ETH/BTC ratio masih tertahan di bawah 0,05 selama lebih dari setahun. Kondisi ini menegaskan betapa sulitnya Ethereum (ETH) untuk mengungguli Bitcoin (BTC), meski inflow dana ke ETF Ethereum sudah menembus miliaran dolar.

Rasio ETH/BTC | Sumber Gambar: TradingView via Be(in)crypto
ETH/BTC Ratio Masih Tertekan
Rasio ETH/BTC menjadi barometer penting dalam mengukur kekuatan Ethereum terhadap Bitcoin.
Ketika rasio naik, artinya investor lebih percaya pada potensi ETH. Sebaliknya, penurunan ratio menunjukkan dominasi BTC tetap lebih kuat.
Per hari Rabu (17/9), rasio ini kembali melemah ke 0,038, jauh di bawah level psikologis 0,05 yang terakhir terlihat pada Agustus 2024.
Padahal, bulan lalu ETH sempat mencetak rekor harga baru dengan dorongan inflow ETF lebih dari $4 miliar. Namun, meski ada arus masuk besar, rasio tersebut tetap tidak mampu menembus level kunci.
“Rasio ETH/BTC yang tetap di bawah 0,05 selama lebih dari setahun, meski Ethereum mencetak rekor harga baru dan menarik miliaran dolar inflow ETF, menegaskan posisi Bitcoin sebagai aset penyimpan nilai utama,” jelas Chief Analyst Bitget, Ryan Lee dikutip dari Be(in)crypto.
Baca selanjutnya: Tom Lee Prediksi Ethereum Bisa Geser Bitcoin, Realistis atau Ilusi?
3 Syarat Berat agar ETH Bisa Mengejar BTC
Ryan Lee mengungkapkan bahwa ada tiga faktor kunci yang bisa membuka jalan bagi ETH untuk menyalip dominasi BTC.
Pertama, inflow ETF Ethereum perlu menembus lebih dari $9 miliar per kuartal. Angka ini dinilai sebagai batas minimal agar likuiditas yang masuk benar-benar mampu mengubah peta persaingan.
Kedua, upgrade jaringan Ethereum harus berjalan mulus. Keberhasilan peningkatan teknologi yang meningkatkan skalabilitas dan efisiensi jaringan akan memperkuat kepercayaan investor institusional maupun ritel.
Ketiga, ekosistem DeFi dan tokenisasi di jaringan Ethereum perlu tumbuh pesat. Aktivitas yang tinggi di sektor ini akan mendorong permintaan nyata terhadap ETH, melengkapi narasi utilitas yang membedakannya dari Bitcoin yang lebih berperan sebagai penyimpan nilai.
“Peluang Ethereum untuk memperkecil kesenjangan valuasi mungkin bergantung pada inflow ETF kuartalan yang melebihi 9 miliar dolar, kelancaran upgrade jaringan, serta pertumbuhan signifikan aset tokenisasi dan volume DeFi,” ujar Lee.
Peran Bitcoin Sebagai Anchor Asset
Meskipun Ethereum terus berkembang, Bitcoin masih memegang status sebagai “anchor asset” atau jangkar pasar crypto.
Banyak investor institusional memilih BTC saat kondisi makro penuh ketidakpastian karena dianggap lebih aman dan stabil.
Hal ini menjelaskan mengapa, meski ETF Ethereum berhasil menarik miliaran dolar, performa ETH tetap tertinggal dibandingkan BTC.
Proyeksi Pasar Hingga Akhir Tahun
Kondisi makro juga menjadi variabel penting. Pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Federal Reserve (The Fed) menambah likuiditas di pasar keuangan, sehingga memberi dorongan tambahan bagi aset berisiko, termasuk crypto.
Dalam skenario ini, analis memperkirakan Bitcoin berpotensi menuju $150.000–$200.000, sementara Ethereum bisa bergerak di kisaran $5.800–$8.000.

Sumber Gambar: X | ColiTCrypto
Namun, tidak semua analis optimis. Sebagian melihat pola head-and-shoulders di grafik ETH/BTC, yang bisa menjadi sinyal bearish dan menekan momentum Ethereum. Jika pola ini terkonfirmasi, ETH berisiko kembali kehilangan momentum terhadap BTC.
Baca selanjutnya: Standard Chartered Prediksi Ethereum Bisa Kalahkan Bitcoin & Solana
Kesimpulan
ETH/BTC ratio saat ini berada di persimpangan. Ethereum memiliki peluang menutup gap dengan Bitcoin jika syarat besar tadi terpenuhi. Namun, dominasi BTC sebagai aset jangkar tetap sulit digoyang.
Bagi investor, dinamika ini akan menjadi penentu apakah altcoin season benar-benar hadir menjelang akhir tahun atau kembali tertunda.
FAQ
- Apa itu ETH/BTC ratio?
ETH/BTC ratio adalah perbandingan harga Ethereum terhadap Bitcoin. Rasio ini sering dipakai untuk mengukur apakah ETH sedang lebih kuat atau lemah dibanding BTC. - Kenapa rasio ETH/BTC penting bagi investor?
Rasio ini jadi indikator sentimen pasar. Jika naik, artinya banyak investor lebih percaya pada potensi Ethereum. Jika turun, dominasi Bitcoin makin kuat. - Apakah ETF Ethereum bisa bikin ETH outperform BTC?
ETF memang bisa memberi likuiditas besar, tapi analis menilai inflows perlu lebih dari $9 miliar per kuartal agar efeknya signifikan bagi ETH. - Bagaimana pengaruh DeFi terhadap kekuatan Ethereum?
DeFi adalah salah satu motor utama utilitas ETH. Semakin banyak transaksi dan tokenisasi di jaringan Ethereum, semakin besar peluang ETH menyaingi BTC. - Apakah altcoin season akan muncul di akhir 2025?
Sebagian analis optimis, melihat pola teknikal mirip 2021. Namun ada juga yang memperingatkan potensi breakdown jika pola bearish head-and-shoulders terkonfirmasi.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Ethereum, #Berita Bitcoin, #Crypto ETF, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini, #Berita Blockchain