Di dunia kripto, inovasi tidak pernah berhenti. Setelah Non-Fungible Token (NFT) sempat menjadi pusat perhatian, kini muncul istilah baru yang perlahan-lahan mulai mendapat tempat: Semi-Fungible Token (SFT).
Kedua jenis token ini punya karakteristik berbeda, tapi saling melengkapi dalam banyak hal—terutama dalam industri game dan keuangan terdesentralisasi (DeFi). Artikel ini akan membantumu memahami perbedaan mendasar antara NFT dan SFT, serta bagaimana keduanya diterapkan di dunia nyata.
Apa Itu NFT (Non-Fungible Token)?
NFT adalah jenis token digital yang mewakili kepemilikan atas suatu aset unik. Sifat utamanya adalah tidak dapat dipertukarkan satu sama lain karena masing-masing memiliki nilai dan identitas yang berbeda.
NFT biasanya digunakan untuk:
- Seni digital (gambar, video, musik)
- Koleksi langka
- Aset dalam game (karakter, senjata, item eksklusif)
- Tiket acara eksklusif atau sertifikat digital
Contoh populer dari NFT adalah koleksi Bored Ape Yacht Club, CryptoPunks, hingga item dalam game seperti Axie Infinity.
Apa Itu SFT (Semi-Fungible Token)?
Berbeda dari NFT, SFT bersifat campuran—pada awalnya bisa dipertukarkan seperti token biasa (fungible), tetapi kemudian menjadi unik (non-fungible) setelah digunakan.
Misalnya:
- Token tiket konser yang sama nilainya sebelum digunakan.
- Setelah tanggal acara lewat atau sudah di-scan di venue, tiket tersebut menjadi tak lagi bisa ditukar dan berubah jadi bukti partisipasi unik.
SFT biasanya menggunakan standar ERC-1155 (di Ethereum), yang menggabungkan keunggulan ERC-20 (untuk token biasa) dan ERC-721 (untuk NFT).
Perbedaan Utama NFT vs SFT
Aspek | NFT | SFT |
Sifat | Non-fungible (unik) | Semi-fungible (gabungan) |
Standar Token | ERC-721 | ERC-1155 |
Fungsi Awal | Tidak bisa ditukar | Bisa ditukar sesama SFT |
Setelah Digunakan | Tetap unik | Menjadi tidak bisa ditukar |
Contoh Penggunaan | Seni digital, koleksi langka | Tiket event, item dalam game |
Mengapa SFT Muncul?
NFT sangat bagus untuk mewakili aset unik, tapi tidak efisien jika digunakan untuk aset digital dalam jumlah besar yang bersifat sementara. Inilah yang coba dijawab oleh SFT.
SFT memungkinkan pengembang untuk:
- Mencetak banyak token sekaligus dengan efisien
- Menggabungkan data unik dan data umum dalam satu kontrak pintar
- Menyediakan cara distribusi yang lebih hemat biaya
Dengan kata lain, SFT mengisi celah antara token yang sepenuhnya fungible dan sepenuhnya non-fungible.
Penerapan NFT dalam Dunia Game
Industri game adalah ladang subur bagi NFT. Pemain kini bisa benar-benar memiliki item dalam game, bahkan memperjualbelikannya di luar platform game.
Beberapa contoh implementasi:
- Skin karakter langka yang hanya ada dalam jumlah terbatas
- Senjata eksklusif yang bisa dijual di marketplace NFT
- Lahan virtual seperti di game The Sandbox atau Decentraland
Kelebihan NFT di game:
- Aset bisa dijual/beli lintas platform
- Memberikan nilai ekonomi nyata bagi pemain
- Mengurangi dominasi developer dalam mengontrol ekonomi game
Namun, semua aset NFT ini benar-benar unik, dan terkadang sistem ini tidak cocok untuk item dalam jumlah besar yang identik—di sinilah SFT masuk.
Penerapan SFT dalam Dunia Game
SFT sangat cocok untuk mengelola item game yang memiliki fase kegunaan. Contohnya:
- Tiket masuk ke turnamen dalam game: sebelum dipakai bisa dipertukarkan, setelah dipakai jadi unik.
- Potion, ammunition, atau consumable item: dalam jumlah besar dan identik, tapi bisa berubah status setelah digunakan.
