Emerging Market Adalah Pasar Berkembang, Ini Penjelasannya
icon search
icon search

Top Performers

Emerging Market Adalah Pasar Berkembang, Ini Penjelasannya

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Emerging Market Adalah Pasar Berkembang, Ini Penjelasannya

Emerging Market Adalah Pasar Berkembang, Ini Penjelasannya

Daftar Isi

Di beberapa tahun terakhir, peta kekuatan ekonomi bergeser. Kamu makin sering mendengar India, Indonesia, Brasil, hingga Vietnam dibicarakan dalam satu nafas dengan Amerika Serikat atau negara-negara Eropa. Pergeseran ini bukan kebetulan. Ada kelompok negara yang ekonominya sedang “naik kelas” dan semakin mempengaruhi arus perdagangan, investasi, sampai adopsi teknologi finansial. Kelompok itulah yang disebut emerging marketpasar berkembang.

 

Apa Itu Emerging Market?

Secara sederhana, emerging market adalah negara berkembang yang sedang bertransisi menuju status negara maju. Transisi ini terlihat dari meningkatnya pertumbuhan PDB, percepatan industrialisasi, perluasan basis kelas menengah, dan makin kuatnya keterlibatan negara tersebut di pasar global. Gambaran besarnya pada 2025: pertumbuhan negara emerging market diproyeksikan berada di kisaran sekitar dua kali laju negara maju. Secara global, kontribusi pasar berkembang terhadap tambahan pertumbuhan ekonomi dunia juga mendominasi. Polanya konsisten: ketika konsumsi domestik menguat, investasi produktif masuk, dan ekspor naik, mesin pertumbuhan negara-negara ini bekerja lebih efisien.

Pemahaman ini penting karena label “emerging” bukan sekadar istilah akademik. Ia mencerminkan perubahan struktural: dari ekonomi berbasis komoditas dan manufaktur berbiaya rendah ke ekonomi yang mengandalkan produktivitas, inovasi, dan adopsi teknologi—termasuk teknologi finansial dan aset digital.

 

Ciri-Ciri Utama Negara Emerging Market

Kamu akan menemukan beberapa karakter yang berulang pada hampir semua pasar berkembang. Masing-masing saling terkait, sehingga perubahan pada satu aspek sering memicu efek berantai pada aspek lainnya.

Pertumbuhan ekonomi cenderung lebih tinggi. Produk Domestik Bruto (PDB) riil tumbuh lebih cepat dibanding negara maju karena kombinasi bonus demografi, peningkatan investasi, hingga industrialisasi yang terus meluas. Pertumbuhan ini menjadi alasan utama investor global melirik pasar berkembang.

Pendapatan per kapita naik, namun masih menengah. Basis kelas menengah membesar sehingga konsumsi domestik menjadi penopang pertumbuhan. Meski begitu, pendapatan rata-rata belum setara negara maju, sehingga ruang konvergensi masih panjang.

Volatilitas juga lebih tinggi. Risiko politik, fluktuasi nilai tukar, dan ketergantungan pada komoditas membuat pasar berkembang lebih sensitif terhadap gejolak global. Dalam konteks ini, inflasi dan nilai tukar menjadi faktor yang paling sering mengguncang kestabilan ekonomi, terutama di negara dengan sistem keuangan yang masih berkembang. Inilah sisi “harga yang harus dibayar” untuk potensi imbal hasil yang lebih besar.

Keterhubungan global makin kuat. Perdagangan internasional, arus modal lintas batas, dan partisipasi di pasar keuangan dunia meningkat. Akses yang lebih baik ke pasar modal membuat pembiayaan pembangunan lebih beragam.

Adopsi teknologi lebih cepat. Kesenjangan layanan keuangan tradisional justru memicu lompatan adopsi digital—dari e-wallet sampai aset kripto. Inilah keunggulan “leapfrogging” yang sering kamu lihat di emerging market.

Dengan ciri-ciri tersebut, pasar berkembang tampil sebagai motor penting pertumbuhan global: lebih cepat, lebih dinamis, sekaligus lebih berisiko.

 

Daftar Negara Emerging Market di 2025: Kerangka & Perbandingan

Secara praktik, daftar negara emerging market bergantung pada kerangka klasifikasi yang digunakan. Dua rujukan yang paling sering dipakai investor adalah MSCI dan FTSE Russell. MSCI Emerging Markets Index mencakup dua puluh empat negara dengan cakupan kapitalisasi pasar free-float yang luas di tiap negara. Sementara itu, FTSE membagi kategori menjadi Developed, Advanced Emerging, Secondary Emerging, dan Frontier, serta meninjau status negara secara berkala.

