Pasar Oligopoli: Pengertian, Ciri, Jenis & Kelebihannya
icon search
icon search

Top Performers

Pasar Oligopoli: Pengertian, Ciri, Jenis, & Perbedaannya

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Pasar Oligopoli: Pengertian, Ciri, Jenis, & Perbedaannya

Pasar Oligopoli: Pengertian, Ciri, Jenis, & Perbedaannya

Daftar Isi

Dalam dunia ekonomi, pemahaman yang mendalam terhadap struktur pasar, salah satunya pasar oligopoli, adalah hal yang sangat penting. Pasalnya, hal ini akan menjadi kunci untuk mengambil keputusan bisnis dan kebijakan ekonomi yang efektif.  

 

Struktur pasar mencakup elemen-elemen, mulai dari jumlah penjual, jenis produk, hingga tingkat kendali yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan di dalamnya. Dengan memahami struktur pasar, pelaku ekonomi dapat mengantisipasi dinamika pasar, mengevaluasi daya saing, dan merancang strategi yang tepat. Salah satu struktur pasar yang penting untuk diketahui adalah pasar oligopoli. Adapun pasar oligopoli adalah salah satu bentuk struktur pasar di mana pasar dikuasai oleh sejumlah kecil perusahaan besar. 

 

Karakteristik utama dari pasar ini, yaitu adanya beberapa pemain utama yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga dan kondisi pasar secara signifikan. Di lain sisi, pasar kripto merujuk pada pasar aset kripto, seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya. Pasar ini memiliki ciri khas desentralisasi, di mana transaksi dilakukan secara langsung antara pengguna tanpa melibatkan otoritas pusat.

 

Nah, untuk lebih memahami tentang apa yang dimaksud dengan pasar oligopoli, ciri-cirinya, jenisnya, contohnya, kelebihan dan kekurangannya, hingga perbedaan pasar oligopoli dan pasar kripto, simak ulasan selengkapnya berikut ini!

 

Apa yang Dimaksud dengan Pasar Oligopoli?

Pada dasarnya, pasar oligopoli adalah jenis pasar dengan ketidakseimbangan jumlah produsen dan konsumen. Biasanya, jumlah produsen lebih sedikit daripada konsumennya. Dengan kata lain, pasar oligopoli terjadi ketika beberapa perusahaan menguasai komoditas tertentu, menciptakan ketidakseimbangan dalam persaingan harga di pasar.

 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pasar oligopoli dijelaskan sebagai keadaan di mana hanya sedikit produsen atau pembekal barang, yang dapat mempengaruhi harga atau menciptakan ketidakseimbangan pasar karena dipengaruhi oleh sejumlah pembeli. Sementara itu, mengutip Investopedia, pasar oligopoli adalah struktur pasar dengan kapasitas kecil atau jumlah perusahaan yang sedikit, tetapi memiliki dampak signifikan pada kondisi pasar. 

 

Sebagai gambaran, pasar monopoli hanya memiliki satu produsen, sementara pasar duopoli dikuasai oleh dua perusahaan. Pasar oligopoli, di sisi lain, melibatkan dua perusahaan atau lebih. Meskipun belum ada ketentuan pasti mengenai jumlah perusahaan dalam pasar oligopoli, tetapi jumlahnya harus cukup rendah sehingga tindakan satu perusahaan secara signifikan memengaruhi yang lain.

 

Meskipun dianggap sebagai pasar yang tidak sempurna, pasar oligopoli sebenarnya menunjukkan persaingan yang ketat antara produsen untuk produk serupa. Produsen dalam pasar ini bersaing secara intensif untuk menjaga kualitas produk mereka dan mempertahankan reputasi merek mereka. Karena itu, pasar oligopoli, meskipun dianggap tidak sehat atau tidak sempurna, seringkali menciptakan persaingan yang kuat antara produsen yang dapat bermanfaat bagi konsumen.

