Mengungkap Rahasia Elliott Wave untuk Trading
icon search
icon search

Top Performers

Membongkar Rahasia Analisis Elliott Wave dalam Investasi

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Membongkar Rahasia Analisis Elliott Wave dalam Investasi

Membongkar Rahasia Analisis Elliott Wave dalam Investasi

Daftar Isi

Dalam memahami fluktuasi harga di dunia trading, salah satu pendekatan yang umum digunakan adalah analisis teknikal. Ada banyak metode analisis teknikal yang dapat digunakan untuk memahami pola pergerakan harga saham, salah satunya adalah analisis Elliott Wave.

 

Pada dasarnya, analisis Elliott Wave adalah metode analisis teknikal yang digunakan untuk memahami pola pergerakan harga saham dan pasar keuangan lainnya, termasuk crypto. Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa pasar mengikuti pola gelombang yang teratur dan dapat diprediksi.

 

Nah, untuk lebih memahami tentang apa itu Elliot Wave, cara kerja Elliott Wave Theory, kelebihan dan kekurangannya, rahasia cara menggunakannya untuk trading, hingga  hubungannya dengan Fibonacci. Simak ulasan selengkapnya berikut ini!

 

Apa Itu Teori Elliott Wave?

 

Membongkar Rahasia Analisis Elliott Wave dalam Investasi

 

Teori Elliott Wave adalah metode dalam analisis teknikal yang meramalkan tren harga aset. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan pola gelombang harga aset dalam jangka waktu pendek sebelum tren tersebut terjadi. 

 

Pola gelombang ini terbagi menjadi dua jenis, yakni impulse waves (gelombang impulsif) dan corrective waves (gelombang korektif). Adapun gelombang impulsif mencerminkan pergerakan harga yang berlangsung ke arah tertentu dalam periode waktu tertentu. Gelombang ini mencerminkan ketidakseimbangan sentimen pasar yang mengarahkan harga ke satu arah. Jika garis tren menanjak, hal ini menunjukkan euforia di pasar, sedangkan tren menurun mencerminkan kepanikan trader yang mendorong harga terus turun. 

 

Sementara itu, gelombang korektif terjadi ketika harga mencapai titik keseimbangan setelah mengalami ketidakseimbangan selama gelombang impulsif. Kecepatan pergerakan harga memainkan peran kunci dalam gelombang korektif. Semakin cepat harga naik, semakin besar kemungkinan harga akan turun sebagai koreksi. Sebaliknya, jika harga turun sangat cepat, kemungkinan koreksi naik menjadi lebih besar. Meskipun teori gelombang Elliott awalnya dikembangkan untuk pasar saham, konsep gelombang Elliott dapat diterapkan pada berbagai jenis pasar, termasuk pasar aset kripto. 

 

Mengutip dari website investopedia.com, dalam sejarahnya, teori ini ditemukan oleh Ralph Nelson Elliot, seorang akuntan dan penulis Amerika Serikat, pada tahun 1930. Setelah diterbitkan selama lima tahun, Elliott Wave terbukti akurat dalam memprediksi penurunan harga saham. Sejak itu, teori ini menjadi populer di dunia perdagangan. Elliott Wave mengasumsikan bahwa pergerakan harga aset dipengaruhi oleh psikologi dan sentimen pasar. Elliot menemukan bahwa kedua faktor ini membentuk pola harga yang mirip seperti gelombang. Pola ini cenderung berulang dari waktu ke waktu. Dengan keyakinan bahwa pola gelombang yang sama akan terjadi lagi di masa depan, Elliot berpendapat bahwa pergerakan harga aset, terutama saham, dapat diprediksi.

 

Mengenal Lima Waves Pattern (Motif dan Korektif)

 

Sumber Gambar: elliottwave-forecast.com

 

Pada model Elliott, harga pasar mengikuti pola antara fase impulsif atau motif, dan fase korektif di berbagai skala waktu tren. Fase impulsif selalu terbagi menjadi lima gelombang derajat rendah, bergantian antara motif dan karakter korektif. Oleh karena itu, gelombang 1, 3, dan 5 dianggap impuls. Sementara, gelombang 2 dan 4 adalah retraces yang lebih kecil dari gelombang 1 dan 3.

 

Dalam contoh Gambar 1, gelombang 1, 3, dan 5 adalah gelombang motif yang terdiri dari 5 impuls derajat yang lebih kecil, diberi label ((i)), ((ii)), ((iii)), ((iv)), dan ((v)). Sementara itu, gelombang 2 dan 4 adalah gelombang korektif yang terbagi menjadi 3 gelombang derajat yang lebih kecil, dilambangkan sebagai ((a)), ((b)), dan ((c)). Kelima gelombang tersebut membentuk gelombang motif derajat yang lebih besar (1), sementara gelombang korektif terdiri dari 3 gelombang derajat yang lebih kecil, dilambangkan sebagai ABC (2). Pada pasar bearish, tren dominan bergerak ke bawah, sehingga pola tersebut terbalik dengan lima gelombang turun diikuti oleh tiga gelombang naik.

 

Bagaimana Cara Kerja Elliott Waves?

Sejumlah analis teknikal mencoba mengoptimalkan perdagangan di pasar saham dengan menggunakan Elliott Waves. Teori ini menyatakan bahwa pergerakan harga saham dapat diantisipasi karena mengikuti pola naik turun yang berulang. Hal ini disebut gelombang, yang dipicu oleh psikologi dan sentimen investor.

 

Dalam teori ini, terdapat dua jenis gelombang yang diidentifikasi, yakni gelombang motif (juga dikenal sebagai gelombang impuls) dan gelombang korektif. Namun, penting untuk diingat bahwa interpretasi terhadap teori ini bersifat subjektif. Artinya, tidak semua pedagang menafsirkannya dengan cara yang sama atau setuju bahwa ini adalah strategi perdagangan yang pasti berhasil.

 

Berbeda dengan banyak formasi harga lainnya, konsep analisis gelombang tidak dapat disamakan dengan panduan langkah-langkah konvensional. Analisis gelombang memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika tren dan membantu pedagang memahami pergerakan harga secara lebih komprehensif.

 

Apakah Kelebihan dan Kekurangan Elliot Waves?

 

Membongkar Rahasia Analisis Elliott Wave dalam Investasi

 

Penjelasan tentang apa saja kelebihan menggunakan Elliot Waves, mulai dari mudah dipelajari hingga dapat membantu dalam mengidentifikasi pembalikan harga.

 

Sebagai seorang trader, penting untuk memahami baik kelebihan maupun kekurangan Elliott Wave sebelum memutuskan untuk menggunakannya dalam perdagangan. Hal ini memungkinkan trader untuk membuat keputusan yang lebih cerdas dan berbasis informasi dalam aktivitas trading-nya. 

 

Berikut ini sejumlah kelebihan dan kekurangan Elliot Waves, antara lain:

 

1. Kelebihan

 

  • Mengidentifikasi pola pergerakan harga: Elliott Wave membantu trader mengenali pola pergerakan harga di grafik dan menemukan titik-titik pembalikan atau kelanjutan tren.
  • Memberikan gambaran arah tren: Dengan mengenali pola gelombang, Elliott Wave memberikan pandangan mengenai arah tren pergerakan harga. Ini memungkinkan trader membuat keputusan trading yang lebih tepat.
  • Penggunaan level Fibonacci: Elliott Wave menggunakan level retracement dan extension Fibonacci yang banyak digunakan oleh trader untuk menganalisis pergerakan harga. Ini membantu trader menetapkan level-level support dan resistance yang penting.
  • Berlaku untuk berbagai timeframe: Elliott Wave dapat diterapkan pada berbagai timeframe, mulai dari jangka pendek hingga panjang. Ini memberikan pandangan luas tentang arah tren.
  • Subjektif dan fleksibel: Elliott Wave memerlukan interpretasi subjektif dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan trader. Trader dapat menggabungkannya dengan analisis teknikal lainnya seperti indikator dan price action.

