Ketika Dunia Virtual Tak Lagi Sekadar Game
Kamu mungkin pernah dengar tentang metaverse, tapi apa jadinya kalau dunia virtual raksasa seperti Horizon Worlds justru tidak mendukung kripto dan NFT? Di saat proyek Web3 berlomba tokenisasi, Meta malah ambil jalur berbeda yang cukup mengejutkan. Sementara platform seperti Decentraland dan The Sandbox menawarkan kepemilikan aset digital melalui blockchain, Horizon Worlds justru memilih jalan yang lebih terkontrol dan tertutup.
Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah masa depan metaverse benar-benar membutuhkan teknologi blockchain? Atau justru ada alternatif lain yang lebih praktis? Artikel ini akan bantu kamu mengupas realita dan tantangan Horizon Worlds di 2025, serta relevansinya bagi masa depan teknologi blockchain dan dunia virtual yang tengah berkembang pesat.
Apa Itu Meta Horizon Worlds?
Sebelum membahas kaitannya dengan blockchain, penting buat kamu memahami dulu apa sebenarnya Horizon Worlds itu. Horizon Worlds adalah platform VR kolaboratif paling komprehensif yang memungkinkan kamu menemukan realitas virtual dan game multiplayer yang dikembangkan langsung oleh Meta.
Platform sosial VR ini memungkinkan kamu berinteraksi dengan pengguna lain melalui avatar yang dapat dikustomisasi, membangun dunia virtual sendiri menggunakan tools yang disediakan, dan terlibat dalam berbagai aktivitas sosial yang immersive. Yang membedakan Horizon Worlds dari platform serupa adalah fokusnya pada pengalaman sosial yang mendalam, bukan sekadar gaming atau perdagangan aset digital.
Uniknya, Horizon Worlds hanya tersedia di headset Meta Quest dan tidak dapat diakses melalui web browser atau perangkat mobile secara langsung. Hal ini menunjukkan komitmen Meta untuk menciptakan pengalaman VR murni yang tidak terdilusi oleh platform lain. Platform ini memungkinkan kamu melepaskan imajinasi, menghasilkan uang dari apa yang kamu bangun, dan bergabung dengan komunitas yang membentuk masa depan hiburan.
Dari sini kita bisa melihat bahwa Horizon Worlds memang dibangun sebagai ruang sosial yang premium, tapi dengan pendekatan yang sangat berbeda dibanding metaverse open-source di Web3. Meta lebih memilih kontrol penuh daripada desentralisasi.
Siapa Penggagas di Balik Horizon Worlds?
Lahir dari visi besar Meta, tentu menarik juga membahas siapa sosok yang mendorong kelahiran platform ini. Mark Zuckerberg sebagai CEO Meta menjadi pencetus utama visi metaverse yang ambisius, yang dimulai sejak perusahaan melakukan rebranding dari Facebook menjadi Meta pada Oktober 2021.
Di balik layar, Andrew Bosworth yang menjabat sebagai CTO Reality Labs memainkan peran krusial dalam pengembangan teknologi VR dan AR Meta. Sementara itu, Vivek Sharma yang sebelumnya menjadi VP Horizon memimpin langsung pengembangan platform ini sebelum akhirnya pindah ke posisi lain dalam ekosistem Meta.
Motivasi utama Meta dalam mengembangkan Horizon Worlds adalah menciptakan ruang sosial baru yang benar-benar immersive namun tetap terkendali. Berbeda dengan filosofi Web3 yang menekankan desentralisasi, Meta justru ingin membangun metaverse yang dapat mereka kontrol sepenuhnya, mulai dari keamanan pengguna hingga monetisasi platform.
Sejak rebranding pada 2021, Meta telah menginvestasikan miliaran dollar untuk merealisasikan visi metaverse ini, meski hingga kini belum menunjukkan profitabilitas yang signifikan. Dengan tim dan dana raksasa, Meta mencoba mengubah cara manusia bersosialisasi secara digital — namun tetap dengan kendali penuh di tangan perusahaan.
Update 2025: Apa Saja yang Baru dari Horizon Worlds?
