Bagi pemula, istilah strike price sering terdengar, tetapi masih membingungkan. Banyak yang tahu kata ini penting, tetapi belum memahami arti dan fungsinya.
Awalnya, istilah ini berasal dari dunia saham dan opsi keuangan. Kini, seiring berkembangnya aset digital, konsep strike price juga masuk ke ranah kripto dan semakin sering diperbincangkan.
Nah, di sinilah letak menariknya. Para trader profesional justru menjadikan strike price sebagai salah satu senjata andalan dalam strategi mereka.
Apa Itu Strike Price?
Secara sederhana, strike price adalah harga tetap yang ditetapkan dalam sebuah kontrak opsi. Harga tersebut berfungsi sebagai acuan bagi pemilik opsi saat menentukan untuk membeli maupun menjual aset yang menjadi dasar kontrak.
Penting dicatat, kontrak opsi memberikan hak, bukan kewajiban sehingga investor atau trader bebas memutuskan apakah akan mengeksekusi kontrak tersebut atau tidak.
Berbeda dengan market price atau harga pasar yang selalu berubah mengikuti pergerakan permintaan dan penawaran, strike price bersifat tetap sesuai dengan kesepakatan di awal kontrak.
Oleh karena itu, nilai sebuah opsi sangat dipengaruhi oleh selisih antara strike price dengan harga pasar aset yang mendasarinya.
Dalam call option, strike price merepresentasikan harga di mana seorang investor dapat membeli aset.
Ketika harga pasar lebih tinggi dibandingkan strike price, opsi dianggap berada pada kondisi in-the-money (ITM) karena bisa langsung menghasilkan keuntungan.
Sebaliknya, apabila harga pasar masih berada di bawah strike price maka opsi dikategorikan out-of-the-money (OTM) dan tidak memiliki nilai intrinsik.
Sedangkan pada put option, strike price berfungsi sebagai harga untuk menjual aset. Situasi ini menguntungkan jika harga pasar berada di bawah strike price.
Hal itu karena pemegang opsi bisa melepas aset dengan harga lebih tinggi dibandingkan nilai pasarnya.
Apabila harga pasar lebih tinggi maka opsi berada pada kondisi out-of-the-money dan hanya menyisakan nilai waktu atau time value.
Cara Kerja Strike Price dalam Call & Put Option
Perlu diketahui bahwa strike price menentukan harga tetap bagi pemegang opsi untuk membeli atau menjual aset.
Dalam call option, pemegang opsi memperoleh hak untuk membeli aset pada harga strike yang telah ditentukan. Misalnya, saham diperdagangkan Rp5.500 sementara strike price Rp5.200.
Selisih harga tersebut memberi keuntungan, tetapi jika harga turun di bawah Rp5.200 maka opsi tidak digunakan dan kerugian hanya sebesar premi.
Sedangkan pada put option, haknya adalah menjual aset di harga strike. Jika harga pasar turun ke Rp8.500 sementara strike price Rp9.000, pemegang opsi dapat menjual lebih tinggi dari pasar. Namun, jika harga tetap di atas Rp9.000, opsi tidak dieksekusi.
Kondisi inilah yang melahirkan istilah in the money (menguntungkan), at the money (setara dengan harga pasar), dan out of the money (tidak menguntungkan).
Analoginya mirip dengan tiket konser, yaitu meski harga pasaran tiket naik, kamu tetap bisa masuk dengan harga tetap yang lebih murah.
Fungsi Penting Strike Price buat Trader Pro
Bagi trader berpengalaman, strike price menjadi komponen penting dalam membaca peluang dan risiko. Berikut ini beberapa fungsi pentingnya, antara lain:
1. Alat ukur potensi keuntungan atau kerugian
Selisih antara strike price dan harga pasar membantu trader menghitung nilai intrinsik opsi. Dari sini bisa terlihat apakah kontrak berpotensi memberi profit atau justru hanya menimbulkan kerugian.
2. Digunakan untuk strategi hedging (proteksi risiko)
Trader memanfaatkan strike price untuk mengunci harga tertentu sehingga dapat melindungi aset dari fluktuasi pasar. Dengan cara ini, kerugian bisa ditekan meski pasar bergerak ke arah yang tidak diharapkan.
3. Dasar spekulasi saat market volatile
Dalam kondisi pasar yang bergerak cepat, strike price memberi kesempatan trader untuk mengambil posisi spekulatif. Mereka bisa memilih harga eksekusi yang sesuai dengan prediksi arah pasar sehingga potensi keuntungan lebih besar.
4. Patokan menentukan eksekusi kontrak
Strike price menjadi acuan akhir, apakah kontrak opsi sebaiknya dijalankan untuk meraih keuntungan, atau dibiarkan berakhir tanpa dieksekusi karena tidak menguntungkan.
Perbedaan Strike Price di Saham vs di Kripto
Konsep strike price sebenarnya sama, baik di saham maupun kripto, tetapi penerapannya memiliki perbedaan konteks.
Dalam dunia saham, opsi sudah lama dikenal sebagai instrumen investasi yang mapan dan banyak digunakan investor institusional maupun individu.
Sementara itu, di kripto, opsi baru mulai populer terutama pada aset besar seperti Bitcoin dan Ethereum melalui beberapa platform global.
Bedanya, tingkat volatilitas di pasar kripto jauh lebih ekstrem dibanding saham sehingga peran strike price dalam menghitung peluang maupun risiko menjadi lebih krusial.
Bagi trader di Indonesia, khususnya pengguna Indodax, opsi kripto mungkin belum sepopuler spot trading.
Oleh karena itu, penting untuk fokus pada edukasi terlebih dahulu, mengingat produk derivatif global seperti opsi memiliki tingkat kompleksitas yang lebih tinggi.
Contoh Studi Kasus Strike Price di Bitcoin
Misalkan harga Bitcoin saat ini berada di level $70.000. Seorang trader melihat dua kontrak opsi dengan strike price berbeda.
Pertama, ada call option dengan strike price $65.000. Kontrak ini tergolong in the money karena harga pasar berada di atas harga eksekusi.
Artinya, jika dieksekusi maka pemegang kontrak bisa langsung membeli Bitcoin di harga $65.000 lalu menjualnya kembali di pasar pada harga $70.000 dan meraih keuntungan dari selisih harga tersebut.
Sebaliknya, terdapat put option dengan strike price $75.000. Kontrak ini berada pada posisi out of the money karena harga pasar lebih rendah.
Apabila opsi ini dieksekusi maka pemegang kontrak akan merugi karena harus menjual Bitcoin di pasar dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga strike.
Dari ilustrasi sederhana ini terlihat bagaimana trader profesional menggunakan strike price untuk membaca momentum.
Mereka tidak hanya melihat selisih harga pasar dengan strike price, tetapi juga menilai potensi keuntungan, risiko, serta peluang eksekusi kontrak sesuai kondisi pasar yang bergerak sangat cepat.
Risiko Mengandalkan Strike Price
Walaupun strike price berperan penting dalam strategi opsi, ada beberapa risiko yang harus diperhatikan trader, terutama di pasar kripto yang pergerakannya sangat cepat, di antaranya sebagai berikut:
1. Fluktuasi harga kripto yang ekstrem
Pasar kripto dikenal sangat volatil, dengan harga yang bisa melonjak atau anjlok tajam dalam waktu singkat.
Kondisi ini membuat strike price yang awalnya terlihat menguntungkan bisa berubah menjadi tidak relevan dalam hitungan jam sehingga peluang profit mudah berubah menjadi potensi rugi.
2. Risiko over-leverage dan salah prediksi
Banyak trader mencoba memaksimalkan keuntungan dengan leverage tinggi sambil mengandalkan strike price. Namun, jika arah harga tidak sesuai prediksi, kerugian bisa membesar dengan cepat.
Salah memilih strike price dalam kondisi pasar seperti ini seringkali justru memperburuk posisi trader.
3. Tidak cocok untuk pemula tanpa manajemen risiko
Trader pemula biasanya belum terbiasa mengatur risiko dengan baik. Mengandalkan strike price tanpa strategi pendukung seperti stop loss, pengaturan modal, atau diversifikasi hanya akan membuat mereka lebih rentan mengalami kerugian besar.