 

Ciri-Ciri Pasar Oligopoli

 

Pasar Oligopoli: Pengertian, Ciri, Jenis, & Perbedaannya

 

Pasar oligopoli dapat diidentifikasi melalui sejumlah karakteristik tertentu yang membedakannya dari jenis pasar lainnya. Berikut adalah beberapa ciri khas pasar oligopoli yang penting untuk diketahui, antara lain:

 

1. Hanya Terdapat Beberapa Perusahaan

Pasar oligopoli mencirikan dominasi oleh beberapa perusahaan besar yang sering disebut sebagai “tiga besar” atau “lima besar”. Perusahaan-perusahaan ini mengendalikan sebagian besar pangsa pasar dan keputusan yang mereka ambil memiliki dampak signifikan pada penentuan harga. Tingkat ketergantungan antarperusahaan sangat kuat dalam konteks pasar ini.

 

2. Produk Bisa Homogen atau Terdiferensiasi

Salah satu hal yang merupakan ciri pasar oligopoli adalah barang yang diperdagangkan dapat bersifat homogen (sama) atau memiliki perbedaan tertentu. Jika homogen maka persaingan cenderung berkonsentrasi pada faktor harga. Namun, jika produk terdiferensiasi maka persaingan melibatkan aspek selain harga, misalnya kualitas atau fitur produk.

 

3. Harga Antar Barang Hampir Sama

Karakteristik berikutnya dari pasar oligopoli adalah adanya kesamaan harga antara produk atau jasa. Secara umum, harga produk dalam pasar oligopoli tidak memiliki perbedaan yang signifikan dan cenderung hampir sama. Artinya, harga suatu produk atau jasa dari satu produsen tidak jauh berbeda dengan produsen lainnya. Keseragaman harga ini disebabkan oleh jumlah produsen yang terbatas. Secara umum, kenaikan harga oleh satu produsen berpotensi mengakibatkan kenaikan harga oleh produsen lainnya.

 

4. Produsen Baru akan Kesulitan Masuk ke Pasar

Kesulitan bagi produsen baru untuk memasuki pasar oligopoli merupakan ciri khas lainnya dari struktur pasar ini. Produsen baru akan menghadapi hambatan yang signifikan untuk masuk ke pasar oligopoli, mengakibatkan pasar ini sulit berkembang, keuntungan terbatas, atau bahkan kebangkrutan bagi produsen baru. Produsen yang sudah mapan dengan reputasi pasar dan merek yang telah dikenal dapat menjadi penghalang bagi pesaing baru. Ketidakmampuan produsen baru untuk masuk ke dalam pasar mencirikan persaingan yang kurang sehat. Jika hal ini berlanjut, pasar oligopoli akan kesulitan menarik produsen baru.

 

5. Membutuhkan Strategi Pemasaran yang Matang

Strategi pemasaran yang matang menjadi ciri khas lainnya dari pasar oligopoli. Dalam lingkungan ini, persaingan semakin ketat karena jumlah produsen yang terlibat relatif sedikit, dan jumlah produk atau barang yang dihasilkan juga terbatas. Imbasnya, produsen yang beroperasi dalam pasar oligopoli harus merancang strategi pemasaran yang cermat untuk tetap bersaing dengan pesaing lainnya. Jika produsen tidak memiliki perencanaan strategis yang baik maka mereka berisiko kalah bersaing dan strategi yang tidak tepat dapat mengakibatkan berpalingnya konsumen ke produk lain.

 

6. Kebijakan dari Produsen Utama Berpengaruh pada Produsen Lain

Adanya pengaruh kebijakan dari produsen utama menjadi ciri khas pasar oligopoli. Produsen utama memiliki peran signifikan dalam menentukan kebijakan. Dengan sederhana, jika produsen utama menetapkan harga suatu produk, produsen lainnya akan mengikuti harga yang ditetapkan oleh produsen utama. Hal itu tidak hanya berlaku untuk harga, tetapi juga untuk perubahan fungsi produk yang dapat mempengaruhi produsen lainnya. Dalam pasar oligopoli, produsen lain harus siap mengikuti perubahan kebijakan yang berasal dari produsen utama. Jika tidak dapat mengikuti, ada risiko besar untuk kalah bersaing dengan perusahaan lain di pasar ini.

