Bagi pecinta aset digital dan crypto, salah satu istilah yang sudah tidak asing lagi terdengar adalah MetaMask. Istilah ini sendiri berkaitan erat dengan penggunaan dompet crypto (crypto wallet) yang menawarkan layanan untuk menyimpan aset crypto.
Pada dasarnya, metamask adalah aplikasi wallet crypto yang terintegrasi dengan web browser yang memungkinkan penggunanya untuk menyimpan, mengirim, dan menerima berbagai jenis aset kripto langsung lewat browser mereka.
MetaMask pun sudah menjadi salah satu alat paling populer serta dipakai dalam ekosistem blockchain. Hal itu karena kemudahan penggunaannya dan integrasinya dengan berbagai aplikasi terdesentralisasi (dApps).
Nah, untuk lebih memahami apa itu metamask, cara kerja, komponen utama, cara menggunakan, hingga biaya transaksinya, simak ulasannya berikut ini.
Apa Itu MetaMask?
Pada dasarnya, MetaMask adalah sebuah ekstensi browser yang populer dengan fungsi sebagai dompet crypto yang terhubung ke jaringan blockchain Ethereum. MetaMask membantu pengguna untuk berinteraksi dengan ekosistem Ethereum yang menghimpun berbagai aplikasi terdesentralisasi atau dApps tanpa terlebih dahulu harus mengunduh semua blockchain di perangkat mereka.
Hal itu berarti bahwa MetaMask merupakan salah satu solusi dompet Ethereum terbaik bagi akses yang mudah ke bursa terdesentralisasi (DEX), platform game, dan masih banyak lagi aplikasi lainnya. Perlu diketahui, MetaMask kompatibel dengan browser yang paling banyak diadopsi, di antaranya Google Chrome, Firefox, Brave, hingga Microsoft Edge.
Lebih jauh, di samping bisa menyimpan token aset (native) Ethereum (ETH), MetaMask pun bisa menghimpun token yang dibangun di atas standar protokol ERC-20 serta ERC-721. Dalam sejarahnya, MetaMask didirikan oleh Aaron Davis serta ConsenSys, sebuah perusahaan blockchain.
Dalam pembuatan dompetnya pada 2016 dan September 2020 lalu, MetaMask telah mengakuisisi 400.000 pengguna. Bahkan, kini, mereka sudah meraih 1 juta pengguna aktif bulanan. Adapun menjelang 2019, dompet daring Ethereum ini hanya tersedia sebagai plugin browser desktop bagi Firefox dan Chrome. Lantas, pada September 2020, ConsenSys akhirnya merilis aplikasi seluler MetaMask resmi pertama bagi perangkat seluler yang didukung oleh Android dan iOS.
Berdasarkan audit independen dari sebuah perusahaan keamanan, yakni Least Authority, MetaMask menyediakan fitur dan fungsionalitas terbaik terkait keamanan serta desain. Fitur yang membuatnya menjadi dompet Ethereum terbaik, yakni teknologi enkripsinya yang hebat dan menyimpan kata sandi serta kunci privat dengan aman di setiap perangkat pengguna.
Di samping itu, hal tersebut juga memungkinkan pengguna untuk menghubungkan sejumlah dompet serta beralih di antara jaringan utama Ethereum, jaringan uji coba utama, dan bahkan juga jaringan utama.
Apa Itu MetaMask Wallet?
Selain MetaMask, juga ada Mwt MetaMask wallet, yakni sebuah plugin browser dengan fungsi sebagai crypto-wallet gratis berdasarkan jaringan Ethereum. Di samping berbentuk browser plugin, MetaMask wallet pun dapat dipakai lewat perangkat berbasis Android serta iOS.
Pada dasarnya, MetaMask wallet akan membantu pengguna untuk menyimpan berbagai token aset kripto serta token ERC20 lainnya. Hal itu bisa memberikan efisiensi kepada penggunanya untuk bertransaksi ke alamat Ethereum mana saja.
Pengguna yang terhubung ke aplikasi terdesentralisasi (Dapps) dan sejumlah NFT marketplace secara mudah akan bisa melakukan beragam jenis transaksi, mulai dari transaksi aset kripto yang bersifat peer-to-peer, pembelian NFT, menyimpan keuntungan yang didapatkan dari game berbasis NFT, hingga bergabung dengan platform berbasis metaverse.
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa perbedaan utama dari MetaMask Wallet (plugin browser) dan MetaMask adalah MetaMask Wallet merupakan versi awal ekstensi browser yang berfungsi sebagai dompet kripto di browser web, sedangkan MetaMask meliputi ekstensi browser serta aplikasi seluler untuk pengelolaan aset kripto di perangkat seluler.