 

2. Kekurangan

 

  • Subjektif: Interpretasi pola gelombang dalam Elliott Wave bersifat subjektif dan dapat berbeda antara trader, mengakibatkan hasil yang beragam.
  • Kompleks: Elliott Wave adalah teori analisis teknikal yang kompleks, memerlukan waktu dan upaya yang besar untuk dipahami dengan baik.
  • Sensitif terhadap noise: Seperti analisis teknikal lainnya, Elliott Wave juga dapat terpengaruh oleh pergerakan harga yang tidak terduga, mengakibatkan pembentukan pola gelombang yang terganggu.
  • Tidak selalu akurat: Meskipun memberikan gambaran arah tren, Elliott Wave tidak selalu akurat. Pola gelombang dapat menjadi kompleks dan sulit diinterpretasi, mengakibatkan kesalahan dalam prediksi harga.
  • Tidak cocok untuk semua trader: Elliott Wave memerlukan pengalaman dan keahlian dalam menganalisis harga, sehingga tidak cocok untuk trader pemula atau yang kurang berpengalaman dalam analisis teknikal.

 

Membongkar Rahasia Cara Menggunakan Elliott Waves untuk Trading

Penjelasan tentang rahasia cara menggunakannya di mana ada 8 gelombang utama yang terbentuk dan berulang terus-menerus. Ini terdiri dari lima gelombang dalam tren utama, yaitu gelombang 1-2-3-4-5, dan tiga gelombang koreksi yang berlawanan arah dengan tren utama, yaitu gelombang A-B-C.

 

Dalam teori Elliott wave, seperti dikutip dari gicindonesia.com, terdapat delapan gelombang dasar yang terus berulang. Delapan gelombang ini mencakup lima gelombang dalam tren utama, yaitu gelombang 1-2-3-4-5, serta tiga gelombang koreksi yang berlawanan arah dengan tren utama, yaitu gelombang A-B-C. Ralph Elliott menyebutnya sebagai pola gelombang 5-3. Setiap pergerakan gelombang dapat dibagi lagi menjadi sub-bagian yang lebih kecil dengan pola gelombang 5-3 yang sama.

 

Kemudian, setiap sub-bagian tersebut juga dapat diurai menjadi sub-bagian yang lebih kecil lagi dengan pola gelombang yang identik. Pola atau pola gelombang dalam teori Elliott Wave yang dapat terurai menjadi bagian yang lebih kecil dan memiliki struktur yang sama disebut sebagai fractal.

 

Sumber Gambar: gicindonesia.com

 

Berdasarkan konsep pecahan fractal ini, Elliott mengelompokkan skala gelombang dari yang terbesar hingga yang terkecil. Skala tersebut mulai dari grand supercycle, supercycle, cycle, primary, intermediate, minor, minute, minuette, hingga sub-minuette

 

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gerakan lima gelombang yang searah dengan tren disebut sebagai gelombang impulsif. Dalam pola ini, gelombang ke-3 dan ke-5 mengikuti arah tren utama, sementara gelombang ke-2 dan ke-4 merupakan koreksi pada gelombang impulsif. Namun, penting untuk diingat bahwa koreksi pada gelombang impulsif berbeda dengan gelombang korektif A-B-C.

 

Perlu diketahui, dalam teori Elliott Wave, terdapat tiga aturan yang harus diikuti dengan ketat agar analisisnya akurat. Berikut adalah ketiga aturan tersebut, yaitu:

 

  1. Gelombang impuls nomor 3 tidak boleh lebih pendek dibandingkan dengan gelombang nomor 1 dan 5.
  2. Titik awal gelombang impuls nomor 2 tidak boleh lebih rendah (jika tren naik) atau lebih tinggi (jika tren turun) dibandingkan dengan titik awal gelombang impuls nomor 1.
  3. Gelombang impuls nomor 4 tidak boleh mencapai tinggi tertinggi (jika tren naik) atau rendah terendah (jika tren turun) pada gelombang impuls nomor 1.

 

Apakah Ada Hubungannya antara Teori Elliott Waves dan Fibonacci?

Saat mempelajari teori Elliott Waves sebagai salah satu teknik analisis, kita akan sering menemui hubungan antara teori Elliott Wave dan Fibonacci. Dalam bukunya yang berjudul Nature’s Law, Ralph Nelson Elliott menjelaskan bahwa angka dalam deret Fibonacci merupakan dasar matematis dari prinsip pergerakan gelombang.

