Tokenomics dalam Dunia Kripto: Fitur dan Perannya
icon search
icon search

Top Performers

Gali Lebih Dalam: Pahami Tokenomics dalam Dunia Kripto

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Gali Lebih Dalam: Pahami Tokenomics dalam Dunia Kripto

Gali Lebih Dalam: Pahami Tokenomics dalam Dunia Kripto

Daftar Isi

Berbicara mengenai aset kripto, tentunya kita sudah familiar dengan istilah “token”. Selain itu, ada pula istilah yang dikenal sebagai “tokenomics”. Meski belum begitu dikenal secara luas, tokenomics berperan penting dalam memproyeksikan nilai dari suatu aset kripto.

 

Pada dasarnya, tokenomics adalah disiplin ilmu yang meneliti karakteristik ekonomi dari aset kripto. Hal itu melibatkan analisis faktor-faktor, seperti pasokan token, permintaan token, dan pemanfaatan token.

 

Sebagai bagian tidak terpisahkan dari ekosistem blockchain, tokenomics tidak hanya mencakup aspek pasokan dan permintaan token, tetapi juga cara token tersebut berinteraksi dalam jaringan blockchain. Karena itu, pemahaman yang mendalam tentang tokenomics penting karena dapat memberikan wawasan tentang nilai suatu aset kripto dan bagaimana aset tersebut dapat berkontribusi terhadap keberlanjutan ekosistem blockchain.

 

Nah, untuk lebih memahami tentang apa itu tokenomics, cara kerjanya di blockchain, fitur-fitur utamanya, komponen-komponennya, hingga manfaatnya, simak ulasan selengkapnya berikut ini!

 

Apa Itu Token dalam Dunia Kripto?

Istilah token merujuk pada aset digital yang dikembangkan di atas infrastruktur jaringan blockchain yang sudah ada. Proses pembuatan token umumnya melibatkan penggunaan smart contract pada suatu jaringan blockchain, seperti Ethereum.

 

Pada umumnya, token ini berfungsi sebagai representasi dari suatu aset atau utilitas khusus. Sebagai contoh, ERC-20 token merupakan jenis token yang populer dan dibuat di atas jaringan Ethereum. Beberapa contoh token ERC-20 yang terkenal, di antaranya adalah Tether (USDT) dan dan Uniswap (UNI). Selain itu, juga ada token non-ERC-20 yang diciptakan di atas jaringan blockchain lain, misalnya Solana. Adapun penggunaan token sangat bervariasi, mulai dari fungsi sebagai alat tukar di platform tertentu hingga menjadi representasi kepemilikan dalam suatu proyek atau aplikasi.

 

Apa Itu Tokenomics?

 

Gali Lebih Dalam: Pahami Tokenomics dalam Dunia Kripto

 

Tokenomics, yang berasal dari gabungan kata “token” dan “economics” adalah studi/kajian tentang pasokan, permintaan, distribusi, dan penilaian aset kripto. 

 

Definisi tokenomics mencakup seluruh aspek, mulai dari mekanisme penerbitan dan burning suatu aset kripto hingga utilitasnya dan aspek-aspek lainnya. Hal itu merupakan bidang studi yang kompleks dan melibatkan berbagai disiplin ilmu.

 

Investor mempelajari tokenomics untuk menganalisis apakah suatu token memiliki desain ekonomi yang dapat berkelanjutan. Sebuah aset kripto dapat mengalami penurunan nilai seiring waktu jika pasokannya terlalu tinggi atau melebihi permintaannya. Fenomena tersebut dikenal sebagai “inflasi”.

 

Bagaimana Cara Kerja Tokenomics di Blockchain?

Pada dasarnya, blockchain menyajikan fitur yang menjadikan aset kripto lebih kuat dibanding mata uang fiat. Berikut ini cara kerja tokenomics di blockchain yang perlu diketahui, yaitu:

 

1. Immutability

Jika kita memandang blockchain seperti sebuah kota maka kode adalah hukumnya. Aset kripto terkait memiliki tokenomics yang terdefinisi dengan jelas dan tidak dapat diubah secara sewenang-wenang. Setiap perubahan harus melibatkan pemungutan suara dari komunitas. Maka dari itu, tidak ada individu tunggal (bahkan pendiri) yang memiliki kekuatan untuk mengubah keputusan yang telah dibuat sejak awal.

 

Coba kita bandingkan dengan uang fiat. Dolar AS sebelum tahun 1972 terkait dengan emas yang berarti AS tidak dapat mencetak lebih banyak uang daripada nilai total cadangan emasnya. Namun, suatu hari, untuk mendongkrak ekonomi, Nixon, yang saat itu menjabat sebagai Presiden AS, memutuskan untuk melepaskan kaitannya dengan emas. Sejak itu, uang mengalami inflasi atau deflasi secara buatan melalui kebijakan federal.

 

2. Transparency

Blockchain publik memberikan tingkat transparansi yang tidak tertandingi untuk semua transaksi. Hal itu merupakan salah satu fitur dari buku besar terdistribusi yang memungkinkan partisipasi semua orang dalam permainan ini. 

 

Bayangkan jika kamu dapat memonitor semua aktivitas “whale” dan mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi kepentingan kamu. Jika ada manipulasi yang terjadi maka siapa saja memiliki kesempatan untuk mengantisipasinya.

 

Baru-baru ini, bank sentral meningkatkan suku bunga sebesar 1% yang menjadi kenaikan tunggal tertinggi dalam sejarah. Hal itu menyebabkan terjadinya penurunan besar-besaran di pasar saham dan kripto. Kejadian itu sering berlangsung karena saat suku bunga naik, akan menjadi sulit untuk meminjam uang. Hal itu dianggap sebagai berita negatif bagi industri, dan orang-orang berusaha menyimpan tabungan mereka dalam investasi yang likuid dan lebih aman. Jika dengan cara tertentu seorang investor ritel dapat meramalkan langkah ini (atau memiliki suara dalam keputusan tersebut), maka mereka dapat menghindari kerugian kekayaan dengan mengalokasikan kembali dana mereka.

 

Fitur-fitur Utama Tokenomics

Setelah mengetahui cara kerjanya, berikutnya juga penting untuk mengetahui fitur-fitur utama tokenomics. Berikut ini penjelasan terkait fitur-fiturnya, antara lain:

 

1. Issuance

Issuance adalah proses menciptakan kripto baru yang sebelumnya tidak ada. Beberapa pertanyaan penting yang harus diajukan ketika mempelajari tokenomics, di antaranya:

 

  • Bagaimana token diterbitkan?
  • Metode konsensus apa yang diikuti oleh blockchain-nya?

 

Ambil contoh Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH) untuk studi tokenomics ini. Blockchain Bitcoin menggunakan metode konsensus Proof-of-Work (PoW). Koin BTC baru dibuat setiap kali seorang penambang menambahkan blok baru ke blockchain. BTC baru memasuki sirkulasi melalui penambang pada tingkat yang telah ditentukan sebelumnya. Sementara itu, blockchain Ethereum menggunakan metode konsensus Proof-of-Stake (PoS). Di sini, validator mengunci 32 ETH untuk mendapatkan kesempatan memvalidasi transaksi dan membuat blok baru. ETH yang baru dibuat didistribusikan kepada validator aktif pada setiap epoch (sekitar 6 menit) berdasarkan kinerja mereka.

 

Token Layer 1 (L1) dan Layer 2 (L2) lainnya (contohnya Litecoin (LTC) dan Cardano (ADA)) mengikuti mekanisme penerbitan yang serupa dengan BTC dan ETH. Namun, tidak semua kripto memiliki mekanisme penerbitan yang kompleks. Ada beberapa proyek yang menciptakan seluruh pasokan token mereka pada saat penciptaan awal. Kripto-kripto ini biasanya dijual dalam penawaran koin awal/ Initial Coin Offering (ICO).

