Panik. Takut. Bingung. Tiga emosi ini sering menyerang saat kamu membuka aplikasi investasi dan mendapati portofoliomu turun 15%. Angka merah menghantui layar, dan dalam sekejap, banyak orang merasa keputusan keuangannya sia-sia.
Situasi seperti ini bukan hal aneh, terutama di dunia kripto. Pasar yang sangat fluktuatif bisa menyebabkan harga anjlok dalam hitungan jam. Tapi justru di sinilah letak perbedaannya—bukan seberapa sering pasar jatuh, tapi bagaimana kamu meresponsnya. Apakah panik dan menjual rugi, atau justru melihat peluang yang tersembunyi?
Jika kamu termasuk investor yang ingin tetap tenang dan bahkan mencari peluang cuan di tengah koreksi tajam, artikel ini akan membantumu mengambil langkah rasional dan menguntungkan.
Kenapa Portofolio Bisa Turun Tajam? (Tapi Justru Jadi Awal Cuan)
Sebelum melangkah ke strategi, penting untuk memahami dulu penyebab turunnya nilai portofolio. Dalam investasi, penurunan tajam bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik makro maupun mikro.
Dari sisi global, inflasi tinggi, kenaikan suku bunga, dan konflik geopolitik bisa membuat investor menarik dana mereka. Sementara itu, khusus di kripto, sentimen negatif dari regulator, aksi jual whale, atau kegagalan proyek tertentu bisa memicu penurunan yang lebih dalam.
Namun, tak sedikit investor justru memanfaatkan kondisi ini untuk menambah posisi. Saat mayoritas pasar diliputi ketakutan, mereka yang siap secara mental dan strategi bisa mengakumulasi aset berkualitas di harga diskon. Inilah titik awal dari peluang cuan di tengah badai.
Jangan Jual Gegabah: Tetap Cuan Berarti Tahan di Saat Orang Lain Lepas
Setelah memahami penyebab penurunan, langkah selanjutnya adalah menahan diri untuk tidak bereaksi spontan. Banyak investor panik dan menjual asetnya hanya karena mengikuti ketakutan pasar. Padahal, menjual dalam kondisi rugi justru mengunci kerugian secara permanen.
Di sisi lain, mereka yang bisa tetap tenang dan mempertahankan aset dengan fundamental kuat cenderung memiliki peluang lebih besar untuk pulih, bahkan mencetak keuntungan saat pasar rebound. Memahami hal ini bisa jadi langkah pertama agar kamu tetap berada di jalur cuan meski nilai aset sedang merosot.
Evaluasi Ulang Tujuan Investasi: Apakah Kamu Punya Misi atau Cuma Ikut Tren?
Setelah emosi mereda, penting untuk kembali ke fondasi awal: tujuan investasi. Apakah kamu masuk ke kripto untuk tujuan jangka panjang, seperti menyiapkan dana pensiun atau membeli rumah? Kalau belum yakin, kamu bisa mulai dari mengenal istilah-istilah saham penting untuk investor baru agar fondasi finansialmu makin kuaf
Investor yang punya arah dan rencana jelas akan lebih siap menghadapi gejolak pasar. Mereka tahu bahwa penurunan 15% bukanlah sinyal bahaya, melainkan bagian dari perjalanan. Dengan mengevaluasi ulang tujuan dan memastikan portofolio sesuai dengan profil risiko, kamu bisa membuat keputusan yang lebih bijak dan tetap berpeluang mencetak cuan dalam jangka panjang.
Cara Cuan Saat Market Turun: Strategi Khusus Investor Kripto
Setelah paham posisi dan tujuanmu, kini saatnya masuk ke strategi. Ini bagian penting yang akan membedakan investor yang pasrah dari mereka yang aktif mencari peluang di tengah ketidakpastian.
1.Rebalancing: Pindah ke Aset Lebih Tangguh, Bukan Diam di Zona Bahaya
Rebalancing bukan sekadar mengamankan aset, tapi juga menjaga momentum pertumbuhan jangka panjang. Saat market turun, sebagian token high risk bisa kehilangan nilai lebih cepat daripada aset besar seperti Bitcoin atau Ethereum.
Memindahkan sebagian dana ke aset yang lebih kuat bisa melindungi nilai portofoliomu dan membuka peluang saat pasar pulih. Jangan bertahan di zona merah hanya karena enggan mengakui kesalahan awal. Bertindak strategis jauh lebih penting dari sekadar berharap.
