Jim Rogers Ogah Pegang Kripto, Ini Alasannya!
icon search
icon search

Top Performers

Jim Rogers Ogah Pegang Kripto, Ini Alasannya!

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Jim Rogers Ogah Pegang Kripto, Ini Alasannya!

Jim Rogers Ogah Pegang Kripto, Ini Alasannya!

Daftar Isi

 

Ketika Investor Legendaris Bicara Kripto

Popularitas Bitcoin dan aset digital lainnya telah melahirkan banyak pendukung setia, dari investor ritel hingga institusi raksasa. Di tengah gempuran sentimen positif itu, muncul suara kontra dari seorang tokoh yang tidak bisa dianggap remeh: Jim Rogers. Ia bukan sembarang analis pasar, melainkan investor kawakan, co-founder Quantum Fund, dan sosok yang dikenal punya rekam jejak mengantisipasi perubahan besar di pasar global.

Berbeda dengan banyak investor zaman sekarang yang terbuka terhadap kripto, Rogers justru tegas menyatakan penolakan total. Ia tidak pernah membeli kripto, bahkan menyebut Bitcoin bisa lenyap suatu saat nanti. Posisinya ini mengundang tanda tanya besar: mengapa investor sekelas Jim Rogers menolak berinvestasi di aset digital seperti Bitcoin? Untuk menjawabnya, kita perlu masuk ke dalam cara berpikirnya dan membedah prinsip yang selama ini ia pegang.

 

Siapa Jim Rogers dan Kenapa Pandangannya Penting?

Sebelum memahami penolakan Rogers terhadap kripto, kamu perlu tahu siapa dia dan mengapa suaranya memiliki bobot besar di dunia investasi. Jim Rogers adalah sosok legendaris yang membangun Quantum Fund bersama George Soros pada 1970-an. Dalam dekade pertama, fund tersebut mencetak pertumbuhan lebih dari 4.000%, jauh melampaui indeks pasar mana pun.

Setelah sukses besar itu, Rogers memutuskan pensiun muda dan menjelajahi dunia sambil menganalisis kondisi ekonomi tiap negara. Ia dikenal sebagai investor yang punya gaya berpikir global, berbasis makroekonomi, dan sangat menekankan nilai riil sebuah aset. Tak heran, saat Rogers bicara soal risiko krisis, tren komoditas, atau nilai uang, banyak ekonom dan pelaku pasar serius mendengarkannya.

Pandangannya tidak selalu populer, tetapi kerap terbukti tepat. Dan ketika dia menyebut bahwa kripto bisa jadi bubble digital yang akan hilang, kita tahu ini bukan sekadar provokasi, melainkan hasil analisis panjang.

 

Rogers: Kripto Tidak Memiliki Nilai Intrinsik

Alasan utama Jim Rogers menolak kripto adalah karena menurutnya, Bitcoin dan aset digital lain tidak memiliki nilai intrinsik. Baginya, nilai sebuah aset harus datang dari sesuatu yang bisa dimanfaatkan secara nyata. Emas bisa dijadikan perhiasan atau cadangan bank sentral. Gandum bisa dimakan. Minyak bisa digunakan untuk energi. Tapi Bitcoin?

 

“Saya tahu beras akan selalu punya nilai. Saya tidak yakin Bitcoin akan selalu punya nilai.” – Jim Rogers

 

Baginya, kripto hanyalah angka digital yang nilainya ditentukan oleh spekulasi pasar. Ia tidak melihat adanya kegunaan langsung yang bisa membenarkan valuasi raksasa kripto saat ini. Rogers menolak argumen bahwa kelangkaan digital seperti Bitcoin setara dengan kelangkaan fisik seperti emas. Menurutnya, tanpa dukungan pemerintah atau adopsi yang masif dalam transaksi nyata, Bitcoin hanyalah aset spekulatif yang sangat rapuh.

Pandangan ini jadi dasar utama kenapa Rogers tidak mau menyentuh kripto sama sekali. Dalam sudut pandangnya, kamu hanya boleh berinvestasi pada sesuatu yang bisa bertahan bahkan ketika teknologi gagal.

 

Aset Digital di Mata Rogers: Bubble yang Siap Meledak

Tak berhenti pada penilaian soal nilai, Rogers juga punya pandangan tajam soal potensi ledakan gelembung kripto. Dalam berbagai wawancara selama 2024 dan 2025, ia mengingatkan bahwa lonjakan harga kripto bukan datang dari pertumbuhan fundamental, melainkan didorong oleh euforia kolektif. Dan seperti semua euforia di pasar, ia yakin itu akan berakhir.

 

“Saya tidak pernah punya Bitcoin. Saya tidak tertarik. Suatu saat nanti, semua itu bisa lenyap.”

 

Ia menyebutkan bahwa bila kripto mulai mengancam kontrol pemerintah atas sistem keuangan, maka bukan tidak mungkin akan ada tindakan tegas—baik dalam bentuk regulasi, larangan, atau penciptaan alternatif resmi. Inilah yang membuatnya makin yakin bahwa kripto tidak aman sebagai aset jangka panjang.

Yang menarik, ia tidak menolak inovasi digital secara keseluruhan. Rogers punya sikap yang berbeda saat membahas versi resmi dari uang digital: CBDC.

 

CBDC: Didukung Pemerintah, Tapi Penuh Risiko

Menurut Jim Rogers, Central Bank Digital Currency (CBDC) adalah masa depan yang nyaris tak terelakkan. Pemerintah akan mendukung penuh pengembangan dan distribusi uang digital resmi karena lebih murah, efisien, dan mudah dikendalikan.

Namun, di balik potensi itu, ia justru melihat ancaman yang lebih serius. CBDC bisa digunakan pemerintah untuk mengawasi dan membatasi kebebasan finansial individu. Dalam skenario ekstrem, pemerintah bisa melacak semua transaksi, memblokir akun, atau memaksa orang untuk menggunakan uang hanya dalam cara yang disetujui negara.

 

“CBDC akan datang. Tapi kamu akan kehilangan privasi. Pemerintah ingin tahu semuanya.”

 

Dengan kata lain, Rogers melihat CBDC sebagai solusi teknologi yang menyamar sebagai kemajuan, padahal bisa menjadi alat kontrol yang berbahaya. Ia tidak menolak teknologinya, tapi mempertanyakan implikasi sosial dan politiknya. Di sinilah terlihat bahwa Rogers bukan anti-digital, melainkan sangat selektif terhadap cara penggunaannya.

 

Fokus Rogers 2025: Komoditas Nyata dan Uang Tunai

Sementara sebagian besar investor tergiur pada saham teknologi dan kripto, Jim Rogers justru mengalihkan fokus ke hal-hal paling mendasar dalam ekonomi, seperti komoditas yang nilainya terikat pada kebutuhan riil. Di tahun 2025, ia secara terbuka menyatakan telah menjual sebagian besar sahamnya dan menyimpan kekayaannya dalam bentuk:

 

  • Perak dan emas, sebagai pelindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian.

  • Komoditas riil seperti pangan dan energi, yang menurutnya akan semakin penting seiring krisis global meningkat.

  • Uang tunai, untuk berjaga-jaga ketika peluang besar muncul saat pasar runtuh.

“If it stays cheap, I’ll keep buying silver.” – Jim Rogers, Juli 2025

 

Ia melihat perak jauh lebih undervalued dibanding emas, padahal memiliki utilitas industri yang tinggi. Strateginya ini bukan semata konservatif, tapi merupakan bentuk kesiapan menghadapi siklus krisis yang menurutnya sudah di depan mata.

 

Apa yang Bisa Kamu Pelajari dari Jim Rogers?

Meskipun kamu mungkin percaya penuh pada potensi kripto, penting untuk memahami bahwa pandangan Rogers bukan sekadar anti-teknologi. Ia hanya berpegang pada prinsip investasi yang ketat: nilai harus nyata dan bertahan lama.

