Bitcoin (BTC) kembali menunjukkan kekuatan di grafik mingguan setelah menembus rekor tertinggi baru di atas Rp2 triliun per BTC.
Dalam beberapa pekan terakhir, aset crypto terbesar ini bergerak stabil di kisaran Rp1,8–2 triliun, sebelum kembali memantul naik didorong permintaan institusional.
Menariknya, analis teknikal Mikybull Crypto menyebut pola pergerakan harga Bitcoin saat ini meniru rally emas di era 1970-an, periode di mana harga emas melonjak tajam setelah fase konsolidasi panjang.
Jika pola ini berulang, Bitcoin disebut bisa melesat hingga setara Rp3,3 miliar per koin.
Bitcoin Diduga Sedang Ulangi “Rally Emas” Era 1970-an
Dalam analisis yang diunggah di platform X, Mikybull memperlihatkan grafik mingguan Bitcoin yang memiliki kemiripan mencolok dengan pola harga emas dari pertengahan 1970 hingga 1980.

Sumber Gambar :X.com/MikyBullCrypto
Kala itu, emas sempat sideways bertahun-tahun sebelum akhirnya naik lebih dari 700% setelah breakout besar.
Menurut Mikybull, Bitcoin kini juga membentuk higher low di atas garis tren naik jangka panjang (macro ascending trendline), pola klasik sebelum ledakan harga besar.
Ia menyebut fase ini menyerupai Wave 5 pada rally emas, di mana momentum akhir siklus mulai terbentuk.
Baca juga berita terkait: Setelah Cetak ATH, Bitcoin Kini Terancam Terkoreksi ke $114 Ribu!
Livermore Speculative Chart: Petunjuk Siklus Baru Bitcoin
Selain membandingkan dengan emas, Mikybull juga mengaitkan struktur Bitcoin dengan Livermore Speculative Chart, teori lama yang menjelaskan 10 fase siklus spekulatif pasar.

Sumber Gambar :X.com/MikyBullCrypto
Ia menilai Bitcoin kini berada di tahap ke-8, menjelang transisi menuju fase ke-9 dan 10, yaitu puncak spekulasi di kisaran $200.000–$262.000 (setara Rp3,3–4,3 miliar).
Secara teknikal, level Fibonacci 1.272 berada di sekitar $125.000, sementara target lanjutan di Fibonacci 1.618 sekitar $145.000, dan Fibonacci 2.618 di $204.000.
Jika tren ini berlanjut, fase akhir bisa mencapai Fibonacci 3.618 di $262.000, yang menurutnya menjadi puncak siklus bull run Bitcoin berikutnya.
Institusi Masuk, Momentum Bullish Bitcoin Kian Kuat
Kenaikan terbaru Bitcoin tidak hanya dipicu sentimen teknikal, tapi juga faktor fundamental berupa permintaan institusional.
Melansir dari NewsBTC, volume pembelian besar dari dana investasi crypto dan ETF spot membantu memperkuat tren jangka panjang Bitcoin.
Selain itu, data dari TradingView mencatat harga Bitcoin sempat menembus $126.080 (sekitar Rp2,08 miliar) pada 6 Oktober, sebelum terkoreksi ringan ke kisaran $121 ribu.
Selama harga masih bertahan di atas zona psikologis $120.000, analis menilai momentum bullish tetap terjaga.
Baca selanjutnya: Profit-Taking Rendah! Bitcoin Siap Gas Lagi ke Level Lebih Gila
Kesimpulan
Jika pola historis benar berulang, Bitcoin berpotensi mencatat lonjakan spektakuler mirip rally emas 1970-an.
Namun, penting diingat bahwa analisis ini berbasis pada pola teknikal, bukan jaminan pasti.
Meski begitu, semakin kuatnya arus masuk institusional bisa menjadi bahan bakar utama menuju fase baru pasar crypto.
FAQ
- Apa itu pola emas 1970-an yang dibandingkan dengan Bitcoin?
Pola ini mengacu pada pergerakan harga emas yang stagnan selama beberapa tahun sebelum akhirnya naik tajam setelah 1975. Bitcoin saat ini dianggap menunjukkan pola teknikal yang serupa. - Siapa Mikybull Crypto yang disebut dalam analisis ini?
Mikybull adalah analis teknikal populer di platform X yang sering membandingkan pola makro antar aset seperti Bitcoin, emas, dan saham untuk menemukan siklus harga potensial. - Apa itu Livermore Speculative Chart dalam konteks Bitcoin?
Ini adalah model siklus spekulatif dari Jesse Livermore yang membagi pergerakan harga menjadi 10 fase. Mikybull menilai Bitcoin saat ini sedang memasuki fase akhir menuju puncak euforia pasar. - Apakah target Rp3,3 miliar realistis untuk Bitcoin?
Target itu bersifat spekulatif, berdasarkan pola historis dan Fibonacci Extension. Realisasinya bergantung pada kondisi makroekonomi, permintaan institusional, dan siklus pasar crypto global. - Bagaimana pengaruh permintaan institusional terhadap harga Bitcoin?
Permintaan dari lembaga seperti ETF spot dan perusahaan investasi besar cenderung menekan suplai di pasar, yang bisa memperkuat tekanan beli dan menjaga tren bullish jangka panjang.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini