SHA 256: Algoritma Hash Terbaik untuk Keamanan Blockchain
icon search
icon search

Top Performers

Rahasia Teknologi Blockchain: Peran SHA 256 dalam Keamanan

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Rahasia Teknologi Blockchain: Peran SHA 256 dalam Keamanan

SHA 256 1

Daftar Isi

Dalam era digital saat ini, keamanan data adalah fondasi dari keberhasilan dan keberlanjutan. Karena banyak informasi yang disimpan dan dipertukarkan secara daring, perlindungan data menjadi hal yang penting untuk melindungi privasi individu, menjaga kerahasiaan bisnis, dan mencegah serangan cyber.

 

Keamanan data ini juga penting dalam dunia aset kripto. Perlu diketahui, proses menambang aset kripto seperti honey miner maupun mining lainnya merupakan metode yang umum digunakan untuk memperoleh aset kripto. 

 

Namun, selain mempersiapkan perangkat yang tepat untuk aktivitas penambangan, penting juga untuk memahami mekanisme dan teknis di baliknya. 

 

Salah satu konsep kunci dalam aktivitas menambang kripto adalah algoritma hash. Algoritma hash adalah representasi alfanumerik dari data, kata, atau pesan yang digunakan dalam proses penambangan. Salah satu contoh algoritma hash yang populer adalah SHA-256.

 

SHA-256 menjadi salah satu algoritma hash yang banyak digunakan dalam dunia kripto sebagai bagian dari langkah-langkah keamanan yang diperlukan. 

 

Nah, untuk lebih memahami tentang apa itu SHA 256, mulai dari karakteristiknya hingga contoh penggunaannya, simak ulasan berikut ini.

 

Apa Itu SHA 256?

 

Mengutip laman techopedia.com, Secure Hash Algorithm 256-bit, yang juga dikenal sebagai SHA-256, adalah fungsi hash kriptografis yang mengonversi teks dengan panjang apa pun menjadi serangkaian alfanumerik hampir-unik sepanjang 256 bit. Hasil keluaran (output) dikenal sebagai nilai hash atau hash.

 

SHA-256 digunakan untuk keamanan kriptografis. Algoritma hashing ini dianggap sangat aman karena menghasilkan nilai hash yang tidak dapat dibalik dan unik. SHA-256 dikembangkan oleh National Security Agency (NSA) Pemerintah Amerika Serikat. 

 

SHA-256 termasuk dalam keluarga fungsi hash SHA-2 yang telah populer setelah rekomendasi NSA kepada lembaga federal Amerika Serikat untuk beralih dari pendahulunya, SHA-1, setelah menemukan kerentanan dalam fungsi hash tersebut.

 

Pemerintah Amerika Serikat dan banyak protokol enkripsi yang digunakan luas menggunakan fungsi hash kriptografis seperti SHA-256 untuk melindungi informasi sensitif.

 

Karakteristik SHA 256

 

SHA 256 2

 

Mengutip laman techopedia.com, karakteristik kunci yang memungkinkan SHA-256 untuk memenuhi tujuannya adalah sebagai berikut:

 

Keunikan (Uniqueness)

 

Ketika fungsi hash SHA-256 digunakan, input (masukan) yang berbeda akan selalu menghasilkan nilai hash yang unik. Bahkan variasi kecil dalam input akan menghasilkan nilai hash yang sangat berbeda. Hal itu dikenal sebagai “efek longsor”. 

 

Selain itu, nilai hash akan selalu memiliki panjang 256 bit, tidak peduli seberapa besar input-nya. Berikut contoh implementasi SHA-256. Nilai hash dari input yang mirip menghasilkan nilai hash yang sangat berbeda. 

 

Sementara input satu karakter menghasilkan panjang nilai hash yang sama dengan input panjang delapan karakter.