 

Jenis Pasar Oligopoli

Setelah mengetahui ciri-ciri pasar oligopoli, kini saatnya untuk memahami berbagai jenis pasar oligopoli yang umumnya ditemui dalam struktur perekonomian masyarakat. Berikut ini jenis-jenis pasar oligopoli yang perlu diketahui, di antaranya:

 

1. Pasar Oligopoli Murni

Pasar oligopoli murni adalah pasar yang khusus menawarkan satu jenis barang, namun dengan variasi yang cukup banyak. Meskipun hanya ada satu jenis barang, namun harga antara barang satu dengan barang lainnya hampir identik. Dalam pasar oligopoli jenis ini, kebijakan pasar hampir seluruhnya dipengaruhi oleh produsen utama, yang menjadikan pasar ini disebut sebagai pasar oligopoli murni.

 

2. Pasar Oligopoli Terdiferensiasi

Pasar oligopoli terdiferensiasi adalah pasar yang fokus pada satu jenis barang, namun dengan perbedaan harga antara produsen atau perusahaan yang menawarkannya. Secara sederhana, harga dari satu produsen dapat berbeda dengan produsen lainnya, menciptakan diferensiasi. Fenomena ini dapat membuat pasar oligopoli menjadi kurang sehat, karena konsumen cenderung memilih harga yang lebih terjangkau namun dengan kualitas yang tetap memadai.

 

3. Pasar Oligopoli Non Kolusi

Pasar oligopoli non kolusi adalah jenis pasar di mana setiap perusahaan yang ingin mengubah harga barang atau jasa perlu memperhatikan kondisi dan perkembangan yang terjadi pada pesaingnya. Dalam pasar ini, setiap perusahaan melakukan langkah ini agar dapat berkembang, sementara pesaingnya tidak dapat dengan mudah mengikuti perubahan harga tersebut.

 

4. Pasar Oligopoli Kolusi

Pasar oligopoli kolusi adalah jenis pasar di mana hampir setiap produsen atau perusahaan melakukan kerja sama, terutama ketika mereka ingin menaikkan harga suatu produk atau jasa. Kolaborasi semacam ini menciptakan persepsi bahwa persaingan antara produsen tidak terlalu ketat, terutama dalam hal harga.

 

Contoh Pasar Oligopoli

Selain melalui definisi, jenis, dan ciri-ciri, untuk memahami konsep oligopoli juga penting untuk mengenali beberapa contoh nyata dari pasar ini. Berikut ini beberapa contoh pasar oligopoli yang perlu diketahui, yaitu:

 

1. Industri Rokok

Industri rokok di Indonesia merupakan contoh yang menonjol dari pasar oligopoli. Meskipun hanya satu jenis barang yang dijual, yaitu rokok, produsen rokok bersaing ketat baik dalam hal harga maupun kualitas. Berbagai merek rokok menawarkan varian produk untuk menarik konsumen.

 

2. Jasa Penerbangan

Industri penerbangan juga dapat diidentifikasi sebagai pasar oligopoli. Setiap maskapai penerbangan memiliki nama dan karakteristiknya sendiri. Meskipun terdapat berbagai opsi, persaingan tetap ketat, dan setiap maskapai harus menjaga pangsa pasarnya agar tidak mengalami kerugian atau kebangkrutan.

 

3. Jual Beli Motor

Dalam era modern ini, jual beli motor mencakup berbagai merek yang menawarkan produk serupa. Meskipun produk yang dijual sama, yaitu motor, tetapi persaingan antara produsen dengan merek yang berbeda membuatnya menjadi contoh pasar oligopoli.

 

4. Industri Semen

Industri semen juga termasuk dalam pasar oligopoli. Seiring dengan meningkatnya pembangunan, permintaan akan semen meningkat. Produsen bersaing untuk menyediakan produk semen berkualitas dengan harga yang bersaing.

 

5. Pasar Handphone

Penggunaan handphone yang luas di era modern membuat industri handphone menjadi contoh pasar oligopoli. Meskipun banyak merek dan variasi harga, persaingan tetap ketat, dan setiap produsen berusaha menarik konsumen dengan berbagai fitur dan inovasi.

