Penyebab Inflasi: Faktor, Dampak, dan Cara Mengatasinya
icon search
icon search

Top Performers

Menggali Penyebab Inflasi: Mengapa Harga Terus Meningkat

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Menggali Penyebab Inflasi: Mengapa Harga Terus Meningkat

Causes of Inflation:

Daftar Isi

Di dunia ekonomi terdapat banyak fenomena yang penting untuk diketahui dan salah satu yang  populer adalah inflasi. Pada dasarnya, inflasi adalah peningkatan umum dan berkelanjutan dalam harga barang dan jasa di suatu negara selama periode waktu tertentu. Artinya, dalam kondisi inflasi, uang yang sama akan membeli lebih sedikit barang atau jasa daripada sebelumnya.

Sejatinya, penting untuk memahami penyebab inflasi dalam konteks ekonomi karena inflasi berpengaruh terhadap keputusan ekonomi, nilai uang, stabilitas ekonomi, dan kebijakan moneter. 

Di samping itu, pemahaman ini juga penting karena mempengaruhi keputusan investasi, masyarakat, dan keputusan moneter dari bank sentral.

Nah, untuk lebih memahami apa itu inflasi, pengertiannya menurut para ahli, penyebab terjadinya di Indonesia, jenis, dampak, cara mencegahnya, hingga cara menghindarinya dengan Bitcoin dan aset kripto, simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Apa Itu Inflasi?

Apa Itu Inflasi?

Inflasi adalah fenomena di mana harga-harga barang dan jasa dalam suatu ekonomi secara umum dan berkelanjutan meningkat selama periode waktu tertentu. Dalam konteks inflasi, daya beli uang yang sama menjadi lebih rendah sehingga diperlukan lebih banyak uang untuk membeli barang dan jasa yang sama seperti sebelumnya. 

Tingkat inflasi dinyatakan dalam persentase dan diukur dengan menggunakan indeks harga, yang mencatat perubahan harga sekelompok barang dan jasa yang mewakili tingkat konsumsi rata-rata masyarakat.

Pemahaman konsep dasar inflasi sangat penting karena dampaknya yang merata. Inflasi mengakibatkan penurunan daya beli uang, yang berarti orang harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli barang dan jasa yang sama. Memahami konsep ini membantu individu merencanakan keuangan mereka dengan lebih cermat. 

Selain itu, memahami inflasi sangat relevan dalam konteks investasi dan tabungan. Inflasi dapat mereduksi nilai riil tabungan dan investasi jika tingkat pengembalian investasi tidak mengimbangi atau melebihi tingkat inflasi.

Pengetahuan tentang inflasi juga memainkan peran penting dalam mengikuti kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank sentral. Bank sentral sering menggunakan suku bunga sebagai alat untuk mengendalikan inflasi. 

Pemahaman ini membantu individu dan bisnis dalam merencanakan strategi keuangan mereka dengan mempertimbangkan perubahan suku bunga. 

Pada akhirnya, pemahaman tentang inflasi merupakan kunci untuk mengambil keputusan finansial yang bijak dan merencanakan masa depan keuangan yang lebih baik dalam menghadapi dinamika ekonomi yang terus berubah.

Pengertian Inflasi Menurut Para Ahli

Dalam beberapa pandangan ahli, pada dasarnya inflasi adalah sebuah fenomena perekonomian yang dipandang sebagai suatu masalah. Berikut ini adalah berbagai definisi dan pandangan tentang inflasi dari para ahli ekonomi yang penting untuk diketahui, di antaranya:

1. Winardi

Inflasi adalah kondisi di mana daya beli mata uang menurun dalam periode waktu tertentu. Ini terjadi ketika jumlah uang yang beredar lebih banyak daripada jumlah barang dan jasa yang tersedia. Konsep ini dijelaskan sebagai suatu fenomena ekonomi yang mengakibatkan kenaikan harga secara keseluruhan.