 

Input

Nilai Hash

m

62c66a7a5dd70c3146618063c344e531e6d4b59e379808443ce962b3abd63c5a

me

2744ccd10c7533bd736ad890f9dd5cab2adb27b07d500b9493f29cdc420cb2e0

meandyou

cf7af6b1be152c4f427a3b5beb444e85eeadfb9e062ed420fb9b9a10ccfbadf7

 

Tidak Dapat Dibalikkan (Irreversibility)

 

Nilai hash yang dibuat menggunakan SHA-256 secara komputasi tidak memungkinkan untuk direkayasa balik, artinya kamu tidak dapat memperoleh data asli dari nilai hash tersebut. 

 

Hal itu memastikan bahwa data tetap terlindungi bahkan jika nilai hash tersebut tersedia secara publik sehingga memudahkan berbagi file secara publik tanpa perlu khawatir akan adanya pihak yang tidak bertanggung jawab mendeskripsinya.

 

Deterministik (Deterministic)

 

SHA-256 akan selalu menghasilkan nilai hash yang sama untuk input tertentu. Sifat ini memastikan konsistensi dalam proses peng-hash-an yang memungkinkan verifikasi data di berbagai sistem yang berjauhan. 

 

Kamu dapat memeriksa sifat deterministik dari fungsi hash SHA-256 dengan memverifikasi input dan output dari “m”, “me”, dan “meandyou” yang disebutkan di atas pada berbagai generator hash online, seperti OnlineWebToolKit dan Movable Type Scripts.

 

Jenis-jenis Secure Hashing Algorithm & Perbandingannya

 

Penting dipahami bahwa SHA memiliki fungsi yang bervariasi yang bergantung pada jenisnya. Ada beberapa varian SHA yang tersedia untuk digunakan, di antaranya sebagai berikut:

 

Secure Hashing Algorithm 1 (SHA-1)

 

Fungsi SHA-1 dikembangkan pada tahun 1993 oleh National Institute of Standards and Technology (NIST) di Amerika Serikat. 

 

Fungsi ini menjadi populer dalam protokol keamanan TLS. SHA-1 menghasilkan fungsi hash 160 bit dengan panjang kurang dari 2/64 bit sebagai standar keamanan yang relatif rendah.

 

Pada tahun 2005, kerentanan dalam algoritma SHA-1 ditemukan, mengakibatkan risiko keamanan data. 

 

Pada tahun 2010, perusahaan-perusahaan besar, seperti Google, Microsoft, dan Mozilla mengumumkan bahwa mereka tidak lagi mendukung penggunaan SHA-1 dalam browser mereka karena masalah keamanan yang terkait.

 

Secure Hashing Algorithm 2 (SHA-2)

 

SHA-2 merupakan hasil pengembangan dari algoritma SHA-1 oleh pemerintah Amerika Serikat. Modifikasi dilakukan dengan menggunakan dua fungsi hash secara bersamaan, yaitu SHA-256 dan SHA-512, dengan masing-masing fungsi menggunakan panjang kata 32 bit dan 64 bit dalam proses enkripsi.

 

Selain itu, SHA-2 memiliki ukuran blok enkripsi hingga mencapai 1024 bit, yang menunjukkan panjang bit enkripsi hash saat mengirim data secara daring. 

 

Pengembangan SHA-2 didasarkan pada kelemahan SHA-1, yang sering mengalami tabrakan nilai enkripsi sehingga mengakibatkan kegagalan dalam proses enkripsi.

 

Salah satu standar perubahan dari serangan SHA-1 ke SHA-2 adalah serangan brute force, di mana hacker mencoba kata sandi yang paling umum digunakan. 

 

Sebab, panjang bit pada SHA-1 belum cukup untuk melindungi dari serangan brute force, kehadiran SHA-2 dengan panjang bit hash yang lebih besar menjadi solusi yang lebih aman.

 

Secure Hashing Algorithm 256 (SHA-256)

 

SHA-256 adalah salah satu jenis fungsi hash yang sering menjadi perbincangan terkait perbedaannya dengan SHA-2. SHA-256 merupakan bagian dari keluarga SHA-2, yang merupakan proyek pengembangan oleh pemerintah Amerika Serikat yang menghasilkan empat varian SHA yang dimasukkan dalam kategori SHA-2.

 

Empat varian tersebut adalah SHA-224, SHA-384, SHA-512/224, dan SHA-512/256. Di antara mereka, SHA-512/256 memiliki panjang hash 256 bit, yang sama dengan SHA-256. 

 

Penggunaan SHA-256 cukup umum dalam praktiknya, dan sering kali dianggap sinonim dengan SHA-2 karena keduanya saling terkait dalam algoritma hashing yang digunakan.

 

Meskipun SHA-256 merupakan alternatif dari SHA-2, sistem hash dengan fungsi SHA-256 tetap memiliki peran penting dalam dunia kripto dan keamanan data secara umum. 

 

Pemahaman yang baik tentang SHA-256 dan jenis hash lainnya menjadi kunci untuk mengoptimalkan aktivitas penambangan aset kripto, yang didukung oleh perangkat yang memadai untuk kegiatan penambangan.

 

Contoh Penggunaan SHA-256

 

SHA 256 3

 

SHA-256 banyak digunakan dalam berbagai aplikasi untuk memastikan integritas data, keamanan, dan otentikasi. 

 

Berikut ini beberapa contoh penggunaan SHA-256 yang penting untuk diketahui, antara lain:

 

Teknologi Blockchain

 

SHA-256 membentuk komponen kritis dari protokol blockchain utama, seperti Bitcoin dan Bitcoin SV. SHA-256 memungkinkan algoritma konsensus proof-of-work (PoW) pada blockchain Bitcoin. Fungsi hash kriptografis digunakan untuk memverifikasi transaksi pada protokol blockchain.

 

Tanda Tangan Digital

 

Saat menandatangani pesan dengan tanda tangan digital, fungsi hash SHA-256 menciptakan hash dari pesan tersebut. Isi pesan dapat diverifikasi tanpa harus mengungkapkannya menggunakan kunci privat dan publik yang terpisah yang dibuat selama enkripsi. Hal ini memungkinkan verifikasi dan komunikasi yang mudah serta aman.

 

Perlindungan Kata Sandi

 

SHA-256 digunakan untuk mengubah kata sandi pengguna menjadi nilai hash sebelum menyimpannya dalam database. Nilai hash tersebut dipadankan dengan input pengguna selama verifikasi login.

 

Kata sandi tetap aman, bahkan saat terjadi kebocoran data, karena nilai hash SHA-256 memerlukan daya komputasi yang sangat besar untuk dibobol selama serangan brute force

 

Selain itu, langkah-langkah keamanan sederhana seperti pembatasan jumlah percobaan kata sandi membuatnya menjadi mustahil.

 

Verifikasi Integritas File

 

SHA-256 digunakan untuk memverifikasi integritas data file di internet selama proses unduhan dan transfer. Ketika sebuah file diunggah ke sebuah situs web, sebuah nilai hash dibuat yang terkait dengan file tersebut. 

 

Ketika seorang pengguna mengunduh file tersebut, nilai hash tersebut dihitung ulang untuk menetapkan integritas datanya. Jika kedua nilai hash tersebut cocok maka file tersebut diverifikasi.

 

Sertifikat Digital

 

Fungsi hash dari keluarga SHA-2 banyak digunakan untuk membuat dan memverifikasi sertifikat digital SSL dan TLS. Sertifikat digital ini memungkinkan koneksi terenkripsi antara server web dan browser web. Sertifikat SSL diperlukan untuk mengamankan transaksi online dan melindungi informasi pelanggan.

 

Kesimpulan

 

Sebagai kesimpulan, penggunaan SHA-256 dalam menjaga keamanan data sangat penting. Algoritma hash ini memberikan keunikan, ketidakdapatan dibalikkan, dan deterministik sehingga memastikan integritas data yang tinggi. 