 

2. Maximum Supply, Circulating Supply, dan Market Capitalization

Tokenomics menentukan pasokan maksimum dan pasokan beredar. Sebuah kripto dapat dirancang memiliki pasokan terbatas atau pasokan tidak terbatas. Sebagai contoh, BTC memiliki pasokan terbatas sebanyak 21.000.000 koin, sementara pasokan ETH bersifat tidak terbatas. 

 

Pasokan terbatas BTC dianggap sebagai salah satu nilai proposisi-nya karena dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan juga dikenal sebagai “crypto gold” karena pasokannya yang terbatas. Pasokan beredar dari suatu token adalah jumlah koin yang saat ini beredar. Kapitalisasi pasar (atau penilaian pasar) suatu aset kripto sama dengan hasil kali dari harga unitnya dan pasokan beredar.

 

3. Distribution

Beberapa proyek kripto mengungkapkan secara rinci distribusi token mereka dan sering kali melibatkan pendistribusian kepada investor awal dan modal ventura sebagai bagian dari upaya penggalangan dana serta kepada pendiri dan anggota tim sebagai insentif. 

 

Pemberian token mungkin dilakukan secara bertahap dengan periode vesting dan cliff. Emisi token ini dapat berdampak pada harga token ketika pemegangnya memutuskan untuk menjual saham mereka di pasar.

 

4. Burning

Burning adalah proses mengirimkan kripto ke alamat dompet yang tidak dapat dipulihkan untuk menghapusnya dari peredaran. Burning token dapat membantu menjaga inflasi dengan mengurangi pasokan beredar. 

 

Burning token dapat berbeda dari satu token ke token lainnya. Proyek mungkin memilih untuk membakar persentase tertentu dari pasokan beredar mereka pada periode acak atau ditentukan sebelumnya. Beberapa blockchain, seperti Ethereum, telah mengkodekan burning sebagian dari setiap biaya transaksi yang dikeluarkan oleh pengguna. Tidak semua kripto memiliki mekanisme burning (misalnya BTC). Beberapa di antaranya bahkan dapat ditingkatkan untuk memperkenalkan mekanisme burning seperti yang dilakukan Ethereum pada Agustus 2019 dengan “London upgrade”.

 

5. DeFi Incentives

Platform keuangan terdesentralisasi/Decentralized Finance (DeFi) menawarkan pengguna pengembalian untuk mengunci token mereka dalam kolam likuiditas atau kolam staking. Proses tersebut dapat mempengaruhi pasokan beredar token, bahkan mengurangi tekanan penjualan.

 

Komponen-komponen Tokenomics

Di samping memberikan insentif, terdapat beberapa komponen kunci dalam tokenomics yang perlu diperhatikan. Berikut ini penjelasan terkait masing-masing komponen dalam tokenomics, antara lain:

 

1. Distribusi Token

Distribusi token menjadi faktor penting dalam tokenomics. Platform kripto harus mampu mendistribusikan token kepada investor potensial dengan tepat sasaran. Kesalahan dalam penargetan dapat menyebabkan token dianggap sebagai entitas kosong karena kurangnya penggunaan yang mengakibatkan kehilangan nilai token. 

 

Karena itu, biasanya platform akan memilih untuk menjual sebagian pasokan token melalui ICO kepada investor awal atau mendistribusikan token secara gratis kepada penambang yang memvalidasi transaksi kripto di blockchain mereka.

 

2. Stabilitas Harga

Ilmu tokenomics digunakan untuk menjaga stabilitas harga token. Platform pertukaran kripto biasanya mengatur jumlah pasokan token untuk menghindari fluktuasi harga yang signifikan ketika terjadi pembelian atau penjualan token dalam jumlah besar oleh pihak tertentu.

