Inspirasi Sukses Elon Musk: Dari Tesla ke Dogecoin
icon search
icon search

Top Performers

Inspirasi Sukses Elon Musk: Dari Tesla ke Dogecoin

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Inspirasi Sukses Elon Musk: Dari Tesla ke Dogecoin

Elon Musk 1

Daftar Isi

Elon Musk adalah salah satu pengusaha paling sukses sepanjang masa. Musk mendapatkan ketenaran global sebagai CEO perusahaan mobil listrik Tesla (TSLA) dan perusahaan luar angkasa swasta SpaceX. 

 

Musk merupakan investor awal di beberapa perusahaan teknologi dan pada Oktober 2022, ia menyelesaikan kesepakatan untuk mengambil alih X (sebelumnya Twitter) menjadi perusahaan swasta.

 

Kesuksesan yang didapat kerap membuatnya sering dibandingkan dengan tokoh-tokoh berpengaruh lainnya dari sejarah Amerika Serikat, termasuk Steve Jobs, Howard Hughes, dan Henry Ford. 

 

Pada tahun 2021, ia dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia, mengungguli pendiri Amazon (AMZN) Jeff Bezos. Namun, per 22 Juni 2024, Bezos kembali menjadi orang terkaya di dunia, membuat Musk berada di posisi kedua.

 

Elon Musk 2

 

Awal Kehidupan dan Pendidikan Elon Musk

 

Elon Reeve Musk lahir pada 28 Juni 1971 di Pretoria, Afrika Selatan, dari pasangan ibu asal Kanada dan ayah asal Afrika Selatan. 

 

Ibunya, Maye Musk, adalah seorang model dari Regina, Saskatchewan, Kanada, sementara ayahnya, Errol Musk, berprofesi sebagai ahli elektromekanika, pilot, dan pelaut.

 

Elon memiliki seorang adik laki-laki bernama Kimbal, yang lahir pada tahun 1972, serta seorang adik perempuan bernama Tosca, yang lahir pada tahun 1974. Kakek dari pihak ayahnya berasal dari Amerika Serikat, sementara neneknya dari Britania Raya. 

 

Setelah perceraian orang tuanya pada tahun 1980, Elon Musk menetap bersama ayahnya di Pretoria. Sejak usia dini, ia menunjukkan minat yang besar terhadap membaca dan belajar. Pada usia 10 tahun, ia mulai tertarik mendalami dunia komputer. 

 

Pada usia 12 tahun, ia belajar pemrograman dan berhasil menciptakan sebuah game bernama Blastar, yang kemudian ia jual ke sebuah majalah komputer seharga $500.

 

Pada tahun 1988, setelah memperoleh paspor Kanada, Musk meninggalkan Afrika Selatan karena tidak ingin mendukung apartheid melalui wajib militer, serta untuk mencari peluang ekonomi yang lebih besar di Amerika Serikat.

 

Terobosan Awal: Zip2 dan PayPal

 

Musk menempuh pendidikan di Queen’s University di Kingston, Ontario, dan pada tahun 1992 ia pindah ke University of Pennsylvania, Philadelphia, di mana ia memperoleh gelar sarjana dalam bidang fisika dan ekonomi pada tahun 1997. 

 

Ia mendaftar di program pascasarjana fisika di Stanford University, California, tetapi keluar hanya setelah 2 hari karena merasa bahwa internet memiliki potensi yang jauh lebih besar untuk mengubah masyarakat daripada penelitian fisika. 

 

Pada tahun 1995, Elon mendirikan Zip2, sebuah perusahaan yang menawarkan layanan peta dan direktori bisnis untuk media online.

 

Pada tahun 1999, Zip2 dibeli oleh produsen komputer Compaq seharga $307.000.000 dan Musk kemudian mendirikan perusahaan jasa keuangan online, X.com, yang kemudian menjadi PayPal, yang mengkhususkan diri dalam transfer uang secara online

 

Adapun lelang online eBay kemudian diketahui membeli PayPal pada tahun 2002 seharga $1.500.000.000.

 

Mendirikan SpaceX: Menggapai Bintang

 

Musk telah lama meyakini bahwa agar kehidupan dapat bertahan, umat manusia harus menjadi spesies multi-planet. Namun, ia tidak puas dengan biaya besar peluncuran roket. 

 

Pada tahun 2002, Elon Musk mendirikan Space Exploration Technologies (SpaceX) untuk membuat roket yang lebih terjangkau. 