Ada beberapa pelajaran penting yang bisa kamu petik:

 

  • Jangan hanya tergoda tren. Pahami alasan kamu berinvestasi dalam sesuatu.

  • Selalu perhatikan kemungkinan intervensi pemerintah. Tidak semua inovasi akan dibiarkan tumbuh liar.

  • Siapkan diversifikasi. Bahkan investor pro-kripto butuh cadangan di luar ekosistem digital.

 

Rogers tidak meminta kamu menjauhi kripto, tapi mengajak kamu untuk lebih kritis, rasional, dan berpikir jangka panjang.

 

Kesimpulan: Suara yang Mungkin Tak Populer, Tapi Relevan

Di tengah sorak sorai pasar kripto yang terus bergema, suara Jim Rogers mungkin terdengar sumbang. Tapi justru itulah pentingnya. Investor butuh perspektif dari luar gelembung, terutama dari seseorang yang sudah pernah melewati berbagai siklus pasar, dari euforia hingga kehancuran.

Kamu tidak harus sepakat dengan Jim Rogers. Tapi mengabaikannya sepenuhnya juga bisa membuat kamu kehilangan kesempatan untuk mempertajam cara berpikir. Karena pada akhirnya, pasar bukan soal siapa yang paling hype, tapi siapa yang paling siap menghadapi kenyataan.

 

Itulah informasi menarik tentang Jim Rogers yang  bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

 

Follow Sosmed Twitter Indodax sekarang

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

 

1. Apakah Jim Rogers pernah memiliki Bitcoin?

Tidak. Ia secara tegas menyatakan bahwa ia tidak pernah membeli atau memegang Bitcoin maupun kripto lain.

2. Mengapa Jim Rogers tidak percaya pada aset digital?

Ia berpendapat bahwa kripto tidak punya nilai intrinsik dan hanya bergantung pada spekulasi pasar. Tidak ada kegunaan nyata yang membuatnya layak dijadikan aset jangka panjang.

3. Bagaimana Rogers melihat masa depan CBDC?

Ia percaya bahwa pemerintah akan mengadopsi CBDC secara luas, tapi ia khawatir terhadap dampak sosialnya, terutama terkait privasi dan kebebasan individu.

4. Apa aset favorit Jim Rogers saat ini?

Perak, emas, dan komoditas riil. Ia juga menyimpan cash dalam jumlah besar untuk berjaga-jaga saat peluang besar datang di tengah krisis.

5. Apakah pandangan Rogers bisa dijadikan acuan mutlak?

Tidak mutlak. Tapi sebagai investor berpengalaman, pandangannya bisa jadi alat refleksi agar kamu tidak mudah terbawa arus tanpa pertimbangan matang.

 

Author : RB

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

Lebih Banyak dari Bitcoin,Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.66%
bnb BNB 0.4%
sol Solana 5.37%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.53%
pol Polygon Ecosystem Token 1.96%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
GXC/IDR
GXChain
38.989
171.34%
CBG/IDR
Chainbing
54
74.19%
KOK/IDR
Kok
3
50%
ATT/IDR
Attila
3
50%
W3S/IDR
Web3Shot
23.995
35.73%
Nama Harga 24H Chg
EFI/IDR
Efinity To
3.100
-54.26%
VIDYX/IDR
VidyX
2
-33.33%
TOKO/IDR
Tokoin
3
-25%
SHAN/IDR
Shanum
4
-20%
NMD/IDR
Nexusmind
114.779
-15.6%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Megaphone Pattern: Pola Ganas Pemicu Volatilitas!

Pasar yang tenang bisa tiba-tiba berubah liar. Harga yang sebelumnya

Akun Cent Adalah? Cara Trading Modal Kecil Mulai $1
06/08/2025
Akun Cent Adalah? Cara Trading Modal Kecil Mulai $1

Kalau kamu baru terjun ke dunia trading, mungkin pernah dengar

06/08/2025
Waspadai Outside Bar! Banyak Trader Salah Baca

Dalam dunia trading yang serba cepat, sinyal teknikal sering menjadi