Kadena (KDA), salah satu proyek blockchain berbasis Proof-of-Work (PoW) yang dulu digadang-gadang sebagai “blockchain untuk bisnis”, resmi menutup semua operasinya.
Tim inti Kadena mengumumkan penghentian total aktivitas bisnis dan pengembangan jaringan per hari ini (22/10).
Keputusan mengejutkan ini langsung mengguncang pasar. Harga token KDA ambruk hampir 60% ke level $0,085, dengan volume perdagangan melonjak 1.300% menjadi sekitar $121 juta dalam satu hari.

Sumber Gambar: CoinMarketCap
Tutup Total di Tengah Tekanan Pasar
Dalam pernyataan resmi di akun media sosial X, tim Kadena menyebut langkah ini diambil karena kondisi pasar yang semakin berat.

Sumber Gambar: X.com
Mereka menyatakan tak lagi mampu mempertahankan aktivitas bisnis dan pengembangan ekosistem.
“Kami menyesal harus mengumumkan bahwa Kadena tidak dapat melanjutkan operasional bisnis dan akan menghentikan semua aktivitas secara efektif,” tulis tim Kadena dalam postingan resminya.
Kadena juga memastikan seluruh aktivitas staf dan pengelolaan internal dihentikan, hanya menyisakan tim kecil untuk masa transisi dan pengawasan teknis jaringan.
Baca juga berita terbaru: Emas Rontok Terparah Dalam 5 Tahun, Dana Mulai Lari ke Bitcoin!
Blockchain Tetap Berjalan Tanpa Tim Inti
Meskipun perusahaannya bubar, blockchain Kadena tetap beroperasi. Sistem PoW yang digunakan memungkinkan jaringan tetap hidup melalui para miner dan node operator independen.
Tim menyebutkan akan merilis binary baru agar jaringan bisa berjalan otomatis tanpa keterlibatan mereka. Para operator node diimbau segera memperbarui sistem agar tidak terjadi gangguan.
Hingga saat ini, lebih dari 566 juta KDA masih beredar dan reward mining diproyeksikan berlanjut hingga tahun 2139. Sekitar 83,7 juta KDA juga masih akan unlock bertahap hingga November 2029.
Dari Proyek Ambisius Jadi Sekadar Catatan Sejarah
Didirikan oleh Stuart Popejoy dan Will Martino yang merupakan mantan eksekutif JPMorgan dan SEC, Kadena sempat dianggap sebagai alternatif enterprise-grade untuk Ethereum (ETH).
Dengan konsensus Chainweb dan desain multi-chain, proyek ini dulu diyakini bisa menghadirkan kecepatan transaksi tinggi tanpa mengorbankan keamanan PoW.
Namun, sejak 2022, tanda-tanda kemunduran mulai terlihat. Total value locked (TVL) yang sempat mencapai $9 juta kini tinggal $170 ribu (data DeFiLlama).

Sumber Gambar: DefiLlama
Program hibah senilai $100 juta pada 2022 dan Leap Grant $50 juta di 2024 pun gagal membangkitkan minat developer.
Kini, dengan tim yang resmi bubar dan pasar yang tak lagi percaya, Kadena resmi bergabung dengan deretan proyek Layer-1 yang gagal mempertahankan relevansi di tengah dominasi Ethereum, Solana (SOL), dan jaringan modular baru seperti Celestia.
Baca juga berita selanjutnya: Bos BitMine Sebut Harga Ethereum Lagi Miring, Saatnya Beli!
Pasar Bereaksi Keras
Setelah pengumuman itu viral dan mendapat lebih dari 3 juta tampilan di X, komunitas kripto langsung panik.
Sebagian investor menduga sempat terjadi peretasan, namun kabar itu dibantah setelah tim Kadena mengonfirmasi keaslian pengumuman di Discord.
Banyak pengguna menyebut keputusan ini sebagai “akhir tragis proyek idealis”, mengingat Kadena pernah mengklaim bisa menjadi lebih besar dari Bitcoin dan lebih efisien dari Ethereum.
Kesimpulan
Penutupan Kadena menjadi pengingat bahwa dalam industri kripto, inovasi teknologi tanpa fondasi ekonomi yang kuat sulit bertahan lama.
Meskipun Kadena dikenal dengan arsitektur Proof-of-Work multi-chain yang efisien, realitas pasar menunjukkan bahwa daya saing tidak hanya ditentukan oleh kecepatan atau skalabilitas, tetapi juga kemampuan membangun ekosistem dan mempertahankan kepercayaan komunitas.
Kegagalan Kadena sekaligus menandai berakhirnya satu bab dari era Layer-1 berbasis PoW yang berorientasi korporasi.
Bagi pelaku pasar, momen ini menjadi refleksi bahwa fundamental proyek dan adopsi nyata lebih penting daripada narasi besar di awal perjalanan.
FAQ
- Kenapa Kadena tutup operasi?
Tim Kadena mengaku tak mampu lagi melanjutkan operasional karena tekanan pasar yang berkepanjangan dan menurunnya minat developer di ekosistemnya. - Apakah blockchain Kadena masih aktif?
Ya, jaringan Kadena tetap berjalan berkat mekanisme Proof-of-Work dan dukungan para miner serta node operator yang bekerja independen. - Apakah KDA token masih bisa diperdagangkan?
Masih. Token KDA tetap aktif di pasar, meskipun nilainya telah anjlok lebih dari 60% dan kehilangan 99% dari harga puncaknya di tahun 2021. - Siapa pendiri Kadena?
Kadena didirikan oleh mantan eksekutif JPMorgan dan SEC, Stuart Popejoy dan Will Martino, dengan visi menghadirkan blockchain PoW untuk kebutuhan bisnis. - Apa dampak tutupnya Kadena terhadap pasar kripto?
Kasus Kadena memperlihatkan risiko proyek Layer-1 dengan model PoW di tengah transisi industri menuju efisiensi dan skalabilitas PoS serta modular chain.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Altcoin, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini