Lens Protocol: Revolusi Media Sosial Terdesentralisasi
icon search
icon search

Top Performers

Lens Protocol: Revolusi Media Sosial Terdesentralisasi

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Lens Protocol: Revolusi Media Sosial Terdesentralisasi

Lens Protocol 1

Daftar Isi

Dalam konteks privasi, keamanan, kepemilikan, dan monetisasi data di media sosial saat ini, sering kali muncul kendala yang disebabkan oleh sistem tradisional yang terpusat dan masih dikendalikan oleh satu entitas atau otoritas tertentu. 

 

Untuk mengatasi kendala ini, hadir Lens Protocol, sebuah platform media sosial dengan konsep desentralisasi. Platform ini memungkinkan setiap pengguna untuk sepenuhnya mengendalikan privasi, kepemilikan data, dan manfaat ekonominya sendiri.

 

Nah, untuk lebih memahami tentang apa itu Lens Protocol, mulai dari pendirinya, cara kerjanya, fitur-fitur utamanya, hingga keunggulannya dibanding media sosial web2, simak ulasan selengkapnya berikut ini.

 

Lens Protocol 2

 

Apa Itu Lens Protocol?

Lens Protocol adalah protokol grafik sosial atau social graph Web3 yang dibangun di atas teknologi blockchain Polygon. Dengan Lens Protocol, konsep media sosial yang sebelumnya terpusat diubah menjadi terdesentralisasi. 

 

Protokol ini memungkinkan para kreator untuk membangun platform media sosial mereka sendiri dan memastikan bahwa kontrol penuh atas konten yang dibuat berada di tangan pengguna.

 

Melalui teknologi ini, Lens Protocol berkontribusi dalam menciptakan lanskap media sosial yang lebih terbuka dan transparan dengan menggunakan nonfungible token (NFT) sebagai aset yang mewakili identitas profil pengguna.

 

Siapa di Balik Lens Protocol?

Stani Kulechov, Pendiri & CEO Aave, sebuah platform pinjaman berbasis DeFi (Decentralized Finance), adalah tokoh utama di balik pengembangan Lens Protocol. 

 

Kulechov terdorong untuk menciptakan Lens Protocol karena kepeduliannya terhadap pentingnya kendali pribadi atas identitas digital setiap individu. 

 

Dia juga mengkritik bagaimana platform media sosial Web2 membatasi kemampuan individu untuk mengelola data, menjaga privasi, dan memonetisasi data mereka karena sistem terpusat yang diterapkan.

 

“Lens Protocol menawarkan fitur media sosial seperti pembuatan profil, memberikan komentar, dan melakukan reposting konten. Akan tetapi, melalui adanya NFT, pengguna dapat memiliki dan mengontrol semua konten mereka sendiri,” demikian tulis akun Twitter resmi Lens Protocol.

 

Stani Kulechov mendirikan Lens Protocol di Venice, California pada tahun 2022. Protokol ini pertama kali diluncurkan di Polygon Mumbai testnet dan kemudian berpindah ke Polygon Mainnet pada Mei 2022.

 

Cara Kerja Lens Protocol

Lens Protocol adalah grafik sosial Web3 yang dikembangkan menggunakan Graph Database (GBD). Database ini memanfaatkan struktur grafik untuk menunjukkan hubungan antara individu dan komunitas dalam jejaring sosial. 

 

Struktur ini terbentuk melalui pembuatan profil, mengikuti akun pengguna lain, menghasilkan konten, dan berinteraksi dengan konten lain. 

 

Berbeda dengan media sosial Web2 yang terpusat seperti Instagram, Facebook, Twitter, TikTok, dan YouTube, Lens Protocol mengintegrasikan grafik sosial ke dalam smart contract, memungkinkan pengguna untuk membangun platform media sosial dan komunitas secara mandiri. 

 

Grafik sosial yang dimiliki oleh Lens Protocol bersifat terbuka, tanpa izin, dan memungkinkan platform media sosial berbasis blockchain atau DApp untuk terhubung dengannya. 

 

Teknologi yang mendukung Lens Protocol dibangun di atas blockchain Polygon yang ramah lingkungan dan menggunakan mekanisme proofofstake (PoS).

 

Protokol ini juga kompatibel dengan dompet kripto seperti MetaMask, Gnosis Safe, dan Argent, yang membuka peluang interoperabilitas di berbagai platform media sosial.

 

Fitur-fitur Utama Lens Protocol

Fitur-fitur yang ada di Lens Protocol pada dasarnya terinspirasi dari media sosial Web2, tetapi ia menawarkan perbedaan dengan mengadopsi konsep penggunaan NFT

 

Adapun NFT digunakan sebagai profil yang menyimpan semua konten pengguna, mulai dari komentar, likes, hingga repost, dan terhubung dengan alamat dompet pengguna. 

 

Berikut ini rincian fitur-fitur di Lens Protocol yang perlu diketahui, antara lain:

 

  • Profile NFTs: Posting-an dan komentar adalah inti dari setiap platform media sosial. Dengan Lens Protocol, pengguna memiliki semua konten yang mereka buat karena disimpan dalam Profile NFT mereka.
  • Collect: Mengumpulkan posting-an adalah fitur asli Web3 yang berfungsi sebagai metode bagi para kreator untuk mendapatkan pendapatan dari konten mereka. Pengguna dapat mengoleksi konten dari pengguna lain dan menyimpannya sebagai NFT dalam dompet mereka.
  • Mirror: Mirip dengan retweet di Twitter, mirror merujuk pada setiap publikasi yang dibagikan ulang. Berbeda dengan posting-an dan komentar, mirror bukanlah konten asli dan karena itu tidak dapat dikumpulkan oleh pengguna lain. Di samping itu, mirror dapat digunakan sebagai bentuk iklan baru karena meningkatkan visibilitas profil
  • Follow NFT: Saat pengguna mengikuti profil di Lens Protocol, mereka diberikan Follow NFT yang dapat bernilai tambah oleh kreator dan komunitas.
  • Reactions: Mirip dengan platform Web2, pengguna juga dapat bereaksi terhadap publikasi dengan upvote atau downvote. Meskipun tidak dapat dimonetisasi, metrik ini membantu pengguna dalam menemukan konten.

 

Keunggulan Lens Protocol Dibanding Media Sosial Web2

Jika dibandingkan dengan media sosial web2 maka Lens Protocol memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut, di antaranya:

  • Interoperabilitas Profil dengan Aplikasi Media Sosial

 

Lens Protocol memfasilitasi penggunaan profil mereka di berbagai aplikasi media sosial yang terdesentralisasi. 

 

Hal ini memungkinkan pengguna untuk membawa identitas dan pengikut mereka dari satu platform ke platform lainnya tanpa kehilangan data atau harus membangun ulang profil dari awal.

  • Privasi dan Keamanan yang Lebih Baik

 

Dengan Lens Protocol, pengguna memiliki kontrol penuh atas data pribadi mereka. Sistem desentralisasi memastikan bahwa data tidak disimpan oleh satu entitas terpusat, mengurangi risiko pelanggaran data dan meningkatkan privasi.

  • Monetisasi Langsung oleh Pengguna

 

Lens Protocol memungkinkan kreator untuk mendapatkan pendapatan langsung dari konten mereka melalui fitur seperti Collect. Pengguna dapat memonetisasi karya mereka tanpa perlu perantara sehingga menghasilkan aliran pendapatan yang lebih adil dan transparan.

 

Implementasi Web3 pada Platform Media Sosial Lens Protocol

Web3 menarik perhatian karena kemampuannya untuk menyediakan interoperabilitas profil dengan aplikasi media sosial. Dengan Web3, pengguna memiliki kontrol penuh atas konten pribadi mereka dan dapat memonetisasinya. 

 

Adapun Lens Protocol menghadirkan kemampuan ini secara nyata melalui beberapa platform media sosial populer yang mereka miliki, antara lain:

 

1. Lenster

 

Lenster adalah aplikasi web media sosial desentralisasi yang dikembangkan menggunakan Lens Protocol. Dianggap sebagai media sosial Web3 pertama yang dimiliki oleh Lens, Lenster berfungsi sebagai platform untuk menggunakan Lens Protocol dan berinteraksi dengan grafik sosialnya.

 

Dengan tampilan dan operasi yang mirip dengan Twitter, Lenster mendukung berbagai jenis NFT untuk memperkaya pengalaman penggunanya.

 

2. Phaver

 

Phaver adalah platform dApp yang menggabungkan fitur-fitur dari aplikasi Web2 dan Web3. Aktivitas media sosial di Phaver mirip dengan Web2, tetapi ia dilengkapi dengan insentif bagi pengguna melalui kepemilikan di Phaver. Pengguna dapat menerbitkan token dan berbagi konten favorit mereka, seperti blog, tweet, dan lainnya.

 

3. Orb

 

Orb menggunakan Lens Protocol untuk mengembangkan aplikasi media sosial profesional yang terdesentralisasi, dirancang untuk para profesional yang ingin terhubung dengan ekosistem Web3.

 

Orb menghubungkan individu, perusahaan, dan proyek secara bersamaan. Mirip dengan LinkedIn, Orb menawarkan banyak fitur menarik, termasuk kuis yang memberikan reward berupa NFT.

 

Cara Mendapatkan Profil NFT & Potensi Airdrop Token Lens Protocol

Untuk yang ingin menjelajahi lebih lanjut Lens Protocol, penting untuk memiliki Profile NFT yang memiliki nama unik dengan sufiks “.lens”. 

 

Profile NFT ini berfungsi sebagai identitas yang mencakup semua aktivitas seperti posting, mirror, komentar, dan konten lain yang dibuat oleh pengguna. 

 

Namun, Profile NFT gratis hanya dibagikan pada acara khusus yang diadakan pada 15 Agustus 2022. Bagi pengguna baru yang tertarik untuk memiliki Profile NFT, mereka dapat membelinya di OpenSea dengan langkah-langkah seperti berikut ini:

  • Beli Profile NFT di OpenSea. Harga awal untuk Profile NFT adalah 200 USDC.
  • Pengguna dapat memperoleh poin Phaver untuk meningkatkan peluang mendapatkan Profile NFT.

 

Sementara itu, untuk mendapatkan Profile NFT melalui Phaver, berikut ini langkah-langkahnya, antara lain:

 

  • Kunjungi https://clique.social/provenance/phaver  dan selesaikan tugas-tugas yang diberikan. Tugas ini termasuk mengikuti dan berkontribusi pada akun media sosial Phaver dan Provenance2026. Kedua akun ini akan meninjau profil Twitter yang mendaftar dan mengikuti untuk memantau jumlah pengikut dan impresi. Setelah menyelesaikan tugas, kirimkan entri kamu. Perhatikan bahwa ini adalah proses aplikasi, jadi semakin aktif kamu maka semakin besar peluang masuk dalam daftar.
  • Setiap minggu, tim Phaver mengirimkan aplikasi untuk whitelisting ke Lens Protocol.
  • Periksa apakah alamat dompet memenuhi syarat dan dapat terdaftar.
  • Jika sudah terdaftar maka Profile NFT gratis dapat diakses di https://claim.lens.xyz/.

 

Lens Protocol 3

 

Masa Depan dan Perkembangannya

Meskipun transisi dari Web2 ke Web3 masih dalam proses, manfaat yang ditawarkan oleh teknologi blockchain dalam media sosial telah berdampak signifikan. Mengutip data dari 

wearesocial.com, dalam Laporan Tinjauan Global Digital 2024 yang diterbitkan dalam kemitraan antara We Are Social dan Meltwater, saat ini terdapat sebanyak 5.040.000.000 pengguna media sosial aktif secara global pada awal tahun 2024.

 

Bayangkan jika miliaran pengguna media sosial ini mengadopsi teknologi blockchain melalui Lens Protocol. 

