Celestia: Blockchain Modular Pertama, Canggih & Inovatif
icon search
icon search

Top Performers

Menggali Celestia: Blockchain Modular untuk Masa Depan

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Menggali Celestia: Blockchain Modular untuk Masa Depan

Menggali Celestia: Blockchain Modular untuk Masa Depan

Daftar Isi

Dalam menghadapi permintaan akan blockchain yang lebih efisien dan dapat berkembang dengan baik, Celestia hadir sebagai perintis dengan membawa ide revolusioner, yakni blockchain modular. 

 

Kemajuan ini tidak hanya menawarkan potensi peningkatan kinerja, tetapi juga membuka babak baru dalam hal fleksibilitas dan independensi bagi pengembang aplikasi terdesentralisasi. Pada dasarnya, Celestia merupakan jaringan blockchain modular yang memberikan infrastruktur kepada para pengembang untuk membangun dan merawat blockchain.

 

Nah, untuk lebih memahami tentang apa itu Celestia, cara kerja, fitur, tokenomics, hingga perbedaanya dengan para kompetitornya, simak ulasan selengkapnya berikut ini!

 

Apa Itu Celestia?

Mengutip laman celestia.org, Celestia adalah jaringan modular data availability (DA) yang dapat melarutkan dengan aman seiring dengan jumlah pengguna sehingga memudahkan siapa pun untuk meluncurkan blockchain mereka sendiri.

 

Rollups dan L2s menggunakan Celestia sebagai jaringan untuk mempublikasikan dan membuat data transaksi tersedia untuk diunduh oleh siapa pun. Bagi mereka, Celestia menyediakan DA dengan throughput tinggi yang dapat dengan mudah diverifikasi dengan light node.

 

Dengan menjadikan tumpukan blockchain menjadi modular, siapa pun dapat meluncurkan blockchain mereka sendiri tanpa memerlukan validator set.

 

Memahami Modularitas Blockchain dan Mengapa Penting dalam Dunia Kripto?

Mengutip techopedia.com, Mainnet Celestia diluncurkan pada 31 Oktober 2023 dan dianggap sebagai awal dari “era modular” dalam industri blockchain. Namun, pertanyaannya, apa itu modularitas blockchain dan mengapa hal itu penting bagi dunia kripto?

 

Modularitas blockchain adalah konsep desain blockchain yang memisahkan fungsi-fungsi mendasar yang dilakukan oleh sebuah blockchain. Blockchain kripto awal, seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), melakukan semua tugas yang diperlukan oleh sebuah blockchain, mulai dari ketersediaan data, konsensus, eksekusi, dan penyelesaian. Hal itu dikenal sebagai blockchain monolitik.

 

Sebaliknya, blockchain modular mengkhususkan diri dan mengoptimalkan untuk melaksanakan fungsi tertentu. Modularitas blockchain bertujuan untuk menyediakan infrastruktur yang dioptimalkan untuk membantu blockchain mencapai skala massal. 

 

Di samping itu, desain modular juga dimaksudkan untuk memudahkan dan mempercepat pengembang dalam men-deploy (menempatkan dalam posisi tertentu untuk suatu tujuan) blockchain baru dan aplikasi terdesentralisasi.

 

Bagaimana Cara Kerja Celestia?

 

Menggali Celestia: Blockchain Modular untuk Masa Depan

 

Blockchain modular beroperasi dengan cara yang bertolak belakang dengan blockchain monolitik, yaitu arsitektur yang umumnya digunakan oleh kebanyakan blockchain. Blockchain monolitik berfungsi sebagai satu entitas yang tidak dapat dipisahkan. 

 

Sebaliknya, arsitektur modular memisahkan lapisan-lapisan blockchain untuk melaksanakan fungsi-fungsi spesifik. Dengan setiap tugas dijalankan oleh lapisan masing-masing, prosesnya menjadi lebih optimal.

 

Sebagai blockchain modular, Celestia memisahkan lapisan ketersediaan data, konsensus, penyelesaian, dan eksekusi. Celestia sendiri fokus pada lapisan ketersediaan data, modularitas, dan fleksibilitas. Artinya, Celestia tidak terlibat dalam smart contract atau komputasi. Tugas-tugas tersebut akan ditangani oleh rollups atau blockchain lain.

 

Dengan pemisahan lapisan tersebut, Celestia menawarkan fleksibilitas yang lebih besar bagi pengguna. Hal itu memberikan kebebasan kepada tim pengembang untuk mencocokkan lapisan jaringan sesuai kebutuhan mereka. 

