Di Tengah guncangan pasar kripto yang masih bergejolak di tahun 2024, investor mulai berburu koin dengan suplai rendah atau low supply tokens. Kepopuleran token bersuplai terbatas ini membuat heboh yang disebabkan potensi harga yang bisa meroket drastis jika permintaan meningkat. Berikut adalah 3 token low supply yang paling menjanjikan di tahun 2024 berdasarkan analisis para ahli.

 

Mengapa Token Low Supply Begitu Digandrungi? 

Jawabannya sederhana, kelangkaan. Layaknya barang mewah, semakin sedikit suplainya, semakin tinggi nilai yang bisa diperoleh. Tak heran, para pelaku pasar mulai melihat token low supply sebagai safe haven di tengah guncangan harga. Mereka mengincar potensi lompatan harga signifikan jika permintaan terhadap token tersebut meningkat di masa mendatang.

 

Dalam situasi tidak menentu seperti sekarang, strategi investasi yang bijak sangat dibutuhkan. Maka tidak mengherankan jika banyak investor kini berlomba-lomba mencari token low supply berkualitas dengan prospek cerah. Berikut adalah 3 token low supply paling menjanjikan yang patut dipertimbangkan di tahun 2024 berdasarkan analisis para ahli.

 

 

1. Render (RNDR)

Di era digital yang serba visual ini, kebutuhan akan gambar dan grafis berkualitas tinggi semakin meningkat. Namun proses rendering grafis profesional acapkali membutuhkan perangkat keras dengan spesifikasi khusus yang mahal. Render (RNDR) hadir sebagai solusi cerdas yang memudahkan penciptaan karya visual tanpa membebani pengguna dengan biaya mahal.

 

RNDR adalah token utilitas berbasis Ethereum (ERC-20) yang menggerakkan ekosistem desentralisasi rendering grafis Render Network. Dengan memanfaatkan teknologi blockchain, jaringan ini memungkinkan pengguna untuk meminjam kekuatan komputasi GPU dari node-node penyedia layanan di seluruh dunia.

 

Proses kerjanya sangat efisien. Para kreator visual seperti animator, arsitek, game developer, cukup mengunggah pekerjaan render mereka ke jaringan. Selanjutnya, node-node penyedia dengan GPU yang memadai akan mengambil pekerjaan tersebut dan melakukan proses rendering. Begitu rendering selesai, hasil akhir akan dikembalikan ke kreator melalui sistem terdesentralisasi yang aman.

 

Pembayaran atas layanan render dilakukan menggunakan token RNDR, disimpan dalam escrow untuk mencegah penipuan. Selain sebagai alat bayar, RNDR juga berfungsi memverifikasi hasil render agar bebas dari aktivitas mencurigakan. Fitur watermark memastikan hanya kreator yang membayar penuh dapat mengakses karya finalnya.

 

Yang menarik, jumlah maksimum RNDR hanya 530 juta koin, dengan sekitar 388 juta koin yang sudah beredar. Kelangkaan RNDR ini diperkirakan akan mendorong harga token naik seiring meningkatnya adopsi dan permintaan atas layanan render Render Network di masa depan. Prospek ini menjadikan RNDR sebagai salah satu token low supply paling menjanjikan tahun ini.

 

2.Celsius (CEL)

Dunia keuangan desentralisasi atau DeFi telah membuka cakrawala baru dalam pengelolaan aset kripto. Salah satu pionir di ranah ini adalah Celsius, platform lending dan borrowing kripto yang memungkinkan pengguna memperoleh imbal hasil menggiurkan atas kepemilikan aset digital.

 

Didirikan pada 2017, Celsius menawarkan sistem yang brilian. Pengguna dapat mendepositokan kripto seperti Bitcoin, Ethereum, atau stablecoin ke dalam aplikasi Celsius. Lalu aset tersebut akan dipinjamkan ke peminjam institusional terpercaya dengan bunga tinggi. Keuntungan yang didapat akan dibagikan kembali kepada pengguna sebagai imbal hasil deposito.