Sekarang, yuk lihat apa saja pembaruan signifikan dari Horizon Worlds di tahun ini. Meta sedang merencanakan untuk 2025 dengan melakukan evaluasi mendalam terhadap area-area komunitas yang dapat diperbaiki, termasuk perubahan navigasi dan struktur forum yang lebih streamlined.
Salah satu update paling signifikan adalah integrasi yang lebih dalam dengan sistem operasi Meta Quest, di mana Horizon Worlds kini menjadi bagian integral yang tidak dapat di-uninstall dari perangkat. Ini menunjukkan seberapa serius Meta menempatkan platform ini sebagai pintu gerbang utama ke metaverse mereka.
Fitur ekspresi wajah otomatis dari suara (Audio-to-Expression) juga telah diperkenalkan, memungkinkan avatar kamu menampilkan ekspresi yang lebih natural berdasarkan intonasi suara. Teknologi Gaussian splatting untuk rendering 3D yang lebih realistis juga mulai diimplementasikan, menuju visual yang mendekati fotorealistik.
Meta juga mulai membangun ekonomi digital untuk kreator di Horizon Worlds, di mana sekelompok kecil kreator dapat menjual item dan efek virtual di dunia mereka masing-masing. Namun, sistem ini masih terbatas hanya untuk pengguna Amerika dan Kanada berusia di atas 18 tahun.
Dengan update ini, Horizon Worlds memang makin canggih secara teknologi dan menawarkan pengalaman yang lebih rich, tapi belum tentu makin terbuka secara filosofi terhadap ekosistem blockchain yang lebih luas.
Apakah Horizon Worlds Mendukung Kripto atau NFT?
Di sinilah pertanyaan besar muncul: apakah kamu bisa menggunakan cryptocurrency atau memiliki NFT dalam Horizon Worlds? Jawaban singkatnya adalah belum dan sepertinya tidak dalam waktu dekat. Berbeda dengan game VR lain di metaverse, Horizon Worlds milik Zuckerberg tidak dibangun dengan teknologi blockchain atau non-fungible tokens (NFT).
Hingga pertengahan 2025, tidak ada integrasi wallet Web3, cryptocurrency, atau NFT dalam platform ini. Meta secara konsisten memilih ekosistem tertutup yang tidak mendukung kepemilikan aset secara on-chain. Semua item, avatar, dan aset digital yang kamu miliki di Horizon Worlds sepenuhnya berada dalam kendali Meta dan tidak dapat ditransfer ke platform lain.
Keputusan ini sebenarnya konsisten dengan langkah Meta di platform lain. Pada 2023, Meta membatalkan proyek NFT untuk Facebook dan Instagram setelah eksperimen singkat, menunjukkan skeptisisme perusahaan terhadap teknologi blockchain untuk aplikasi sosial mereka.
Meta pernah meluncurkan mata uang untuk sejumlah kecil kreator dalam aplikasi VR Horizon Worlds, namun ini masih berupa mata uang in-game tradisional, bukan cryptocurrency. Sistem ekonomi internal ini memungkinkan transaksi, tapi semua value tetap terkunci dalam ekosistem Meta.
Meski dibangun sebagai metaverse, Horizon Worlds tetap berada di jalur Web2 tradisional — setidaknya untuk sekarang. Meta tampaknya lebih percaya pada kontrol terpusat daripada desentralisasi yang ditawarkan blockchain.
Horizon Worlds vs Metaverse Blockchain: Siapa Lebih Unggul?
Supaya kamu dapat gambaran lebih luas, penting membandingkan Horizon Worlds dengan dunia virtual Web3 seperti The Sandbox atau Decentraland. Horizon Worlds by Meta berfungsi sebagai platform untuk mengeksplorasi interaksi sosial dalam dunia tiga dimensi, sementara Decentraland telah muncul sebagai salah satu dunia virtual populer di metaverse.
Dari segi kepemilikan aset, perbedaannya sangat mencolok. Di metaverse blockchain, kamu benar-benar memiliki tanah virtual, NFT, dan aset digital yang dapat diperdagangkan atau dipindahkan ke platform lain. Sementara di Horizon Worlds, semua yang kamu “miliki” sebenarnya hanya lisensi penggunaan yang dapat dicabut Meta kapan saja.