Tips Memahami Strike Price buat Pemula
Buat pemula yang baru mengenal opsi, memahami strike price itu penting agar tidak salah dalam mengambil keputusan. Berikut ini beberapa tips yang bisa menjadi panduan, yaitu:
1. Fokus dulu pahami bedanya dengan harga pasar
Strike price adalah harga yang disepakati saat kontrak opsi dibuat, sedangkan harga pasar adalah nilai saham atau aset saat ini di bursa.
Dengan paham perbedaannya, kamu bisa menilai apakah opsi berada dalam kondisi “in the money” atau “out of the money”. Hal itu menjadi dasar untuk tahu potensi keuntungan atau kerugian.
2. Gunakan strike price untuk simulasi strategi
Daripada langsung terjun dengan modal besar, coba gunakan strike price dalam simulasi. Misalnya, kamu bisa bandingkan beberapa skenario: kalau harga pasar naik, turun, atau stagnan, bagaimana dampaknya ke opsi yang kamu pilih?
Nah, dari simulasi tersebut, kamu bisa belajar pola tanpa risiko kehilangan modal besar di awal.
3. Selalu kombinasikan dengan analisis teknikal & fundamental
Strike price hanyalah salah satu komponen. Supaya keputusan lebih matang, kombinasikan dengan analisis teknikal (grafik harga, tren, indikator) dan analisis fundamental (kinerja perusahaan, kondisi industri, dan ekonomi).
Dengan begitu, kamu tidak hanya mengandalkan angka strike price, tetapi punya gambaran menyeluruh sebelum masuk ke pasar opsi.
Kesimpulan: Kenapa Strike Price Jadi Senjata Trader Pro
Nah, itulah tadi pembahasan menarik tentang Strike Price Adalah Senjata Trader Pro, Kok Bisa? yang dapat kamu baca selengkapnya di Akademi crypto di INDODAX Academy.
Sebagai kesimpulan, strike price dalam opsi kripto bukan hanya sekadar angka acak, melainkan fondasi penting untuk membaca arah pasar dan menentukan strategi.
Trader profesional menggunakannya tidak hanya untuk menargetkan potensi keuntungan, tetapi juga sebagai alat proteksi terhadap risiko fluktuasi harga yang ekstrem.
Dengan strike price, mereka bisa mengukur momentum, mengantisipasi pergerakan, dan menyusun strategi hedging agar posisi tetap aman.
Namun, bagi pemula, memahami strike price butuh edukasi dan latihan terlebih dahulu. Terlalu cepat eksekusi tanpa manajemen risiko bisa membuat modal habis seketika.
Oleh sebab itu, sebelum menjadikannya “senjata”, penting untuk membangun pemahaman dasar, belajar simulasi, dan perlahan membiasakan diri dengan cara kerja opsi di dunia kripto.
Oya, selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.
Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apa bedanya strike price dengan harga pasar?
Strike price adalah harga yang disepakati dalam kontrak opsi, sedangkan harga pasar adalah nilai aset saat ini. Perbandingan keduanya menentukan apakah opsi itu menguntungkan (in the money) atau tidak.
- Bagaimana cara kerja strike price di call option dan put option?
Di call option, strike price adalah harga untuk membeli aset; jika harga pasar lebih tinggi, opsi untung. Di put option, strike price adalah harga untuk menjual; jika harga pasar lebih rendah, opsi untung.
- Apakah strike price bisa dipakai di kripto?
Ya. Strike price digunakan dalam opsi kripto seperti BTC atau ETH di bursa derivatif global. Trader memakainya untuk strategi spekulasi dan hedging saat volatilitas tinggi.
- Kenapa trader pro menjadikan strike price senjata utama?
Karena strike price jadi patokan untuk hitung potensi untung, risiko, dan menentukan strategi eksekusi. Trader pro menggunakannya sebagai dasar analisis sebelum masuk ke opsi kripto atau saham.
- Apakah pemula bisa pakai strike price untuk trading?
Pemula sebaiknya mulai dengan memahami konsepnya dulu. Praktik di opsi kripto berisiko tinggi karena volatilitas, jadi strike price lebih cocok dipelajari sebagai dasar edukasi sebelum benar-benar digunakan.
Author: Boy
Polkadot 10.84%
BNB 0.3%
Solana 5.23%
Ethereum 1.84%
Cardano 1.25%
Polygon Ecosystem Token 1.93%
Tron 2.39%
Pasar
