Banyak sekali diantara kalian yang tanya seperti ‘indikator apa sih yang paling ampuh?” atau “analisis teknikal apa yang paling akurat?” atau “metode trading apa yang paling manjur?”. Nah pada episode kali ini, saya akan menjawab semua pertanyaan itu.
Sebenarnya, indikator yang paling ampuh, yang paling akurat, ataupun yang manjur itu tergantung dari gayaa trading, tingkat pengetahuan dan eksekusi dari kalian sendiri. Nah, jadi disini saya mau bahas indikator analisis teknikal yang paling populer diantara trader.
Perlu diingat bahwa, diluar sana ada banyak sekali indikator. Namun yang dibahas pada video ini adalah yang paling populer dan tersedia luas hampir di semua exchanger.
Jadi apa aja indikator-indikator tersebut?
-
Moving average
Seperti yang kita sudah pernah bahas di indodax academy eps 4, Moving average adalah indikator yang menampilkan rata-rata pergerakan harga dalam suatu periode. Ia bisa disebut sebagai indikator sejuta umat para trader karena kesederhanaan nya. Jika kalian ingin menghitung pergerakan rata-rata harga dalam waktu 50 hari atau biasa disebut MA50.
Untuk memunculkan indikator Moving Average pada grafik aset kripto dapat dilakukan dengan cara login akun kalian di indodax.com, lalu klik marketplace. Kemudian klik aset kripto mana saja yang kalian ingin lihat, dan kita klik advanced chart. Lalu klik indikator, disini akan muncul banyak indikator, namun kita akan menggunakan indikator moving average. Maka akan muncul garis biru yang menunjukkan garis moving average. Untuk mengubah jangka waktu Moving average, bisa klik format, lalu tinggal tulis 5 untuk MA 5 hari, 20 untuk MA 20 hari atau 50 untuk MA 50 hari.
Cara penggunaan indikator ini adalah dengan melihat posisi harga dibandingkan dengan MA50 tersebut. Apabila grafik harga memotong MA50 ke atas dianggap sinyal beli. Sedangkan sebaliknya, bila grafik harga memotong MA50 ke bawah dianggap sebagai sinyal jual.
-
Relative Strength Index (RSI)
Indikator ini digunakan untuk menghitung perbandingan antara daya tarik kenaikan dan penurunan harga, nilainya berkisar 0-100. Dengan RSI Anda dapat mengetahui apakah suatu harga sudah overbought atau oversold. Pada prinsipnya, penggunaan RSI sangat mudah. Jika RSI bernilai sangat tinggi (di atas 70) artinya pasar sudah overbought (jenuh beli) sehingga ada potensi turun, saatnya untuk jual. Sebaliknya jika RSI bernilai sangat rendah (di bawah 30) artinya pasar sudah oversold (jenuh jual) sehingga ada potensi naik, saatnya untuk beli.
-
MACD atau Moving Average Convergence/Divergence
Ini berfungsi untuk menunjukkan trend yang sedang terjadi dan juga bisa memberikan sinyal beli atau jual. Di dalam MACD ada dua garis yang akan Anda temui, yaitu Signal Line dan MACD Line. Jika nilai MACD positif (di atas nol), berarti pasar bersifat bullish, disarankan beli. Sedangkan jika nilai MACD negatif (di bawah nol), berarti pasar bersifat bearish, disarankan jual.
-
Stochastic
Stochastic adalah indikator yang menunjukkan lokasi harga penutupan terakhir dibandingkan dengan range harga terendah/tertinggi selama periode waktu tertentu. Ada tiga macam tipe Stochastic Oscillators: Fast, Slow, dan Full. Biasanya ada dua garis di Stochastic, yaitu %K dan %D. Sinyal beli dan jual bisa dilihat dari garis %K dan %D. Jika %K memotong %D ke atas, berarti sinyal beli. Sedangkan bila %K memotong %D ke bawah berarti sinyal jual.
Nah itulah 4 indikator analisis teknikal yang paling popular dan sering digunakan oleh trader. Jangan lupa bahwa masing masing trader memiliki preferensi yang berbeda akan setiap indikator yang digunakan, ini semua tergantung dari pilihan kalian sendiri.