Dalam hal teknologi dan pengalaman pengguna, Horizon Worlds unggul dengan visual yang lebih halus, sistem sosial yang lebih intuitif, dan performa yang lebih stabil berkat kontrol penuh Meta atas hardware dan software. Platform Web3 sering mengalami lag, masalah kompatibilitas, dan pengalaman pengguna yang kurang seamless.
Namun, dari segi monetisasi dan kebebasan kreator, metaverse blockchain memberikan lebih banyak peluang. Kreator dapat menjual karya mereka secara langsung, memiliki royalti yang transparan, dan tidak tergantung pada kebijakan satu perusahaan. Di Horizon Worlds, Meta mengambil komisi 47.5% dari setiap penjualan NFT jika fitur tersebut diaktifkan, jauh lebih tinggi dari marketplace blockchain seperti OpenSea (2.5%) atau Binance NFT (1%).
Perbandingan ini menunjukkan bahwa masing-masing punya kelebihan dan kekurangan yang signifikan. Horizon Worlds menawarkan pengalaman premium namun terbatas, sementara metaverse Web3 menawarkan kebebasan namun dengan trade-off di pengalaman pengguna.
Apakah Meta Akan Berubah Arah ke Blockchain?
Lalu bagaimana prospeknya? Apakah Meta suatu saat akan menerima blockchain dan cryptocurrency? Sejarah menunjukkan bahwa Meta pernah mencoba berbagai eksperimen dengan teknologi blockchain, mulai dari proyek Libra (kemudian Diem) hingga uji coba NFT di Instagram dan Facebook.
Meta menurunkan target pengguna aktif bulanan Horizon Worlds dari 500,000 menjadi 280,000 di akhir tahun, dengan jumlah pengguna aktif saat ini kurang dari 200,000 dan terus menurun sejak musim semi. Angka ini menunjukkan tantangan besar yang dihadapi platform dalam menarik dan mempertahankan pengguna.
Reality Labs, divisi yang menangani VR dan metaverse, telah mengalami kerugian lebih dari $60 miliar sejak 2020. Tekanan finansial ini mungkin memaksa Meta untuk mempertimbangkan kembali strategi mereka, termasuk kemungkinan integrasi dengan ekosistem Web3 yang lebih luas.
Tahun 2025 sering disebut sebagai “tahun penentu” untuk visi metaverse Meta. Jika pertumbuhan pengguna dan pendapatan tidak menunjukkan tren positif yang signifikan, tidak menutup kemungkinan Meta akan pivot atau bahkan mengurangi investasi di Horizon Worlds.
Ada juga tekanan dari komunitas Web3 dan developer yang menginginkan Meta lebih terbuka terhadap integrasi blockchain. Namun, jalan menuju integrasi blockchain masih panjang dan penuh ketidakpastian, terutama mengingat preferensi Meta untuk kontrol terpusat.
Kalau Kamu Investor Kripto, Apa Relevansinya?
Nah, bagi kamu yang aktif di dunia kripto, bagaimana posisi Horizon Worlds ini dalam radar investasi? Secara langsung, Horizon Worlds belum menjadi peluang cuan atau investasi kripto karena tidak ada token, NFT, atau aset blockchain yang dapat diperdagangkan.
Namun, platform ini tetap penting untuk dipantau dari perspektif teknologi dan tren industri. Perkembangan visual engine, integrasi AI untuk ekspresi avatar, dan teknologi rendering 3D yang digunakan Meta bisa menjadi benchmark untuk proyek metaverse Web3 lainnya.
Horizon Worlds juga bisa menjadi indikator penting untuk melihat kompetisi antara metaverse terpusat versus terdesentralisasi. Jika Meta berhasil menciptakan pengalaman yang superior tanpa blockchain, ini bisa mempengaruhi persepsi investor terhadap nilai proposisi proyek Web3.
Sebaliknya, jika Horizon Worlds gagal menarik pengguna dalam jumlah besar, ini bisa memperkuat argumen bahwa masa depan metaverse memang ada di tangan teknologi blockchain yang memberikan kepemilikan sejati kepada pengguna.
