Identitas Satoshi Nakamoto, pencipta Bitcoin, masih menjadi misteri besar di dunia kripto hingga saat ini. Namun, dalam perkembangan terbaru, nama Len Sassaman, seorang kriptografer terkemuka dan aktivis privasi, kembali menjadi sorotan. Dokumenter HBO yang akan datang, Money Electric: The Bitcoin Mystery, memicu spekulasi bahwa Sassaman mungkin adalah sosok di balik nama Satoshi Nakamoto. Mari kita lihat lebih jauh mengapa banyak yang percaya bahwa dia adalah kandidat yang layak.
Berita Terkait: HBO Klaim Temukan Satoshi, Bitcoin Bisa Anjlok?
Siapa Itu Len Sassaman?
Len Sassaman adalah seorang kriptografer yang dihormati karena kontribusinya terhadap teknologi privasi. Dia terkenal karena bekerja di proyek Pretty Good Privacy (PGP) dan pengembangan GNU Privacy Guard, dua alat enkripsi yang sangat penting untuk keamanan data. Sassaman juga aktif di komunitas cypherpunk, sebuah gerakan yang mendukung privasi digital sejak akhir 1980-an, seperti informasi yang kami kutip dari website, Wikipedia.
Keterlibatan Sassaman dalam teknologi privasi dan enkripsi menempatkannya di tengah-tengah para tokoh besar di dunia kripto, termasuk Hal Finney, yang dikenal sebagai salah satu pelopor teknologi Bitcoin. Bersama dengan Finney, Sassaman berkolaborasi dalam berbagai proyek terkait privasi, dan keduanya menjadi figur penting dalam upaya mendesentralisasi keamanan digital, seperti informasi yang kami kutip dari website Cointelegrap.
Berita Terkait: BitcoinOS Luncurkan BitSNARK, Tingkatkan Privasi Bitcoin
Mengapa Sassaman Dikaitkan dengan Satoshi Nakamoto?
Salah satu alasan utama mengapa banyak yang percaya bahwa Sassaman adalah Satoshi Nakamoto adalah waktu yang bertepatan antara lenyapnya Nakamoto dari dunia Bitcoin dan kematian Sassaman pada tahun 2011. Pada bulan April 2011, Satoshi mengirim pesan terakhirnya kepada komunitas Bitcoin, menyatakan bahwa dia “telah beralih ke hal lain.” Dua bulan kemudian, Sassaman meninggal dunia, seperti informasi yang kami kutip dari website Techopedia.
Keterkaitan waktu ini membuat banyak orang berspekulasi bahwa Sassaman mungkin adalah Nakamoto, terutama karena setelah itu, tidak ada lagi komunikasi dari Satoshi.
Selain itu, Sassaman dan Hal Finney sama-sama ahli dalam teknologi remailer, sebuah sistem yang mendukung pengiriman pesan anonim, yang mirip dengan prinsip dasar blockchain Bitcoin. Finney adalah orang pertama yang menjalankan node Bitcoin dan menerima transaksi Bitcoin dari Satoshi, sehingga hubungan dekat antara Sassaman dan Finney memperkuat spekulasi ini.
Berita Terkait: Bitcoin Siap Naik di Q4 2024, 7 Faktor Ini Bisa Jadi Pemicu
Fakta dari Polymarket dan Dokumenter HBO
Dalam trailer dokumenter HBO, produser Cullen Hoback tampaknya tengah menginvestigasi seseorang yang “menghilang,” yang menambah spekulasi bahwa identitas Satoshi akan terungkap. Meskipun nama Sassaman tidak disebutkan langsung dalam trailer, para pengguna platform taruhan Polymarket telah memasang taruhan bahwa Sassaman adalah Nakamoto.
Spekulasi ini juga didukung oleh beberapa bukti linguistik. Tulisannya Nakamoto sering menggunakan ejaan British English, seperti kata “bloody difficult” dan “maths.” Fakta ini sesuai dengan Sassaman, yang tinggal di Belgia selama pengembangan Bitcoin. Selain itu, Genesis block Bitcoin mengandung kutipan dari The Times, sebuah surat kabar yang populer di Inggris.
