Tezos vs Ethereum: Perbandingan Smart Contract
icon search
icon search

Top Performers

Tezos vs Ethereum: Mana Pilihan Smart Contract yang Lebih Unggul?

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Tezos vs Ethereum: Mana Pilihan Smart Contract yang Lebih Unggul?

Tezos vs Ethereum: Perbandingan Smart Contract

Daftar Isi

Teknologi blockchain berkembang pesat, dan di balik inovasi seperti DeFi, NFT, hingga DAO terdapat fondasi penting: smart contract. Dua platform yang sering menjadi bahan perbandingan dalam hal ini adalah Ethereum dan Tezos

Keduanya memungkinkan pembuatan dan eksekusi kontrak pintar, namun memiliki pendekatan dan karakteristik yang sangat berbeda. Lantas, mana yang lebih aman, fleksibel, dan siap menghadapi masa depan?

Artikel ini akan membedah perbedaan antara Tezos dan Ethereum secara menyeluruh—bukan hanya dari segi teknis, tetapi juga dari filosofi desain, ekosistem, hingga potensi skalabilitas.

 

Apa Itu Ethereum dan Tezos?

Ethereum adalah pelopor platform smart contract yang dirilis pada tahun 2015 oleh Vitalik Buterin dan timnya. Ia membawa konsep baru blockchain yang dapat diprogram, memungkinkan siapa pun membangun aplikasi terdesentralisasi (dApps) di atasnya. Ethereum menggunakan bahasa pemrograman Solidity dan saat ini telah bertransisi ke mekanisme konsensus Proof-of-Stake (PoS) dengan Ethereum 2.0.

Sementara itu, Tezos diluncurkan pada tahun 2018 oleh Arthur dan Kathleen Breitman dengan pendekatan berbeda. Ia mengusung self-amending blockchain—sistem yang bisa memperbarui protokolnya tanpa harus melakukan hard fork. Tezos juga menggunakan bahasa pemrograman formal seperti Michelson yang diklaim lebih mudah untuk diverifikasi secara matematis, sehingga meningkatkan keamanan kontrak pintar.

 

Bahasa Pemrograman: Solidity vs Michelson

Salah satu pembeda utama antara Tezos dan Ethereum adalah bahasa pemrograman smart contract mereka.

Ethereum menggunakan Solidity, bahasa khusus yang dikembangkan untuk membuat kontrak pintar. Karena komunitasnya sangat besar, dukungan dan dokumentasinya juga luas. Namun, Solidity dikenal rentan terhadap bug yang sulit terdeteksi, dan telah menyebabkan insiden besar seperti The DAO Hack tahun 2016.

Tezos menggunakan Michelson, bahasa pemrograman dengan pendekatan formal verification. Artinya, smart contract di Tezos bisa diuji dan dibuktikan kebenarannya secara matematis sebelum dijalankan. Hal ini membuatnya sangat cocok untuk aplikasi yang membutuhkan tingkat keamanan tinggi seperti layanan keuangan atau voting elektronik.

Meski Michelson dianggap lebih rumit untuk dipelajari dibanding Solidity, keunggulan keamanannya menjadi nilai jual utama bagi Tezos.

 

Mekanisme Pembaruan: Hard Fork vs Self-Amendment

Ethereum menghadapi tantangan besar terkait pembaruan sistem. Karena setiap perubahan signifikan membutuhkan hard fork, komunitas sering kali terbagi. Contohnya adalah perpecahan antara Ethereum dan Ethereum Classic pasca insiden The DAO.

Tezos hadir dengan solusi yang unik: self-amending protocol. Ini memungkinkan jaringan Tezos memperbarui dirinya sendiri tanpa perlu hard fork. Prosesnya melibatkan pemungutan suara dari para staker (disebut bakers di Tezos). Bila mayoritas menyetujui proposal, maka pembaruan akan diterapkan secara otomatis.

Model governance ini membuat Tezos lebih fleksibel dan adaptif terhadap perubahan teknologi, sekaligus menjaga stabilitas komunitasnya.

 

Keamanan: Protokol dan Audit

Dalam hal keamanan, Ethereum telah mengalami banyak ujian. Skala besar dan popularitasnya menjadikannya target utama serangan. Meski audit dan praktik keamanan telah meningkat, kompleksitas dan kerentanannya tetap menjadi tantangan, terutama pada kontrak-kontrak DeFi.

Tezos, dengan pendekatan formal verification dan model governance on-chain, lebih menekankan pada pencegahan kesalahan sejak awal. Beberapa lembaga keuangan bahkan mulai menjajaki Tezos untuk implementasi smart contract karena faktor keamanan ini.

Namun demikian, jumlah audit pihak ketiga dan aktivitas bug bounty di Ethereum jauh lebih banyak karena ekosistemnya yang besar.

 

Fleksibilitas dan Inovasi

Ethereum unggul dari sisi fleksibilitas dan inovasi cepat. Dengan dukungan ribuan developer, Ethereum menjadi rumah bagi protokol DeFi seperti Uniswap, Aave, Curve, serta NFT marketplace seperti OpenSea.

Namun, fleksibilitas ini datang dengan kompromi: biaya gas tinggi dan kemacetan jaringan. Meski Ethereum 2.0 dan Layer-2 seperti Arbitrum atau Optimism memberikan solusi, namun ini masih dalam tahap penyempurnaan.

