Tiga aset crypto, Chainlink (LINK), Arbitrum (ARB), dan Pepecoin (PEPE), menunjukkan sinyal kuat sedang diakumulasi oleh whale.
Berdasarkan data on-chain dan teknikal terbaru, ketiganya berpotensi mengalami breakout harga dalam waktu dekat.
Chainlink (LINK): Lonjakan Outflow dan Sinyal Breakout

Data Inflow Volume dan Inflow Transaction Count LINK (Sumber: IntoTheBlock via Coinpedia)
Chainlink mencatat lonjakan volume outflow exchange sebesar 281,9% dalam 30 hari, mengindikasikan akumulasi masif oleh pemegang besar.
Data dari IntoTheBlock juga menunjukkan peningkatan outflow mingguan hingga 107,82%, mempertegas aksi tarik token dari bursa.

Grafik Pergerakan Harga LINK (Sumber: TradingView via Coinpedia)
Secara teknikal, LINKUSD bergerak menekan upper Bollinger Band, dengan RSI menyentuh angka 57 dan MACD masih positif.
Token ini telah melewati EMA 20 dan 50 hari, dan kini menguji EMA 100 di kisaran $14,35. Jika breakout melewati $14,40, potensi target ada di area $15,10 hingga $15,50, bertepatan dengan EMA 200 dan zona supply sebelumnya.
Sinyal akumulasi whale yang kuat dikombinasikan dengan tekanan teknikal dari pola volatility squeeze menjadikan LINK sebagai kandidat utama untuk lonjakan harga jangka pendek.
Pelajari juga: 3 Perbedaan MACD Vs RSI: Mana yang Lebih Akurat untuk Trading Kripto?
Arbitrum (ARB): Lonjakan Adopsi dan TVL

Grafik Total Value Locked (TVL) Arbitrum (Sumber: DefiLlama via Coinpedia)
Arbitrum menunjukkan pertumbuhan aktivitas signifikan. Integrasi Robinhood Europe dengan tokenized stock di jaringan Layer-2 ini memicu peningkatan minat.
Jumlah pengguna aktif harian naik sekitar 25%, sementara data dari Artemis mencatat 523 ribu alamat aktif pada 30 Juni, tertinggi dalam satu tahun terakhir.
Total Value Locked (TVL) juga kembali menembus $2,75 miliar, menandakan peningkatan partisipasi di sektor DeFi.
Lebih dari $13,8 miliar aset telah dijembatani ke Arbitrum, memperkuat daya tariknya sebagai L2 utama.
Selain itu, Arbitrum DAO mengelola lebih dari 22.000 ETH di treasury, menjadi fondasi keuangan yang kuat untuk insentif dan pengembangan ekosistem.
Dari sisi harga, ARB saat ini berkonsolidasi di bawah resistance $0,385 hingga $0,390. Breakout di atas zona ini bisa membuka jalan menuju $0,44 hingga $0,47.
Namun, investor juga mewaspadai potensi tekanan jual dari jadwal unlock sebesar 92,65 juta ARB (1,87% dari suplai beredar) yang akan terjadi pada 16 Juli 2025.
Baca selanjutnya: Whale Buka Posisi Long! HYPE, ARB, SKY Siap Pecah Rekor di Juli 2025?
Pepecoin (PEPE): Fase Konsolidasi Sebelum Lonjakan
Meme coin legendaris PEPE kembali menarik perhatian pasar. Akumulasi whale meningkat, sementara suplai di bursa menunjukkan tren menurun, sinyal klasik sebelum potensi lonjakan harga.

Grafik Pergerakan Harga PEPE (Sumber: TradingView via Coinpedia)
Secara teknikal, PEPE membentuk pola ascending triangle dengan resistance di kisaran $0.0000105 hingga $0.0000108.RSI telah kembali menembus level netral 50, dan MACD menunjukkan sinyal bullish sejak 6 Juli.
Jika breakout terjadi di atas $0.0000108 disertai volume besar, target harga berikutnya berada di kisaran $0.000013 hingga $0.0000145, dengan potensi kenaikan 25 hingga 40 persen.
Namun, support kritis ada di $0.0000090, dan validasi tren jangka pendek bisa gagal jika turun ke bawah $0.0000083.
Baca juga berita terbaru: Viral! Elon Musk Posting Meme, Token PNUT Solana Langsung Meledak
Kesimpulan
LINK, ARB, dan PEPE bukan hanya menunjukkan kekuatan teknikal, tetapi juga didukung oleh data on-chain yang konkret.
Lonjakan outflow, peningkatan aktivitas pengguna, dan dukungan treasury atau katalis eksternal menjadi alasan kuat mengapa tiga aset ini patut diwaspadai.
Dalam kondisi pasar yang makin selektif, pergerakan whale menjadi indikator penting yang layak diperhatikan oleh investor aktif.
FAQ
- Apa arti outflow exchange dalam analisis crypto?
Outflow exchange adalah jumlah aset crypto yang ditarik dari bursa ke wallet pribadi. Ketika outflow meningkat signifikan, biasanya itu menunjukkan akumulasi oleh whale karena mereka memilih menyimpan aset di luar exchange. Ini jadi sinyal bullish. - Kenapa whale sering akumulasi saat harga belum naik?
Whale umumnya memiliki akses informasi lebih cepat dan strategi jangka panjang. Mereka mengakumulasi saat harga masih stagnan untuk menghindari FOMO ritel dan menjaga harga tetap rendah selama proses akumulasi. - Apakah semua akumulasi whale pasti diikuti lonjakan harga?
Tidak selalu. Tapi tren historis menunjukkan bahwa akumulasi masif oleh whale sering mendahului kenaikan harga, terutama jika didukung oleh katalis positif dan data on-chain lainnya seperti naiknya TVL atau aktivitas jaringan. - Apa risiko membeli crypto yang baru saja diakumulasi whale?
Risikonya adalah false breakout atau aksi profit-taking cepat setelah lonjakan awal. Penting untuk mengamati volume, resistance teknikal, dan berita fundamental sebelum mengambil keputusan beli. - Bagaimana cara tahu crypto mana yang sedang dikumpulkan whale?
Pantau data dari penyedia analitik seperti IntoTheBlock, Glassnode, atau Santiment yang menunjukkan alamat besar, arus exchange, volume transfer, dan perubahan supply. Analisis ini bisa membantu mengidentifikasi pola akumulasi lebih awal.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: FFA
Referensi:
- Coinpedia – Top 3 Cryptocurrency Altcoins To Buy Today, diakses pada 10 Juli 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Altcoin, #Berita Meme Coin, #Berita Whale Terkini, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini