7 Hal Penting Decentralized Storage vs Cloud Storage 2025
icon search
icon search

Top Performers

7 Hal yang Harus Kamu Tahu soal Decentralized Storage vs Cloud Storage

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

7 Hal yang Harus Kamu Tahu soal Decentralized Storage vs Cloud Storage

7 Hal yang Harus Kamu Tahu soal Decentralized Storage vs Cloud Storage

Daftar Isi

Pernah nggak kamu ngerasa tenang nyimpen file di Google Drive atau Dropbox, tapi tiba-tiba kepikiran, “Aman nggak ya sebenarnya?” Di satu sisi, cloud storage itu praktis, tinggal klik, file langsung tersimpan. 

Tapi di sisi lain, kasus kebocoran data, biaya langganan yang makin mahal, dan potensi sensor bikin banyak orang mulai mempertanyakan, apakah cloud masih jadi pilihan terbaik.

Di era Web3, lahirlah alternatif baru: decentralized storage. Nggak lagi bergantung ke satu server pusat, tapi mengandalkan ribuan node yang tersebar di jaringan global. Katanya lebih aman, lebih privat, bahkan lebih sesuai dengan semangat blockchain. 

 

7 Fakta Penting Tentang Decentralized Storage vs Cloud Storage

Nah, sebelum buru-buru ambil keputusan, ada baiknya kamu pahami dulu 7 hal penting ini soal perbandingan cloud dan decentralized storage, khususnya kalau kamu aktif di dunia kripto.

 

1. Lokasi & Cara Data Disimpan

Cloud storage itu ibarat kamu nitip semua barang berharga di satu gudang raksasa milik perusahaan. Semua rapi dan terpusat, tapi kalau gudangnya jebol atau kebakaran, semuanya ikut hilang. Inilah yang terjadi kalau server pusat cloud bermasalah.

Sedangkan decentralized storage main dengan konsep berbeda. Data kamu dipecah jadi potongan kecil, dienkripsi, lalu disebar ke node-node di seluruh dunia. 

Bayangin kayak kamu simpan emas di brankas kecil di berbagai lokasi, jadi kalau satu lokasi bermasalah, harta kamu tetap aman. Model ini bikin penyimpanan lebih tahan banting dan sesuai dengan prinsip distribusi data di blockchain

Dari sini aja sudah kelihatan arah pembahasan berikutnya: soal kontrol dan siapa yang sebenarnya punya kuasa atas data. Kalau kamu masih penasaran dengan dasar konsep ini, bisa baca artikel Blockchain: Apa itu Decentralized Storage di Indodax Academy.

 

2. Kontrol & Kepemilikan Data

Di cloud, kendali penuh ada di penyedia layanan. Mereka yang tentukan aturan main: apa yang boleh disimpan, apa yang bisa dihapus, bahkan bagaimana datamu diproses. Kamu sebagai pengguna hanya “penyewa” ruang digital. Ini ibarat ngontrak rumah—selama bayar aman, tapi tetap ada pemilik asli yang bisa atur aturan.

Di decentralized storage, kondisinya kebalik. Kamu punya private key, dan cuma kamu yang bisa mengakses data itu. Tidak ada penyedia tunggal yang bisa campur tangan. Buat trader atau investor kripto, ini mirip dengan cara kamu pegang private key wallet

Kamu pegang kendali penuh, tapi konsekuensinya juga jelas: kehilangan kunci berarti kehilangan akses permanen. Jadi kontrol dan kepemilikan bukan hanya keuntungan, tapi juga tanggung jawab. Dan kalau bicara soal kontrol, ujung-ujungnya kita juga bicara soal keamanan.

 

3. Keamanan & Risiko Serangan

Cloud storage, karena terpusat, sering jadi target empuk hacker. Sekali tembus, efeknya bisa masif. Ingat kasus data breach besar yang bikin jutaan akun bocor? Itu karena ada single point of failure. Penyedia cloud memang punya sistem keamanan canggih, tapi tetap saja, kalau pusatnya bermasalah, data pengguna jadi taruhan.

Berbeda dengan decentralized storage. Hacker harus menghadapi jaringan yang terdistribusi, di mana data sudah dipecah dan dienkripsi. Bayangin harus bongkar puzzle yang kepingannya tersebar ke ratusan tempat berbeda, tanpa tahu mana yang harus disusun. 

Risiko tetap ada, tapi jauh lebih kompleks. Di 2025 ini, dengan makin canggihnya serangan siber berbasis AI, model terdistribusi jadi makin relevan. 

Dan dari sisi trader kripto, ini relevan banget karena data NFT, smart contract, atau transaksi punya nilai yang nggak ternilai. Kalau mau tahu lebih detail, kamu bisa baca artikel tentang IPFS dalam dunia kripto atau proyek Arweave (AR) di artikel Indodax Academy.

 

4. Biaya & Efisiensi

Buat pengguna biasa, cloud terlihat lebih murah di awal. Langganan bulanan Google Drive atau Dropbox mungkin terasa ringan. Tapi coba bayangin kalau kamu startup Web3 atau trader aktif dengan data besar: biaya transfer, penyimpanan tambahan, hingga langganan enterprise bisa bikin kantong jebol.

Di decentralized storage, modelnya berbeda. Semakin banyak node bergabung, kapasitas makin besar dan biaya cenderung turun. Filecoin, misalnya, sudah mulai menawarkan tarif kompetitif untuk data skala besar di 2025 ini. 

Bagi trader kripto, ini bisa jadi solusi hemat untuk jangka panjang. Tapi di sisi lain, cloud masih unggul di efisiensi penggunaan. Nggak perlu ribet setup, tinggal pakai. 

Jadi pertimbangannya bukan sekadar murah atau mahal, tapi efisiensi jangka panjang. Untuk bahasan lengkap tentang tren dan risiko penyimpanan terdesentralisasi, kamu bisa cek artikel Decentralized Storage 2025: Proyek, Risiko & Tren.

 

5. Privasi & Resistensi Sensor

Privasi jadi isu besar di era digital. Cloud storage sering harus patuh pada aturan pemerintah. Kalau data dianggap melanggar hukum, penyedia bisa saja menghapusnya. Ini masalah besar kalau bicara data yang sifatnya sensitif atau hasil karya yang ingin dilindungi dari sensor.

Sebaliknya, decentralized storage menawarkan resistensi terhadap sensor. Tidak ada satu otoritas pun yang bisa menghapus data kamu. Model ini sesuai dengan semangat censorship resistance di blockchain

Buat komunitas kripto, ini penting banget: metadata NFT, arsip smart contract, atau data DAO bisa lebih terlindungi. Tapi jangan lupa, kebebasan juga berarti tanggung jawab lebih besar. Privasi tanpa regulasi bisa jadi pedang bermata dua. Dari sini, masuk ke pembahasan selanjutnya: kemudahan penggunaan.

 

6. Kompleksitas & Kemudahan Pakai

Cloud storage jelas unggul soal pengalaman pengguna. Interface sederhana, akses cepat, dan integrasi dengan aplikasi sehari-hari bikin cloud jadi pilihan nyaman. Cocok untuk pemula atau pengguna non-teknis yang nggak mau ribet.

Decentralized storage butuh langkah ekstra. Kadang perlu wallet, token, atau integrasi dengan aplikasi Web3. Proses ini bisa bikin pengguna baru bingung. Meski begitu, tren 2025 menunjukkan ada banyak startup Web3 yang fokus bikin UX decentralized storage lebih ramah pengguna. 

Jadi meskipun sekarang masih agak teknis, masa depan bisa jauh lebih mudah diakses. Kalau kemudahan sudah mulai setara, pertanyaan akhirnya: ke arah mana tren penyimpanan data ini akan bergerak?

 

7. Tren & Arah Masa Depan (2025)

Cloud storage nggak akan hilang. Perusahaan besar masih mengandalkannya karena compliance dan regulasi jelas. Tapi decentralized storage makin kuat di ekosistem Web3. Filecoin dipakai buat simpan metadata NFT, Arweave jadi arsip permanen, sementara IPFS sudah banyak digunakan untuk distribusi konten digital.

Tren paling realistis adalah model hybrid. Perusahaan tetap pakai cloud untuk data reguler dan legal, sementara data yang butuh privasi tinggi atau tahan sensor dialihkan ke decentralized. 

uat trader kripto, ini berarti masa depan penyimpanan data bukan hanya pilih salah satu, tapi bagaimana memanfaatkan keduanya sesuai kebutuhan. Kalau kamu ingin memahami konsep serupa di dunia trading, bisa juga baca artikel Perbedaan CEX vs DEX di Indodax Academy.

 

Kesimpulan: Bukan Persaingan, tapi Pilihan

Decentralized storage dan cloud storage bukan lagi soal siapa yang lebih baik, tapi siapa yang lebih cocok buat situasi tertentu. Cloud masih jadi pilihan nyaman buat penggunaan sehari-hari atau bisnis tradisional. Sementara decentralized lebih relevan untuk investor kripto, NFT, dan komunitas Web3 yang peduli privasi dan keamanan.

Dengan memahami 7 hal ini, kamu bisa lebih bijak dalam memilih. Data bukan lagi sekadar file, tapi aset digital yang harus dijaga dengan serius. Dan di era 2025 ini, menjaga data berarti juga menjaga masa depanmu.