Cara Kerja MetaMask
Setelah mengetahui apa itu MetaMask, MetaMask wallet, serta perbedaan di antara keduanya, kini saatnya untuk mengetahui bagaimana cara kerja Metamask. Dalam prosesnya, MetaMask akan berinteraksi dengan jaringan blockchain Ethereum lewat browser web. Berikut ini poin-poin penjelasannya, yaitu:
1. Instalasi dan Konfigurasi MetaMask
Langkah pertama, pengguna akan menginstal ekstensi MetaMask di browser web miliknya, bisa Google Chrome maupun Mozilla Firefox. Setelah diinstal, pengguna akan mengkonfigurasi MetaMask dengan membuat kata sandi untuk mengamankan dompet.
2. Koneksi ke Jaringan Ethereum
Kalau MetaMask sudah diinstal dan dikonfigurasi maka selanjutnya pengguna mesti terhubung ke jaringan blockchain Ethereum.
3. Menggunakan dApps dan Situs Web
Setelah MetaMask terhubung ke jaringan Ethereum, pengguna bisa mengakses berbagai dApps dan situs web yang terintegrasi dengan MetaMask.
4. Otentikasi dan Transaksi
Saat pengguna ingin melakukan transaksi atau berinteraksi dengan dApps, MetaMask akan memberikan pop-up yang memungkinkan pengguna untuk memberikan persetujuan.
5. Verifikasi dan Tanda Tangan
Setelah pengguna memberikan persetujuan, MetaMask akan meminta mereka untuk memverifikasi transaksi dan menandatanganinya menggunakan kunci pribadi mereka.
6. Transaksi dikirim ke Jaringan
Setelah transaksi ditandatangani, MetaMask mengirimkan transaksi tersebut ke jaringan Ethereum melalui node yang terhubung.
7. Konfirmasi Transaksi
Pengguna dapat melihat transaksi yang dikirimkan di jendela pop-up MetaMask. Mereka pun bisa memeriksa status transaksi di jaringan blockchain melalui penjelajah blok seperti Etherscan.
Komponen Utama MetaMask
Pada dasarnya, terdapat 2 (dua) komponen utama MetaMask wallet yang penting untuk diketahui, yaitu:
1. Identifikasi Public Address
MetaMask wallet merupakan public address yang bisa dibagikan dengan bebas kepada orang/platform, misalnya bursa, untuk menerima crypto ke dompet kripto pengguna. Akan tetapi, untuk menerima aset kripto, pastikan bahwa aset kripto itu kompatibel dengan MetaMask sebab kalau tidak maka aset kripto itu boleh jadi akan hilang selamanya.
Agar dapat menemukan public address, pengguna dapat mengeklik tombol “Account 1”, sedangkan untuk menyalin alamat itu, pengguna tinggal mengeklik ikon kotak berlapis yang terdapat persis di bawahnya.
2. Deposit ETH, Membeli, dan Mengirim Aset
Fungsi utama MetaMask adalah untuk melakukan deposit ETH dan membeli serta mengirimkan beragam aset kripto. Dengan demikian, untuk memulai transaksi dengan platform Ethereum apa saja, pengguna mesti terlebih dahulu melakukan deposit sejumlah ETH.
Adapun jumlah deposit disesuaikan dengan besaran dana yang diperlukan oleh pengguna untuk melakukan transaksi di sejumlah platform. Selanjutnya, dengan mengeklik tombol “Buy”, pengguna akan diarahkan ke tab tempat untuk membeli ETH memakai Wyre/CoinSwitch lewat penggunaan kartu debit/menukarnya dengan token kripto lain yang dimiliki.
Setelah berhasil membeli ETH, pengguna pun bisa mengirimkan aset kripto-nya dari MetaMask ke dompet lain dengan cara memasukkan public address penerima di kotak yang disediakan serta menentukan jumlahnya, termasuk gas fee.
Bagaimanakah Cara Menggunakan Metamask?
Setelah mengetahui komponen utama MetaMask, selanjutnya juga penting untuk mencari tahu bagaimana cara menggunakan MetaMask. Berikut ini panduan cara menggunakan MetaMask untuk pemula yang perlu diketahui, yaitu:
1. Menginstal Aplikasi
Pertama, pengguna bisa menginstal aplikasi MetaMask wallet di perangkat yang diinginkan, yakni dengan cara masuk ke situs resminya. Jika menggunakan browser maka aplikasi ini kompatibel dengan Google Chrome, Firefox, Edge, dan Brave. Untuk di smartphone, aplikasi tersebut dapat dipakai di hampir seluruh jenis Android/iOS.
2. Buat Akun Baru
Berikutnya, pengguna akan diarahkan untuk membuat akun wallet baru/mengimpor wallet yang telah ada ke aplikasi itu. Kalau ingin membuat wallet baru maka terdapat sejumlah proses pembuatan yang mesti dilalui serta persetujuan terhadap persyaratan dan ketentuan layanan.