2. Dwi Eko Waluyo

Inflasi adalah salah satu masalah ekonomi yang umumnya terjadi di hampir semua negara. Ini mengacu pada kenaikan harga secara terus-menerus yang sering terjadi. Dwi Eko Waluyo menyampaikan pandangan ini dalam bukunya yang berjudul Teori Ekonomi Makro yang diterbitkan pada tahun 2002.

3. Sadono Sukirno

Inflasi adalah peningkatan harga-harga yang terjadi di dalam perekonomian. Penjelasan ini dapat ditemukan dalam bukunya yang berjudul “Makro Ekonomi,” yang diterbitkan pada tahun 2002.

4. Nopirin (1987:25)

Inflasi adalah proses kenaikan harga barang secara umum yang berlangsung terus-menerus selama periode tertentu.

5. A. P. Lahnerinflasi

Inflasi adalah kondisi di mana permintaan terhadap berbagai barang di dalam perekonomian melebihi penawaran secara menyeluruh.

Pada dasarnya, untuk memahami inflasi dengan baik, perlu menguasai sejumlah konsep dasar yang membentuk dasar pemahaman tentang fenomena ini. Beberapa konsep kunci yang perlu dipahami dalam konteks inflasi mencakup indeks harga, daya beli, dinamika permintaan dan penawaran, siklus bisnis, kebijakan moneter, serta dampaknya terhadap berbagai jenis investasi.

Mengenal Penyebab Inflasi di Indonesia

Inflasi yang terjadi di Indonesia adalah sebuah fenomena di dunia ekonomi yang memerlukan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian. Lantas, apa saja penyebab inflasi di Indonesia yang perlu diketahui? Berikut ini beberapa di antara penyebabnya, yaitu:

1. Meningkatnya Permintaan

Inflasi di Indonesia disebabkan oleh meningkatnya permintaan, yang sering disebut sebagai “demand-pull inflation”. Ini terjadi ketika masyarakat menunjukkan daya tarik kuat terhadap suatu barang atau jasa tertentu. 

Inflasi semacam ini bisa berkembang ketika ada keinginan yang berlebihan untuk menggunakan lebih banyak barang dan jasa yang tersedia di pasar. Permintaan yang meningkat ini mengakibatkan kenaikan harga, terutama jika penawaran masih tetap, yang pada akhirnya mengakibatkan naiknya harga.

2. Bertambahnya Uang yang Beredar 

Penyebab inflasi di Indonesia adalah peningkatan jumlah uang yang beredar. Teori ini, dikenal sebagai “monetary inflation,” menyatakan bahwa ada hubungan antara jumlah uang yang beredar dan harga-harga. Ketika jumlah uang di dalam perekonomian bertambah namun jumlah barang tetap, maka harga barang cenderung naik.

Peningkatan jumlah uang dalam perekonomian bisa terjadi jika negara menghadapi defisit anggaran. Untuk menutup defisit tersebut, pemerintah sering mencetak uang baru, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kenaikan harga. Ini adalah salah satu faktor yang dapat memicu inflasi di Indonesia.

3. Meningkatnya Biaya Produksi 

Penyebab inflasi di Indonesia adalah meningkatnya biaya produksi, yang dikenal sebagai “cost-push inflation.” Inflasi jenis ini disebabkan oleh kenaikan biaya produksi dalam jangka waktu tertentu yang berkelanjutan. 

Biasanya, ini terjadi ketika biaya faktor produksi terus naik. Di Indonesia, hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk penurunan nilai tukar mata uang domestik, inflasi di negara mitra dagang, dan ketidakseimbangan antara tenaga kerja dan permintaan barang produksi.

Kenaikan biaya produksi bisa berdampak pada harga barang, terutama jika produsen harus menaikkan harga untuk menutupi biaya produksi yang meningkat.

4. Adanya Inflasi Campuran

Penyebab inflasi di Indonesia adalah inflasi campuran yang dipengaruhi oleh adanya kenaikan penawaran dan permintaan. Penyebab inflasi di Indonesia membuat adanya ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan. 

Ketika permintaan terhadap suatu barang atau jasa bertambah, maka akan mengakibatkan penyediaan barang dan faktor produksi menjadi turun.

Inflasi di Indonesia juga dapat disebabkan oleh campuran faktor kenaikan penawaran dan permintaan. Ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan barang dan jasa dapat menyebabkan kenaikan harga. 

Hal ini terutama terjadi ketika permintaan tiba-tiba meningkat, sedangkan pasokan tidak dapat mengimbangi. Inflasi jenis ini bisa sulit untuk dikendalikan.

5. Akibat dari perilaku masyarakat 

Salah satu penyebab inflasi di Indonesia adalah inflasi ekspektasi yang dipengaruhi oleh perilaku masyarakat. Ini terjadi ketika masyarakat berharap bahwa kondisi ekonomi di masa depan akan menjadi lebih baik. 

Harapan ini dapat mendorong permintaan yang lebih tinggi atau kenaikan biaya produksi. Inflasi ekspektasi ini mungkin sulit dideteksi karena perubahan yang terjadi tidak selalu signifikan, tetapi dapat berdampak dalam jangka panjang.

Jenis-jenis Inflasi

Inflasi yang dapat terjadi dalam perekonomian pada dasarnya terdiri dari berbagai jenis. Berikut ini jenis-jenis inflasi yang perlu diketahui, di antaranya:

1. Berdasarkan Sifatnya

  • Inflasi Ringan (Creeping Inflation)

Jenis inflasi ini terkait dengan kenaikan laju inflasi yang berlangsung dengan tingkat yang rendah, biasanya kurang dari 10% setahun. Inflasi ini ditandai oleh peningkatan harga yang lambat dan bertahap.

  • Inflasi Sedang (Galloping Inflation)

Inflasi jenis ini memiliki tingkat yang sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi ringan, dengan laju antara 10—30% per tahun. Inflasi sedang ditandai oleh kenaikan harga yang signifikan dalam waktu singkat.

  • Inflasi Berat (High Inflation)

Inflasi berat adalah jenis inflasi yang tingkatnya tinggi, mencapai 30-100% per tahun. Pada tingkat ini, harga-harga barang kebutuhan naik secara signifikan dan sulit untuk dikendalikan.

  • Inflasi Sangat Berat (Hyperinflation)

Inflasi sangat berat adalah jenis inflasi yang terjadi dalam skala besar dan mencapai lebih dari 100% per tahun. Indonesia pernah mengalami hiperinflasi, bahkan mencapai 600% pada tahun 1998. Hal ini disebabkan oleh pencetakan uang yang besar-besaran untuk menutup defisit anggaran saat itu.

2. Berdasarkan Asalnya

  • Inflasi Domestik (Domestic Inflation)

Inflasi domestik berasal dari dalam negeri. Biasanya dimulai dengan adanya defisit dalam anggaran negara. Ketika pemerintah memutuskan untuk membiayai defisit tersebut dengan mencetak uang baru, ini akan meningkatkan jumlah uang yang beredar. 

Peningkatan ini cenderung meningkatkan harga-harga barang kebutuhan, menyebabkan inflasi dalam negeri.

Selain itu, inflasi domestik juga dapat dipicu oleh kenaikan biaya produksi dalam negeri dan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap barang, sementara penawaran tidak bisa mengimbanginya.

  • Inflasi Impor (Imported Inflation)

Inflasi impor berasal dari luar negeri. Ini terjadi ketika harga-harga barang kebutuhan di luar negeri atau di negara-negara mitra dagang mengalami kenaikan. Karena harga barang kebutuhan di luar negeri naik, harga barang tersebut saat dijual kembali di Indonesia juga akan naik.

3. Berdasarkan dari Penyebabnya

  • Inflasi Permintaan (Demand Pull Inflation)

Jenis inflasi ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara permintaan yang tinggi dan penawaran yang tidak seimbang dalam produksi. Hal ini mengakibatkan kenaikan harga barang sesuai dengan hukum permintaan, yaitu ketika permintaan tinggi tetapi penawaran tetap, maka harga akan naik.

  • Inflasi Biaya Produksi (Cost Push Inflation)

Inflasi biaya produksi disebabkan oleh kenaikan biaya produksi yang diakibatkan oleh peningkatan biaya input atau faktor produksi.

  • Inflasi Bottle Neck (Bottle Neck Inflation)

Inflasi Bottle Neck disebabkan oleh faktor-faktor permintaan atau penawaran yang tidak seimbang.

Dampak Inflasi 

Dampak Inflasi 

Adanya inflasi tentunya akan menimbulkan dampak, di antaranya terhadap pendapatan, ekspor, kalkulasi harga pokok, hingga ekspor. Berikut ini beberapa dampak ekonomi dan sosial yang timbul akibat inflasi, antara lain:

1. Dampak Inflasi terhadap Pendapatan

Inflasi dapat berdampak positif dan negatif pada pendapatan individu. Dalam beberapa situasi, seperti inflasi ringan, hal ini mungkin mendorong pelaku usaha untuk memperluas produksi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan aktivitas ekonomi. 

Namun, inflasi dapat merugikan bagi mereka yang memiliki pendapatan tetap karena nilai uang mereka tetap, sementara harga barang dan jasa naik.

2. Dampak Inflasi terhadap Ekspor

Dampak lain dari inflasi adalah penurunan kemampuan ekspor suatu negara. Inflasi dapat membuat biaya ekspor lebih tinggi, sehingga mengurangi daya saing barang ekspor. Akibatnya, pendapatan dari ekspor negara tersebut dapat menurun.

3. Dampak Inflasi terhadap Kalkulasi Harga Pokok

Inflasi dapat menyulitkan perhitungan harga pokok karena dapat menyebabkan harga pokok menjadi terlalu rendah atau terlalu tinggi. Tingkat inflasi di masa depan seringkali sulit untuk diprediksi dengan akurat. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakakuratan dalam menentukan harga pokok dan harga jual.

4. Dampak Inflasi terhadap Minat Menabung

Pada periode inflasi, minat orang untuk menabung cenderung menurun. Hal ini disebabkan oleh pendapatan bunga yang lebih rendah dari tabungan sementara penabung masih harus membayar biaya administrasi untuk tabungannya.

Bagaimanakah Cara Mengatasi Inflasi?

Setelah mengetahui apa saja penyebab inflasi dan dampaknya, lantas juga penting untuk memahami bagaimana cara mengatasi inflasi. Berikut ini adalah berbagai strategi dan kebijakan yang dapat digunakan untuk mengendalikan inflasi, yakni:

1. Kebijakan Moneter

Salah satu opsi kebijakan yang dapat diambil adalah kebijakan moneter. Tujuan utama dari kebijakan moneter adalah menjaga stabilitas nilai uang dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Untuk mencapai tujuan tersebut, beberapa tindakan yang dapat dilakukan meliputi pengaturan persediaan uang tunai, penyesuaian tingkat diskonto untuk mempengaruhi suku bunga, dan pelaksanaan kebijakan operasi pasar terbuka.

2. Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal adalah langkah-langkah untuk mengatasi inflasi dengan mempengaruhi pendapatan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini memiliki beberapa manfaat, seperti penghematan dalam belanja pemerintah dan penyesuaian tarif pajak.

3. Kebijakan NonMoneter

Kebijakan non-moneter dan non-fiskal adalah tindakan yang dilakukan tanpa mempengaruhi jumlah uang yang beredar atau pendapatan serta pengeluaran negara. Jenis kebijakan ini, antara lain:

  • Meningkatkan produksi dan jumlah barang yang tersedia di pasar.
  • Menetapkan upah riil yang memperhitungkan tingkat inflasi.
  • Mengendalikan dan mengawasi harga, termasuk penetapan kebijakan harga maksimum oleh pemerintah.

Cara Menghindari Inflasi dengan Bitcoin dan Aset Kripto

Menghindari inflasi dengan Bitcoin dan aset kripto pada dasarnya menjadi salah satu pendekatan yang dipertimbangkan oleh sebagian orang. Hal itu karena Bitcoin dan aset kripto sering dianggap sebagai alat lindung nilai (hedge) terhadap inflasi karena sifat-sifat tertentu yang dimilikinya.

