Indodax market signal minggu ini menampilkan Ravencoin dan EOS pada jajaran aset kripto yang terindikasi Bullish, lho! Lalu bagaimana dengan aset yang terindikasi Bearish? Simak selengkapnya dibawah!

5 Aset Kripto Bullish

• Ravencoin (RVN)

Penguatan tercipta setelah tidak mampunya untuk menembus level Support pada harga 405 kemudian diikuti dengan Ravencoin yang mampu menguat hingga bertahan diatas level EMA/200 pada 500. Penguatan akan terus berlanjut apabila harga mampu untuk menembus dan bertahan di atas level 970, tertahan nya candle diatas level tersebut akan membuka peluang untuk menembus harga 1,160 – 1,200.

Indikator RSI mengindikasikan jika harga sudah berada pada area Overbought, RVN sudah menyentuh harga tertinggi sejak April 2022. Perkiraan pelemahan bila terjadi terdapat Support level pada 700 -705. 

• EOS (EOS)

Setelah berhasil melewati bertahan diatas WMA/75 dan WMA/85 harga mengalami pelemahan menembus EMA/200, namun harga tidak mampu menembus level 20,000 dan 20,500 sehingga mengalami Rebound untuk melanjutkan trend positif.

Sempat menyentuh level kisaran 27,990 namun harga tidak mampu untuk menguat dan mengalami pelemahan setelah indikator RSI menunjukkan jika trend sedang berada pada area Overbought.

Support level berada pada kisaran 25,150  bila harga mengalami pelemahan maka Support level selanjutnya terdapat pada 22,000 – 22,725. 

• Firo (FIRO)

Time frame 4 Jam menggambarkan Firo telah berada pada indikasi area Bullish dari 08 September 2022, diawali ketika Firo bertahan diatas level Support 30,000 kemudian diikuti oleh candle yang mampu menembus Resistance level pada 35,790. Harga akan bergerak fluktuatif, hal ini terindikasi dari Indikator Bollinger Bands yang kedua garis nya saling menjauh.Indikator MACD menggambarkan jika trend berada pada arah yang negatif, pelemahan yang bila terjadi maka akan menuju level 41,000. 

• Achain (ACT) 

Breakout pada level Resistance di harga 30 sehingga harga mengalami penguatan mengikuti arah trend Bullish yang terjadi. Trend Bullish akan tetap melanjutkan penguatan apabila harga mampu untuk bertahan diatas level 35 dan naik ke Resistance level berikutnya yang berada di harga 40. Indikator MACD menunjukkan jika trend berada pada zona yang negatif. ACT akan gagal bertahan berada pada Uptrend Channel apabila candle terkoreksi hingga dibawah 30 atau EMA/200.

• Litecoin (LTC) 

Berhasil menembus EMA/200 namun tidak mampu breakout Resistance level pada range harga 925.000 – 940,000 kemudian candle mengalami pelemahan hingga menembus EMA/200, harga kembali Pullback dari 798,000 hingga kembali menembus WMA/75, WMA/85 hingga 869,000. Penguatan akan mencoba untuk menguji level 960,000 bila level Resistance ini tertembus maka fase Bullish akan semakin kuat.

5 Aset Kripto Bearish

• Honest (HNST) 

Fase Bearish sudah terjadi sejak 22 Agustus 2022, hal ini terkonfirmasi ketika WMA/75, WMA/85, dan EMA/5 yang memotong kebawah EMA/200 serta menembus beberapa level Support seperti 150 dan 145. 

Level Resistance berada pada kisaran harga 135 untuk level selanjutnya berada pada 140, bertahannya Honest diatas EMA/200 akan membuka peluang Candle untuk menguat.

• Aave (AAVE) 

Setelah memasuki fase Bearish sejak 23 Oktober 2021,  harga mengalami pelemahan yang cukup tinggi sampai kisaran 65% melemah dari level 2,055,000 ke level 166,0000 trend akan mengalami perbaikan apabila mampu untuk bertahan diatas garis WMA/75 dan WMA/85. 

Trend Bearish akan terpatahkan apabila AAVE mampu untuk menembus 1,680,000 – 1,840,000 hal ini harus didukung dengan sifat pembelian yang mendominasi. 

• BORA (BORA) 

Tidak mampunya Candle untuk bertahan diatas Support Level 5,100 membuat BORA mengakhiri trend Bullish dan beralih ke fase baru yaitu Bearish. Bila melihat pada chart dengan waktu 4 Jam, bentuk Candle membentuk sumbu pada ujung nya dan hal ini bisa dijadikan sebagai salah satu perhatian lebih dalam memasang harga. 

Indikator MACD menunjukkan jika kedua garis sedang menyempit, hal ini mengindikasikan jika harga sedang bergerak terbatas pada kisaran 3,900 – 4,400.

• Tokoin (TOKO) 

Candle Tokoin pada grafik 4 jam terlihat jika sedang terjadi fase Bearish Sideways pada kisaran rentang harga 45 – 50 hal ini selaras dengan perkiraan dari indikator MACD dan Bollinger Bands,  pergerakan akan terkonfirmasi ketika salah satu garis tertembus. 

Trend Bullish akan terkonfirmasi gagal untuk dilanjutkan apabila TOKO mampu untuk menembus dan membentuk candle diatas harga 60.

• FTX Token (FTT)

Token ini adalah FTX Leveraged Token yang memiliki eksposur leverage ke kripto. Pengguna dapat membeli token leverage seperti token biasa di pasar spot seperti Indodax. Harga Leverage Token dijaga oleh FTX, Indodax tidak bertanggung jawab terhadap harga Leverage Token dari waktu ke waktu.

Indikator MACD menunjukkan arah yang positif namun dalam trend masih tertahan pada WMA/75 dan juga WMA/85, apabila garis tersebut tertembus maka Downtrend Channel akan terancam gagal untuk dilanjutkan. Sementara level Support terdekat terletak pada harga 380,000 untuk level selanjutnya berada pada harga 317,000 – 338,000 berlawanan pada asumsi tersebut Level Resistance terdapat pada level 440,000 kemudian 475,000. 

 

NOTE: Jika EMA 5, melewati garis WMA 75, 85 dan EMA 200 dan garis tersebut berpotongan dari bawah ke atas, maka tren market cenderung naik (bullish), di tiap tabel di atas menunjukkan apabila, nilai EMA 5 lebih tinggi dari WMA 75,85 dan EMA 200 maka market cenderung naik (bullish). 

Apabila nilai RSI dan MACD menunjukkan satu kondisi yang sama, berarti market menunjukkan tren yang sama, kondisi overbought (jenuh beli), atau oversold (jenuh jual), adalah salah satu indikator bahwa market sudah berada di titik pergantian arah tren. 

 

PERHATIAN : Semua konten yang mencakup teks, analisis, prediksi, gambar baik berupa grafis maupun chart, serta berita yang dimuat di website ini, hanya digunakan sebagai informasi perdagangan belaka, dan bukan merupakan anjuran atau saran untuk melakukan sebuah tindakan dalam bertransaksi baik membeli atau menjual aset kripto tertentu. Semua keputusan perdagangan aset kripto merupakan keputusan independen oleh pengguna. Oleh sebab itu, segala risiko yang timbul karenanya, baik untung maupun rugi, bukan menjadi tanggung jawab Indodax.