Short Term adalah Kunci Profit Cepat, Setuju?
icon search
icon search

Top Performers

Short Term adalah Strategi Trading Cepat, Ini Caranya!

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Short Term adalah Strategi Trading Cepat, Ini Caranya!

Short term 1

Daftar Isi

Short-term trading adalah strategi perdagangan yang berlangsung dalam jangka waktu singkat, mulai dari beberapa menit hingga beberapa hari.

Trader yang menggunakan pendekatan ini biasanya memanfaatkan volatilitas pasar untuk mendapatkan keuntungan cepat dari perubahan harga yang relatif kecil.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang short-term trading, bagaimana perbedaannya dengan strategi jangka panjang (long-term trading), beberapa strategi populer yang sering digunakan oleh trader, serta kelebihan dan risikonya.

 

Short Term adalah? Definisi & Konsep Dasar dalam Trading

Short term 2

Short-term trading atau perdagangan jangka pendek adalah strategi di mana trader membuka dan menutup posisi dalam waktu singkat, mulai dari hitungan menit, jam, hingga beberapa hari.

Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk memanfaatkan fluktuasi harga kecil dalam periode singkat guna meraih keuntungan cepat.

Dalam strategi ini, trader menggunakan berbagai metode analisis teknikal dan memanfaatkan pola pergerakan harga untuk mengambil keputusan.

Instrumen yang bisa diperdagangkan dalam short-term trading mencakup saham, forex, dan mata uang kripto, yang semuanya memiliki volatilitas tinggi dan likuiditas besar.

Meskipun menawarkan peluang keuntungan dalam waktu cepat, short-term trading juga memiliki risiko tinggi akibat pergerakan harga yang cepat dan sering kali tidak terduga.

Oleh karena itu, keberhasilan dalam strategi ini sangat bergantung pada keterampilan analisis teknikal, manajemen risiko yang ketat, serta eksekusi yang cepat dan tepat. Berikut ini jenis aset yang bisa di-trading-kan secara short-term:

 

  1. Saham

Dalam dunia saham, strategi short-term trading sering dilakukan melalui metode seperti day trading dan swing trading.

  • Day trading: Trader membuka dan menutup posisi dalam satu hari untuk menghindari risiko overnight.
  • Swing trading: Posisi dipertahankan dalam beberapa hari untuk menangkap momentum pergerakan harga yang lebih besar.

 

  1. Forex

Perdagangan mata uang asing atau forex juga sangat populer di kalangan short-term trader. Beberapa strategi yang digunakan antara lain:

  • Scalping: Strategi dengan tujuan memperoleh keuntungan kecil dalam waktu sangat singkat, sering kali dalam hitungan menit.
  • Intraday trading: Trader membuka dan menutup posisi dalam satu hari, tetapi dengan time frame yang lebih panjang dibandingkan scalping.

 

  1. Kripto

Pasar kripto, yang terkenal dengan volatilitasnya, juga sering menjadi pilihan bagi short-term trader. Metode yang digunakan meliputi:

  • Trading harian: Sama seperti day trading di saham, posisi dibuka dan ditutup dalam hari yang sama.
  • Arbitrase: Trader membeli aset di satu platform dan menjualnya di platform lain untuk mengambil keuntungan dari perbedaan harga.

Sementara itu, karakteristik short-term trading yang penting untuk diketahui adalah sebagai berikut:

 

  1. Fokus pada Volatilitas Harga Jangka Pendek

Short-term trader bergantung pada pergerakan harga yang cepat dan tajam dalam jangka waktu pendek. Oleh karena itu, volatilitas pasar menjadi faktor utama yang menentukan peluang profit.

 

  1. Butuh Analisis Teknikal yang Kuat

Karena keputusan harus diambil dalam waktu singkat, trader short-term lebih mengandalkan analisis teknikal dibandingkan analisis fundamental.

Mereka mempelajari pola harga, volume perdagangan, dan indikator teknis untuk menentukan kapan harus masuk dan keluar dari pasar.

 

  1. Menggunakan Indikator Teknikal

Beberapa indikator yang umum digunakan dalam short-term trading meliputi:

  • Relative Strength Index (RSI): Mengukur kekuatan tren harga dan membantu mengidentifikasi kondisi overbought atau oversold.
  • Moving Average: Menunjukkan arah tren harga berdasarkan pergerakan rata-rata harga dalam periode tertentu.
  • Bollinger Bands: Membantu mengukur volatilitas pasar dan mengidentifikasi peluang breakout atau reversal harga.

Orang Juga Baca Ini: Strategi Cara Trading Memecoin untuk Pemula: Panduan Lengkap

 

Perbedaan Short-Term dan Long-Term Trading

Short-term trading dan long-term trading adalah dua strategi yang berbeda dalam dunia investasi dan trading, masing-masing dengan pendekatan, risiko, dan tujuan yang unik. Berikut ini perbedaan utama antara keduanya:

 

1. Jangka Waktu Perdagangan

  • Short-term trading: Posisi dibuka dan ditutup dalam waktu singkat, mulai dari hitungan menit, jam, hingga beberapa hari.
  • Long-term trading: Posisi dipertahankan dalam jangka waktu lebih lama, bisa berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun.

 

2. Pendekatan Analisis

  • Short-term trading: Lebih bergantung pada analisis teknikal, seperti pola harga, volume perdagangan, dan indikator seperti RSI, Moving Average, dan Bollinger Bands.
  • Long-term trading: Lebih mengutamakan analisis fundamental, seperti laporan keuangan, kondisi ekonomi, dan prospek pertumbuhan aset dalam jangka panjang.

 

3. Tujuan dan Strategi

  • Short-term trading: Bertujuan untuk mendapatkan keuntungan cepat dari volatilitas harga jangka pendek. Trader sering menggunakan strategi seperti scalping, day trading, dan swing trading.
  • Long-term trading: Bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari tren jangka panjang dengan membeli aset yang memiliki prospek pertumbuhan nilai. Strategi yang umum digunakan adalah investasi berbasis nilai (value investing) dan pertumbuhan (growth investing).

 

4. Frekuensi Transaksi

  • Short-term trading: Frekuensi transaksi tinggi, dengan banyak perdagangan dilakukan dalam sehari atau beberapa hari.
  • Long-term trading: Frekuensi transaksi rendah karena posisi cenderung ditahan dalam waktu yang lama.

 

5. Risiko dan Volatilitas

  • Short-term trading: Risiko lebih tinggi karena harga bisa berubah dengan cepat dalam waktu singkat. Trader harus siap menghadapi volatilitas tinggi.
  • Long-term trading: Risiko lebih rendah jika didasarkan pada fundamental yang kuat, namun tetap rentan terhadap perubahan ekonomi makro dan siklus pasar.

 

6. Modal dan Biaya Transaksi

  • Short-term trading: Membutuhkan modal yang cukup besar untuk menutupi biaya transaksi yang lebih sering, termasuk spread, komisi, dan biaya lainnya.
  • Long-term trading: Biaya transaksi lebih rendah karena frekuensi perdagangan yang lebih sedikit, tetapi membutuhkan kesabaran dalam menunggu hasil investasi.

Orang Juga Baca Ini: Apa itu Teknik Trading Scalping Crypto? Pemula Wajib Tahu!

 

Strategi Short-Term Trading yang Populer

Short-term trading menjadi pilihan bagi banyak trader yang ingin mendapatkan keuntungan cepat dalam waktu singkat.

Dalam strategi ini, terdapat beberapa metode populer yang sering digunakan, seperti Scalping, Day Trading, Swing Trading, dan Breakout Trading. Berikut ini ulasannya:

 

1. Scalping

Scalping adalah metode trading yang berfokus pada timeframe sangat singkat, biasanya hanya dalam hitungan detik hingga beberapa menit.

Trader yang menggunakan strategi ini mencoba mendapatkan keuntungan kecil dari pergerakan harga yang cepat dan berulang kali dalam sehari.

Dengan mengandalkan indikator teknikal seperti Moving Average, RSI, dan Bollinger Bands, mereka menentukan titik masuk dan keluar secara cepat.

Keuntungan utama dari scalping adalah potensi profit yang bisa dikumpulkan secara bertahap dalam jumlah kecil tetapi sering.

Namun, tingginya frekuensi transaksi dapat meningkatkan biaya trading, dan kesalahan kecil bisa menyebabkan kerugian yang besar.

 

2. Day Trading

Day Trading adalah strategi di mana trader membuka dan menutup posisi dalam satu hari tanpa membiarkan posisi terbuka hingga keesokan harinya.

Strategi ini memanfaatkan volatilitas harian untuk mencari peluang keuntungan dalam satu sesi perdagangan. Indikator seperti Stochastic Oscillator, MACD, dan pola candlestick digunakan untuk membaca pergerakan harga.

Keuntungan dari day trading adalah trader tidak perlu khawatir dengan perubahan harga di luar jam perdagangan sehingga mengurangi risiko overnight gap.

Namun, strategi ini menuntut pengambilan keputusan yang cepat dan disiplin tinggi karena harga bisa sangat fluktuatif dalam sehari.

 

3. Swing Trading

Swing Trading adalah strategi yang bertujuan menangkap tren harga dalam beberapa hari hingga beberapa minggu.

Trader mencari momentum ketika harga mengalami tren naik atau turun dan menahan posisi hingga tren tersebut memberikan keuntungan optimal.

Analisis teknikal seperti support & resistance, trendline, serta indikator RSI dan MACD digunakan untuk menentukan entry dan exit yang tepat.

Strategi ini memungkinkan trader mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan scalping atau day trading karena posisi ditahan lebih lama.

Akan tetapi, risiko juga lebih besar karena tren dapat berubah secara tiba-tiba, terutama akibat berita atau faktor fundamental lainnya.

 

4. Breakout Trading

Breakout Trading adalah strategi yang mengandalkan pergerakan harga ketika menembus level support atau resistance yang kuat.

Trader menunggu momen breakout dan masuk ke pasar dengan harapan tren akan berlanjut setelah melewati batas tertentu.

Indikator seperti Bollinger Bands, Volume, dan Moving Average sering digunakan untuk mengonfirmasi kekuatan breakout.

Strategi ini sangat efektif di pasar yang volatil, seperti kripto, karena pergerakan harga yang signifikan sering terjadi setelah breakout.

Namun, jika breakout ternyata palsu (false breakout), harga bisa kembali ke level sebelumnya dan menyebabkan kerugian bagi trader.

 

Keuntungan & Risiko Short-Term Trading

Short term 3

Short-term trading adalah strategi perdagangan yang berfokus pada transaksi dalam jangka waktu singkat, mulai dari hitungan menit hingga beberapa hari.

Metode ini banyak diminati karena menawarkan peluang profit cepat, terutama di pasar yang bergerak dinamis seperti kripto dan saham.

Namun, di balik potensi keuntungannya, short-term trading juga memiliki risiko yang perlu diperhitungkan. Berikut ini beberapa keuntungan dan risiko yang perlu dipahami sebelum terjun ke dalamnya.

 

1. Keuntungan Short-Term Trading

  1. Potensi profit cepat

Dengan strategi yang tepat, short-term trading memungkinkan trader mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat tanpa harus menunggu lama seperti investasi jangka panjang.

Hal ini cocok bagi mereka yang ingin hasil instan dan tidak ingin modalnya mengendap terlalu lama.

  1. Lebih fleksibel

Trader bisa menyesuaikan metode trading sesuai dengan preferensi dan gaya masing-masing, baik itu scalping, day trading, atau swing trading. Fleksibilitas ini juga memungkinkan trader untuk menyesuaikan strategi dengan kondisi pasar.

 

  1. Memanfaatkan volatilitas harga

Pasar dengan pergerakan harga yang tinggi, seperti kripto atau saham dengan volume perdagangan besar, bisa memberikan peluang keuntungan yang lebih sering.

Dengan strategi yang baik, trader dapat mengambil keuntungan dari lonjakan atau penurunan harga yang cepat.

 

2. Risiko Short-Term Trading

 

  1. Lebih rentan terhadap fluktuasi harga

Pergerakan harga yang cepat bisa menjadi pedang bermata dua. Jika analisis meleset atau terjadi perubahan tren mendadak maka kerugian bisa terjadi dalam waktu singkat, bahkan dalam hitungan menit atau detik.

 

  1. Butuh keterampilan analisis teknikal

Trader harus memahami berbagai aspek analisis teknikal seperti pola harga, indikator, dan momentum pasar untuk meningkatkan peluang profit. Tanpa pemahaman yang cukup, trading jangka pendek bisa menjadi spekulasi yang berisiko tinggi.

 

  1. Biaya transaksi lebih tinggi

Karena transaksi dilakukan lebih sering, biaya yang dikeluarkan untuk spread, komisi, atau biaya transaksi lainnya bisa lebih besar dibandingkan trading jangka panjang.

Jika tidak diperhitungkan dengan baik maka biaya ini bisa menggerus keuntungan yang diperoleh.

