Siklus empat tahunan Bitcoin (BTC) yang selama ini menjadi patokan banyak trader dan investor tengah diperdebatkan.
Sejumlah analis meyakini pola tersebut sudah tidak relevan lagi di tengah masuknya modal institusi dan perubahan lanskap pasar, sementara pihak lain menegaskan siklus ini masih bertahan.
Awal Mula Perdebatan

Sumber: Harry Collins
Sejak kelahiran Bitcoin, harga kerap mengikuti pola bull dan bear market setiap empat tahun, biasanya dipicu oleh Bitcoin halving, peristiwa pemotongan reward miner yang mengurangi pasokan BTC baru.
Puncak harga historis selalu terjadi setahun setelah halving, ya 2013, 2017, 2021, dan diprediksi kembali pada 2025.

Sumber: X/Jason Ai. Williams
Namun, kondisi itu kini mulai dipertanyakan. Penulis sekaligus investor Jason Williams, menyebut kepemilikan Bitcoin oleh 100 perusahaan besar yang mencapai hampir 1 juta BTC membuat efek halving tidak lagi dominan.
“Inilah alasan siklus empat tahun sudah berakhir,” tulisnya di X.
Baca berita terbaru: Bitcoin Lolos $120 Ribu! Analis Prediksi Kenaikan Bisa Lebih Gila
Institusi Jadi Faktor Dominan?
Chief Investment Officer di Bitwise Asset Management, Matthew Hougan, menyampaikan pandangan serupa dalam wawancara dengan CNBC. Menurutnya, jika pasar masih positif hingga 2026, artinya siklus lama benar-benar berakhir.
“Mari kita katakan saja: saya pikir siklus empat tahun sudah usai,” ujarnya dikutip dari Cointelegraph.
Pandangan ini didukung oleh CEO The Bitcoin Bond Company, Pierre Rochard, yang menilai halving sudah “immaterial” terhadap pergerakan harga.
Ia berargumen bahwa 95% Bitcoin telah ditambang, sehingga suplai di pasar lebih ditentukan oleh aksi jual pemilik lama (OG) dan permintaan dari ritel, ETP, serta perusahaan treasury.
It seems more likely than not that the 4 year cycles are over. Halvings are immaterial to trading float, 95% of the BTC have been mined, supply comes from buying out OGs, demand is the sum of spot retail, ETPs getting added to wealth platforms, and treasury companies.
— Pierre Rochard (@BitcoinPierre) August 11, 2025
Faktor Baru yang Menggeser Halving
Chief Clients Officer di Sygnum Bank, Martin Burgherr, mengatakan bahwa pasar yang semakin matang kini dipengaruhi banyak variabel, seperti kondisi makroekonomi, arus modal institusional, regulasi, hingga adopsi ETF.
Menurutnya, halving hanyalah “salah satu dari sekian input” yang memengaruhi arah pasar, bukan lagi skrip utama.
Pihak yang Bertahan pada Siklus Lama
Saying 4-year cycle is gone is wrong IMO.
ETFs strengthened crypto 4-year cycles.
Just think about it:
Tradfi is 4-year cycles (presidential).
ETFs increase crypto-tradfi correlation.
(see long term correlation coefficient trend).
So merging crypto with tradfi through ETFs… pic.twitter.com/xDuyGO2BYZ
— CRYPTO?IRB (@crypto_birb) August 10, 2025
Meski begitu, sebagian analis menolak pandangan tersebut. CRYPTO?IRB, analis dengan ratusan ribu pengikut di X, menyebut klaim “siklus mati” sebagai pernyataan yang keliru.
Menurutnya, ETF justru memperkuat siklus karena keuangan tradisional (TradFi) juga memiliki pola empat tahunan, termasuk siklus politik AS.
“Halving tidak bisa dibatalkan, itu sudah terprogram secara matematis,” tegasnya.
Pandangan ini selaras dengan Seamus Rocca, CEO Xapo Bank, yang menilai sifat siklus masih ada dan risiko bear market panjang tetap nyata.
Baca berita selanjutnya: 4 Altcoin Ini Berpeluang Kalahkan Performa Bitcoin Bulan Ini!
Kesimpulan
Perdebatan ini menandai perubahan dinamika pasar kripto. Bagi sebagian pihak, hadirnya institusi, ETF, dan faktor makro membuat pasar bergerak dengan pola baru yang lebih kompleks.
Namun bagi yang lain, siklus empat tahunan tetap menjadi kompas penting, meski bukan satu-satunya.
FAQ
- Apa itu siklus empat tahunan Bitcoin?
Siklus ini adalah pola pergerakan harga yang berulang setiap empat tahun, biasanya terkait dengan peristiwa halving yang mengurangi pasokan Bitcoin baru. - Mengapa siklus empat tahunan dianggap bisa berakhir?
Beberapa analis menilai faktor lain seperti masuknya modal institusi, adopsi ETF, dan kondisi makroekonomi kini lebih dominan dalam menggerakkan harga. - Apakah halving masih memengaruhi harga Bitcoin?
Meski dampaknya dianggap berkurang, halving tetap mengurangi pasokan baru, sehingga secara teori bisa menambah tekanan naik pada harga jika permintaan stabil atau meningkat. - Bagaimana peran ETF terhadap siklus Bitcoin?
ETF membuat Bitcoin lebih mudah diakses investor institusi, yang bisa memperkuat atau mengubah pola pergerakan harga sesuai strategi mereka. - Kapan halving Bitcoin berikutnya dan dampaknya?
Halving berikutnya diperkirakan terjadi pada April 2028. Dampaknya masih diperdebatkan, apakah akan memicu bull market atau sekadar menjadi salah satu faktor di tengah variabel lain.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Btc News, #News Bitcoin, #Berita Btc, #Berita crypto hari ini, #berita btc/usd hari ini, #bitcoin news, #berita bitcoin hari ini, #info btc hari ini, #Etf Bitcoin, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini