Fantom vs Polkadot: Adu Strategi Layer-1 yang Mendorong Masa Depan Blockchain

Apa yang membedakan dua proyek Layer-1 ini di tengah persaingan blockchain yang kian padat? Fantom dan Polkadot sama-sama hadir sebagai solusi terhadap keterbatasan jaringan blockchain generasi awal seperti Ethereum.

Namun, keduanya mengambil pendekatan teknis dan strategi ekspansi yang sangat berbeda. Artikel ini akan mengupas tuntas perbandingan antara Fantom dan Polkadot—dari keunggulan teknis, interoperabilitas, TVL (Total Value Locked), hingga pendekatan mereka dalam skalabilitas Layer-1.

 

Keunggulan Teknis Fantom: Kecepatan dan Finalitas Instan

Fantom dikenal sebagai blockchain Layer-1 yang menekankan efisiensi dan kecepatan. Menggunakan konsensus aBFT (Asynchronous Byzantine Fault Tolerance) bernama Lachesis, Fantom memungkinkan transaksi dikonfirmasi dalam waktu kurang dari dua detik, tanpa harus bergantung pada proses mining atau validasi batch seperti di Ethereum.

aBFT juga memberi Fantom keunggulan dalam hal finalitas transaksi. Sekali transaksi dikonfirmasi, ia tidak bisa diubah atau di-reorg, menjadikannya lebih aman terhadap serangan double-spending. Selain itu, arsitektur modular Fantom memungkinkan setiap aplikasi berjalan pada chain-nya sendiri (seperti Opera chain), meningkatkan performa dan skalabilitas.

 

Polkadot dan Fokus Interoperabilitas

Sementara itu, Polkadot memposisikan dirinya bukan hanya sebagai blockchain Layer-1, tetapi juga sebagai layer zero yang memungkinkan banyak blockchain berbeda saling terhubung. Inti dari Polkadot adalah Relay Chain, yang berfungsi mengamankan dan menyinkronkan semua parachain yang terhubung.

Alih-alih mengejar kecepatan maksimal, Polkadot mengutamakan struktur modular dan komunikasi lintas-chain (interoperabilitas). Parachain memiliki kebebasan desain dan ekonomi sendiri, namun tetap bisa berbagi keamanan dan data melalui Relay Chain.

Dalam konteks ini, Polkadot jauh lebih terfokus pada ekosistem blockchain yang saling terhubung dibandingkan performa individual satu chain seperti Fantom.

 

TVL: Siapa yang Lebih Dilirik oleh Pasar?

Per Juli 2025, Total Value Locked (TVL) menjadi salah satu indikator kuat yang mencerminkan kepercayaan pasar terhadap infrastruktur blockchain. Fantom pernah mengalami lonjakan TVL pada 2021-2022 berkat pertumbuhan DeFi seperti SpookySwap dan Tomb Finance. Meskipun sempat menurun akibat bear market, Fantom menunjukkan pemulihan berkat peningkatan developer tooling dan insentif on-chain.

Sebaliknya, Polkadot justru memiliki TVL yang lebih rendah secara agregat, meskipun memiliki ekosistem luas melalui parachain. Hal ini bisa disebabkan oleh fragmentasi nilai antar parachain, serta adopsi retail dan DeFi yang belum setinggi Ethereum atau Fantom.

Namun, perlu dicatat bahwa metrik TVL belum mencerminkan potensi jangka panjang Polkadot sebagai platform interoperabilitas dan enterprise-grade chain seperti Moonbeam atau Astar.

 

Strategi Scaling Layer-1: Monolithic vs Modular

Perbedaan mencolok juga terlihat dalam strategi scaling masing-masing. Fantom cenderung mengambil pendekatan monolithic scaling, di mana semua aspek (eksekusi, konsensus, dan data availability) dilakukan dalam satu sistem. Meski sederhana dan efisien, pendekatan ini bisa menemui hambatan jika traffic meningkat ekstrem.

Di sisi lain, Polkadot mengusung model modular scaling, membagi fungsi blockchain ke beberapa chain paralel yang dapat disesuaikan sesuai kebutuhan. Setiap parachain bisa dioptimalkan untuk use-case spesifik, mulai dari NFT, smart contract, hingga penyimpanan data.

Dengan pendekatan modular ini, Polkadot menunjukkan skalabilitas horizontal yang lebih besar. Namun, tantangannya adalah kompleksitas dalam desain dan integrasi antar parachain serta kebutuhan untuk memenangkan slot lelang agar bisa menjadi parachain resmi.