 

6. Operator Telekomunikasi

Setiap operator telekomunikasi memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, menciptakan persaingan dalam pasar oligopoli. Produsen operator berkompetisi untuk mendapatkan konsumen dengan strategi pemasaran yang matang.

 

7. Mi Instan

Mi instan, yang populer di kalangan yang tinggal di kos, juga termasuk dalam contoh pasar oligopoli. Banyak produsen mi instan berkompetisi untuk menarik konsumen dengan peningkatan kualitas dan inovasi produk. Konsumen memiliki banyak pilihan di pasar ini, dan produsen bersaing untuk mempertahankan pangsa pasarnya.

 

Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli

 

Pasar Oligopoli: Pengertian, Ciri, Jenis, & Perbedaannya

 

Seperti jenis struktur pasar lainnya, pasar oligopoli juga memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Namun, kelebihan dan kelemahan ini bisa bervariasi dan bergantung pada dinamika pasar dan cara perusahaan dalam oligopoli menjalankan strategi bisnis mereka. Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangannya yang perlu diketahui, di antaranya:

 

1. Kelebihan

  • Kendali atas Harga: Pasar oligopoli memberikan kemampuan kepada penjual untuk mengendalikan harga dalam batas tertentu. Dominasi oleh beberapa perusahaan besar memungkinkan terjadinya negosiasi harga yang dapat menguntungkan konsumen dalam situasi perang harga.

 

  • Inovasi dan Kualitas: Persaingan di dalam pasar oligopoli mendorong perusahaan untuk bersaing dalam hal inovasi dan kualitas produk. Hal ini menghasilkan produk yang lebih baik dan lebih inovatif, memberikan keuntungan bagi konsumen yang mendapatkan akses ke produk-produk terkini.

 

  • Efisiensi: Persaingan untuk mendapatkan pangsa pasar mendorong efisiensi dalam proses produksi dan pengurangan biaya. Perusahaan berupaya meningkatkan efisiensi operasional mereka untuk tetap bersaing dan memenangkan hati konsumen.

 

2. Kelemahan

  • Hambatan Masuk yang Tinggi: Pasar oligopoli memiliki hambatan masuk yang tinggi. Investasi besar diperlukan untuk memasuki pasar ini, membuat sulit bagi perusahaan baru untuk bersaing dengan pemain yang sudah mapan.

 

  • Perang Harga: Sering kali, terjadi perang harga ketika perusahaan baru mencoba memasuki pasar atau saat ada penurunan harga yang dapat mengakibatkan kerugian. Perang harga ini bisa merugikan semua pemain dalam pasar dan mengakibatkan ketidakstabilan.

 

  • Kerja Sama dan Kartel: Beberapa perusahaan dalam pasar oligopoli dapat mencoba bekerja sama atau membentuk kartel. Meskipun hal ini dapat menguntungkan bagi perusahaan yang terlibat, dapat merugikan konsumen dan merusak persaingan yang sehat. Kartel bisa menghasilkan praktik harga yang tidak adil dan menghambat inovasi di pasar.

 

Apakah Perbedaan Pasar Oligopoli dan Pasar Kripto?

Setelah membahas tentang jenis-jenis, ciri-ciri, hingga contohnya, selanjutnya juga penting untuk mengetahui apa saja perbedaan di antara pasar oligopoli dan pasar kripto. Berikut ini sejumlah perbedaan antara pasar oligopoli dan pasar kripto, di antaranya:

 

1. Struktur Pasar

Pasar oligopoli didominasi oleh sejumlah perusahaan besar yang mengontrol sebagian besar pangsa pasar. Persaingan terjadi antara perusahaan-perusahaan ini dan keputusan satu perusahaan dapat memengaruhi pasar secara signifikan. Sementara itu, pasar kripto adalah pasar desentralisasi di mana transaksi terjadi secara langsung antara pengguna tanpa melibatkan otoritas pusat. Perlu diketahui, tidak ada entitas tunggal yang mengontrol pasar ini.

 

2. Persaingan

Pada pasar oligopoli, persaingan cenderung ketat antara sejumlah perusahaan besar yang mendominasi pasar. Perusahaan bersaing untuk memperoleh pangsa pasar meski sering kali ada kesepakatan atau koordinasi tertentu di antara mereka. Adapun persaingan dalam pasar kripto lebih terbuka dan tidak terpusat. Banyak aset kripto dengan karakteristik yang berbeda-beda bersaing di pasar dan tidak ada entitas tunggal yang mengendalikan semua transaksi.

 

3. Regulasi

Pada umumnya, pasar oligopoli diatur oleh badan pemerintah untuk mencegah praktik-praktik bisnis yang tidak adil dan menjaga keseimbangan persaingan. Di lain sisi, saat ini regulasi pasar kripto belum seragam di seluruh dunia. Beberapa negara punya kerangka kerja regulasi yang ketat, sedangkan yang lainnya lebih terbuka terhadap inovasi dalam ruang kripto.

 

4. Sifat Aset

Pasar oligopoli biasanya melibatkan aset nyata atau layanan konvensional yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan besar. Sementara itu, pasar kripto melibatkan aset digital yang terdesentralisasi, seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya, yang tidak bergantung pada entitas pusat.

 

5. Volatilitas

Di pasar oligopoli, volatilitas harga cenderung lebih terkendali sebab terdapat kendali yang lebih besar atas pasar oleh sejumlah perusahaan besar. Di lain sisi, pasar kripto cenderung memiliki tingkat volatilitas yang tinggi sebab dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya spekulasi pasar, adopsi massal, dan berita eksternal.

 

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, pasar oligopoli dan pasar kripto adalah dua model ekonomi yang sangat berbeda. Pasar oligopoli menonjolkan dominasi sejumlah perusahaan besar dengan persaingan yang lebih terkendali, sedangkan pasar kripto melibatkan aset digital terdesentralisasi dengan persaingan yang lebih terbuka dan tingkat volatilitas yang tinggi.

 

Lebih jauh, penting untuk diingat bahwa pemahaman struktur pasar memegang peran kunci dalam konteks ekonomi. Pengetahuan tentang cara pasar beroperasi, baik itu oligopoli atau kripto, sejatinya akan memberikan dasar yang kuat bagi pengambilan keputusan yang tepat. Dalam menghadapi keragaman pasar, pemahaman struktur pasar merupakan kunci untuk merespons perubahan dan mengoptimalkan peluang dalam berbagai konteks ekonomi.

 

Nah, sekarang kamu sudah memahami tentang apa yang dimaksud dengan pasar oligopoli, ciri-cirinya, jenisnya, contohnya, kelebihan dan kekurangannya, hingga perbedaan pasar oligopoli dan pasar kripto. Selanjutnya, kamu juga dapat membaca artikel menarik lainnya, seperti pasar modal dan jenis jenis pasar di INDODAX Academy. 

 

Perlu diingat kembali, INDODAX Academy menyajikan berbagai artikel yang sangat bermanfaat bagi mereka yang tertarik untuk lebih memahami ranah blockchain dan aset kripto. Dengan memahami hal-hal mendasar terkait aset kripto, kamu pun nantinya bisa mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk memulai investasi kripto melalui platform jual beli aset kripto yang resmi dan terpercaya, yaitu INDODAX.

 

Ayo, terus perdalam pengetahuan kamu tentang teknologi blockchain dan dunia aset kripto melalui artikel-artikel di INDODAX Academy!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Halving Bitcoin Cash: Apa Dampak dan Perbandingan Vs Halving Bitcoin
26/04/2024
Halving Bitcoin Cash: Apa Dampak dan Perbandingan Vs Halving Bitcoin

Salah satu peristiwa penting dalam ekosistem kripto adalah halving Bitcoin

26/04/2024
Selain Bitcoin, Ada Dash Halving: Ketahui Perbedaan & Waktunya
24/04/2024
Selain Bitcoin, Ada Dash Halving: Ketahui Perbedaan & Waktunya

Dalam dunia aset kripto, khususnya pada Bitcoin, halving adalah sebuah

24/04/2024
Beam (BEAM) Kini Hadir di INDODAX!
23/04/2024
Beam (BEAM) Kini Hadir di INDODAX!

Pada akhir 2023, Merit Circle beralih ke BEAM sebagai token

23/04/2024