 

Dalam berbagai konteks, seperti teknologi blockchain, perlindungan kata sandi, verifikasi integritas file, dan sertifikat digital, SHA-256 menjadi pondasi keamanan yang sangat penting.

 

Karena itu, penting untuk menerapkan praktik keamanan yang baik dengan menggunakan algoritma hash yang kuat seperti SHA-256. 

 

Dengan melakukan hal itu, kita dapat meningkatkan perlindungan data dan memastikan bahwa informasi tetap aman dari ancaman cyber yang terus berkembang pesat.

 

Yuk Investasi Aset Kripto Mudah, Aman, & Untung di INDODAX

 

Nah, sekarang kamu sudah memahami apa itu SHA 256, mulai dari karakteristiknya, jenis-jenis Secure Hashing Algorithm dan perbandingannya, hingga contoh penggunaannya.

 

Selanjutnya, apabila kamu berminat untuk melakukan investasi kripto secara mudah aman dan untung, seperti beli bitcoin maupun beli ethereum maupun aset kripto lainnya, maka kamu dapat membelinya di INDODAX Market.

 

Perlu diingat kembali bahwa INDODAX merupakan sebuah platform perdagangan aset kripto ternama dan masih menjadi yang terbaik di Indonesia sampai dengan saat ini.

 

Merupakan pionir dalam hal jual beli aset kripto di tanah air, INDODAX terus berkomitmen untuk menghadirkan akses yang mudah untuk masuk ke pasar aset kripto bagi para investor.

 

Lebih jauh, sebagai disclaimer, penting digarisbawahi bahwa investasi pada aset kripto sama seperti jenis-jenis investasi lainnya, yaitu memiliki risiko tersendiri.

 

Adapun risiko tersebut, di antaranya adalah nilai asetnya yang fluktuatif dan tingginya tingkat volatilitas aset kripto.

 

Maka dari itu, penting untuk melakukan riset terlebih dahulu secara mendalam sebelum mulai melakukan investasi aset kripto.

 

Nah, tunggu apa lagi? Mari mulai berinvestasi pada aset kripto sekarang juga hanya bersama INDODAX!

Lebih Banyak dari Blockchain

Koin Baru dalam Blok

Orderly NetworkLearnTrade
GMXLearnTrade
MyroLearnTrade

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 13.78%
bnb BNB 0.37%
matic Matic Network 3.21%
sol Solana 5.53%
eth Ethereum 3.12%
idx IDRX 3.42%
ada Cardano 1.76%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
BTR/IDR
Btrips
2
100%
POLS/IDR
Polkastart
6.256
30.33%
LET/IDR
LinkEye
5
25%
XSGD/IDR
XSGD
14.549
22.96%
BNX/IDR
BinaryX
20.000
16.96%
Nama Harga 24H Chg
VIDYX/IDR
VidyX
3
-25%
PANDO/IDR
Pando
4
-20%
MBX/IDR
MARBLEX
7.400
-17.73%
GARD/USDT
Hashgard
0
-16.67%
AERO/IDR
Aerodrome
7.857
-16.27%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

INDODAX Market Signal 10 Juni 2024
10/06/2024
INDODAX Market Signal 10 Juni 2024

Minggu ini, jajaran aset kripto bullish dipimpin oleh Bitcoin (BTC) pada posisi pertama, dan

10/06/2024
Creditcoin (CTC) Kini Hadir di INDODAX!
04/06/2024
Creditcoin (CTC) Kini Hadir di INDODAX!

Creditcoin merupakan salah satu mata uang kripto terawal yang secara

04/06/2024
Dusk (DUSK) Kini Hadir di INDODAX!
04/06/2024
Dusk (DUSK) Kini Hadir di INDODAX!

Kini, aset kripto Dusk (DUSK) telah tersedia di INDODAX pada

04/06/2024