALL E dalam perkembangan seni digital dan NFT tidak dapat diragukan lagi. Salah satunya adalah DALL E dapat berperan dalam menghadirkan inovasi dalam dunia NFT dengan menyediakan lebih banyak pilihan untuk seniman menghasilkan karya digital yang dapat dijual sebagai NFT. Kemudian, DALL E pun dapat membantu seniman menghasilkan NFT yang benar-benar unik dan mencerminkan visi kreatif mereka serta menggabungkan kecerdasan buatan dengan esensi seni manusia.

 

Dengan kreativitas yang semakin berkembang, DALL E juga dapat meningkatkan daya tarik pasar NFT dengan menyajikan karya-karya yang berbeda dan mengikuti tren seni digital terkini. Seniman dapat menggunakan DALL E untuk eksplorasi gaya seni baru, menciptakan karya yang memadukan elemen tradisional dengan kecerdasan buatan. Peran lainnya adalah bahwa DALL E dapat membantu mendorong pemahaman terhadap seni digital dan memperluas apresiasi terhadap karya yang dihasilkan melalui kolaborasi antara manusia dan kecerdasan buatan.

 

Cara Menggunakan DALL E AI

Setelah memahami tantangan hingga masa depannya, kini saatnya untuk mengetahui cara menggunakan DALL E AI. Berikut ini beberapa langkah sederhana untuk menggunakan DALL E yang dapat dicoba, yaitu:

 

  • Pertama, akses laman web DALL E di https://labs.openai.com/
  • Buat akun secara gratis untuk mengakses beranda.
  • Di kolom pencarian, masukkan perintah atau prompt yang ingin digunakan untuk menghasilkan gambar, kemudian klik “Generate”. Jika tidak memiliki ide maka pengguna dapat langsung mengklik “Surprise me”. Sebagai contoh, cobalah prompt “A futuristic cityscape with flying cars, vibrant neon lights, and advanced architecture” dan hasilnya akan muncul.
  • Pilih salah satu gambar dan pengguna dapat menyimpannya dengan memilih “Save”, membagikannya dengan opsi “Share”, atau mengeditnya dengan opsi “Edit”.

 

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, DALL E pertama kali diperkenalkan pada bulan Januari 2021 dan telah mengalami kemajuan yang demikian pesat. Bahkan, versi penerusnya, DALL E 2, berhasil dirilis dengan peningkatan dalam hal fitur dan kemampuan. Teknologi itu semakin diminati, khususnya di kalangan seniman yang melihat DALL E sebagai alat yang dapat membantu mereka menciptakan karya seni hanya dengan memberikan instruksi tertulis.

 

Setelah kesuksesan DALL E 2, OpenAI baru-baru ini mengumumkan peluncuran generasi terbaru dari generator gambar mereka, yakni DALL E 3. Sebagai penerus generasi sebelumnya, DALL E 3 diakui memiliki kemajuan yang lebih canggih dalam memproses gambar berdasarkan teks atau perintah kompleks dari pengguna.

 

Jika dibandingkan dengan DALL E 2 maka DALL E 3 memiliki fokus yang lebih kuat pada keamanan, dengan tujuan mencegah pembuatan gambar yang tidak pantas oleh generator. DALL E 3 juga telah dilatih untuk menolak menghasilkan gambar yang meniru karya orang lain. Lebih jauh, penting juga untuk dicatat bahwa penggunaan DALL E 3 terbatas pada pelanggan Chat GPT Plus, dengan biaya langganan sebesar $20 atau setara dengan Rp308.000 per bulan.

 

Nah, sekarang kamu sudah memahami tentang apa itu DALL E AI, mulai dari sejarah dan evolusinya, kelebihan dan kekurangannya, cara kerjanya, masa depan, hingga cara menggunakannya.

 

Selanjutnya, kamu juga dapat membaca artikel menarik lainnya  seputar dunia chat AI, mulai dari Chat GPT, 6 Perbedaan Perplexity AI Vs Chat GPT, hingga Humata yang merupakan platform AI canggih hanya di INDODAX Academy. 

 

Untuk memperluas pengetahuan tentang teknologi blockchain, kamu pun sangat disarankan untuk membaca artikel-artikel terbaru di INDODAX Academy.

 

INDODAX Academy menyediakan materi yang mencakup konsep dasar hingga aspek yang lebih kompleks terkait dengan teknologi blockchain

 

Dengan membaca berbagai artikel yang tersedia di INDODAX Academy, kamu dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang teknologi ini, termasuk penerapannya dalam berbagai konteks, dan juga mendapatkan pembaruan terkini seputar dunia kripto.

 

Mari tingkatkan terus pengetahuan kamu tentang dunia blockchain dan aset kripto bersama INDODAX Academy!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Jangan Tertukar, Ini Perbedaan Utility Token vs. Token Sekuritas
03/05/2024
Jangan Tertukar, Ini Perbedaan Utility Token vs. Token Sekuritas

Aset kripto yang dipakai untuk membayar sebuah barang atau jasa

03/05/2024
Toncoin (TON) Kini Hadir di INDODAX!
30/04/2024
Toncoin (TON) Kini Hadir di INDODAX!

Kini, aset kripto Toncoin (TON) telah tersedia di INDODAX pada

30/04/2024
Degen (DEGEN) Kini Hadir di INDODAX!
30/04/2024
Degen (DEGEN) Kini Hadir di INDODAX!

Harga DEGEN naik hampir 100,000% dari $0.000023 menjadi di atas

30/04/2024