 

Dalam hal ini, pengguna dapat memilih lapisan penyelesaian dan eksekusi sesuai dengan preferensi mereka sambil tetap memanfaatkan keunggulan lapisan ketersediaan data yang dimiliki oleh Celestia.

 

Fitur-Fitur Celestia

Setelah memahami tentang apa itu Celestia dan cara kerjanya, selanjutnya juga penting untuk mengetahui fitur-fitur yang disajikannya. Berikut ini adalah beberapa fitur yang diperkenalkan oleh Celestia, di antaranya:

 

1. Data Availability Sampling

Dalam proses verifikasi ketersediaan data, sebagian besar blockchain memerlukan node untuk mengunduh seluruh data transaksi dari blok. Namun, masalah muncul ketika blok menjadi semakin besar sehingga membuat pengunduhan seluruh data transaksi menjadi tidak praktis. Hal itu menjadi salah satu hambatan utama dalam skalabilitas blockchain.

 

Celestia berusaha mengatasi masalah ini melalui fitur Data Availability Sampling yang dimilikinya. Dengan fitur tersebut, light node (node yang tidak menyimpan seluruh data) tidak perlu mengunduh seluruh data transaksi. Sebaliknya, mereka hanya perlu mengunduh sebagian kecil dari blok tersebut. 

 

Setelah itu, light node melakukan pengambilan sampel beberapa kali terhadap data yang telah diunduh. Ketika hasil pengambilan sampel mencapai tingkat kepercayaan yang ditentukan, misalnya 99%, maka data pada blok dianggap tersedia.

 

Sebagai contoh, jika terdapat blok berukuran 4MB, dengan Data Availability Sampling maka node hanya perlu mengunduh 20 sampel, masing-masing berukuran 1 kB. Hal itu berarti bahwa mereka hanya perlu mengunduh 0,5% dari total blok, bukan seluruhnya. 

 

Dengan demikian, prosesnya dapat menjadi 200 kali lebih cepat. Bahkan, efisiensinya akan meningkat lebih jauh jika ukuran blok semakin besar. Di lain sisi, keberadaan fitur Data Availability Sampling pada Celestia dapat menjadi perubahan signifikan. Terutama, layer 2 dengan mekanisme rollups dapat memanfaatkan solusi seperti DSA. 

 

Hal itu terkait dengan rollup yang mengirimkan “rangkuman” atau “bukti” dari setiap transaksi ke layer 1 untuk penyelesaian. Jika transaksi tersebut tidak tersedia untuk diverifikasi maka operator rollup dianggap tidak jujur. Dengan adanya DSA, proses ini dapat menjadi lebih cepat dan efisien.

 

2. Sovereign Rollup

Salah satu fitur penting yang disajikan oleh Celestia adalah dukungan untuk pengembangan teknologi sovereign rollup. Secara sederhana, hal itu merujuk pada rollup yang berdiri sendiri atau blockchain independen yang dapat dikelola oleh tim pengembangnya. 

 

Dibandingkan dengan Ethereum, Celestia tidak melibatkan proses eksekusi konvensional. Sebaliknya, ia menyediakan ruang blok yang ditujukan khusus untuk data terkompresi dari rollup.

 

Dengan mekanisme tersebut, rollups tidak akan bersaing untuk ruang blok dengan aplikasi smart contract yang pada akhirnya dapat mengurangi kekhawatiran tentang kepadatan. Lebih lanjut, independensi rollup tersebut sebagai entitas independen dipertegas oleh keputusan full nodes untuk menetapkan aturan fork mereka. 

 

Dengan kata lain, mereka memiliki kebebasan untuk melakukan fork sesuai kebijakan mereka tanpa kendala atau persetujuan dari Celestia. Meskipun memiliki independensi, rollup tersebut tetap mendapatkan tingkat keamanan dan fungsionalitas dari Celestia karena berfungsi sebagai lapisan dasar untuk mencatat transaksi dan menyediakan data publik. 

 

Untuk proses eksekusi transaksi, pengembang memiliki pilihan untuk memilih ekosistem eksekusi sesuai dengan preferensi mereka. Dengan sovereign rollup, tim pengembang dapat menggabungkan berbagai ekosistem eksekusi untuk membentuk lapisan 2 yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Saat ini, teknologi rollup yang umum digunakan mencakup ZK-Rollup dan Optimistic Rollup.