 

3. Cakupan Bisnis

Salah satu aspek penting dalam tokenomics adalah cakupan bisnis dari suatu token. Utilitas atau fungsi token bergantung pada manfaat yang dapat diberikan kepada pengguna atau investor. Karena itu, platform pertukaran secara aktif memberikan imbalan dan keuntungan finansial kepada pengguna yang berperan dalam tata kelola blockchain mereka serta memastikan ketersediaan jaringan yang kuat, aman, dan sirkulasi token yang memadai.

 

4. Tata Kelola

Melalui penerapan model tokenomics, tata kelola platform dapat berkembang dengan baik. Platform dapat mengatur periode pencetakan token, mengalokasikan hak suara dan pengambilan keputusan, menawarkan insentif untuk mencegah penimbunan token, dan menerapkan kebijakan lainnya untuk mengontrol nilai token.

 

5. Tingkat Kesiapan Masa Depan

Keberhasilan tokenomics sangat tergantung pada pemahaman bagaimana proyek token dapat mengatasi tantangan di masa depan. Pengembang harus secara konsisten memodifikasi teknologi dan tata kelola token untuk memastikan proyek dapat berkembang dan bertahan dalam jangka waktu yang panjang.

 

Mengapa Tokenomics Penting dan Apa Manfaatnya? 

 

Gali Lebih Dalam: Pahami Tokenomics dalam Dunia Kripto

 

Tokenomics merujuk pada desain dan kerangka yang mengatur distribusi dan fungsionalitas token dalam ekosistem blockchain. Bagi investor kripto, memahami tokenomics sangat penting karena beberapa alasan.

 

Pertama, hal itu memberikan wawasan tentang utilitas, permintaan, dan proposisi nilai jangka panjang suatu token yang akan membantu investor menilai potensi nilai jangka panjangnya serta hubungan token itu sendiri dengan produk yang dikembangkan. Sayangnya, terdapat kasus di mana token hanya sebagai instrumen penggalangan dana, tetapi tidak memiliki penggunaan atau nilai di masa depan. Kedua, tokenomics dapat mempengaruhi kelangkaan atau kelimpahan suatu token yang dapat memengaruhi harganya dan tingkat adopsi.

 

Distribusi token ke berbagai entitas seperti tim, investor awal, penasihat, atau bahkan kas cadangan dapat memiliki pengaruh besar terhadap bagaimana harga token dapat dipengaruhi oleh pemangku kepentingan tertentu. Selain itu, periode kunci dan penerbitan token dapat memberikan indikasi pada kemungkinan pergerakan harga di pasar. Selanjutnya, ekonomi token yang terstruktur dengan baik dapat memperkuat keamanan jaringan, memberikan insentif pada perilaku pengguna, dan menjamin keberlanjutan suatu proyek.

 

Sebaliknya, tokenomics yang cacat dapat mengakibatkan ketidakseimbangan, manipulasi potensial, dan pada akhirnya, kegagalan suatu proyek kripto. Karena itu, pemahaman yang kokoh tentang tokenomics penting untuk membuat keputusan investasi yang tepat dalam dunia kripto yang berkembang pesat.

 

Apa Faktor yang Mempengaruhi Tokenomics Kripto?

Mengutip mudrex.com, token adalah aset kripto yang dibuat oleh pemilik proyek di atas blockchain. Karena itu, sangat penting untuk memahami bahwa para pendiri proyek ini dapat memilih model apa pun yang sesuai dengan mereka untuk menghasilkan token ini. Namun, seorang investor yang bijak harus mengevaluasi model-model ini dan memahami rincian tokenomics untuk membuat keputusan yang cerdas. 

 

Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi tokenomics kripto yang perlu diketahui, di antaranya:

 

1. Distribusi Token dan Alokasinya

Proyek Web3 secara fundamental berbeda dari proyek Web2 dalam hal pendanaan. Sementara proyek Web2 berurusan dengan ekuitas atau persentase saham bisnis untuk mengumpulkan uang, proyek Web3 sering kali bergantung pada token. 