Orang Juga Baca Ini: Mengenal Bollinger Band dari Cara Kerja sampai Penggunaannya

 

Tips Sukses Short-Term Trading untuk Pemula

Short-term trading bisa menjadi peluang menarik bagi pemula, tetapi tanpa strategi yang tepat, risikonya juga cukup tinggi. Berikut ini beberapa tips yang dapat membantu kamu meningkatkan peluang sukses dalam trading jangka pendek:

 

1. Gunakan Stop-Loss

Menetapkan stop-loss sangat penting untuk membatasi kerugian jika harga bergerak tidak sesuai harapan. Dengan stop-loss, kamu bisa menghindari kehilangan modal dalam jumlah besar.

 

2. Pelajari indikator teknikal

Memahami indikator seperti RSI, Moving Average, dan Fibonacci Retracement akan membantumu dalam menganalisis pergerakan harga dan menentukan momen yang tepat untuk masuk atau keluar dari pasar.

 

3. Gunakan modal dengan bijak

Jangan tergoda untuk menggunakan seluruh modal dalam satu transaksi. Kelola modal dengan baik dan hindari overtrading yang bisa membuatmu kehabisan dana lebih cepat.

 

4. Latih strategi dengan akun demo

Sebelum menggunakan modal nyata, coba latih strategimu dengan akun demo. Ini akan membantumu memahami dinamika pasar tanpa risiko kehilangan uang sungguhan.

 

5. Pantau berita dan sentimen pasar

Faktor eksternal seperti berita ekonomi, kebijakan pemerintah, atau sentimen pasar bisa mempengaruhi pergerakan harga secara tiba-tiba. Selalu update informasi agar tidak terjebak dalam situasi yang merugikan.

 

Kesimpulan

Nah, itulah tadi pembahasan menarik tentang Short Term adalah Strategi Trading Cepat, Ini Caranya! yang dapat kamu baca selengkapnya di Akademi crypto di INDODAX Academy.

Short-term trading adalah strategi yang berfokus pada transaksi dalam jangka waktu singkat dengan memanfaatkan volatilitas harga.

Beberapa metode yang umum digunakan dalam strategi ini meliputi scalping, day trading, dan swing trading, masing-masing dengan pendekatan dan tingkat risiko yang berbeda.

Keuntungan utama short-term trading adalah potensi profit yang bisa diperoleh dengan cepat. Namun, risiko yang menyertainya juga cukup besar, terutama jika tidak memiliki strategi yang matang.

Oleh karena itu, penting untuk memilih strategi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasimu.

Nah, tertarik mencoba short-term trading? Ayo, mulai perjalanan trading kripto kamu di INDODAX mulai sekarang juga!

 

FAQ

 

  1. Apa itu short-term trading?

Short-term trading adalah strategi jual beli aset dalam jangka waktu singkat, mulai dari menit hingga beberapa hari.

 

  1. Apa perbedaan short-term dan long-term trading?

Short-term trading berfokus pada profit cepat dari pergerakan harga, sedangkan long-term trading lebih ke investasi jangka panjang.

 

  1. Apa strategi terbaik untuk short-term trading?

Scalping, day trading, dan swing trading adalah strategi yang paling sering digunakan oleh trader short-term.

 

  1. Apakah short-term trading cocok untuk pemula?

Cocok jika memahami analisis teknikal, tetapi pemula sebaiknya mencoba akun demo dulu sebelum menggunakan modal nyata.

 

  1. Apakah short-term trading bisa dilakukan di INDODAX?

Ya, INDODAX memungkinkan short-term trading kripto dengan berbagai fitur analisis teknikal.

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.

Lebih Banyak dari Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
Nama Harga 24H Chg
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Solana atau Stellar? Ini yang Harus Kamu Tahu sebelum Beli

Pernah bingung saat harus memilih antara Solana dan Stellar? Banyak

Space and Time (SXT) Kini Hadir di INDODAX!
05/08/2025
Space and Time (SXT) Kini Hadir di INDODAX!

Space and Time adalah platform blockchain berbasis ZK-proven data yang

05/08/2025
Hyperlane (HYPER) Kini Hadir di INDODAX!
05/08/2025
Hyperlane (HYPER) Kini Hadir di INDODAX!

Hyperlane adalah platform interoperabilitas lintas chain dengan arsitektur modular dan

05/08/2025