3. Menyimpan Secret Recovery Phrases
Terakhir, jika akun sudah berhasil dibuat maka kamu wajib untuk membuat secret recovery phrase yang berfungsi untuk menjadi cadangan saat kehilangan perangkat yang menjadi tempat pemasangan aplikasi MetaMask.
Dengan demikian, ketika hal itu terjadi, akun MetaMask dapat dipulihkan kembali dan kamu dapat mengaksesnya tanpa harus menghadapi risiko kehilangan aset yang tersimpan di dalamnya.
Metamask vs Trust Wallet
Selain MetaMask, juga ada dompet lainnya lain yang kompatibel dengan blockchain Ethereum, yakni Trust Wallet. Adapun Trust Wallet punya sejumlah perbedaan mendasar dengan MetaMask.
MetaMask sendiri merupakan dompet berbasis browser dan seluler, sedangkan Trust Wallet tersedia di seluler saja. Di samping itu, Trust Wallet pun mendukung lebih dari sekadar Ethereum dan asetnya. Di sini, pengguna bisa menyimpan lebih banyak aset digital, termasuk ETH, Bitcoin (BTC), dan lainnya.
Sementara itu, fungsi lainnya dari Trust Wallet adalah kemampuan untuk membeli Bitcoin, memperoleh bunga atas dana yang disimpan, berinteraksi dengan ekosistem NFT, melacak harga kripto, serta menjadi bursa aset kripto.
Perlu juga diketahui, ada sejumlah pertimbangan untuk memilih dompet yang sesuai dengan preferensi pengguna, di antaranya dengan mempertimbangkan platform, ketersediaan jaringan blockchain, keamanan, fungsionalitas tambahan, hingga user interface (antarmuka pengguna).
Pada akhirnya, pilihan antara MetaMask dan Trust Wallet sangat bergantung pada preferensi individu serta bagaimana pengguna berencana untuk memakai dompet kripto tersebut. Pastikan juga untuk melakukan riset mendalam serta menguji dompet yang dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan.
Biaya Transaksi di MetaMask
Penting diketahui juga bahwa melakukan transaksi dengan MetaMask wallet akan dikenai gas fee (biaya gas). Di setiap transaksinya, MetaMask sudah memberikan biaya gas fee bawaan sesuai dengan status dari jaringan Ethereum.
Bukan itu saja, pengguna pun memiliki pilihan untuk mengubah gas fee dan batas gas di tab lanjutan untuk dapat menyesuaikan dengan parameter yang tersedia. Adapun selisih antara gas fee dan limit mengindikasikan kalau gas fee adalah biaya untuk memproses transaksi.
Sementara itu, gas limit adalah biaya transaksi paling tinggi yang bersedia untuk dibayarkan oleh pengguna di sebuah transaksi. Perhatikan kalau biaya transaksi pun sanggup menentukan kecepatan transaksi untuk diproses di blockchain Ethereum. Di sini, kian mahal harganya maka waktu konfirmasi transaksi pun akan menjadi lebih cepat, demikian juga sebaliknya.
Perlu digarisbawahi, di platform MetaMask sendiri, opsi gas fee terkategori dalam 3 jenis, yaitu tercepat, cepat, dan lambat yang masing-masingnya punya harga yang juga berbeda-beda.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, MetaMask pada dasarnya menjadi salah satu alat terpenting dalam ekosistem kripto, utamanya di jaringan blockchain Ethereum. Alasannya adalah karena MetaMask memberikan akses ke dApps, memberikan kenyamanan dan aksesibilitas, berfungsi sebagai dompet kripto yang aman, dan lainnya.
Sementara itu, MetaMask wallet sebagai dompet kripto populer di ekosistem Ethereum juga memiliki beberapa manfaat, di antaranya kemudahan dalam penggunaannya, integrasi browser, mendukung banyak dApps, memberikan kenyamanan dalam akses seluler serta pengalaman pengguna yang luas.
Apakah Kamu Tertarik Berinvestasi Aset Kripto?
Nah, sekarang kamu sudah tahu apa itu metamask, cara kerja, komponen utama, cara menggunakan, hingga biaya transaksinya.
Selanjutnya, bagi kamu yang tertarik untuk berinvestasi di aset kripto, kamu bisa melakukannya di aplikasi trading crypto terbaik, yakni INDODAX.
Bagi kamu yang juga tertarik berinvestasi pada aset kripto seperti Ethereum maka sebelum membelinya, ada baiknya kamu mengecek terlebih dahulu dengan mengecek harga ethereum hari ini di INDODAX Market.
Sebagai informasi tambahan, selain aset kripto ETH, kamu juga bisa berinvestasi di aset kripto lainnya, mulai dari Bitcoin hingga beragam jenis aset kripto terpopuler saat ini.