 

Fitur-fitur unik Lens Protocol seperti interoperabilitas, privasi, keamanan, dan kemampuan untuk meraih pendapatan langsung dapat menghadirkan pengalaman yang tidak tersedia di Web2

 

Lens Protocol mempercepat revolusi ini dengan proyek-proyek sejenis di ruang media sosial, memberdayakan pengguna untuk mengontrol bagaimana platform mereka dibangun, di-monetisasi, dan berdampak besar terhadap paradigma komunikasi.

 

Perkembangan Lens Protocol terus pesat, seperti yang dilaporkan oleh Messari dalam laporan “User Behaviour and Engagement on Lens” per April 2023. 

 

Pendapatan Lens mencapai US$5.540.000, dengan 93% berasal dari Profile NFT dan sisanya dari biaya langganan, koleksi, dan biaya referral

 

Pendapatan dari kreator juga meningkat signifikan dalam enam bulan terakhir, menunjukkan potensi besar untuk pertumbuhan di masa mendatang. 

 

Lens Protocol memiliki peluang besar untuk terus berkembang dengan menarik lebih banyak kreator dan pengguna media sosial, serta membangun ekosistem yang menguntungkan bagi seluruh pengguna. 

 

Dengan melahirkan fitur-fitur baru, kampanye insentif yang terfokus, strategi pemasaran yang cerdas, dan peningkatan fokus pada kreator, Lens Protocol dapat memperkuat loyalitas pengguna dan membangun ekosistem yang lebih beragam dan sukses di masa depan.

 

Kesimpulan: Mengapa Lens Protocol adalah Masa Depan Media Sosial

 

Sebagai kesimpulan, pada dasarnya, Lens Protocol menjanjikan masa depan yang cerah bagi media sosial. 

 

Dalam hal ini, Lens Protocol menghadirkan inovasi dengan memberikan pengguna kontrol penuh atas privasi mereka, kepemilikan data, dan kemampuan untuk memonetisasi konten mereka sendiri melalui teknologi NFT.

 

Di lain sisi, integrasi teknologi NFT dalam Lens Protocol memberdayakan pengguna dengan memungkinkan mereka memiliki dan mengontrol konten mereka dalam bentuk Profile NFT, yang juga dapat dijual atau ditukar.

 

Lebih jauh, dengan fokus pada desentralisasi, Lens Protocol memiliki potensi besar untuk mengubah paradigma tradisional media sosial yang terpusat menjadi ekosistem yang lebih terbuka, transparan, dan berdaya saing tinggi.

 

Adapun sebagai disclaimer, penting dipahami bahwa informasi di atas disajikan sebagai ringkasan berdasarkan pemahaman saat ini tentang Lens Protocol dan tidak dimaksudkan sebagai rekomendasi investasi atau nasihat keuangan.

 

Yuk Investasi Kripto di INDODAX

 

Nah, sekarang kamu sudah memahami apa itu Lens Protocol, mulai dari pendirinya, cara kerjanya, fitur-fitur utamanya, hingga keunggulannya dibanding media sosial web2.

 

Selanjutnya, jika kamu berminat untuk melakukan investasi kripto dengan mudah, aman, dan menguntungkan, di antaranya beli bitcoin, beli ethereum, atau juga aset kripto lainnya, maka kamu dapat membelinya melalui INDODAX Market.

 

Di lain sisi, guna memudahkan dalam trading crypto secara aman, kamu pun dapat men-download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di Google Play Store maupun via App Store sekarang juga!

 

Perlu diketahui, sebagai platform perdagangan aset kripto paling terbaik dan terpopuler di Indonesia yang didukung oleh 6.000.000 member, INDODAX menyediakan berbagai jenis aset kripto, mulai dari Bitcoin, Ethereum, hingga Dogecoin.

 

INDODAX yang merupakan pionir dalam hal jual beli aset kripto di tanah air juga terus berkomitmen untuk menghadirkan akses yang mudah untuk masuk ke pasar aset kripto bagi para investor.

 

Sebagai disclaimer, perlu digarisbawahi bahwa berinvestasi pada aset kripto juga memiliki risiko tersendiri, sebagaimana jenis-jenis investasi lainnya.

 

Risiko dimaksud adalah nilai aset kripto fluktuatif dan tingginya tingkat volatilitas pada aset kripto sehingga penting untuk melakukan riset mandiri sebelum berinvestasi aset kripto.

 

Jadi, tunggu apa lagi? Mari segera mulai investasi aset kripto hanya bersama INDODAX!

 

FAQ

 

1. Apa itu Lens Protocol?

Jawaban: Lens Protocol adalah platform media sosial terdesentralisasi berbasis blockchain Polygon yang memungkinkan pengguna memiliki kontrol penuh atas privasi, kepemilikan data, dan monetisasi konten mereka melalui penggunaan nonfungible token (NFT).

2. Siapa pendiri Lens Protocol?

Jawaban: Lens Protocol didirikan oleh Stani Kulechov, pendiri dan CEO Aave, sebuah platform decentralized finance (DeFi) lending protocol. Kulechov menciptakan Lens Protocol untuk memberikan kontrol atas identitas digital kepada setiap individu.

3. Bagaimana cara kerja Lens Protocol?

Jawaban: Lens Protocol menggunakan Graph Database (GBD) untuk membangun struktur grafik sosial yang menunjukkan hubungan antara individu dan komunitas. Grafik sosial ini diintegrasikan ke dalam smart contract, memungkinkan pengguna untuk membangun platform media sosial dan komunitas secara independen.

4. Apa saja fitur utama Lens Protocol?

Jawaban: Fitur utama Lens Protocol meliputi Profile NFTs (kepemilikan konten oleh pengguna), Collect (monetisasi konten), Mirror (berbagi ulang konten), Follow NFT (nilai tambah untuk pengikut), dan Reactions (upvote dan downvote).

5. Bagaimana cara mendapatkan Profile NFT di Lens Protocol?

Jawaban: Profile NFT dapat dibeli melalui OpenSea atau diperoleh dengan mendapatkan poin melalui Phaver. Pengguna harus menyelesaikan tugas-tugas di Phaver dan mengikuti proses aplikasi untuk mendapatkan Profile NFT gratis.

Lebih Banyak dari Blockchain,DeFi,NFT

Koin Baru dalam Blok

Orderly NetworkLearnTrade
GMXLearnTrade
MyroLearnTrade

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 13.76%
bnb BNB 0.39%
matic Matic Network 3.42%
sol Solana 5.53%
eth Ethereum 3.12%
idx IDRX 3.42%
ada Cardano 1.76%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
HITOP/IDR
Hitop
2
100%
ASIXV2/IDR
ASIX Token
2
100%
HIBS/IDR
Hiblocks
2
100%
DAR/IDR
Mines of D
2.609
25.13%
ABI/IDR
AB DEFI
408.996
21.63%
Nama Harga 24H Chg
GARD/USDT
Hashgard
0
-33.33%
PANDO/IDR
Pando
3
-25%
C98/IDR
Coin98
1.564
-18.84%
MBX/IDR
MARBLEX
7.301
-16.71%
XGD/IDR
XGold
14.685K
-13.61%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Tutorial Cara Jual Foto di NFT, Mudah Banget
06/09/2024
NFT
Tutorial Cara Jual Foto di NFT, Mudah Banget

Tahukah kamu bahwa di era digital ini karya fotografi dapat

NFT
06/09/2024
Apa Itu Peer to Peer (P2P)?  Cara Kerja & Contohnya
05/09/2024
Apa Itu Peer to Peer (P2P)? Cara Kerja & Contohnya

Peer to peer (P2P) adalah istilah yang sering didengar oleh

05/09/2024
Mengenal Whitepaper Bitcoin & Mengapa Diperlukan?
04/09/2024
Mengenal Whitepaper Bitcoin & Mengapa Diperlukan?

Dokumen penting yang dikenal sebagai whitepaper Bitcoin diterbitkan pada 31

04/09/2024