Liquidation Call: Sinyal Bahaya buat Trader Leverage!
icon search
icon search

Top Performers

Liquidation Call: Sinyal Bahaya buat Trader Leverage!

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Liquidation Call: Sinyal Bahaya buat Trader Leverage!

Liquidation Call: Sinyal Bahaya buat Trader Leverage!

Daftar Isi

Kenali Sebelum Terlambat

Pernah nggak kamu kaget lihat saldo minus karena posisi dilikuidasi tanpa peringatan? Mungkin kamu merasa sudah hati-hati dengan analisis teknikal crypto, tapi tiba-tiba broker atau exchange memaksa menutup posisi kamu dengan kerugian besar. Kejadian seperti ini bukan sekadar nasib buruk ini adalah sinyal yang seharusnya kamu pahami sejak awal.

Itu bisa jadi bukan sekadar kerugian biasa, tapi tanda kamu kena liquidation call  sinyal serius yang bisa jadi awal dari kehancuran portofolio kalau kamu main leverage. Ketika pasar bergerak ekstrem, ribuan trader bisa tersapu dalam hitungan menit, dan kamu bisa jadi salah satunya jika tidak memahami mekanisme ini.

Di artikel ini, kamu bakal paham apa itu liquidation call, gimana bedanya sama margin call, dan kenapa liquidation event bisa bikin ribuan trader tersapu dalam semalam. Bukan cuma teori — data 2025 menunjukkan likuidasi mencapai $2,23 miliar dalam 24 jam yang melibatkan 729,073 trader, dan semua ini bakal dibongkar di sini supaya kamu bisa bertahan di pasar yang ganas.

 

Apa Itu Liquidation Call? Sinyal Bahaya Pertama

Sebelum kamu bisa menghindari risiko, kamu harus tahu dulu musuh utamanya. Liquidation call adalah sistem peringatan otomatis yang dikirim platform trading ketika posisi leverage kamu mendekati batas likuidasi. Berbeda dengan notifikasi biasa, ini adalah sinyal darurat yang menandakan aset jaminan kamu hampir habis.

Secara teknis, liquidation call muncul ketika nilai ekuitas akun kamu turun mendekati maintenance margin requirement. Misalnya, kalau kamu buka posisi Bitcoin dengan leverage 10x dan harga bergerak berlawanan, kamu harus pastikan strategi leverage kripto kamu tetap aman agar jaminan tidak habis.

. Ketika rasio jaminan mencapai batas kritis biasanya sekitar 110-120% dari posisi platform akan mengirim liquidation call.

Contoh konkretnya: kamu deposit $1,000 dan buka posisi long Bitcoin senilai $10,000 dengan leverage 10x. Kalau harga Bitcoin turun 8%, nilai posisi kamu menjadi $9,200 sedangkan utang tetap $9,000. Ekuitas kamu tinggal $200, dan disinilah liquidation call muncul sebagai peringatan terakhir sebelum posisi ditutup paksa.

Sistem ini sebenarnya dirancang untuk melindungi baik trader maupun exchange dari kerugian yang lebih besar. Tapi banyak orang justru menyamakan ini dengan margin call, padahal secara teknis dan risiko, dua hal ini punya perbedaan penting yang bisa menentukan nasib trading kamu.

 

Margin Call vs Liquidation Call: Beda Tipis Tapi Fatal

Di balik istilah yang terdengar mirip, margin call dan liquidation call punya efek psikologis dan finansial yang beda banget buat trader. Memahami perbedaan ini bisa jadi kunci survival di pasar leverage yang brutal.

Margin Call adalah sinyal awal yang muncul ketika ekuitas akun kamu turun di bawah maintenance margin biasanya sekitar 25-50% dari initial margin. Ini seperti lampu kuning yang memberi kamu kesempatan untuk menambah dana atau menutup sebagian posisi. Kamu masih punya kontrol penuh atas akun dan bisa mengambil tindakan preventif.