 

Itulah informasi menarik tentang  7 Hal Penting Decentralized Storage vs Cloud Storage 2025  yang bisa kamu dalami lebih lanjut di kumpulan artikel kripto dari Indodax Academy. Selain mendapatkan insight mendalam lewat berbagai artikel edukasi crypto terpopuler, kamu juga bisa memperluas wawasan lewat kumpulan tutorial serta memilih dari beragam artikel populer yang sesuai minatmu.

Selain update pengetahuan, kamu juga bisa langsung pantau harga aset digital di Indodax Market dan ikuti perkembangan terkini lewat berita crypto terbaru. Untuk pengalaman trading lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading dari Indodax. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu nggak ketinggalan informasi penting seputar blockchain, aset kripto, dan peluang trading lainnya.

Kamu juga bisa ikutin berita terbaru kami lewat Google News agar akses informasi lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis buat dapetin penghasilan pasif dari aset yang disimpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!

 

Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]

 

 

Follow Sosmed Twitter Indodax sekarang

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

FAQ

Apa itu cloud storage?
Cloud storage adalah layanan penyimpanan data terpusat di server milik penyedia seperti Google Drive, Dropbox, atau AWS.

Apa itu decentralized storage?
Decentralized storage menyimpan data dengan cara dipecah, dienkripsi, lalu disebar ke banyak node global. Contoh: Filecoin, Arweave, IPFS.

Apa perbedaan utama cloud dan decentralized storage?
Cloud terpusat, mudah dipakai, tapi rawan single point of failure dan sensor. Decentralized tersebar, lebih tahan serangan, tapi lebih teknis dan belum semua orang familiar.

Mana yang lebih aman: cloud atau decentralized?
Decentralized lebih tahan serangan massal karena data terenkripsi dan tersebar. Cloud punya proteksi enterprise dan regulasi jelas, tapi sekali server pusat jebol dampaknya besar.

Apa kelemahan cloud storage?
Biaya bisa membengkak, rawan sensor, dan rentan single point of failure.

Apa kelemahan decentralized storage?
Lebih teknis untuk dipakai, kecepatan akses kadang kurang stabil, dan kalau kehilangan private key, data bisa hilang permanen.

Apakah trader kripto perlu decentralized storage?
Kalau kamu aktif di Web3, NFT, atau DAO, decentralized relevan untuk keamanan & privasi. Untuk file harian biasa, cloud masih memadai.

Apakah cloud akan digantikan oleh decentralized?
Tidak sepenuhnya. Tren 2025 mengarah ke model hybrid: cloud untuk data reguler, decentralized untuk data yang butuh privasi & tahan sensor.

Apa contoh proyek decentralized storage populer di 2025?
Filecoin, Arweave, Storj, dan IPFS yang banyak dipakai untuk NFT, smart contract metadata, hingga arsip digital permanen.

 

 

 

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

 

Author: AL

 

Lebih Banyak dari Blockchain

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.49%
bnb BNB 0.3%
sol Solana 5.13%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.25%
pol Polygon Ecosystem Token 2%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
KRD/IDR
Krypton DA
126
65.79%
TOKO/IDR
Tokoin
4
33.33%
H2O/IDR
H2O DAO
234
29.28%
VBG/IDR
Vibing
1.018
27.25%
DLC/IDR
Diverge Lo
1.247
26.73%
Nama Harga 24H Chg
AIH/IDR
AIHub
612.000
-15.82%
SHRED/IDR
ShredN
27
-15.63%
SIGN/IDR
Sign
1.468
-13.03%
TOSHI/IDR
Toshi
13
-12.36%
MRS/IDR
Metars Gen
360.509
-12.27%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

David Hume: Filsafat, Teori Ekonomi, dan Relevansinya bagi Konsep Uang & Kripto
25/09/2025
David Hume: Filsafat, Teori Ekonomi, dan Relevansinya bagi Konsep Uang & Kripto

David Hume adalah salah satu filsuf besar dari abad ke-18

25/09/2025
5 Perbedaan Utama Centralized vs Decentralized Storage 2025
25/09/2025
5 Perbedaan Utama Centralized vs Decentralized Storage 2025

Pernah nggak kamu merasa was-was naruh data penting di cloud?

25/09/2025
7 Hal yang Harus Kamu Tahu soal Decentralized Storage vs Cloud Storage
25/09/2025
7 Hal yang Harus Kamu Tahu soal Decentralized Storage vs Cloud Storage

Pernah nggak kamu ngerasa tenang nyimpen file di Google Drive

25/09/2025