Contoh negara yang secara konsisten masuk kelompok pasar berkembang antara lain Tiongkok, India, Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Korea Selatan, Taiwan, Brasil, Meksiko, Chile, Peru, Turki, Polandia, Afrika Selatan, dan Mesir. Pada 2025 ada dinamika menarik: Vietnam memperoleh peningkatan status di salah satu kerangka klasifikasi global, yang berimplikasi pada arus dana pasif serta perhatian investor institusional. Perbedaan antarkerangka ini wajar karena metodologi menilai aspek yang tidak identik—misalnya ukuran dan likuiditas pasar, aksesibilitas bagi investor asing, serta kedewasaan infrastruktur pasar.

Bagi kamu sebagai pembaca, poin utamanya adalah memahami mengapa sebuah negara dikategorikan sebagai pasar berkembang: akses pasar membaik, ukuran dan likuiditas cukup, namun masih ada ruang perbaikan institusional. Perbedaan daftar antar penyedia indeks tidak mengubah arah besar: pasar berkembang semakin menentukan ritme ekonomi dunia.

 

Mengapa Emerging Market Penting bagi Ekonomi Global?

Pasar berkembang penting karena menyumbang porsi terbesar tambahan pertumbuhan dunia. Ketika negara maju bergerak lebih lambat, konsumsi domestik dan investasi produktif di emerging market menjaga denyut ekonomi global. Selain itu, valuasi saham di banyak pasar berkembang kerap lebih atraktif ketika disandingkan dengan prospek pertumbuhan laba yang solid. Hal ini menarik bagi kamu yang sedang mempertimbangkan cara berinvestasi di aset keuangan, karena potensi return di pasar berkembang seringkali lebih tinggi dibanding negara maju. Tak heran jika beberapa lembaga riset meningkatkan pandangan terhadap kinerja indeks pasar berkembang pada 2025.

Di sisi lain, perekonomian ini juga menyerap teknologi baru lebih cepat. Digitalisasi rantai pasok, layanan keuangan, dan sektor konsumsi membuat produktivitas naik. Kombinasi pertumbuhan dan digitalisasi menciptakan peluang bisnis yang luas, dari manufaktur berteknologi lebih bersih hingga layanan perangkat lunak yang menyasar pasar domestik raksasa.

Kita tetap perlu menimbang risiko. Penguatan dolar, penurunan harga komoditas, atau gejolak geopolitik dapat memicu arus keluar modal dan depresiasi mata uang. Justru karena itulah, pemahaman konteks makro—bukan hanya mengejar return—menjadi kunci.

 

Indonesia sebagai Emerging Market Digital

Posisi Indonesia di peta emerging market kian relevan pada 2025. Pertumbuhan PDB kuartalan masih berada di kisaran lima persen secara tahunan, didukung konsumsi rumah tangga dan investasi. Dari sisi stabilitas, inflasi domestik relatif terkendali dalam koridor sasaran kebijakan, sementara suku bunga kebijakan dijaga pada level yang mendukung stabilitas nilai tukar dan mengelola tekanan eksternal. Kondisi seperti ini memberi ruang bagi dunia usaha dan sektor keuangan untuk tetap ekspansif namun berhati-hati.

Di ranah keuangan digital, trennya jelas menanjak. Nilai transaksi aset kripto di Indonesia sempat mencapai sekitar Rp 49,57 triliun pada Mei 2025, dengan pengguna terdaftar mendekati lima belas juta. Pada bulan-bulan lain di kuartal yang sama, nilai transaksi bergerak dinamis—contohnya Maret di kisaran Rp 32,45 triliun dan Juni sekitar Rp 32,31 triliun—mencerminkan sensitivitas investor ritel terhadap volatilitas global. Dari sisi kebijakan, penyesuaian pajak transaksi kripto domestik menjadi 0,21% per Agustus 2025 memperjelas posisi kripto sebagai aset finansial yang diawasi, sekaligus memberi kepastian bagi pasar.

Semua ini menunjukkan kombinasi unik: fundamental makro yang cukup solid, basis pengguna digital yang besar, dan kerangka kebijakan yang semakin jelas. Ketiganya membuat Indonesia menonjol bukan hanya sebagai pasar berkembang, tetapi juga sebagai emerging digital market.

