William B. Thomas sering dipanggil Bill Thomas adalah figur yang membawa KPMG melalui babak transformasi terbesardari cara firma berinvestasi di teknologi, membenahi struktur global, hingga memberi arah tentang bagaimana aset digital harus dicatat, diaudit, dan dikelola risikonya.
Buat pelaku kripto, memahami cara pandang Thomas dan KPMG memberi kompas tentang standar tata kelola yang sedang menjadi arus utama.
Profil Singkat William B. Thomas
Bill Thomas adalah Global Chairman & CEO KPMG International. Ia memimpin jaringan lebih dari dua ratus ribu profesional di 140+ negara, dengan prioritas menjaga nilai-nilai kepercayaan dan integritas di seluruh firma.
Sebelum menjabat global, ia memimpin KPMG di Kanada dan kawasan Americas—membentuk reputasinya sebagai operator yang mampu menyatukan strategi global dengan eksekusi lokal.
Penghargaan seperti Queen Elizabeth II Diamond Jubilee Medal dan keterlibatan di forum seperti International Business Council mencerminkan jejaring dan pengaruhnya yang luas. Masa jabatannya diperpanjang untuk memastikan keberlanjutan strategi transformasi hingga tenggat suksesi yang kini mulai disiapkan secara formal oleh organisasi.
Arah Strategis KPMG di Bawah Kepemimpinannya
Di era Thomas, KPMG menempatkan investasi teknologi sebagai tulang punggung kualitas audit dan layanan. Kolaborasi besar dengan Microsoft mempercepat adopsi cloud, AI, dan otomasi di seluruh lini layanan—mendorong platform audit modern dan alur kerja kolaboratif lintas negara.
Secara bisnis, KPMG mencatat pertumbuhan pendapatan global yang solid pada tahun fiskal terakhir, sekaligus menjalankan restrukturisasi penting: mengonsolidasikan puluhan kemitraan nasional menjadi unit ekonomi yang lebih besar agar skala investasi teknologi, kepatuhan, dan pengendalian mutu lebih kuat.
Pesannya jelas: kualitas dan konsistensi global harus mengimbangi kompleksitas regulasi yang makin berat.
Insight Akuntansi & Audit Global: Apa yang Berubah?
Pertama, standar kualitas audit dituntut lebih tinggi. Regulator memperketat pengawasan setelah serangkaian kasus yang menguji kepercayaan publik. Firma audit merespons dengan memperdalam manajemen risiko penugasan, rotasi tim, dan analitik berbasis data untuk deteksi anomali lebih dini.
Kedua, AI dan data menjadi “alat bantu standar”. Model pembelajaran mesin dipakai untuk menelaah populasi transaksi penuh, bukan sekadar sampel, sehingga risiko material salah saji bisa ditelusuri lebih granular.
Ketiga, konsolidasi lintas negara mendorong konsistensi metodologi. Dengan unit ekonomi yang lebih sedikit tetapi lebih besar, alokasi investasi—mulai dari platform audit, talent upskilling, hingga cybersecurity—lebih terarah dan dampaknya terasa merata.
Keempat, kebutuhan assurance di luar laporan keuangan makin besar, terutama untuk ESG dan pelaporan non-keuangan. Pasar mencari auditor yang mampu menguji data emisi, jejak rantai pasok, hingga tata kelola AI—membawa profesi audit ke wilayah keahlian baru.
Pandangan terhadap Aset Digital: Risk-First, Compliance-Ready
Di bawah kepemimpinan Thomas, KPMG menempatkan aset digital sebagai area yang berkembang cepat dan perlu tata kelola kokoh. Nada besarnya: peluang ada, tetapi harus disejajarkan dengan kepatuhan dan kontrol.
KPMG aktif merilis panduan pajak dan akuntansi untuk aset digital, mengulas kewajiban pelaporan baru, hingga pembaruan kebijakan yang memengaruhi kustodi dan transaksi on-chain.
Pada saat yang sama, contoh nyata dari jaringan KPMG—seperti langkah KPMG di Kanada yang menempatkan BTC dan ETH di neraca perusahaan—menunjukkan bahwa adopsi institusional dimungkinkan selama risiko dan tata kelola ditangani serius.
Isu krusial yang terus disorot: klasifikasi akuntansi (khususnya saat aset kripto diperlakukan sebagai aset tak berwujud), pengukuran dan penurunan nilai, kontrol kustodi dan manajemen private key, risiko AML/KYC serta travel rule, hingga kebutuhan audit trail yang dapat ditelusuri di blockchain.
Ketika regulasi global bergeser menuju kerangka yang lebih terstruktur—misalnya kerangka pelaporan transaksi aset digital dan aturan stablecoin di berbagai yurisdiksi—KPMG mendorong kesiapan sejak dini agar perusahaan tidak “belajar sambil kena sanksi”.
Implikasi untuk Pelaku Kripto di Indonesia
Untuk exchange crypto, broker, atau kustodian kripto lokal, pesan besar dari KPMG relevan: tetapkan kontrol sebelum skala mengejar. Itu berarti mendesain arsitektur kepatuhan yang bisa di-audit, bukan sekadar kebijakan di atas kertas.
Pelaporan pajak dan transaksi lintas batas harus dipetakan sejak awal, termasuk bagaimana kamu mengelola data pelanggan, memantau risiko transaksi, dan menyajikan rekonsiliasi on/off-chain yang transparan.
Investor institusional juga menuntut transparansi proof-of-reserves yang benar-benar teruji, bukan sekadar snapshot—mendorong integrasi dengan auditor, chain analytics, dan penyedia kustodi berizin.
Kesimpulan
Jejak kepemimpinan William B. Thomas membentuk KPMG yang lebih digital, lebih disiplin di mutu audit, dan lebih siap menghadapi aset digital secara institusional. Bagi pelaku kripto, ini berarti standar tata kelola dan pelaporan akan terus naik kelas.
Strategi menangnya sederhana: perlakukan compliance sebagai fitur produk, bukan biaya semata. Ketika kontrol, data, dan pelaporanmu solid, pintu ke modal institusional dan kemitraan global akan terbuka lebih lebar.
Itulah informasi menarik tentang Blockchain yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.
Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Siapa William B. Thomas?
Pemimpin global KPMG International (Global Chairman & CEO) yang menakhodai transformasi teknologi, mutu audit, dan agenda kepatuhan di jaringan KPMG. - Apa fokus KPMG saat ini?
Meningkatkan kualitas audit, mempercepat investasi AI/cloud, dan menyederhanakan struktur global untuk konsistensi layanan. - Bagaimana KPMG melihat aset digital?
Peluang besar, tetapi harus ditangani dengan kontrol, kepatuhan, dan pelaporan yang kuat—mulai pajak, akuntansi, hingga kustodi. - Apa dampaknya bagi exchange kripto?
Butuh tata kelola yang dapat diaudit, rekonsiliasi on/off-chain yang rapi, dan kesiapan menghadapi kewajiban pelaporan yang makin ketat. - Apakah KPMG “pro-kripto”?
KPMG memberi layanan audit, pajak, dan advisory—bukan promosi investasi. Sikapnya pragmatis: adopsi kripto oke, asal risk-first dan compliant.
Author: ON