Dalam hal ini, seseorang bisa membeli Bitcoin atau aset kripto sebagai investasi jangka panjang dengan harapan nilainya akan terus meningkat seiring waktu. Beberapa investor pun menganggap aset kripto sebagai alternatif untuk menyimpan nilai seperti emas. Di samping itu, ada juga investor yang menggunakan Bitcoin dan aset kripto sebagai bagian dari portofolio investasi yang lebih luas untuk mengurangi risiko. Diversifikasi memungkinkan mereka untuk melindungi diri dari fluktuasi nilai yang besar.

Lebih jauh, sebagian investor pun aktif berdagang Bitcoin dan aset kripto untuk memanfaatkan fluktuasi harga yang cepat. Hal itu memungkinkan Anda untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan harga yang signifikan. 

Kemudian, bisa juga dengan menggunakan platform DeFi (keuangan terdesentralisasi) atau staking untuk mendapatkan imbal hasil (yield) dengan menyimpan kripto di protokol yang mendukung. Hal itu bisa menjadi cara untuk mendapatkan penghasilan pasif yang dapat melawan inflasi.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, beberapa penyebab inflasi adalah meningkatnya permintaan, bertambahnya uang yang beredar, meningkatnya biaya produksi, adanya inflasi campuran, dan akibat dari perilaku masyarakat. 

Sementara itu, dampak-dampak dari inflasi, di antaranya terhadap  pendapatan,  kalkulasi harga pokok, dan minat menabung. Di sisi lain, cara mengatasi inflasi dapat dilakukan dengan beberapa kebijakan, yaitu moneter,  fisikal, dan nonmoneter.

Penting dipahami juga bahwa pengendalian inflasi adalah kunci untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 

Dengan mengendalikan inflasi, perekonomian dapat beroperasi dengan lebih efisien, dan konsumen serta pelaku bisnis dapat merencanakan masa depan mereka dengan lebih baik. 

Oleh karena itu, upaya untuk mengendalikan inflasi merupakan komponen penting dari kebijakan ekonomi suatu negara.

Sekarang Kamu sudah memahami apa itu inflasi, pengertiannya menurut para ahli, penyebab terjadinya di Indonesia, jenis, dampak, cara mencegahnya, hingga cara menghindarinya dengan Bitcoin dan aset kripto.

Nah, kini saatnya untuk mencegah inflasi dengan memulai investasi kripto di INDODAX. Caranya adalah pertama, Kamu perlu download aplikasi INDODAX terlebih dahulu, kemudian register dan login di akun Indodax.

Selanjutnya, Kamu dapat melakukan verifikasi akun terlebih dahulu sebelum dapat melakukan deposit dan perdagangan kripto di INDODAX. 

Setelah akun Kamu berhasil diverifikasi, langkah selanjutnya adalah menyetorkan dana ke akun INDODAX milikmu, kemudian memilih kripto yang ingin diperdagangkan.

Jika Kamu sudah memilih kripto yang ingin diperdagangkan maka Kamu sudah siap untuk memulai perdagangan dengan menentukan harga beli atau jual sesuai preferensi Kamu atau menggunakan harga pasar saat ini.

Sangat mudah, bukan? Yuk, mulai investasi kripto di INDODAX sekarang juga!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengenal Galxe: Inovasi & Kolaborasi di Dunia Web3
08/02/2024
Mengenal Galxe: Inovasi & Kolaborasi di Dunia Web3

Memasuki era Web3, ada banyak platform terdepan yang memungkinkan pembangunan

08/02/2024
Mengenal Istilah Breakout dan Bounce dalam Trading Kripto
07/02/2024
Mengenal Istilah Breakout dan Bounce dalam Trading Kripto

Menjadi seorang trader mengharuskan setiap orang yang terlibat dalam aktivitas

07/02/2024
INDODAX Market Signal 5 Februari 2024
05/02/2024
INDODAX Market Signal 5 Februari 2024

Tren positif aset kripto minggu ini dipimpin oleh Wrapped Bitcoin

05/02/2024