 

Hubungan Emerging Market dengan Aset Kripto

Kalau kamu perhatikan peta adopsi kripto global, negara-negara emerging market sering berada di peringkat atas. India menempati posisi teratas pada 2025 untuk adopsi ritel, dengan Pakistan, Vietnam, dan Brasil juga sangat aktif. Ada beberapa alasan yang menjelaskan fenomena ini.

Pertama, akses ke layanan keuangan tradisional di banyak pasar berkembang belum merata. Kripto, dompet digital, dan jaringan pembayaran on-chain memberi alternatif yang cepat dan relatif murah. Kedua, volatilitas nilai tukar dan inflasi mendorong sebagian pengguna memanfaatkan stablecoin sebagai sarana penyimpanan nilai jangka pendek—kamu bisa melihat contohnya pada rumah tangga dan pelaku usaha kecil di negara dengan inflasi tinggi. Ketiga, ekosistem pengembang dan komunitas kripto di emerging market tumbuh cepat: dari remitansi lintas negara hingga pembiayaan terdesentralisasi, pengguna menemukan kasus pemakaian yang nyata.

Di sisi bank sentral, peta CBDC terus meluas. Banyak otoritas moneter di pasar berkembang mengeksplorasi bahkan menguji implementasi mata uang digital bank sentral—baik untuk meningkatkan efisiensi pembayaran ritel maupun memperkuat transmisi kebijakan moneter. Ini memberi sinyal bahwa inovasi dan regulasi sedang mencari titik temu yang lebih matang.

Tetap diingat, tingginya adopsi selalu beriringan dengan risiko penipuan dan kejahatan siber. Edukasi literasi digital dan pemahaman regulasi menjadi filter pertama agar manfaat kripto dirasakan tanpa menanggung risiko berlebih.

 

Risiko dan Tantangan Pasar Berkembang

Karena bergerak cepat, emerging market juga rentan. Risiko nilai tukar bisa menekan pelaku usaha yang memiliki kewajiban valas. Inflasi yang dipengaruhi harga pangan dan energi dapat menggerus daya beli, memaksa bank sentral menahan suku bunga pada level yang ketat. Kondisi seperti ini sering kali dibahas dalam analisis inflasi adalah, terutama untuk memahami bagaimana kebijakan moneter bisa mempengaruhi kekuatan rupiah dan daya beli masyarakat. Ketidakpastian politik menguji konsistensi kebijakan fiskal dan reformasi struktural. Bagi negara pengekspor komoditas, penurunan harga dapat memukul pendapatan dan memperlebar defisit transaksi berjalan.

Di pasar keuangan, arus modal yang masuk deras saat sentimen positif bisa berbalik arah ketika kondisi global mengetat. Untuk investor, memahami siklus global—pergerakan suku bunga acuan, kekuatan dolar, dan perubahan harga komoditas—itu wajib. Untuk pembuat kebijakan, konsistensi reformasi pasar, pendalaman sistem keuangan, dan perlindungan investor menjadi fondasi menurunkan volatilitas jangka panjang.

Pada akhirnya, potensi dan risiko adalah dua sisi dari koin yang sama. Emerging market menawarkan ruang pertumbuhan lebih lebar, tetapi membutuhkan disiplin analisis agar keputusanmu tetap rasional.

 

Kesimpulan

Emerging market bukan sekadar istilah akademik; ia adalah simbol pergeseran arus kekuatan ekonomi. Negara-negara yang dulu disebut “berkembang” kini menjadi penggerak utama pertumbuhan global. Dengan kontribusi lebih dari separuh PDB dunia, mereka bukan lagi pemain pinggiran, tapi fondasi baru sistem ekonomi modern.

Kamu bisa melihatnya di mana-mana: India menyalip banyak negara maju dalam laju pertumbuhan, Vietnam melonjak statusnya menjadi emerging market baru, dan Indonesia semakin kuat sebagai kekuatan digital di Asia Tenggara. Angka pertumbuhan PDB yang stabil, peningkatan investasi, dan adopsi aset digital menegaskan bahwa pasar berkembang bukan sekadar “mengejar ketertinggalan”, tapi sedang mendefinisikan ulang cara dunia berinvestasi dan bertransaksi.