Dengan standar ERC-1155, pengembang bisa mengelola ribuan item dalam satu kontrak, menghemat gas fee dan mempercepat transaksi.
SFT juga memudahkan pengembangan fitur game seperti:
- Loot boxes
- Sistem crafting (gabung item A + B jadi item baru)
- Hadiah event berbasis waktu
Penerapan NFT dan SFT dalam DeFi
Di dunia keuangan terdesentralisasi, NFT digunakan sebagai representasi dari posisi investasi tertentu:
- Liquidity Pool NFTs di Uniswap v3
- Representasi hak suara dalam DAO
Sementara itu, SFT punya potensi besar dalam hal:
- Voucher: token diskon atau promosi yang bisa diperdagangkan hingga digunakan.
- Obligasi tokenized: pada awalnya bisa dipertukarkan, tapi berubah jadi bukti hak klaim setelah jatuh tempo.
Dengan kata lain, SFT membantu mengembangkan DeFi yang lebih dinamis dan ramah pengguna.
Tantangan dan Masa Depan NFT vs SFT
Baik NFT maupun SFT punya tantangan masing-masing:
- NFT sering dikritik karena overhype, manipulasi harga, dan kurangnya likuiditas.
- SFT masih tergolong baru, dan adopsinya belum sepopuler NFT.
Namun secara teknologi, SFT punya potensi untuk menjadi standar baru dalam game dan DeFi, karena efisiensinya dan fleksibilitasnya.
Ke depan, kolaborasi antara NFT dan SFT bisa menciptakan pengalaman yang lebih kaya:
- SFT sebagai entry point (akses, tiket)
- NFT sebagai reward unik (koleksi, status, hadiah langka)
Kesimpulan
NFT dan SFT adalah dua jenis token berbeda yang membawa manfaat masing-masing di dunia digital. NFT menonjol dalam mewakili aset unik, sementara SFT menawarkan efisiensi dan fleksibilitas, terutama dalam ekosistem game dan DeFi. Memahami perbedaan keduanya akan membantumu sebagai pengguna, investor, atau developer untuk memilih solusi tokenisasi yang paling tepat sesuai kebutuhan.
Itulah informasi menarik tentang perbedaan utama antara NFT dan SFT yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.
Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apa perbedaan utama antara NFT dan SFT?
NFT (Non-Fungible Token) dan SFT (Semi-Fungible Token) berbeda dalam sifat keunikannya (fungibility).
- NFT selalu unik dan tidak bisa dipertukarkan satu sama lain, cocok untuk aset langka seperti seni digital atau koleksi.
- SFT bersifat fungible di awal (bisa dipertukarkan seperti token biasa), namun bisa berubah menjadi unik (non-fungible) setelah digunakan atau diklaim.
Contohnya:
- NFT: Item koleksi digital, avatar unik, sertifikat kepemilikan.
- SFT: Tiket konser, item dalam game, voucher digital — yang bisa ditukar sebelum digunakan, tapi jadi unik setelah klaim.
- Apakah SFT lebih baik daripada NFT?
Tidak selalu. SFT lebih efisien untuk distribusi massal, seperti ratusan tiket atau item in-game, karena sifat awalnya yang bisa ditukar.
Namun, NFT tetap unggul untuk merepresentasikan aset digital yang eksklusif atau punya nilai kolektor tinggi. - Token standar apa yang digunakan oleh NFT dan SFT?
- NFT biasanya menggunakan standar ERC-721, yang memungkinkan tiap token punya ID unik.
- SFT menggunakan ERC-1155, yang mendukung baik token unik maupun yang bisa dipertukarkan (multi-token).
- Di mana SFT paling banyak digunakan saat ini?
SFT banyak dipakai di sektor game berbasis blockchain (seperti item dalam game, skin, senjata, power-up), serta mulai berkembang di event ticketing dan loyalty program digital. - Bisakah NFT dan SFT digunakan secara bersamaan?
Ya. Beberapa ekosistem blockchain mulai menggabungkan NFT dan SFT untuk menciptakan pengalaman pengguna yang lebih fleksibel dan efisien. Contohnya, sebuah item bisa dibeli sebagai SFT, lalu setelah diklaim menjadi NFT yang tak bisa digandakan lagi.
Author: EH