Dalam dunia trading, ada strategi yang sering digunakan oleh investor berpengalaman untuk meraih keuntungan bahkan ketika harga aset sedang turun.
Strategi itu dikenal sebagai short position atau short selling. Meski terdengar menarik karena bisa menghasilkan profit di tengah pasar merah, teknik ini juga menyimpan risiko besar yang perlu dipahami dengan matang. Mari kita bahas cara kerjanya, penerapannya di pasar saham dan kripto, hingga risikonya.
Apa Itu Short Position?
Short position adalah posisi investasi di mana seorang trader meminjam aset dengan harapan harga aset tersebut akan turun di masa depan. Setelah harga turun, trader membeli kembali aset itu dengan harga lebih rendah untuk mengembalikannya kepada pemberi pinjaman. Selisih antara harga jual awal dan harga beli kembali menjadi keuntungan.
Sederhananya, short position memungkinkan kamu “menjual dulu, beli belakangan.” Jika harga benar-benar turun seperti prediksi, kamu akan mendapat keuntungan. Namun, jika harga malah naik, kerugian bisa membengkak dengan cepat.
Cara Kerja Shorting Langkah demi Langkah
Untuk memahami mekanisme shorting, bayangkan skenario sederhana:
- Meminjam Aset
Trader meminjam aset (misalnya saham atau kripto) dari broker atau platform dengan harga saat itu. - Menjual Aset
Setelah meminjam, trader langsung menjual aset tersebut di pasar dengan harga yang sedang berlaku. - Menunggu Harga Turun
Trader menunggu hingga harga aset turun sesuai prediksi. - Membeli Kembali Aset (Buyback)
Ketika harga turun, trader membeli kembali aset tersebut dengan harga yang lebih murah. - Mengembalikan Aset ke Peminjam
Aset dikembalikan kepada pihak yang meminjamkan, dan trader mendapatkan selisih harga sebagai keuntungan.
Contohnya, kamu meminjam 1 BTC saat harga Rp1 miliar dan menjualnya. Jika harga turun menjadi Rp900 juta, kamu bisa membeli kembali 1 BTC untuk mengembalikannya dan mendapat keuntungan Rp100 juta.
Penerapan Short Position di Pasar Saham
Dalam pasar saham, short selling biasanya dilakukan oleh investor profesional atau lembaga keuangan besar. Mereka menggunakan data analisis fundamental dan teknikal untuk memprediksi penurunan harga. Misalnya, jika laporan keuangan perusahaan menunjukkan penurunan kinerja, investor bisa melakukan short terhadap saham tersebut dengan asumsi harga akan turun.
Namun, praktik ini tidak selalu diterima di semua negara. Beberapa regulator membatasi atau bahkan melarang short selling karena dianggap bisa memperburuk kepanikan pasar dan mempercepat penurunan harga saham. Oleh karena itu, trader harus memastikan regulasi yang berlaku sebelum melakukan shorting.
Penerapan Short Position di Dunia Kripto
Berbeda dengan saham yang diatur ketat, pasar kripto lebih fleksibel. yang memungkinkan pengguna melakukan short position pada aset digital.
Dalam konteks kripto, shorting dilakukan melalui kontrak berjangka (futures), margin trading, atau derivatif lain. Misalnya, trader bisa membuka posisi short terhadap Bitcoin ketika mereka memperkirakan harga akan jatuh akibat berita negatif atau penurunan sentimen pasar.
Namun, volatilitas tinggi di pasar kripto membuat shorting menjadi strategi berisiko. Harga kripto bisa berubah drastis dalam hitungan jam, bahkan menit. Jadi, meski peluang profit besar, risiko likuidasi juga sangat tinggi, terutama pada shorting kripto yang kerap terpengaruh sentimen pasar global
Mengapa Trader Melakukan Short Position?
Ada beberapa alasan mengapa trader memilih short position, antara lain:
- Mengambil Keuntungan dari Pasar Turun
Tidak semua orang menunggu harga naik. Trader bisa memanfaatkan momentum penurunan harga untuk tetap menghasilkan profit. - Hedging atau Perlindungan Portofolio
Short position juga bisa digunakan untuk melindungi portofolio dari potensi kerugian. Misalnya, jika kamu memiliki banyak aset kripto, membuka posisi short dapat menyeimbangkan kerugian saat harga turun. - Spekulasi
Banyak trader menggunakan shorting semata-mata untuk berspekulasi terhadap arah pasar, terutama ketika muncul sinyal bearish yang kuat.
Risiko Besar dalam Short Position
Meskipun berpotensi menguntungkan, short position termasuk strategi berisiko tinggi. Berikut beberapa risiko utama yang perlu diperhatikan:
- Kerugian Tak Terbatas
Saat membeli aset biasa (long position), kerugian maksimal hanya sebesar modal yang kamu keluarkan. Tapi pada short position, potensi kerugian tidak terbatas karena harga aset bisa naik tanpa batas. - Margin Call dan Likuidasi
Dalam margin trading, jika harga bergerak berlawanan arah, posisi kamu bisa dilikuidasi secara otomatis oleh platform. Ini berarti seluruh modal bisa hilang jika tidak dikelola dengan baik, sehingga pemahaman tentang risiko short selling wajib dimiliki sebelum mencoba strategi ini - Biaya Pinjaman dan Bunga
Karena aset yang dijual dipinjam, ada biaya pinjaman yang harus dibayar. Jika posisi short dibiarkan terlalu lama, bunga ini bisa menggerus keuntungan. - Short Squeeze
Kondisi ini terjadi ketika harga aset tiba-tiba naik tajam, memaksa trader short untuk membeli kembali aset guna menutup posisi. Pembelian massal ini mendorong harga naik lebih tinggi, menyebabkan kerugian besar bagi trader yang shorting.
Contoh Kasus Short Squeeze yang Terkenal
Salah satu peristiwa paling terkenal adalah GameStop Short Squeeze pada tahun 2021. Banyak hedge fund besar melakukan short terhadap saham GameStop karena menganggap perusahaan tersebut akan merugi. Namun, komunitas investor ritel dari Reddit membeli saham tersebut secara masif, menyebabkan harga melonjak tajam. Akibatnya, para hedge fund mengalami kerugian miliaran dolar karena terjebak dalam short squeeze.
Peristiwa ini menjadi pelajaran penting bahwa pasar bisa sangat tidak terduga, dan shorting bukan strategi yang bisa dianggap ringan.
Tips Aman untuk Melakukan Short Position
Jika kamu tertarik mencoba strategi ini, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan:
- Gunakan dana kecil terlebih dahulu, jangan gunakan seluruh modal.
- Tentukan level stop loss yang jelas agar tidak kehilangan seluruh saldo.
- Pahami pergerakan pasar dengan analisis teknikal dan fundamental yang matang.
- Hindari shorting aset yang sangat volatil tanpa manajemen risiko yang baik.
- Pelajari mekanisme margin dan biaya-biaya yang dikenakan platform.
Dengan pendekatan hati-hati, shorting bisa menjadi alat yang efektif untuk diversifikasi strategi trading, bukan sekadar jalan pintas untuk keuntungan cepat.
Kesimpulan
Short position menawarkan peluang unik untuk meraih keuntungan di saat pasar turun. Namun, strategi ini menuntut pemahaman mendalam tentang risiko, disiplin tinggi, dan pengelolaan modal yang cermat. Baik di pasar saham maupun kripto, shorting sebaiknya dilakukan hanya oleh trader berpengalaman yang siap menghadapi kemungkinan terburuk.
Ingat, semakin tinggi potensi keuntungan, semakin besar pula risikonya. Jadi sebelum melakukan short position, pastikan kamu benar-benar memahami mekanismenya dan memiliki rencana exit yang jelas.
Itulah informasi menarik tentang Apa itu short position dalam trading yang bisa kamu dalami lebih lanjut di kumpulan artikel kripto dari Indodax Academy. Selain mendapatkan insight mendalam lewat berbagai artikel edukasi crypto terpopuler, kamu juga bisa memperluas wawasan lewat kumpulan tutorial serta memilih dari beragam artikel populer yang sesuai minatmu.
Selain update pengetahuan, kamu juga bisa langsung pantau harga aset digital di Indodax Market dan ikuti perkembangan terkini lewat berita crypto terbaru. Untuk pengalaman trading lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading dari Indodax. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu nggak ketinggalan informasi penting seputar blockchain, aset kripto, dan peluang trading lainnya.
Kamu juga bisa ikutin berita terbaru kami lewat Google News agar aakses informasi lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis buat dapetin penghasilan pasif dari aset yang disimpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apa itu short position dalam trading?
Short position adalah strategi menjual aset yang belum dimiliki dengan harapan harga turun agar bisa membelinya kembali dengan harga lebih rendah. - Apa risiko terbesar dalam short position?
Risiko terbesar adalah kerugian tak terbatas jika harga aset naik terus dan posisi short tidak segera ditutup. - Apakah shorting cocok untuk pemula?
Tidak disarankan. Strategi ini lebih cocok untuk trader berpengalaman yang memahami manajemen risiko dan analisis pasar. - Bisakah shorting dilakukan tanpa leverage?
Bisa, tetapi hasilnya lebih kecil. Sebagian besar platform menyediakan leverage untuk memperbesar potensi keuntungan sekaligus risikonya.
Author: RZ