Runes vs BRC-20: Perang Protokol Token di Jaringan Bitcoin

Jaringan Bitcoin telah menyaksikan pertempuran baru dalam hal standar token yang didukung. Di satu sisi, ada Bitcoin Runes, protokol token yang baru saja diluncurkan oleh Casey Rodarmor, pendiri s. Di sisi lain, ada BRC-20, salah satu standar token eksperimental pertama di Bitcoin.

Pertempuran untuk menjadi protokol token utama di Bitcoin semakin memanas sejak peluncuran Runes pada 20 April 2024, bertepatan dengan halving keempat Bitcoin. Data dari Dune Analytics menunjukkan bahwa Runes dengan cepat mengambil alih dominasi di jaringan Bitcoin, mencapai puncaknya dengan menguasai 81,3% transaksi pada 23 April yang lalu.

Sementara itu, transaksi BRC-20 hanya mewakili 0,1% dari total transaksi di jaringan pada hari yang sama. Angka ini merupakan penurunan drastis dari posisi BRC-20 yang sebelumnya dianggap sebagai standar token andalan di Bitcoin.

Namun, pertempuran ini masih jauh dari berakhir. Setelah penurunan awal, Runes mulai pulih dan berhasil merebut kembali lebih dari 60% pangsa transaksi pada awal Mei. Sementara itu, BRC-20 terus berjuang untuk mempertahankan relevansinya di tengah persaingan ketat dengan protokol baru yang lebih efisien ini.

Salah satu keunggulan utama Runes terletak pada pendekatan UTXO-nya (unspent transaction output) yang selaras dengan prinsip desain asli Bitcoin. Ini memungkinkan penanganan saldo dan transfer token yang lebih efisien dan fleksibel. Selain itu, Runes juga memperkenalkan fitur baru seperti ekstensibilitas, ruang nama token yang lebih besar, dan peningkatan keamanan.

Di sisi lain, BRC-20 sering dikritik karena prosesnya yang rumit, membutuhkan beberapa transaksi terpisah untuk penerapan, pencetakan, dan pengambilan token. Ini dianggap kurang efisien dibandingkan dengan pendekatan Runes yang menyatukan semua proses dalam satu transaksi.

Persaingan antara Runes dan BRC-20 tidak hanya menarik perhatian komunitas Bitcoin, tetapi juga para penambang. Dalam 16 hari pertama sejak peluncurannya, protokol Runes telah mengumpulkan 2.253 BTC dalam bentuk biaya transaksi untuk penambang. Angka ini disambut dengan hangat oleh komunitas penambang yang telah menyaksikan penurunan pendapatan signifikan setelah halving Bitcoin.

Persaingan antara Runes dan BRC-20 menjadi tontonan yang menarik bagi komunitas Bitcoin. Kira-kira siapakah yang akan muncul sebagai pemenang dalam perang protokol token ini? Hanya waktu yang akan menentukan.

Nah dengan keunggulan efisiensi dan dukungan dari para penambang, Runes sepertinya memiliki momentum yang kuat untuk menjadi protokol token utama di jaringan Bitcoin. Namun, masa depan selalu penuh dengan kemungkinan, dan BRC-20 masih memiliki kesempatan untuk membuktikan relevansinya dalam persaingan ini. 

Nah, jika kamu tertarik untuk berinvestasi dalam kripto dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh pertempuran protokol ini, pertimbangkan untuk menggunakan layanan OTC kripto (over-the-counter) dari INDODA kamu dapat melakukan transaksi besar dalam aset kripto seperti Bitcoin dengan cepat, aman, dan harga yang kompetitif. 

Selain menawarkan OTC trading INDODAX juga menawarkan jual beli bitcoin maupun aset kripto lainnya

Itulah tadi informasi terupdate tentang berita kripto hari ini, pastikan juga untuk mengaktifkan notifikasi agar kamu tidak terlewatkan dengan berbagai informasi terbaru yang kami sajikan di INDODAX Academy.

 Dan jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain melalui Google News. 

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan pertimbangkan dengan baik sebelum berinvestasi. Gunakan dana yang tidak terlalu vital bagi kebutuhan kamu sebelum terlibat dalam investasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset kripto lainya menjadi tanggung jawab pembaca.

   Author: RB & AL