 

Para trader teknikal yang menggunakan teori gelombang Elliott umumnya menerapkan Fibonacci retracement untuk menentukan level koreksi pada gelombang 2, 4, A, dan C. Selain itu, Fibonacci expansion juga digunakan untuk menentukan level ekspansi gelombang sebelum terjadi koreksi pada gelombang 3 dan 5.

 

Para trader umumnya memantau semua level Fibonacci retracement dan expansion karena sulit untuk memprediksi level retracement yang akan merespons pasar. Hal ini menyebabkan harga bergerak seiring dengan tren utama, atau level ekspansi mana yang akan mendapat tanggapan pasar untuk memulai fase koreksi. Untuk memvalidasi sinyal yang terkonfirmasi, trader juga dapat menggunakan indikator teknikal seperti Relative Strength Index (RSI) dan stochastic oscillator serta memperhatikan price action sebagai konfirmator sinyal.

 

Kesimpulan dan Saran Akhir

Sebagai kesimpulan, teori Elliott Wave adalah metode dalam analisis teknikal yang meramalkan tren harga aset dengan memperhatikan pola gelombang harga aset dalam jangka waktu pendek sebelum tren tersebut terjadi. Pola gelombang ini terbagi menjadi dua jenis, yakni impulse waves (gelombang impulsif) dan corrective waves (gelombang korektif).

 

Beberapa kelebihan dari teori ini, antara lain, mengidentifikasi pola pergerakan harga, memberikan gambaran arah tren, penggunaan level Fibonacci, berlaku untuk berbagai timeframe, serta subjektif dan fleksibel. Namun, penting untuk diingat bahwa Elliott Wave bukanlah sistem perdagangan otomatis yang memberikan sinyal perdagangan pasti. Sebaliknya, metode ini melibatkan interpretasi yang sangat subjektif dan memerlukan tingkat pengalaman yang cukup tinggi agar dapat digunakan secara efektif.

 

Investor kripto sangat disarankan untuk bersikap hati-hati, terus meningkatkan pengetahuan, dan mengamati praktik manajemen risiko dengan cermat. Menyusun strategi yang baik, mengelola risiko, dan tidak bergantung sepenuhnya pada satu alat analisis adalah kunci kesuksesan dalam investasi kripto. Dengan pendekatan yang bijaksana, trader kripto dapat mengurangi risiko dan meningkatkan peluang kesuksesan dalam dunia investasi kripto yang dinamis.

 

Yuk, Trading Crypto Sekarang Juga di INDODAX!

Nah, sekarang kamu sudah memahami apa itu Elliot Wave, cara kerjanya, hingga  hubungannya dengan Fibonacci di artikel INDODAX Academy.

 

Selanjutnya, apabila kamu berminat untuk investasi crypto, maka ada baiknya kamu mengecek terlebih dahulu pasar kripto di INDODAX Market. Jika sudah mengecek harga, maka selanjutnya kamu bisa membeli aset kripto di crypto exchange tepercaya hanya di INDODAX. Dengan reputasi yang baik dan berbagai fitur keamanan yang ketat, INDODAX memberikan platform yang aman dan handal untuk melakukan transaksi aset kripto. Di samping itu, menggunakan layanan INDODAX akan memudahkan kamu dalam mengelola investasi kripto dengan nyaman dan aman.

 

Ayo, segera mulai investasi kripto hanya di INDODAX!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Toncoin (TON) Kini Hadir di INDODAX!
30/04/2024
Toncoin (TON) Kini Hadir di INDODAX!

Kini, aset kripto Toncoin (TON) telah tersedia di INDODAX pada

30/04/2024
Degen (DEGEN) Kini Hadir di INDODAX!
30/04/2024
Degen (DEGEN) Kini Hadir di INDODAX!

Harga DEGEN naik hampir 100,000% dari $0.000023 menjadi di atas

30/04/2024
OMNI Network (OMNI) Kini Hadir di INDODAX!
30/04/2024
OMNI Network (OMNI) Kini Hadir di INDODAX!

Omni Network telah mendukung lebih dari 7,5 juta transaksi dan

30/04/2024