 

3. Rollkit

Meluncurkan aplikasi terdesentralisasi (decentralized Applications/dApps) sebagai smart contract sering kali membuat dApps terbatasi oleh sumber daya komputasi bersama dan dibatasi oleh lingkungan eksekusi teknologi blockchain yang digunakan. Hal itu dapat menghambat skalabilitas dan fleksibilitas dApps.

 

Sejumlah tim pengembang memilih untuk menciptakan rantai mereka sendiri pada layer 1 untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, langkah ini sering kali kompleks dan memiliki tantangan tersendiri, termasuk pengumpulan validator untuk menjaga keamanan rantai, pembuatan token untuk kompensasi, serta pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur jaringan.

 

Rollkit hadir untuk mengatasi kompleksitas pembuatan rantai pada layer 1 karena platform ini akan menangani seluruh kegiatan terkait. Ide dasarnya adalah Rollkit bertindak sebagai platform publik yang menyediakan kemudahan dan kebebasan bagi tim pengembang dalam peluncuran dApps melalui modular stack.

 

Rollkit merupakan implementasi dari Celestia yang memudahkan penggunaan sovereign rollup secara praktis. Dengan memanfaatkan Rollkit, pengembang tidak perlu mengembangkan jaringan konsensus mereka sendiri.

 

Mereka yang menggunakan Rollkit akan mendapatkan keamanan dari lapisan ketersediaan data milik Celestia. Dengan demikian, kebutuhan akan jaringan validator yang besar dapat dihilangkan dan hambatan teknis bagi pengembang dapat dikurangi.

 

Dalam jangka panjang, Rollkit memiliki visi untuk memberikan berbagai pilihan kepada tim pengembang dalam membangun rantai mereka. Daripada memulai dari awal, mereka dapat dengan mudah menyusun, menukar, atau mengganti fitur melalui Rollkit.

 

Untuk memastikan netralitas dan desentralisasi, Rollkit telah dipisahkan dari Celestia Labs. Sekarang, Rollkit menjadi proyek mandiri dengan repositori (struktur data) GitHub dan dokumentasi yang terpisah dari Celestia.

 

Kegunaan Token Celestia (TIA)

 

Menggali Celestia: Blockchain Modular untuk Masa Depan

 

Celestia memiliki token asli yang dikenal sebagai TIA. Token itu merupakan komponen penting dalam ekosistem Celestia yang berfungsi untuk mengamankan jaringan melalui Proof of Stake dan membayar biaya transaksi.

 

Mengacu pada white paper Celestia, berikut ini adalah beberapa fungsi dari token TIA, antara lain:

 

  1. Membayar Blobspace: Untuk mengakses lapisan data availability Celestia, tim pengembang rollups perlu melakukan transaksi PayForBlobs yang pembayarannya menggunakan TIA.
  2. Bootsrapping Rollups Baru: Seperti rollups berbasis Ethereum, tim pengembang memiliki opsi untuk memulai rantai mereka dengan menggunakan TIA sebagai gas token dan aset.
  3. Proof of Stake: Sebagai blockchain Proof of Stake, Celestia memanfaatkan TIA untuk mengamankan jaringan dan memberikan imbalan melalui mekanisme staking.
  4. Decentralized Governance: Para staker TIA dapat berpartisipasi dalam tata kelola terdesentralisasi Celestia.

 

Tokenomics Token Celestia (TIA)

Tercatat bahwa total pasokan TIA mencapai 1.000.000.000 TIA, dengan pasokan awal yang beredar saat ini sebesar 14,1% (141.000.000 TIA). Sebanyak 20% dari total pasokan TIA dialokasikan untuk publik melalui insentif testnet dan inisiatif lainnya di masa depan.

 

Salah satu bentuk insentif tersebut adalah genesis airdrop yang mencakup 60.000.000 token TIA, dilakukan pada peluncuran mainnet Celestia. Airdrop ini diberikan kepada 576.653 alamat wallet yang memenuhi persyaratan tertentu. Persyaratan tersebut, di antaranya adalah pengguna aktif jaringan Ethereum layer-2 dan Cosmos dengan saldo wallet setara $50 sebelum 1 Januari 2023.

 

Meskipun alokasi airdrop dan token untuk publik terbilang kecil, sedangkan alokasi untuk pihak internal (investor, tim kontributor) lebih besar, hal itu dapat dijustifikasi dengan kebutuhan Celestia untuk pendanaan signifikan di tahap awal pengembangan teknologi yang sangat kompleks. 