Bantahan dari Meredith Patterson
Namun, spekulasi ini ditolak oleh istri Sassaman, Meredith Patterson. Pada tahun 2021, Patterson secara tegas menyatakan bahwa setahunya, suaminya bukanlah Satoshi Nakamoto. Dia mengungkapkan rasa hormatnya terhadap kontribusi suaminya di dunia teknologi, tetapi menegaskan bahwa dia tidak terlibat dalam pengembangan Bitcoin?.
Kesimpulan
Meskipun belum ada bukti pasti, spekulasi bahwa Len Sassaman mungkin adalah Satoshi Nakamoto terus menarik perhatian komunitas kripto. Dokumenter HBO yang akan datang mungkin tidak memberikan jawaban final, tetapi pastinya akan mengungkap lebih banyak fakta baru yang menarik. Bagi para trader kripto, mengidentifikasi Satoshi bukan hanya sekadar menyelesaikan teka-teki besar, melainkan juga bisa mempengaruhi dinamika pasar Bitcoin ke depan.
FAQ
1.Apa kontribusi terbesar Len Sassaman?
Len Sassaman dikenal karena kontribusinya terhadap teknologi enkripsi, khususnya PGP dan GNU Privacy Guard, serta perannya dalam komunitas cypherpunk yang mendukung privasi digital.
2.Mengapa Sassaman dianggap sebagai Satoshi Nakamoto?
Banyak yang percaya Sassaman adalah Satoshi karena waktu antara hilangnya Satoshi dan kematian Sassaman, serta keterlibatannya dalam teknologi privasi yang mirip dengan blockchain.
3.Apakah Sassaman benar-benar Satoshi?
Tidak ada bukti pasti bahwa Sassaman adalah Satoshi. Spekulasi ini dibantah oleh istrinya, Meredith Patterson, yang menyatakan bahwa suaminya tidak terlibat dalam pengembangan Bitcoin.
4.Kapan dokumenter HBO akan tayang?
Dokumenter Money Electric: The Bitcoin Mystery akan segera tayang di HBO, dan diprediksi akan mengungkap lebih banyak fakta tentang Satoshi Nakamoto.
Itulah informasi terkini seputar berita crypto hari ini,. Jangan lupa untuk mengaktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan pembaruan terbaru mengenai berbagai informasi menarik yang kami sajikan di Akademi crypto hanya di INDODAX Academy, sumber terpercaya untuk belajar tentang dunia kripto
Dan jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain melalui Google News.
Selain itu untuk mempermudah kamu untuk trading crypto dengan mudah dan aman kamu dapat mendownload aplikasi crypto terbaik dari INDODAX melalui Google play store maupun melalui App Store sekarang juga!
Informasi Tambahan
Sebagai tambahan informasi, INDODAX adalah salah satu crypto exchange di Indonesia terpercaya #KitaPalingBesarTepercaya. INDODAX tidak hanya menawarkan keamanan dan kenyamanan bagi para penggunanya, tetapi juga menjunjung tinggi transparansi dalam menjaga cadangan aset kripto melalui Proof of Reserve.
Saat ini, INDODAX memiliki cadangan aset kripto yang kuat, termasuk 4.806,34 Bitcoin yang bernilai sekitar Rp4,288 triliun, serta 36.915,47 Ethereum senilai Rp1,334 triliun, berdasarkan harga pasar terbaru. Selain itu, INDODAX juga menyimpan aset kripto lain-lain senilai sekitar Rp5,907 triliun.
Total cadangan aset kripto INDODAX mencapai sekitar Rp11,529 triliun, memastikan bahwa seluruh cadangan aset kripto melebihi 100% dari saldo total member INDODAX. Hal ini menunjukkan komitmen INDODAX terhadap Proof of Reserve, sehingga pengguna dapat yakin bahwa dana mereka aman dan didukung sepenuhnya oleh cadangan aset yang nyata.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan pertimbangkan dengan baik sebelum berinvestasi. Gunakan dana yang tidak terlalu vital bagi kebutuhan kamu sebelum terlibat dalam investasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainya menjadi tanggung jawab pembaca.
Author: RB & AL
Editor: EDOS
Topik-Topik Terkait: #Berita Mata Uang Kripto #Berita Bitcoin hari ini ,#KitaPalingBesarTepercaya