 

Uang tersebut dikumpulkan dengan menggunakan ICO atau Initial Exchange Offering (IEO). ICO atau IEO adalah metode baru dalam mengumpulkan uang. Proyek meluncurkan token mereka dan menawarkannya dengan diskon dalam sesi ICO/IEO. 

 

Karena itu, menarik investor yang antusias. Hal itu mirip sekali dengan Initial Public Offering (IPO) dalam keuangan tradisional. Karena seluruh pendanaan dilakukan melalui token ini, token tersebut diperuntukkan bagi berbagai aspek proyek. Distribusi token menggambarkan proporsi di mana berbagai kelompok pengguna dan investor memiliki token proyek.

 

2. Pasokan token

Pasokan maksimum suatu token memainkan peran penting dalam pergerakan harganya. Sebagai contoh, Shiba Inu memiliki pasokan total sebanyak 1.000.000.000.000.000. Banyak orang percaya bahwa suatu saat nanti nilainya bisa mencapai $0,01. 

 

Rasio di balik pemikiran tersebut adalah fakta bahwa mereka membeli jutaan token dengan harga yang sangat murah. Sekarang, mereka percaya bahwa mereka akan menjadi jutawan instan jika harganya mencapai 1 sen. 

 

Namun, jika hal tersebut terjadi maka itu akan mencapai kapitalisasi pasar (dihitung dengan mengalikan harga saat ini dan pasokan total) sebesar $10.000.000.000.000. Ini lebih dari kapitalisasi pasar seluruh industri kripto saat ini.

 

3. Model untuk token

Saat menjelajahi tokenomics suatu proyek, selalu pikirkan tentang masalah yang ingin dipecahkan bersama dengan penggunaan token. Sebagai contoh, apakah ETH akan sangat bernilai jika tidak diperlukan untuk setiap transaksi yang terjadi di Ethereum? 

 

Oleh karena itu, semakin besar utilitasnya, semakin tinggi kemungkinan meningkatnya permintaan dan karenanya kemungkinan nilai token tersebut naik. 

 

Demikian pula, perhatikan apakah token tersebut bersifat inflasioner (inflasi) atau deflasioner (deflasi). Sering kali, token deflasioner dapat berfungsi sebagai penyimpan nilai.

 

4. Kapitalisasi pasar

Saat mengevaluasi suatu token, penting untuk memahami dominasi yang disertakannya pada seluruh pasar kripto. Sebagai contoh, dominasi Bitcoin, sebuah rasio kapitalisasi pasar BTC terhadap kapitalisasi pasar total industri, berada pada sekitar 50%. Hal itu memastikan bahwa fluktuasi pada Bitcoin sudah cukup untuk mengubah arah pasar.

 

Demikian pula, proyek yang sedang dievaluasi tidak boleh menjadi sangat tidak signifikan dalam hal kapitalisasi pasar. Hal itu sama seperti saham sen dalam pasar saham. Tidak selalu bagus jika harganya murah.

 

Tokenomics dalam Menentukan Nilai Aset Kripto

Tokenomics juga berfungsi sebagai panduan untuk memahami seberapa besar nilai suatu aset mungkin di masa depan. Sebagai contoh, banyak orang yang baru mengenal kripto mungkin berpikir, “Jika koin ini mencapai nilai sebesar Bitcoin maka suatu hari nanti…”, padahal pada kenyataannya itu mungkin tidak akan terjadi. 

 

Sebagai contoh, mari kita pertimbangkan dua koin, yaitu Bitcoin Cash dan Tron. Bitcoin Cash memiliki pasokan total yang sama dengan Bitcoin sehingga berpikir bahwa suatu saat bisa memiliki nilai yang setara memiliki legitimasi, hal itu mungkin terjadi. Namun, dengan lebih dari 100.000.000.000 Tron yang beredar, agar satu koin memiliki nilai ribuan dolar, Tron harus menjadi bisnis dengan nilai tertinggi dalam sejarah dunia dan seberapa mungkin hal itu terjadi?