 

Dua roket pertamanya adalah Falcon 1 (diluncurkan pertama kali pada 2006) dan Falcon 9 yang lebih besar (diluncurkan pertama kali pada 2010), yang dirancang dengan biaya jauh lebih rendah daripada roket pesaing. 

 

Roket ketiga, Falcon Heavy (diluncurkan pertama kali pada 2018), dirancang untuk mengangkut 53.000 kg ke orbit, hampir dua kali lipat dari pesaing terbesarnya, Delta IV Heavy milik Boeing, dengan biaya sepertiga lebih murah. 

 

SpaceX telah mengumumkan penerus Falcon 9 dan Falcon Heavy: sistem Super Heavy–Starship. Tahap pertama Super Heavy mampu mengangkat 100.000 kg ke orbit Bumi rendah. 

 

Muatannya adalah Starship, pesawat luar angkasa yang dirancang untuk menyediakan transportasi cepat antar kota di Bumi serta membangun pangkalan di Bulan dan Mars. 

 

SpaceX juga mengembangkan pesawat luar angkasa Dragon, yang membawa pasokan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). 

 

Dragon dapat mengangkut hingga tujuh astronaut, dan pada 2020, Dragon berhasil membawa astronaut Doug Hurley dan Robert Behnken ke ISS dalam misi berawak. Penerbangan uji pertama sistem Super Heavy–Starship dilakukan pada 2020. 

 

Selain perannya sebagai CEO SpaceX, Musk juga berperan sebagai kepala desainer dalam proses pengembangan roket Falcon, Dragon, dan Starship.

 

SpaceX juga dikontrak untuk membangun pendarat bagi astronot yang akan kembali ke Bulan pada tahun 2025 sebagai bagian dari program luar angkasa Artemis milik NASA.

 

Kepemimpinan di Tesla: Mengubah Masa Depan Mobil Listrik

 

Musk telah lama tertarik pada potensi mobil listrik, dan pada tahun 2004 ia menjadi salah satu pendana utama Tesla Motors (kemudian berganti nama menjadi Tesla).

 

Perlu diketahui, Tesla merupakan sebuah perusahaan mobil listrik yang didirikan oleh pengusaha Martin Eberhard dan Marc Tarpenning. 

 

Pada tahun 2006, Tesla memperkenalkan mobil pertamanya, Roadster, yang dapat menempuh jarak 394 km dengan sekali pengisian daya. 

 

Namun, tidak seperti kebanyakan kendaraan listrik sebelumnya, yang menurut Musk membosankan dan tidak menarik, Roadster adalah mobil sport yang mampu melaju dari 0 hingga 97 km per jam dalam waktu kurang dari 4 detik. 

 

Pada tahun 2010, penawaran saham perdana perusahaan tersebut menghasilkan sekitar $226.000.000. 

 

Setelah dua tahun, Tesla meluncurkan sedan Model S, yang mendapatkan pujian dari para kritikus otomotif berkat performa dan desainnya yang mengesankan. 

 

Selanjutnya, pada tahun 2015, perusahaan tersebut juga menerima pengakuan atas SUV mewah Model X, yang berhasil menarik perhatian dengan fitur-fitur inovatifnya.

 

Model 3, kendaraan yang lebih terjangkau, mulai diproduksi pada tahun 2017 dan menjadi mobil listrik terlaris sepanjang masa. 

 

X (Sebelumnya Twitter): Pengaruh di Media Sosial

 

Musk bergabung dengan platform media sosial Twitter pada 2009, dan sebagai @elonmusk, ia menjadi salah satu akun paling populer dengan lebih dari 85.000.000 pengikut pada tahun 2022. 

 

Ia sempat menyatakan kekhawatirannya terkait Tesla sebagai perusahaan publik. Pada Agustus 2018, ia membuat serangkaian cuitan tentang rencana untuk memprivatisasi perusahaan dengan nilai $420 per saham.

 

Dalam cuitan itu ia membuat catatan bahwa ia telah “mengamankan pendanaan”. (Nilai $420 dianggap sebagai referensi bercanda terkait tanggal 20 April, hari yang dirayakan oleh para pengguna ganja). 

 

Sebulan kemudian, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menggugat Musk atas tuduhan penipuan sekuritas, mengklaim bahwa cuitan tersebut “palsu dan menyesatkan”.

 

Tak lama kemudian, dewan Tesla menolak penyelesaian yang diajukan oleh SEC, diduga karena Musk mengancam akan mengundurkan diri. 

 

Namun, berita ini menyebabkan saham Tesla anjlok, dan akhirnya kesepakatan yang lebih keras diterima. 

 

Syarat-syaratnya, antara lain, Musk harus mundur sebagai ketua dewan selama tiga tahun, meskipun ia diizinkan tetap menjabat sebagai CEO; cuitannya harus disetujui oleh pengacara Tesla, dan denda sebesar $20.000.000 diberikan kepada Tesla dan Musk.

 

Musk mengkritik komitmen Twitter terhadap prinsip-prinsip kebebasan berbicara, terkait kebijakan moderasi kontennya. Pada awal April 2022, dokumen Twitter yang diajukan ke SEC mengungkapkan bahwa Musk telah membeli lebih dari 9% saham perusahaan. 

 

Twitter kemudian mengumumkan bahwa Musk akan bergabung dengan dewan perusahaan, tetapi Musk memutuskan untuk tidak melanjutkan.

 

Musk sendiri justru mengajukan tawaran untuk membeli seluruh perusahaan senilai $54,20 per saham, seharga $44.000.000.000. Dewan Twitter menerima kesepakatan tersebut, yang akan menjadikan Musk pemilik tunggal perusahaan. 

 

Musk menyatakan bahwa rencananya untuk perusahaan tersebut termasuk “meningkatkan produk dengan fitur-fitur baru, membuat algoritma open-source untuk meningkatkan kepercayaan, mengatasi bot spam, dan mengautentikasi semua pengguna”.

 

Pada Juli 2022, Musk mengumumkan bahwa ia menarik tawarannya, dengan alasan bahwa Twitter tidak memberikan informasi yang cukup mengenai akun bot dan mengklaim bahwa perusahaan tersebut telah “melanggar beberapa ketentuan” dalam perjanjian pembelian. 

 

Bret Taylor, ketua dewan direksi Twitter, menanggapi dengan mengatakan bahwa perusahaan “berkomitmen untuk menyelesaikan transaksi dengan harga dan syarat yang disepakati dengan Tuan Musk”.

 

Twitter menggugat Musk untuk memaksanya membeli perusahaan tersebut. Pada September 2022, para pemegang saham Twitter memilih untuk menerima tawaran Musk. 

 

Menghadapi pertarungan hukum, Musk akhirnya melanjutkan kesepakatan tersebut, yang diselesaikan pada bulan Oktober. Di antara tindakan pertama Musk sebagai pemilik Twitter adalah memberhentikan sekitar setengah dari karyawan perusahaan.

 

Di samping itu, Musk juga memungkinkan pengguna membeli tanda centang biru verifikasi seharga $8 per bulan, yang sebelumnya hanya diberikan kepada tokoh-tokoh terkenal. 

 

Selain itu, ia membubarkan badan moderasi konten Twitter dan memulihkan banyak akun yang sebelumnya diblokir, termasuk akun mantan presiden AS Donald Trump, yang ditangguhkan setelah serangan di Capitol AS pada 6 Januari 2021. 

 

Pendapatan iklan menurun tajam karena banyak perusahaan menarik iklan mereka dari platform. Pada Juli 2023, Musk mengubah nama perusahaan dari Twitter menjadi X, dan dengan perubahan ini, cuitan diubah menjadi “post”.

 

Elon Musk dan Bitcoin (BTC)

 

Mungkin penyebutan pertama tentang aset kripto oleh Elon Musk berasal dari Twitter. Pada Maret 2014, setelah seorang fotografer dokumenter bernama Noel bertanya tentang pandangannya terhadap aset kripto.

 

Musk pun menjawab dengan pernyataan misterius, tetapi sedikit skeptis, “Nah, sekarang Satoshi Nakamoto sudah ditemukan, sepertinya kasusnya sudah selesai”.

 

Hal itu kemungkinan merujuk pada artikel dari Newsweek yang dirilis beberapa hari sebelumnya, mengklaim telah menemukan identitas asli pencipta Bitcoin yang misterius, Satoshi Nakamoto—klaim yang kemudian dibantah oleh pria bernama Dorian Nakamoto.

 

Lantas, pada Oktober 2014, Musk ditanya tentang Bitcoin oleh pewawancara Walter Isaacson di Vanity Fair’s New Establishment Summit. 

 

Saat itu, Musk berkomentar bahwa Bitcoin “mungkin hal yang baik”, tetapi ia berpikir bahwa Bitcoin akan “terutama digunakan untuk transaksi ilegal”.

 

Ia pun menjelaskan bahwa hal tersebut “tidak sepenuhnya buruk” karena “beberapa hal mungkin tidak seharusnya ilegal”. 

 

Musk pun menambahkan bahwa Bitcoin akan berguna baik untuk transaksi legal maupun ilegal karena “transaksi ilegal harus memiliki jembatan ke transaksi legal”, sambil menegaskan bahwa ia tidak memiliki Bitcoin.

 

Skeptisisme Musk saat itu mungkin dapat dimengerti karena sepanjang tahun 2014, nilai Bitcoin terus menurun dari rekor tertingginya sekitar $1.156.

 

Penurunan itu berlangsung selama beberapa tahun hingga pemulihan spektakuler aset kripto ini pada akhir 2017. Masa “crypto winter” ini bertepatan dengan hilangnya komentar Musk tentang aset kripto yang akhirnya terpecahkan pada November 2017.

 

Ketika harga Bitcoin menembus angka $8.000 menuju puncak hampir $20.000, pada 22 November 2017, sebuah artikel berjudul “Elon Musk Probably Invented Bitcoin” diterbitkan di Medium. 

 

Artikel tersebut ditulis oleh Sahil Gupta, yang kemudian bekerja sebagai insinyur perangkat lunak untuk Tesla sebelum mendirikan perusahaannya sendiri, Spase.io.

 

Untuk mendukung klaimnya, Gupta memberikan bukti-bukti tidak langsung, seperti pengetahuan mendalam Musk tentang ekonomi dan kriptografi, pengalaman dengan bahasa pemrograman C++, dan pendekatan khasnya dalam memecahkan masalah. 

 

Seperti yang diharapkan, klaim tersebut dibantah oleh Musk melalui cuitannya tidak lama setelah itu: “Tidak benar [bahwa saya mendirikan Bitcoin]. Seorang teman mengirimi saya sebagian kecil BTC beberapa tahun lalu, tetapi saya tidak tahu di mana itu sekarang”.

 

Sebulan kemudian, Musk kembali ditanya di Twitter apakah ia yang menciptakan Bitcoin, dan ia sekali lagi menyangkalnya dengan membagikan tautan ke artikel yang mengejek aset kripto tersebut, yang diterbitkan oleh situs berita satir The Onion.

 

Interaksi Musk yang paling tidak menyenangkan — meskipun tidak langsung — dengan dunia aset kripto terjadi pada tahun berikutnya, 2018. 

 

Pada November tahun itu, sekelompok penipu meretas dua akun terverifikasi dari merek besar di Twitter: retailer fesyen Matalan dan pembuat film Pathé UK. 

 

Mereka kemudian mengubah gambar profil dan nama akun tersebut menjadi Elon Musk dan menggunakannya untuk mempromosikan penipuan giveaway aset kripto palsu.

 

Para penipu ini meminta peserta yang tidak waspada menyerahkan crypto mereka terlebih dahulu, yang tidak pernah dikembalikan. 

 

Mengutip laman coinmarketcap.com, para peretas berhasil mencuri sekitar $157.000 dari dana para korban sebelum Twitter menghentikan mereka, tetapi insiden ini tidak memicu komentar langsung dari Musk.

 

Perkembangan signifikan terjadi dalam perjalanan Musk menuju dunia aset kripto pada tahun 2019, saat ia mulai mempertimbangkan aset kripto dengan lebih serius, baik dari sudut pandang teknologi maupun sebagai potensi dalam model bisnisnya.

 

Dalam sebuah podcast pada Februari 2019 bersama perusahaan manajemen aset Ark Invest, Musk menyebut struktur Bitcoin sebagai “sangat brilian”.

 

Ia pun menambahkan bahwa “ada beberapa kelebihan dari Ethereum (ETH)” meskipun pada saat itu ia belum siap memanfaatkan teknologi aset kripto yang memerlukan daya komputasi tinggi dalam bisnis Tesla yang berfokus pada efisiensi energi.

