Tren akumulasi Bitcoin (BTC) oleh korporasi kembali melonjak tajam di kuartal ketiga 2025. Laporan terbaru Bitwise Corporate Bitcoin Adoption Q3 2025 mencatat, ada hampir 50 perusahaan baru yang menempatkan Bitcoin sebagai bagian dari treasury asset dalam tiga bulan terakhir.

Sumber Gambar: X.com/BitwiseInvest
Total kini ada 172 perusahaan publik yang memegang Bitcoin, naik 38% dibandingkan kuartal sebelumnya.
Nilai total kepemilikan tersebut mencapai $117 miliar atau sekitar Rp1.800 triliun, meningkat 28% secara kuartalan.
Jumlah koin yang disimpan juga menembus 1 juta BTC, setara 4,87% dari total suplai Bitcoin di pasar.
Baca juga artikel menarik: 10 Negara Pemilik Bitcoin Terbanyak 2025, Ada Bhutan & Ukraina di Dalamnya!
Institusi Besar Kembali Gaspol
CEO Bitwise, Hunter Horsley, menyebut data ini “absolutely remarkable”, menandakan bahwa baik individu maupun perusahaan ingin memiliki Bitcoin.

Sumber Gambar: BitcoinTreasuriesNET
Konsolidasi institusional ini dipimpin oleh MicroStrategy, perusahaan milik Michael Saylor, yang kini menggenggam 640.250 BTC setelah pembelian terbarunya pada 6 Oktober.
Di posisi kedua, MARA Holdings menambah kepemilikan menjadi 53.250 BTC, mengikuti tren akumulasi jangka panjang.
Analis dari BTC Markets, Rachael Lucas, menyebut fenomena ini sebagai sinyal kuat bahwa “institusi besar sedang menggandakan kepemilikan mereka, bukan mundur dari pasar.”
Ia menilai, akumulasi ini adalah bagian dari strategi keuangan jangka panjang, bukan sekadar spekulasi.
Akumulasi Diam-Diam, Dampak ke Harga Belum Langsung Terasa
Menariknya, sebagian besar pembelian dilakukan melalui over-the-counter (OTC) untuk menghindari lonjakan harga di pasar spot.
Karena itu, efek akumulasi korporasi terhadap harga Bitcoin belum terasa secara instan. Namun, secara fundamental, langkah ini menyerap suplai pasar dan berpotensi menciptakan supply shock di fase berikutnya.
Menurut Edward Carroll dari MHC Digital Group, fase ini bisa menjadi titik awal menuju supercycle baru jika tren permintaan institusional terus meningkat.
Ia menilai “permintaan terstruktur dan konsisten dari korporasi akan menekan pasokan, mendorong harga Bitcoin naik dalam jangka menengah.”
Baca berita selanjutnya: Prediksi Harga Bitcoin 2025-2030: Potensi Besar di Masa Depan
ETF Bitcoin dan Fase Kedewasaan Pasar
Selain korporasi, ETF Bitcoin spot di AS juga memperkuat arus masuk institusional. Pekan lalu, total inflow mencapai $2,71 miliar, menegaskan minat besar dari investor tradisional.
Menurut Lucas, ini menjadi tonggak penting dalam transisi kripto menjadi kelas aset arus utama (mainstream asset class).
“Pasar crypto sedang matang. Dari ruang spekulasi, kini berkembang menjadi ekosistem dengan partisipasi institusional,” ujarnya.
Kesimpulan
Lonjakan adopsi korporasi terhadap Bitcoin bukan sekadar tren musiman.
Dengan hampir 50 perusahaan baru masuk hanya dalam tiga bulan, sinyal akumulasi jangka panjang semakin jelas.
Meski harga masih fluktuatif, momentum institusional ini bisa menjadi fondasi untuk fase supercycle berikutnya, di mana Bitcoin tak lagi dilihat sekadar sebagai aset spekulatif, tapi instrumen strategis dalam portofolio global.
FAQ
- Mengapa banyak perusahaan mulai membeli Bitcoin di 2025?
Kenaikan kepercayaan terhadap aset digital, regulasi yang lebih jelas, dan performa positif ETF Bitcoin spot membuat perusahaan merasa lebih aman menambah eksposur terhadap Bitcoin. - Apa itu Bitcoin treasury?
Bitcoin treasury adalah strategi korporasi menyimpan sebagian aset kas mereka dalam bentuk Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan diversifikasi portofolio jangka panjang. - Siapa perusahaan dengan kepemilikan Bitcoin terbesar saat ini?
MicroStrategy masih menjadi pemegang terbesar dengan 640.250 BTC, disusul MARA Holdings dengan 53.250 BTC. - Apakah akumulasi korporasi ini langsung berdampak pada harga Bitcoin?
Tidak langsung. Sebagian besar transaksi dilakukan melalui OTC, sehingga tidak memengaruhi harga spot secara instan. Namun, secara jangka panjang bisa menekan suplai dan mendorong harga naik. - Apa yang dimaksud dengan supercycle dalam konteks Bitcoin?
Supercycle mengacu pada periode panjang di mana harga Bitcoin terus meningkat karena kombinasi akumulasi institusional, penurunan suplai, dan peningkatan permintaan investor global. - Apakah tren ini bisa bertahan lama?
Selama infrastruktur dan regulasi kripto terus berkembang, tren akumulasi korporasi berpotensi berlanjut. Beberapa analis bahkan menyebutnya sebagai “awal era institusional” Bitcoin.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Referensi:
- Cointelegraph – 48 new Bitcoin treasuries popped up in just 3 months: Bitwise, diakses pada 15 Oktober 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Berita Whale Terkini