Di sisi lain, Tezos menawarkan biaya transaksi rendah dan throughput tinggi secara on-chain tanpa perlu solusi Layer-2. Ini membuat Tezos ideal untuk aplikasi seperti NFT dan game blockchain yang membutuhkan interaksi cepat dan murah.

 

Adopsi dan Ekosistem

Ethereum jelas mendominasi dari sisi adopsi. Mayoritas proyek Web3, token ERC-20, dan DAO berjalan di atas Ethereum. Integrasi dengan wallet, bursa, dan platform DeFi pun sangat luas.

Namun Tezos juga tidak tinggal diam. Mereka aktif menggandeng institusi, termasuk bank sentral, lembaga keuangan, hingga institusi seni seperti mitra NFT dengan Red Bull Racing dan Ubisoft. Pendekatan Tezos lebih ke arah adopsi enterprise dan stabilitas jangka panjang.

Keduanya memiliki arah strategi berbeda: Ethereum fokus pada keterbukaan dan inovasi desentralisasi, sementara Tezos lebih berhati-hati dan mengedepankan keamanan serta governance.

 

Skalabilitas dan Masa Depan

Ethereum terus berinovasi melalui sharding dan Layer-2. Ini adalah proyek jangka panjang yang akan mengubah wajah Ethereum di masa depan. Namun kompleksitas arsitekturnya membuat transisi ini tidak mudah.

Tezos justru memperbarui dirinya secara berkala melalui voting komunitas. Update seperti Jakarta, Lima, dan Nairobi berhasil meningkatkan performa tanpa harus menunggu perubahan drastis.

Di masa depan, keberhasilan platform akan ditentukan oleh kecepatan inovasi, keamanan, dan adopsi massal. Ethereum punya momentum kuat, tapi Tezos unggul dalam stabilitas dan ketahanan sistem.

 

Kesimpulan

Ethereum Vs Tezos sama-sama unggul, namun dengan pendekatan berbeda. Ethereum cocok untuk inovator yang menginginkan fleksibilitas, ekosistem besar, dan adopsi luas. Tezos lebih cocok bagi proyek yang mengutamakan keamanan tinggi, governance transparan, dan efisiensi jangka panjang.

Bukan soal mana yang lebih baik secara mutlak, tapi mana yang lebih sesuai dengan kebutuhan proyek dan visi kamu. Di era Web3 yang terus berkembang, memahami karakteristik masing-masing platform menjadi langkah awal untuk memilih fondasi yang tepat.

 

Itulah informasi menarik tentang perbedaan Tezos vs Ethereum yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

Follow IG Indodax

 

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

  1. Apa perbedaan utama Tezos dan Ethereum?
    Tezos memiliki sistem self-amendment untuk pembaruan protokol tanpa hard fork, sementara Ethereum mengandalkan hard fork. Tezos juga lebih fokus pada keamanan melalui formal verification.

  2. Apakah smart contract Tezos lebih aman dari Ethereum?
    Secara desain, ya. Bahasa Michelson di Tezos memungkinkan verifikasi formal yang mengurangi risiko bug dan eksploitasi, cocok untuk aplikasi dengan kebutuhan keamanan tinggi.

  3. Mana yang lebih mudah dipelajari: Solidity atau Michelson?
    Solidity lebih mudah dan populer dengan banyak sumber belajar. Michelson lebih kompleks, namun menawarkan keamanan tingkat tinggi.

  4. Apakah Tezos punya ekosistem sebesar Ethereum?
    Tidak sebesar Ethereum, namun Tezos terus berkembang, terutama dalam kolaborasi dengan institusi keuangan dan industri seni digital.

  5. Mana yang lebih hemat biaya transaksi?
    Saat ini, Tezos memiliki biaya transaksi lebih rendah secara on-chain dibandingkan Ethereum mainnet.

 

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

 

Author: EH

 

Lebih Banyak dari Altcoin,Blockchain

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.84%
bnb BNB 0.3%
sol Solana 5.23%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.25%
pol Polygon Ecosystem Token 1.93%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
VSYS/IDR
v.systems
9
50%
RLC/IDR
iExec RLC
22.150
33.03%
ALIF/IDR
ALIF
7.488
28.9%
CNG/IDR
CoinNaviga
99.007
28.75%
CRO/IDR
Cronos
4.234
28.38%
Nama Harga 24H Chg
KOK/IDR
Kok
2
-33.33%
HART/IDR
Hara Token
47
-31.88%
DFG/IDR
Defigram
47.244
-23.18%
TMG/IDR
T-mac DAO
439.501
-20.81%
SHAN/IDR
Shanum
5
-16.67%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Buku Besar Pembantu: Definisi, Fungsi, Jenis & Contohnya
27/08/2025
Buku Besar Pembantu: Definisi, Fungsi, Jenis & Contohnya

Dalam dunia akuntansi, pencatatan transaksi harus dilakukan secara rinci dan

27/08/2025
Buku Besar Akuntansi: Definisi, Fungsi, Contoh & Blockchain
27/08/2025
Buku Besar Akuntansi: Definisi, Fungsi, Contoh & Blockchain

Buku besar akuntansi adalah catatan utama dalam sistem akuntansi yang

27/08/2025
Mengenal Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia
27/08/2025
Mengenal Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah pedoman yang wajib dipahami oleh

27/08/2025