2.Dollar-Cost Averaging (DCA) Justru Lebih Ampuh Saat Harga Turun
DCA adalah strategi klasik yang terbukti ampuh di pasar yang bergerak liar seperti kripto. Salah satu pendekatan yang bisa kamu terapkan adalah strategi average down saham, yang memungkinkan kamu menurunkan harga rata-rata beli dengan konsisten di saat harga melemah.
Dengan membeli aset secara rutin dalam nominal tetap, kamu tidak perlu menebak titik terendah. Justru ketika harga sedang turun, kamu mendapatkan jumlah token lebih banyak dengan biaya rata-rata lebih rendah.
Inilah salah satu cara paling realistis dan minim stres untuk tetap membangun portofolio sehat, bahkan saat market sedang tidak bersahabat.
3.Staking dan Earn: Biar Turun Tetap Jalan, Cuan Pasif Tetap Masuk
Banyak orang lupa bahwa di saat market sedang sideways atau bearish, kamu tetap bisa menghasilkan pendapatan pasif. Staking dan fitur Earn dari platform seperti Indodax memungkinkan kamu memperoleh imbal hasil dari aset yang kamu tahan.
Jadi meskipun harga tidak bergerak naik, kamu tetap dapat cuan secara berkala. Ini bukan hanya strategi bertahan, tapi juga bentuk optimalisasi aset yang jarang dipakai investor pemula denga fitur staking ataupun Earn.
4.Short-Term Trading dengan Manajemen Risiko yang Ketat
Bagi kamu yang sudah berpengalaman, penurunan market bisa jadi peluang untuk mendapatkan cuan cepat melalui short-term trading. Namun strategi ini hanya cocok jika kamu punya analisa teknikal yang kuat dan disiplin menggunakan stop loss. Kalau kamu belum punya sistem, coba pelajari dulu strategi exit trading yang tepat agar bisa keluar di momen paling optimal tanpa panik.
Alih-alih sekadar spekulasi, kamu bisa membangun sistem trading dengan parameter jelas untuk memanfaatkan volatilitas ekstrem secara cerdas. Ingat, yang penting bukan seberapa banyak kamu untung sekali transaksi, tapi seberapa konsisten kamu bisa mengelola risiko.
5.Akumulasi Proyek Undervalued: Cuan Saat Orang Lain Takut
Ketika semua mata tertuju pada penurunan harga, inilah waktu terbaik untuk mulai riset proyek-proyek potensial yang justru sedang undervalued. Fokuslah pada token dengan utilitas jelas, tim developer aktif, komunitas yang solid, dan rencana jangka panjang yang transparan.
Dengan melakukan akumulasi di saat harga rendah dan pasar belum ramai lagi, kamu menempatkan diri sebagai early mover yang siap panen saat sentimen positif kembali.
Kesimpulan: Turun 15%? Bisa Jadi Awal dari Cuan Lebih Besar
Pada akhirnya, menjadi investor kripto bukan soal menghindari kerugian sepenuhnya, tapi soal bagaimana kamu merespons setiap fase market dengan bijak. Penurunan 15% hanyalah angka. Yang lebih penting adalah bagaimana kamu memanfaatkan kondisi tersebut untuk memperkuat posisi dan menemukan peluang baru.
Dengan strategi yang tepat—mulai dari rebalancing, DCA, staking, hingga riset proyek undervalued—kamu bisa tetap melangkah, bahkan di saat mayoritas berhenti.
ngat, cuan terbesar sering kali datang bukan dari momen naiknya harga, tapi dari keputusan yang kamu ambil saat harga sedang turun.
Itulah informasi menarik tentang jika nilai investasi turun 15 apa yang harus dilakukan yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1.Apakah saya harus menjual kripto saat turun 15%?
Tidak selalu. Evaluasi dulu apakah penurunan disebabkan faktor jangka pendek atau kerusakan fundamental. Jika aset masih sehat dan tujuanmu jangka panjang, sebaiknya tetap tahan atau bahkan tambah posisi.
2.DCA masih efektif di tengah penurunan?
Sangat efektif, terutama jika kamu yakin dengan kualitas asetnya. DCA bisa menurunkan rata-rata harga beli dan mempersiapkan portofolio untuk rebound di masa depan.
3.Bagaimana saya tahu proyek undervalued layak diakumulasi?
Lihat aspek fundamental seperti utilitas token, tim developer, volume transaksi, dan roadmap. Hindari proyek yang hanya viral sementara tanpa nilai nyata.
Author: AL