Liquidation Call adalah sinyal akhir sebelum sistem mengambil tindakan tegas. Ini muncul ketika ekuitas sudah sangat tipis, biasanya sekitar 110-120% dari posisi. Di titik ini, kamu punya waktu sangat terbatas kadang cuma beberapa menit sebelum posisi ditutup paksa.

 

Aspek Margin Call Liquidation Call
Waktu Sinyal awal Sinyal terakhir
Equity Level 25-50% maintenance 110-120% posisi
Kontrol Trader Masih penuh Sangat terbatas
Tindakan Tambah dana/tutup posisi Tutup paksa segera
Risiko Moderate Extreme

 

Analoginya seperti ini: margin call adalah lampu kuning yang memberimu waktu untuk melambat, sedangkan liquidation call adalah lampu merah yang artinya kamu harus berhenti total — atau sistem akan memaksa kamu berhenti. Perbedaan waktu reaksi ini bisa menentukan apakah kamu bisa menyelamatkan sebagian modal atau kehilangan semuanya.

Nah, kalau dua sinyal ini diabaikan, yang terjadi selanjutnya bisa lebih parah dan menyapu banyak trader sekaligus ini yang disebut liquidation event.

 

Liquidation Event: Ketika Ribuan Posisi Tersapu Sekejap

Liquidation event bukan teori. Tahun 2025, beberapa kejadian besar jadi bukti nyata betapa brutalnya pasar saat leverage kolaps. Ini adalah momen ketika tidak hanya satu atau dua trader yang dilikuidasi, tapi ribuan posisi tersapu dalam waktu bersamaan.

Liquidation event terjadi ketika pergerakan harga ekstrem memicu likuidasi massal yang menciptakan efek domino. Ketika harga bergerak cepat satu arah, posisi-posisi leverage yang berlawanan akan dilikuidasi secara beruntun, menciptakan selling pressure atau buying pressure tambahan yang memperkuat pergerakan harga.

 

Data real-time 2025 menunjukkan betapa dahsyatnya kejadian ini:

Februari 2025 menjadi saksi liquidation terbesar tahun ini ketika 729,073 trader dilikuidasi dalam 24 jam dengan total kerugian mencapai $2,23 miliar. Pemicu utamanya adalah pengumuman tarif perdagangan oleh Donald Trump yang memicu ketakutan inflasi dan menyebabkan Bitcoin crash ke $92K.

Antara 24-26 Februari 2025, pasar crypto mengalami guncangan hebat dengan $2,59 miliar posisi futures yang terhapus dalam 3 hari, diikuti dengan liquidation bloodbath senilai $1 miliar. Event ini menunjukkan betapa cepatnya kondisi bisa berubah dari bullish menjadi bearish.

Platform yang paling terdampak meliputi Binance, Bybit, dan berbagai protokol DeFi seperti Aave dan Compound. DefiLlama menunjukkan bahwa ada $1,3 miliar aset yang bisa dilikuidasi di Ethereum, dengan $352 juta di antaranya berada dalam jarak 20% dari harga saat itu.

Sinyal-sinyal liquidation event bisa dipantau melalui platform seperti CoinGlass dan DefiLlama, yang menampilkan liquidation heatmap real-time. Ketika kamu melihat konsentrasi posisi besar di level harga tertentu, itu adalah zona bahaya yang bisa memicu liquidation cascade.

Lalu muncul pertanyaan penting: apa semua ini cuma terjadi di kripto? Atau trader saham dan forex juga bisa kena?

 

Bukan Cuma Kripto! Liquidation Call Bisa Terjadi di Mana Saja

Liquidation call bukan eksklusif milik pasar kripto. Sebenarnya, semua pasar leverage punya risiko yang sama, cuma dengan mekanisme dan terminologi yang sedikit berbeda. Memahami ini penting supaya kamu nggak lengah ketika trading di instrumen lain.

Pasar Saham dengan margin trading juga mengenal sistem forced sale atau likuidasi paksa. Ketika ekuitas kamu di bawah maintenance margin requirement biasanya 25% sekuritas akan mengirim margin call. Kalau kamu nggak respond dalam waktu yang ditentukan, posisi kamu akan dijual paksa untuk menutup utang. Bedanya, di saham biasanya ada grace period yang lebih lama dibanding crypto.

Forex menggunakan istilah “stop-out level” yang fungsinya sama dengan liquidation call. Ketika margin level kamu turun di bawah 20-50% (tergantung broker), sistem akan otomatis menutup posisi mulai dari yang paling rugi. Proses ini sangat cepat karena forex beroperasi 24/5 dengan volatilitas tinggi.

Pasar Komoditas dan futures juga menerapkan sistem margin yang ketat. Ketika daily settlement menunjukkan kerugian yang melebihi maintenance margin, kamu akan dapat margin call. Kalau nggak dipenuhi sebelum market open berikutnya, posisi akan dilikuidasi paksa pada harga pembukaan.

Bahkan properti dengan KPR bisa dianggap sebagai analogi liquidation, meski dengan terminologi berbeda. Ketika kamu gagal bayar cicilan dan bank melakukan eksekusi, itu adalah bentuk likuidasi paksa atas aset yang dijaminkan cuma prosesnya lebih lama dan melalui jalur hukum.

Yang membedakan crypto dari instrumen tradisional adalah kecepatan dan volatilitasnya. Crypto bisa bergerak 10-20% dalam hitungan menit, terutama saat rilis berita besar atau data makro yang memicu sentimen pasar kripto. Ini membuat liquidation call di crypto jauh lebih sering dan brutal.

Sekarang kamu tahu, liquidation call bisa mengintai di mana saja. Tapi apa sih yang biasanya memicu semua ini?

 

5 Jenis Event yang Sering Picu Margin Call & Likuidasi

Kalau kamu tahu pemicunya, kamu bisa siapkan strategi sebelum semua terlambat. Berdasarkan data historis dan observasi pasar, ada lima jenis event yang paling sering memicu liquidation massal.

1. Crash Harga Mendadak 

Pergerakan harga yang tiba-tiba dan ekstrem adalah pemicu utama liquidation. Seperti yang terjadi di Februari 2025, Bitcoin crash dari level $100K+ ke $92K dalam waktu singkat, memicu $2 miliar liquidation. Pergerakan 8-10% dalam hitungan jam bisa menyapu ribuan posisi leverage sekaligus.

2. Sentimen Makro Negatif 

Perubahan kebijakan moneter, pengumuman suku bunga, atau berita geopolitik bisa memicu sell-off massal. Ketika Fed mengumumkan kenaikan suku bunga atau ada eskalasi konflik internasional, investor cenderung flight to safety dan meninggalkan aset berisiko tinggi.

3. Exploit atau Hack Proyek Besar 

Serangan siber terhadap exchange besar atau protokol DeFi bisa memicu panic selling. Ingat kejadian Luna-UST collapse atau hack Curve Finance dalam hitungan jam, kepercayaan pasar menguap dan menyebabkan liquidation cascade di berbagai platform.

4. Perubahan Volatilitas Ekstrim 

Ketika VIX (Fear Index) atau implied volatility naik drastis, trader leverage menjadi sangat vulnerable. Volatilitas yang tinggi berarti margin requirement juga naik, dan banyak posisi yang tadinya aman jadi terancam liquidation.

5. Whale Movement dan Short Squeeze 

Pergerakan whale yang memindahkan asset besar ke exchange sering diinterpretasi sebagai sinyal sell. Sebaliknya, short squeeze yang memaksa short seller menutup posisi bisa memicu rally ekstrim yang melikuidasi short position massal.

Yang menarik, kelima trigger ini sering terjadi bersamaan atau memicu satu sama lain. Misalnya, berita makro negatif memicu whale movement, yang kemudian menyebabkan crash harga dan meningkatkan volatilitas perfect storm untuk liquidation event.

Lalu, gimana cara kamu bisa bertahan dan menghindari bahaya ini?

 

Strategi Hindari Liquidation Call & Jebakan Margin

Pahami risikonya, siapkan pertahanannya. Di sinilah strategi manajemen risiko berperan besar untuk memastikan kamu bisa bertahan di pasar yang brutal ini. Ingat, goal utama bukan cuma profit, tapi survival jangka panjang.

Jangan Gunakan Leverage Berlebihan Rule of thumb: kalau kamu pemula, maksimal leverage 2-3x. Profesional pun jarang pakai leverage di atas 5x untuk posisi jangka menengah. Leverage tinggi memang menawarkan profit besar, tapi juga memperbesar risiko liquidation. Lebih baik profit kecil tapi konsisten daripada sekali kena liquidation langsung game over.

Implementasikan Stop-Loss yang Disiplin Set stop-loss di level yang masuk akal biasanya 2-5% dari harga entry untuk crypto, dan pastikan kamu tahu cara pakai indikator teknikal untuk menentukan level idealnya. Gunakan trailing stop untuk posisi yang sudah profit, supaya kamu bisa protect keuntungan sambil memberi ruang untuk price action. Jangan pernah move stop-loss ke arah yang merugikan.

Monitor Maintenance Margin Secara Aktif Selalu cek margin ratio dan available balance. Banyak platform menyediakan alert ketika margin level mendekati batas bahaya. Set notification di level 200-300% supaya kamu punya waktu react sebelum liquidation call muncul. Jangan tunggu sampai margin call baru panic.

Pilih Collateral yang Stabil Kalau trading di DeFi, pilih collateral yang volatilitasnya rendah seperti USDC atau USDT. Hindari pakai volatile asset seperti altcoin sebagai jaminan, karena ketika harga turun, kamu bisa kena double hit — dari posisi trading dan collateral yang merosot.

Diversifikasi Posisi dan Timeframe Jangan all-in di satu trade atau satu timeframe. Spread risk kamu di beberapa posisi dengan size yang reasonable. Kalau main scalping, pastikan ada hedge position untuk swing trade. Kalau fokus di crypto, consider alokasi kecil ke forex atau saham sebagai diversifikasi.

Siapkan Emergency Fund Selalu sisakan cash reserve minimal 20-30% dari total capital. Ini untuk inject additional margin ketika posisi mengalami drawdown tapi masih dalam analisis yang valid. Emergency fund adalah safety net yang bisa menyelamatkan kamu dari liquidation, apalagi jika kamu sedang menyusun manajemen keuangan crypto jangka panjang.

Kalau kamu bisa menerapkan strategi ini dengan disiplin, potensi cuan tetap bisa kamu nikmati tanpa jadi korban market. Kunci utamanya adalah patience dan discipline dua hal yang sering dilupakan trader ketika melihat opportunity besar.

 

Kesimpulan: Modal Boleh Kecil, Tapi Wawasan Harus Besar

Liquidation call adalah sinyal paling serius buat kamu yang bermain dengan margin. Ini bukan cuma notifikasi biasa  ini adalah alarm terakhir sebelum sistem mengambil alih kendali dan berpotensi menghabiskan modal kamu dalam sekejap.

Dari pembahasan di atas, ada beberapa poin penting yang harus kamu ingat. Pertama, jangan cuma fokus cari cuan, tapi pahami juga batas risikonya. Leverage adalah double-edged sword yang bisa memotong ke dua arah dengan kekuatan yang sama. Kedua, liquidation call bisa terjadi di semua pasar crypto, saham, forex, komoditas dengan mekanisme yang serupa tapi timing yang berbeda.

Tahun 2025 jadi bukti bahwa trader yang tidak disiplin bisa tumbang hanya dalam 1 candle, dengan liquidation event yang menyapu miliaran dollar dalam hitungan jam. Event-event besar seperti crash akibat pengumuman tarif Trump atau volatilitas ekstrim di pasar crypto menunjukkan betapa cepatnya kondisi bisa berubah dari profit menjadi liquidation.

Dengan strategi dan edukasi yang tepat, kamu bisa tetap bertahan bahkan unggul di tengah pasar yang ganas. Ingat, trading adalah marathon, bukan sprint. Trader yang bertahan lama adalah mereka yang memahami risk management, bukan yang paling agresif dalam mengambil profit. Modal boleh kecil, tapi wawasan harus besar karena di pasar leverage, knowledge is your best protection against liquidation.

 

Itulah informasi menarik tentang Liquidation Call yang  bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

 

Follow IG Indodax

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

 

1. Apa beda margin call dan liquidation call? 

Margin call adalah peringatan awal yang muncul ketika ekuitas kamu turun di bawah maintenance margin (25-50%). Kamu masih punya kontrol untuk tambah dana atau tutup posisi. Liquidation call adalah peringatan terakhir ketika ekuitas hampir habis (110-120% posisi), dan sistem akan segera tutup paksa kalau tidak ada tindakan.

2. Apakah liquidation call hanya terjadi di kripto? 

Tidak sama sekali. Semua pasar leverage punya mekanisme serupa: saham dengan forced sale, forex dengan stop-out level, komoditas dengan margin call, bahkan properti dengan eksekusi KPR. Crypto cuma lebih cepat dan brutal karena volatilitasnya tinggi.

3. Bagaimana cara tahu kalau saya akan kena liquidation call? 

Cek margin ratio secara berkala. Kebanyakan platform kasih alert ketika margin level turun di bawah 200-300%. Set notification di level yang aman, monitor maintenance margin requirement, dan pastikan kamu punya emergency fund untuk inject additional margin kalau diperlukan.

4. Apakah semua liquidation event bisa diprediksi? 

Tidak 100%, tapi kamu bisa lihat tanda-tandanya. Monitor funding rate (kalau negatif ekstrim berarti banyak short position), cek open interest dan volume liquidation di platform seperti CoinGlass, dan perhatikan liquidation heatmap untuk lihat konsentrasi posisi di level harga tertentu. Kombinasi indikator ini bisa kasih early warning.

5. Apa yang harus dilakukan kalau sudah dapat liquidation call? 

Act fast! Kamu punya waktu sangat terbatas. Pilihan utama: tambah margin untuk strengthen posisi, tutup sebagian posisi untuk reduce exposure, atau cut loss total kalau analisis sudah invalid. Jangan panic dan jangan hope price akan balik — decision harus berdasarkan logic, bukan emotion.

 

Author : RB

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

Lebih Banyak dari Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.84%
bnb BNB 0.3%
sol Solana 5.23%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.25%
pol Polygon Ecosystem Token 1.93%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
KOK/IDR
Kok
3
50%
HART/IDR
Hara Token
63
50%
ATT/IDR
Attila
3
50%
DFG/IDR
Defigram
61.988
29.14%
HEDG/IDR
HedgeTrade
517
27.03%
Nama Harga 24H Chg
COL/IDR
Clash of L
4.069
-21.23%
ACS/IDR
Access Pro
19
-19.08%
DCT/IDR
Degree Cry
78.984
-14.17%
BIO/IDR
Bio Protoc
2.921
-11.54%
ANDY/IDR
ANDY
1
-10.44%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Gama AI: Saingi PowerPoint, 50 Juta Orang Sudah Coba!
26/08/2025
Gama AI: Saingi PowerPoint, 50 Juta Orang Sudah Coba!

Era Baru Presentasi dengan AI Kamu pasti pernah merasakan ribetnya

26/08/2025
Jejak Digital Adalah: Data Kamu Tak Pernah Hilang
26/08/2025
Jejak Digital Adalah: Data Kamu Tak Pernah Hilang

Jejak yang Tidak Bisa Kamu Hapus Bayangkan setiap kali kamu

26/08/2025
Source Code Adalah: Fondasi Software & Blockchain Modern
26/08/2025
Source Code Adalah: Fondasi Software & Blockchain Modern

Kode Rahasia di Balik Layar Pernahkah kamu membayangkan apa yang

26/08/2025