 

Imbal hasil ini jauh lebih tinggi dibandingkan bunga bank konvensional. Misalnya, pengguna bisa mendapatkan hingga 7% imbal hasil tahunan atas Bitcoin yang didepositokan. Angka tersebut tentu sangat menggiurkan ditengah masih rendahnya tingkat bunga bank saat ini.

 

Untuk meningkatkan imbal hasil, pengguna dapat menggunakan token CEL milik Celsius (CEL to IDR). CEL adalah token utilitas berbasis Ethereum (ERC-20) yang memiliki suplai terbatas hanya 695 juta koin, dengan 238 juta koin yang sudah beredar saat ini. Menggunakan CEL untuk transaksi memungkinkan pemiliknya mendapat diskon biaya dan mendapatkan imbal hasil lebih tinggi.

 

Seiring pertumbuhan Celsius yang kini mencapai lebih dari 1,7 juta pengguna, permintaan atas CEL diperkirakan akan terus meningkat. Ditambah dengan suplai yang rendah, hal ini berpotensi mendorong kenaikan harga token CEL secara signifikan di masa depan. Kondisi inilah yang menjadikan CEL sebagai salah satu token low supply menjanjikan di 2024 ini.

 

3. Akash Network (AKT)

Berapapun biaya cloud komputasi saat ini, Akash Network hadir untuk menggempur dengan layanan terdesentralisasi yang jauh lebih terjangkau. Token AKT digunakan untuk membayar sumber daya cloud seperti CPU, GPU, storage dll di marketplace Akash. Harga AKT diprediksi akan melambung mengingat besarnya peluang pasar cloud computing yang masih minim pesaing terdesentralisasi seperti Akash.

 

Ketiga token low supply terdepan di tahun 2024 – Render (RNDR), Celsius (CEL), dan Akash Network (AKT) – diprediksi akan menjadi primadona di kalangan investor kripto. Selain dari faktor kelangkaannya yang membatasi suplai, ketiganya memiliki nilai utilitas nyata yang berpotensi berkelanjutan di masa mendatang.

 

RNDR memfasilitasi penciptaan karya visual berkualitas tinggi dengan rendah biaya melalui jaringan rendering terdesentralisasi. CEL mendukung terwujudnya ekosistem keuangan DeFi yang transparan dan menguntungkan bagi penggunanya. Sementara AKT menghadirkan revolusi baru dalam layanan cloud computing dengan infrastruktur murah dan terdesentralisasi.

 

Ketiganya bukan sekedar token spekulatif, melainkan merupakan komponen penting yang menggerakkan utilitas nyata di balik proyek masing-masing. Inilah yang menjadikan prospek masa depan mereka sangat menjanjikan. Tingginya permintaan atas layanan tersebut berpotensi mengarah pada peningkatan nilai token secara berkelanjutan.

 

Kesimpulan

Meski demikian, perlu diingat bahwa investasi di ranah kripto selalu mengandung risiko yang signifikan. Seperti kata bijak, “High risk, high return.” Sebelum memutuskan untuk mengalokasikan dana ke token manapun, melakukan riset dan analisis mendalam adalah sebuah keharusan.

 

Pelajari secara saksama roadmap proyek, fundamentalnya, pergerakan pasar, sentimen komunitas, dan berbagai faktor lain yang bisa mempengaruhi harga token. Hanya dengan pemahaman yang mumpuni, investor dapat membuat keputusan investasi yang tepat dan meminimalkan risiko kerugian.

 

Itulah tadi informasi terupdate tentang berita crypto hari ini, pastikan juga untuk mengaktifkan notifikasi agar kamu tidak terlewatkan dengan berbagai informasi terbaru yang kami sajikan di INDODAX Academy.

 

Dan jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain melalui Google News. 

 

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan pertimbangkan dengan baik sebelum berinvestasi. Gunakan dana yang tidak terlalu vital bagi kebutuhan kamu sebelum terlibat dalam investasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainya menjadi tanggung jawab pembaca.

 Author: RB & AL