 

Meskipun pertanyaan-pertanyaan ini mungkin kelihatan membutuhkan jawaban yang kompleks, mereka memberikan cara tambahan untuk melihat aset kripto dan membantu memahami apakah suatu aset lebih mungkin memiliki masa depan yang cerah dibandingkan yang lain.

 

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, tokenomics, yang berasal dari gabungan kata “token” dan “economics” adalah studi/kajian tentang pasokan, permintaan, distribusi, dan penilaian aset kripto. 

 

Definisi tokenomics mencakup seluruh aspek, mulai dari mekanisme penerbitan dan pembakaran (burning) suatu aset kripto hingga utilitasnya dan aspek-aspek lainnya. Hal itu merupakan bidang studi yang kompleks dan melibatkan berbagai disiplin ilmu. Adapun cara kerja tokenomics di blockchain mencakup immutability dan transparency. Sementara itu, fitur-fitur utama tokenomics mencakup issuance, maximum supply, circulating supply, dan market capitalization, distributionburning, dan DeFi incentives.

 

Pada dasarnya, peran tokenomics tidak hanya terkait dengan nilai intrinsik suatu token, tetapi juga dengan bagaimana model ekonomi dapat memperkuat pertumbuhan proyek, menarik investor, dan menjamin keberlanjutan. Pada akhirnya, pemahaman mendalam terhadap tokenomics menjadi kunci untuk membuat keputusan investasi yang cerdas dan mendukung perkembangan ekosistem kripto secara menyeluruh.

 

Yuk Investasi Aset Crypto di INDODAX dengan Fitur Staking (EARN)

Nah, sekarang kamu sudah memahami tentang apa itu tokenomics, cara kerjanya di blockchain, fitur-fitur utamanya, komponen-komponennya, hingga manfaatnya.

 

Selanjutnya, apabila kamu berminat untuk investasi aset crypto dengan fitur staking crypto (EARN) maka ada baiknya kamu memilih crypto exchange yang aman dan tepercaya di INDODAX.

 

Perlu diingat kembali bahwa fitur staking crypto ini pada dasarnya memungkinkan kamu untuk mengamankan aset kripto milikmu dengan cara yang serupa dengan menyimpan dana di rekening tabungan. Aset kripto yang kamu kunci melalui fitur INDODAX Earn ini akan memberikan imbalan, seperti bunga yang diperoleh dari tabungan.

 

Penting untuk dicatat bahwa fitur staking crypto INDODAX Earn dapat diakses dengan mudah, kapan saja dan di mana pun, baik melalui Aplikasi Mobile maupun desktop di situs web INDODAX, terutama di halaman INDODAX Earn staking crypto.

 

Ayo, mulai investasi aset kripto melalui fitur staking crypto INDODAX sekarang juga!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Halving Bitcoin Cash: Apa Dampak dan Perbandingan Vs Halving Bitcoin
26/04/2024
Halving Bitcoin Cash: Apa Dampak dan Perbandingan Vs Halving Bitcoin

Salah satu peristiwa penting dalam ekosistem kripto adalah halving Bitcoin

26/04/2024
Selain Bitcoin, Ada Dash Halving: Ketahui Perbedaan & Waktunya
24/04/2024
Selain Bitcoin, Ada Dash Halving: Ketahui Perbedaan & Waktunya

Dalam dunia aset kripto, khususnya pada Bitcoin, halving adalah sebuah

24/04/2024
Beam (BEAM) Kini Hadir di INDODAX!
23/04/2024
Beam (BEAM) Kini Hadir di INDODAX!

Pada akhir 2023, Merit Circle beralih ke BEAM sebagai token

23/04/2024