 

Adapun dalam lingkungan pasar yang kompetitif, pemberian insentif kepada investor awal melalui alokasi token dianggap penting untuk mendukung pendanaan proyek seperti Celestia. Selain itu, Token TIA memiliki tingkat inflasi sebesar 8% untuk tahun pertama. Angka ini akan turun sebesar 10% setiap tahunnya hingga akhirnya mencapai batas 1,5%.

 

Perbedaan Celestia vs NEAR, Avail, dan EigenDA

Mengutip Techopedia.com, solusi ketersediaan data sangat sesuai dengan rencana pengembangan Ethereum yang berfokus pada rollup. Karena itu, tidak mengherankan bahwa beberapa pesaing Celestia telah muncul dalam beberapa waktu belakangan. Berikut ini perbedaan antara Celestia dengan beberapa pesaingnya, di antaranya:

 

1. NEAR DA

Near Foundation, organisasi nirlaba di balik blockchain L1 NEAR, memperkenalkan NEAR Data Availability Layer (NEAR DA) di konferensi tahunannya pada 8 November 2023. Solusi rollup Starknet dan Caldera termasuk pengguna awal NEAR DA.

 

“Ini tentang keandalan dan integrasi dengan ekosistem Ethereum. Mendukung Ethereum L2s dan proyek-proyek berkualitas tinggi yang meluncurkan app-chains,” kata Near Foundation.

 

2. Avail

Avail adalah lapisan DA yang sebelumnya dikenal sebagai Polygon Avail. Polygon Labs memisahkan Avail pada Maret 2023. Pendiri Polygon, Anurag Arjun, memimpin proyek ini, dan tim mereka berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab.

 

Pendekatan Avail berbeda dari Celestia karena yang pertama menggunakan mekanisme konsensus bernama BABE dan GRANDPA, yang diwarisi dari protokol blockchain Polkadot. Avail saat ini berada di testnet per 9 November 2023.

 

3. EigenDA

EigenDA adalah lapisan DA yang sedang dibangun di atas Ethereum oleh EigenLabs, perusahaan di balik solusi restaking Ethereum, EigenLayer. EigenDA dirancang khusus dengan mempertimbangkan ekosistem Ethereum. 

 

EigenDA bertujuan memungkinkan pemegang staking dan validator Ethereum L1 mendukung fungsi penting selain konsensus dengan memungkinkan mereka melakukan tugas validasi untuk lapisan DA seperti EigenDA. EigenDA diharapkan akan masuk ke testnet pada kuartal keempat tahun 2023.

 

Yuk Investasi Aset Crypto di INDODAX

Nah, sekarang kamu sudah memahami apa itu Celestia, cara kerja, fitur, tokenomics, hingga perbedaanya dengan para kompetitornya.

 

Selanjutnya, apabila kamu berminat untuk investasi aset crypto maka ada baiknya kamu cek terlebih dahulu pasar kripto di INDODAX Market. Setelah mengecek harga, kamu pun dapat membeli aset kripto di crypto exchange tepercaya hanya di INDODAX.

 

Perlu diingat kembali, INDODAX adalah pelopor dan platform terkemuka dalam perdagangan/jual beli aset kripto di Indonesia. Sebagai platform perdagangan aset kripto terpercaya hingga saat ini, INDODAX terus menyediakan layanan yang bisa diandalkan bagi para investor. Dengan memberikan akses yang mudah dan nyaman ke pasar aset kripto, INDODAX pun menjamin keamanan transaksi bagi penggunanya.

 

Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, segera berinvestasi aset kripto sekarang juga hanya di INDODAX!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Halving Bitcoin Cash: Apa Dampak dan Perbandingan Vs Halving Bitcoin
26/04/2024
Halving Bitcoin Cash: Apa Dampak dan Perbandingan Vs Halving Bitcoin

Salah satu peristiwa penting dalam ekosistem kripto adalah halving Bitcoin

26/04/2024
Selain Bitcoin, Ada Dash Halving: Ketahui Perbedaan & Waktunya
24/04/2024
Selain Bitcoin, Ada Dash Halving: Ketahui Perbedaan & Waktunya

Dalam dunia aset kripto, khususnya pada Bitcoin, halving adalah sebuah

24/04/2024
Beam (BEAM) Kini Hadir di INDODAX!
23/04/2024
Beam (BEAM) Kini Hadir di INDODAX!

Pada akhir 2023, Merit Circle beralih ke BEAM sebagai token

23/04/2024