 

Elon Musk dan Dogecoin (DOGE): Koin Favorit Sang Miliarder

 

Pada 2 April 2019, Elon Musk pertama kali menyebut Dogecoin (DOGE) dengan men-tweet, “Dogecoin mungkin adalah aset kripto favorit saya. Ini cukup keren”. Harga koin tersebut naik dari $0.002 pada 1 April menjadi setinggi $0.004 pada 4 April.

 

Cuitan bersifat main-main dari Musk tentang DOGE kembali muncul pada Desember 2020 dan berlanjut hingga kini, di mana setiap postingannya memicu, atau setidaknya berkontribusi pada, perubahan harga yang besar. 

 

Sebuah tweet dengan satu kata “Doge” pada 4 Februari 2020 diikuti dengan kenaikan harga sekitar 120% dalam 4 hari.

 

Tweet lain, yang mengkritik distribusi kekayaan Dogecoin yang sangat tidak merata (62% pasokan DOGE dimiliki oleh 50 alamat terbesar, dibandingkan dengan Bitcoin yang hanya 10,5%), menyebabkan penurunan harga sebesar 20%.

 

Elon Musk 3

 

Elon Musk dan Ethereum (ETH)

 

Elon Musk pernah menyebut bahwa Ethereum memiliki “beberapa kelebihan”, yang menunjukkan pengakuan terhadap potensi teknologi blockchain yang mendasarinya. 

 

Meskipun ia tidak mengintegrasikan teknologi Ethereum secara langsung dalam bisnisnya, pandangannya terhadap Ethereum menunjukkan minatnya terhadap inovasi yang ditawarkan oleh berbagai aset kripto dan platform blockchain

 

Ethereum dikenal dengan kemampuannya untuk mendukung kontrak pintar dan aplikasi terdesentralisasi (dApps), dan Musk tampaknya menghargai keunggulan teknis ini, meskipun ia lebih fokus pada Bitcoin dan Dogecoin dalam pernyataan publiknya.

 

Musk pun tidak secara eksplisit mengkonfirmasi kepemilikan Ether (ETH) dalam publikasi atau wawancara resminya. Sikapnya terhadap NFT (non-fungible token) juga tidak terlalu terungkap secara mendalam. 

 

Meskipun ia telah menunjukkan minat pada berbagai aspek teknologi blockchain, termasuk NFT, tidak ada bukti publik yang jelas tentang kepemilikan pribadi Musk terhadap Ether atau partisipasinya dalam pasar NFT.

 

Sekalipun fokus utama Musk sering kali pada Bitcoin dan Dogecoin, ia juga mempengaruhi pandangan umum tentang teknologi blockchain secara lebih luas. 

 

Melalui cuitan-cuitannya dan pernyataan publik, Musk telah mempromosikan ide-ide inovatif dan meningkatkan kesadaran tentang berbagai aplikasi blockchain

 

Dukungannya terhadap teknologi ini membantu meningkatkan profil dan pemahaman publik tentang potensi blockchain, tidak hanya dalam konteks Bitcoin dan Dogecoin, tetapi juga dalam aplikasi lebih luas dari teknologi tersebut.

 

Kesimpulan

 

Nah, itulah tadi kisah sukses dari Elon Musk mulai dari kehidupan awal hingga kisah kesuksesannya yang semoga saja dapat menginspirasi yang dapat kamu baca di Akademi crypto di INDODAX Academy. 

 

Sebagai kesimpulan, Elon Musk telah menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam teknologi dan kehidupan modern melalui inovasi yang revolusioner di berbagai sektor. 

 

Dari mobil listrik Tesla yang mengubah industri otomotif hingga eksplorasi ruang angkasa dengan SpaceX yang memajukan teknologi peluncuran roket, pengaruh Musk jelas terasa dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. 

 

Ia pun berperan penting dalam mempopulerkan teknologi blockchain dan aset kripto, walaupun fokus utamanya adalah pada Bitcoin dan Dogecoin. 

 

Dengan pandangan yang sering kali berani dan kontroversial, Musk tidak hanya mendorong batasan teknologi, tetapi juga mengubah cara kita berpikir tentang masa depan.

 

Elon Musk pada dasarnya memiliki peran unik sebagai inovator, investor, dan pemimpin yang tidak hanya menciptakan dan mendukung teknologi canggih, tetapi juga merangsang perubahan besar di pasar dan masyarakat. 

 

Sebagai inovator, ia telah memperkenalkan solusi baru yang memecahkan tantangan besar dalam energi, transportasi, dan ruang angkasa. 