Bagi investor kripto, penting juga memperhatikan kemungkinan pivot Meta ke arah Web3 jika tekanan pasar dan pengguna semakin kuat. Sejarah menunjukkan bahwa perusahaan besar sering mengubah strategi ketika menghadapi tantangan pertumbuhan.
Meski belum mendukung token atau NFT, Horizon Worlds tetap layak kamu ikuti sebagai indikator arah industri digital dan metaverse ke depan, terutama dalam konteks kompetisi teknologi terpusat versus terdesentralisasi.
Kesimpulan: Dunia Virtual Tak Selalu Butuh Kripto?
Setelah membahas dari berbagai sisi, akhirnya kita kembali ke pertanyaan awal tentang apakah dunia virtual benar-benar membutuhkan cryptocurrency dan blockchain. Horizon Worlds membuktikan bahwa dunia virtual yang canggih dan immersive bisa dibangun tanpa teknologi blockchain, namun dengan trade-off yang signifikan.
Keunggulan pendekatan Meta terletak pada kontrol kualitas, keamanan, dan pengalaman pengguna yang lebih konsisten. Mereka bisa mengoptimalkan performa, mencegah scam, dan memberikan pengalaman sosial yang lebih stabil. Namun, pendekatan ini juga berarti pengguna kehilangan kepemilikan sejati atas aset digital mereka.
Di sisi lain, metaverse Web3 menawarkan kebebasan, kepemilikan aset yang real, dan ekonomi yang lebih transparan. Namun mereka masih berjuang dengan masalah skalabilitas, pengalaman pengguna yang inkonsisten, dan adopsi mainstream yang lambat.
Masa depan mungkin tidak hitam-putih antara terpusat versus terdesentralisasi. Kemungkinan akan ada hibridisasi, di mana platform seperti Horizon Worlds mulai mengadopsi elemen blockchain untuk fitur tertentu, sementara metaverse Web3 meningkatkan kualitas pengalaman pengguna mereka.
Yang pasti, kompetisi ini menguntungkan konsumen karena mendorong inovasi di kedua sisi. Masa depan metaverse ada di tangan pengguna: apakah kamu akan memilih dunia virtual yang nyaman tapi terkontrol, atau dunia yang kamu benar-benar memiliki namun dengan pengalaman yang mungkin kurang optimal?
Itulah informasi menarik tentang “Meta Horizon Worlds” yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1. Apakah Horizon Worlds bisa dipakai tanpa VR?
Tidak, saat ini Horizon Worlds hanya tersedia untuk headset Meta Quest dan tidak dapat diakses melalui web browser atau perangkat mobile. Meta memang sengaja membatasi akses untuk memberikan pengalaman VR murni yang optimal.
2. Kenapa Horizon Worlds tidak pakai kripto atau NFT?
Meta memilih sistem tertutup agar bisa mengontrol monetisasi, keamanan, dan kualitas pengalaman pengguna. Mereka percaya pendekatan terpusat lebih efektif untuk menciptakan metaverse yang stabil dan aman daripada sistem blockchain yang terdesentralisasi.
3. Apakah Horizon Worlds akan mendukung Web3 di masa depan?
Belum ada kepastian dari Meta, namun dengan tekanan pasar dan penurunan pengguna, tidak menutup kemungkinan mereka mempertimbangkan integrasi blockchain di masa depan, terutama jika diperlukan untuk menarik lebih banyak pengguna dan developer.
4. Apa bedanya Horizon Worlds dengan Sandbox atau Decentraland?
Horizon Worlds unggul dalam teknologi visual, performa, dan pengalaman sosial yang lebih halus berkat kontrol penuh Meta. Namun platform Web3 seperti Sandbox dan Decentraland memberikan kepemilikan aset sejati, ekonomi yang lebih terbuka, dan kebebasan untuk mentransfer aset antar platform.
5. Apakah Horizon Worlds cocok buat investor kripto?
Secara langsung belum ada peluang investasi kripto di Horizon Worlds, namun platform ini penting dipantau sebagai indikator kompetisi metaverse terpusat vs terdesentralisasi, serta kemungkinan pivot Meta ke arah Web3 jika menghadapi tekanan pertumbuhan yang berkelanjutan.