Namun, kekuatan itu datang dengan ujian. Volatilitas, perubahan kebijakan global, dan ketimpangan infrastruktur masih menjadi tantangan nyata. Justru di sinilah peluang terbuka: siapa pun yang memahami cara kerja pasar berkembang — dari ekonomi riil sampai aset digital — punya posisi strategis untuk tumbuh bersama gelombang baru ini.

Untuk Indonesia, tahun 2025 adalah momentum yang tidak boleh lewat begitu saja. Dengan ekonomi yang solid, pertumbuhan pengguna kripto dan fintech yang pesat, serta kebijakan pajak digital yang semakin matang, kita sedang berada di fase penting: naik kelas dari pasar berkembang menuju kekuatan ekonomi digital yang diakui.

Bagi kamu yang membaca artikel ini, pahamilah bahwa emerging market bukan sekadar topik ekonomi; ini adalah cermin masa depan. Dunia finansial yang kamu hadapi ke depan akan lebih cepat, lebih digital, dan lebih beragam. Siapa yang mengerti arah anginnya sejak sekarang, dialah yang akan lebih siap menghadapi perubahan besar berikutnya.

 

Itulah informasi menarik tentang Emerging Market yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel populer Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.

Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Staking/Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!

 

Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]

 

Follow Sosmed Twitter Indodax sekarang

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

1. Apakah Indonesia termasuk emerging market?
Ya. Indonesia masuk kelompok pasar berkembang dalam kerangka indeks global terkemuka. Secara karakter, pertumbuhan ekonominya solid, pasar keuangannya kian dalam, dan integrasi keuangan digitalnya berkembang pesat.

2. Apa perbedaan emerging market dan negara berkembang biasa?
Semua emerging market adalah negara berkembang, tetapi tidak semua negara berkembang dikategorikan “emerging”. Emerging menandakan kemajuan signifikan pada pertumbuhan, kedalaman pasar, dan akses investasi yang terus membaik.

3. Mengapa emerging market penting untuk investor?
Karena potensi pertumbuhan laba dan valuasi yang relatif menarik. Risiko lebih tinggi, tetapi peluang diversifikasi portofolio dan jangka panjangnya juga besar—terutama ketika siklus global berpihak.

4. Mengapa adopsi kripto tinggi di pasar berkembang?
Kesenjangan layanan keuangan tradisional, kebutuhan pembayaran lintas batas, dan volatilitas mata uang membuat banyak pengguna beralih ke dompet digital, kripto, dan stablecoin untuk kebutuhan harian maupun lindung nilai.

5. Apa yang berubah pada 2025 dibanding sebelumnya?
Dua hal menonjol: data makro menegaskan keunggulan laju pertumbuhan pasar berkembang atas negara maju, dan ekosistem keuangan digital—dari transaksi kripto ritel hingga eksplorasi CBDC—semakin matang. Untuk Indonesia, penyesuaian tata kelola dan perpajakan kripto juga memperjelas status aset digital di pasar domestik.

 

Author : RB

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

Lebih Banyak dari Market Signal,Tutorial

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 9.65%
bnb BNB 0.81%
sol Solana 4.86%
eth Ethereum 2.37%
ada Cardano 1.63%
pol Polygon Ecosystem Token 2.02%
trx Tron 2.86%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
H/IDR
Humanity P
3.912
100.2%
FIL/IDR
Filecoin
55.180
99.93%
SOON/IDR
SOON
38.500
78.24%
FET/IDR
Artificial
6.685
74.91%
FLUX/IDR
Flux
2.716
64.51%
Nama Harga 24H Chg
ATT/IDR
Attila
1
-50%
MTL/IDR
Metal DAO
38.760
-33.86%
DFG/IDR
Defigram
47.778
-29.24%
RED2/IDR
RED
7.520K
-26.99%
VCG/USDT
VCGamers
0
-25.32%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Shadow Economy Adalah: Ekonomi Gelap di Era Digital
07/11/2025
Shadow Economy Adalah: Ekonomi Gelap di Era Digital

Kamu mungkin tidak selalu menyadarinya, tapi sebagian uang yang bergerak

07/11/2025
Emerging Market Adalah Pasar Berkembang, Ini Penjelasannya

Di beberapa tahun terakhir, peta kekuatan ekonomi bergeser. Kamu makin

Proton Pass: Manajer Kata Sandi Aman untuk Pengguna Kripto

Kenapa keamanan kata sandi menentukan nasib aset kripto kamu Dalam