 

Komunitas Developer dan Ekosistem

Fantom menunjukkan pertumbuhan developer yang stabil sejak 2023, khususnya setelah merilis FVM (Fantom Virtual Machine) yang kompatibel dengan EVM namun lebih efisien. Grant dan insentif dari Fantom Foundation juga membantu menarik proyek baru.

Polkadot, sementara itu, memiliki komunitas yang kuat berkat dukungan dari Web3 Foundation dan Parity Technologies. Tool seperti Substrate memudahkan developer membuat blockchain sendiri tanpa harus menulis semuanya dari awal. Namun, learning curve-nya relatif lebih curam dibanding Fantom atau jaringan EVM lainnya.

 

Mana yang Lebih Siap untuk Masa Depan?

Jika kamu mencari blockchain yang cepat, murah, dan siap pakai untuk DeFi dan dApps, Fantom bisa menjadi pilihan yang solid. Dengan kecepatan finalitas tinggi dan dukungan EVM, Fantom cocok untuk adopsi cepat di sektor ritel dan developer yang ingin memigrasi dari Ethereum.

Sebaliknya, jika visi kamu adalah membangun infrastruktur blockchain jangka panjang yang bisa saling berinteraksi dan menawarkan kebebasan desain, maka Polkadot lebih unggul. Meski lebih kompleks dan lambat dalam adopsi publik, kekuatan Polkadot terletak pada fleksibilitas dan keamanan kolektif antar parachain.

 

Kesimpulan

Fantom dan Polkadot mewakili dua kutub strategi blockchain Layer-1. Fantom unggul dari sisi kecepatan dan efisiensi transaksi, sedangkan Polkadot mengutamakan interoperabilitas dan desain modular. TVL

Fantom saat ini lebih tinggi karena fokusnya pada DeFi dan adopsi cepat, sementara Polkadot masih dalam proses membangun pondasi jangka panjang dengan jaringan parachain-nya. Pilihan terbaik tergantung pada tujuan kamu: apakah membangun aplikasi dengan time-to-market cepat, atau membangun sistem blockchain yang scalable dan interoperable?

 

Itulah informasi menarik tentang perbedaan Fantom vs Polkadot yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

 

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

1. Apa perbedaan utama antara Fantom dan Polkadot?

Fantom adalah platform Layer-1 blockchain yang dirancang untuk kecepatan dan skalabilitas tinggi guna mendukung dApps. Sementara itu, Polkadot adalah ekosistem multi-chain yang menghubungkan banyak blockchain berbeda (parachain) melalui arsitektur relay chain. Fokus utama Polkadot adalah interoperabilitas dan keamanan lintas jaringan.

2. Apa arsitektur utama yang digunakan Fantom dan Polkadot?

• Fantom menggunakan mekanisme konsensus Lachesis, sistem aBFT (Asynchronous Byzantine Fault Tolerance) yang cepat, asinkron, dan final. 
• Polkadot memakai struktur relay chain + parachain, memungkinkan jaringan blockchain paralel berkomunikasi dan berbagi keamanan. 

3. Mana yang lebih cepat dari sisi finalitas transaksi, Fantom atau Polkadot?

Fantom memiliki waktu finalitas yang sangat cepat (sekitar 1 detik) berkat konsensus aBFT. Polkadot lebih lambat karena desain multichain-nya yang fokus pada validasi paralel dan keamanan bersama antar-parachain.

4. Bagaimana interoperabilitas antara Fantom dan Polkadot?

Fantom mendukung koneksi lintas rantai melalui jembatan (bridge) eksternal. Sedangkan Polkadot secara native memungkinkan komunikasi antar blockchain dalam satu ekosistem menggunakan XCMP (Cross-Chain Message Passing) yang lebih terintegrasi.

5. Apakah Fantom kompatibel dengan Ethereum (EVM)?

Ya, Fantom sepenuhnya kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM), sehingga memudahkan developer Ethereum untuk memigrasikan dApps ke jaringan Fantom.

6. Mengapa TVL Polkadot terlihat lebih rendah dibanding Fantom?

Karena TVL (Total Value Locked) di ekosistem Polkadot tersebar di banyak parachain terpisah seperti Acala, Moonbeam, atau Astar. Sementara di Fantom, TVL lebih terkonsentrasi pada satu chain utama yang fokus ke DeFi.

7. Mana yang lebih ramah untuk developer pemula?

Fantom lebih cocok bagi developer yang sudah familiar dengan Solidity & EVM. Polkadot memerlukan pemahaman teknis lebih dalam terkait Substrate, relay chain, dan pengelolaan parachain, sehingga lebih cocok untuk developer tingkat lanjut.

 

 

 

  

 

Author: EH