Di tengah persaingan sengit infrastruktur blockchain global, satu nama mulai mencuri perhatian: Everclear.
Proyek ini digadang-gadang bisa menjadi “VISA-nya dunia blockchain”, berkat sistem clearing inovatif yang mampu menyatukan ekosistem multichain yang selama ini terfragmentasi.
Menurut laporan Tiger Research, volume transaksi Everclear melonjak 100 kali lipat sejak awal 2025, menembus angka $2 miliar (sekitar Rp32 triliun) secara kumulatif.
Pertumbuhan ini bukan hanya angka — melainkan bukti bahwa solusi likuiditas lintas rantai (cross-chain liquidity) akhirnya menemukan bentuk efisiennya.
Masalah Utama Blockchain: Terlalu Banyak Rantai, Terlalu Sedikit Efisiensi

Sumber gambar: Tiger Research
Saat ini, ada lebih dari 400 jaringan blockchain aktif di pasar.
Setiap jaringan memiliki aturan, token, dan sistem likuiditas sendiri — menciptakan tantangan besar:
- Likuiditas terpecah (fragmented liquidity)
- Biaya transfer lintas rantai tinggi
- Kompleksitas operasional bagi pengguna dan developer
Menurut dashboard Everclear, biaya transfer lintas rantai bahkan bisa mencapai 300 basis poin (3%) untuk beberapa transaksi.
Solusi seperti chain abstraction memang memperbaiki pengalaman pengguna, tetapi tidak menyelesaikan akar masalah. Biaya hanya berpindah tangan dari bridge ke solver, lalu ke bursa (exchange) dan akhirnya dibebankan kembali ke pengguna.
Solusi Everclear: Bukan Dipindah, Tapi “Dinetting”

Sumber gambar: Tiger Research
Alih-alih terus memindahkan aset dari satu rantai ke rantai lain, Everclear memperkenalkan konsep clearing & netting, terinspirasi dari sistem keuangan tradisional.
Dengan metode ini, aset tidak harus berpindah secara fisik, cukup dihitung selisihnya (netting), lalu diselesaikan secara bersih di akhir periode.
Contohnya, mitra seperti Rhino.fi berhasil menekan biaya rebalancing hingga 97%, sekaligus memangkas waktu penyelesaian dari beberapa hari menjadi hanya 30 menit.
Dengan clearing fee hanya 0,2 basis poin, efisiensi ini menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan eksponensial Everclear sepanjang tahun 2025.
Stabil di Tengah Fragmentasi: Efisiensi yang Naik Saat Rantai Bertambah

Sumber gambar: Tiger Research
Menariknya, semakin banyak blockchain bermunculan, semakin tinggi pula nilai strategis Everclear.
Dengan mendukung 23 rantai dan berencana memperluas ke lebih dari 40 rantai, Everclear justru mendapatkan keuntungan dari fragmentasi karena semakin banyak peluang netting terbentuk antar jaringan.
Lebih dari 80% volume transaksi DeFi lintas rantai pada 2024 dapat “dinetting” — artinya, sebagian besar aktivitas blockchain bisa diselesaikan lebih efisien melalui sistem seperti Everclear.
Hal ini membuat Everclear diposisikan sebagai infrastruktur kunci era stablecoin dan tokenisasi aset (RWA).
Potensi Jadi VISA-nya Stablecoin

Sumber gambar: Tiger Research
Dengan semakin banyak stablecoin beredar — USDT, USDC, PYUSD, hingga MUSDC — dan beroperasi di berbagai blockchain, sistem pembayaran digital makin terpecah.
Everclear menawarkan cara baru untuk mengintegrasikan semua arus pembayaran tersebut, mirip dengan bagaimana VISA menghubungkan bank dan merchant di era pembayaran tradisional.
Di masa depan, Everclear bahkan bisa berperan sebagai lapisan netting global untuk transaksi berbasis stablecoin, menyatukan pembayaran lintas rantai tanpa biaya tinggi atau waktu tunggu lama.
Hal ini berpotensi menjadikannya fondasi utama bagi real-world crypto payments.
Kesimpulan: Fragmentasi Justru Jadi Peluang
Everclear menunjukkan bahwa fragmentasi blockchain bukan masalah — tapi peluang untuk efisiensi.
Dengan volume transaksi yang melonjak 100x, biaya yang turun drastis, dan adopsi oleh berbagai protokol besar, Everclear bisa menjadi infrastruktur penting di balik pergerakan stablecoin dan DeFi selanjutnya.
Jika VISA dulu menyatukan sistem pembayaran global, maka Everclear bisa menjadi VISA-nya blockchain di era Web3.
Artikel ini hasil Kolaborasi antara INDODAX x Tiger Research
FAQ
1. Apa itu Everclear dalam ekosistem blockchain?
Everclear adalah sistem clearing lintas blockchain yang menggabungkan dan menyeimbangkan transaksi tanpa perlu memindahkan aset antar jaringan.
2. Apa bedanya Everclear dengan bridge seperti Wormhole atau LayerZero?
Bridge hanya memindahkan aset antar rantai, sedangkan Everclear melakukan netting — menghitung dan menyeimbangkan transaksi agar lebih efisien.
3. Kenapa Everclear disebut mirip VISA?
Karena seperti VISA yang menyatukan jaringan pembayaran bank, Everclear menyatukan jaringan blockchain agar transaksi lebih cepat dan murah.
4. Siapa yang sudah menggunakan Everclear?
Beberapa protokol besar seperti Rhino.fi telah mengadopsinya dan mencatat efisiensi biaya hingga 97% lebih rendah.
5. Apakah Everclear bisa mendorong harga token DeFi?
Secara tidak langsung iya, karena efisiensi likuiditas dan penurunan biaya transaksi bisa meningkatkan adopsi ekosistem DeFi secara keseluruhan.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Alo
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Stablecoin