 

Adapun sebagai investor, ia memiliki kemampuan untuk mengenali potensi besar dalam teknologi baru dan memodifikasi pasar dengan keputusan strategisnya. 

 

Di lain sisi, sebagai pemimpin, Musk dikenal karena gaya kepemimpinan yang ambisius dan kadang kontroversial, yang sering kali mempengaruhi perusahaan-perusahaannya dan dunia bisnis secara keseluruhan. 

 

Pada akhirnya, kombinasi dari ketiga peran tersebut menjadikannya salah satu figur paling menarik dan berpengaruh dalam era teknologi modern.

 

FAQ

 

1. Apa peran Elon Musk dalam perkembangan Bitcoin?

Elon Musk mulai mendukung Bitcoin pada 2019 setelah awalnya bersikap skeptis. Tweet dan pernyataannya sering mempengaruhi harga Bitcoin di pasar, termasuk keputusan Tesla untuk menerima Bitcoin sebagai pembayaran sebelum akhirnya membatalkannya karena alasan lingkungan.

2. Mengapa Elon Musk sangat mendukung Dogecoin?

Elon Musk melihat Dogecoin sebagai “koin milik masyarakat” dan telah mendukungnya sejak 2019. Dia bekerja sama dengan pengembang Dogecoin untuk meningkatkan jaringan dan sering menggunakan platform media sosialnya untuk mempromosikan koin ini, yang berpengaruh besar terhadap harga DOGE.

3. Bagaimana pandangan Elon Musk terhadap Ethereum?

Elon Musk mendukung Ethereum dan memiliki Ether sebagai bagian dari investasinya. Namun, ia kurang vokal tentang Ethereum dibandingkan dengan Bitcoin dan Dogecoin, dan mengaku tidak tertarik pada NFT meskipun platform tersebut berperan penting dalam dunia kripto.

4. Bagaimana dampak Elon Musk terhadap volatilitas pasar kripto?

Elon Musk sering kali menyebabkan volatilitas besar di pasar kripto melalui tweet dan komentarnya. Kontroversi muncul ketika komunitas kripto menuduhnya memanipulasi harga, terutama pada Bitcoin dan Dogecoin.

5. Apa visi Elon Musk untuk masa depan kripto?

Musk mendukung desentralisasi dan kebebasan finansial yang ditawarkan oleh mata uang digital. Dia memprediksi teknologi blockchain dan kripto akan terus berkembang dan berpotensi menjadi bagian penting dari masa depan sistem keuangan global.

 

Tags Terkait: Tokoh Crypto Dunia

Lebih Banyak dari Berita

Koin Baru dalam Blok

Orderly NetworkLearnTrade
GMXLearnTrade
MyroLearnTrade

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 13.79%
bnb BNB 0.47%
sol Solana 5.56%
eth Ethereum 3.12%
idx IDRX 3.42%
ada Cardano 1.76%
pol Polygon Ecosystem Token 3.51%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
HITOP/IDR
Hitop
2
100%
CEL/IDR
Celsius
6.459
52.48%
GLCH/IDR
Glitch
78
34.48%
WOZX/IDR
Efforce
75
31.58%
CVC/IDR
Civic
2.046
22.88%
Nama Harga 24H Chg
KOK/IDR
Kok
4
-20%
PXG/USDT
PlayGame
0
-18.75%
XGD/IDR
XGold
5.060K
-17.59%
GAME2/IDR
GameBuild
51
-13.31%
RAD/IDR
Radworks
16.076
-11.8%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Inspirasi Sukses Elon Musk: Dari Tesla ke Dogecoin
23/09/2024
Inspirasi Sukses Elon Musk: Dari Tesla ke Dogecoin

Elon Musk adalah salah satu pengusaha paling sukses sepanjang masa.

23/09/2024
Mengenal Pepe Unchained, Meme Coin Kodok Hijau Menggemaskan!
20/09/2024
Mengenal Pepe Unchained, Meme Coin Kodok Hijau Menggemaskan!

Pepe Unchained (PEPU) adalah sebuah proyek kripto bertema meme baru

20/09/2024
Cara Membuat Blockchain Langkah demi Langkah, Lengkap!
19/09/2024
Cara Membuat Blockchain Langkah demi Langkah, Lengkap!

Sejak akhir tahun 2000-an, ekosistem blockchain telah mengalami perkembangan yang

19/09/2024