Fibonacci Sequence dalam Trading & Cara Menggunakannya
icon search
icon search

Top Performers

Membongkar Rahasia Fibonacci Sequence dalam Trading

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Membongkar Rahasia Fibonacci Sequence dalam Trading

Membongkar Rahasia Fibonacci Sequence dalam Trading

Daftar Isi

Dalam dunia trading, salah satu konsep ilmu matematika yang sering digunakan oleh trader adalah deret Fibonacci (Fibonacci sequence). 

 

Penggunaan deret Fibonacci ini umumnya diterapkan oleh para pelaku pasar atau trader yang memiliki tingkat pengalaman dan keahlian yang mumpuni. 

 

Fibonacci pertama kali ditemukan oleh Leonardo dari Pisa, yang lebih dikenal sebagai Leonardo Fibonacci, seorang matematikawan pada abad ke-13. 

 

Deret Fibonacci sendiri digunakan oleh trader dalam analisis teknikal, yaitu metode yang digunakan oleh para trader untuk memprediksi pergerakan harga aset keuangan berdasarkan sejarah pergerakan harga di masa lalu.

 

Apa Itu Fibonacci Sequence?

Mengutip laman techtarget.com, Fibonacci sequence adalah kumpulan bilangan bulat (angka Fibonacci) yang dimulai dengan angka 0, diikuti oleh angka 1, kemudian angka 1 lagi, dan seterusnya, diikuti oleh serangkaian angka yang terus meningkat. 

 

Deret ini mengikuti aturan bahwa setiap angka sama dengan jumlah dua angka sebelumnya. Adapun deret Fibonacci dimulai dengan 14 bilangan berikut ini:

 

0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233…

 

Setiap angka, dimulai dari angka ketiga, mematuhi rumus yang ditentukan. Sebagai contoh, angka ketujuh, yaitu 8, mendahului oleh 3 dan 5, yang ketiganya jumlahnya menjadi 8. 

 

Secara teoretis, deret ini dapat terus berlanjut sampai dengan ketakterhinggaan dengan menggunakan rumus yang sama untuk setiap angka baru. 

 

Lebih jauh, beberapa sumber menunjukkan bahwa deret Fibonacci dimulai dengan angka 1 alih-alih angka 0, tetapi hal itu cukup jarang terjadi.

 

Memahami Barisan Angka pada Fibonacci Sequence

 

Membongkar Rahasia Fibonacci Sequence dalam Trading

 

Mengutip laman investopedia.com, angka dalam deret Fibonacci tidak bersesuaian dengan rumus spesifik, tetapi angka-angka tersebut cenderung memiliki hubungan tertentu satu sama lain. 

 

Setiap angka sama dengan jumlah dua angka sebelumnya. Sebagai contoh, 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377. Berikut ini aturan deret Fibonacci, yakni:

 

xn = xn-1 + xn-2

 

di mana:

 

  • xn adalah nomor urutan “n”
  • xn-1 adalah term sebelumnya (n-1)
  • xn-2 adalah term sebelum itu (n-2)

 

Fibonacci Sequence dalam Trading

Mengutip laman poems.co.id, salah satu aspek penting dalam konsep Fibonacci adalah pemahaman terhadap Golden Ratio yang juga dikenal sebagai Phi (?). 

 

Fi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Simbol Golden Ratio atau huruf Yunani Phi (?)

 

Pada dasarnya, Golden Ratio atau Phi (?) adalah hasil pembagian antara dua angka yang berurutan dalam deret Fibonacci.

 

Golden Ratio terdiri dari dua nilai, yaitu 1.618 dan 0.618. Istilah Golden Ratio sendiri digunakan karena dua hal berikut ini, yaitu:

 

  • Hasil pembagian suatu angka Fibonacci dengan angka Fibonacci sebelumnya selalu mendekati angka 1.618.
  • Hasil pembagian suatu angka Fibonacci dengan angka Fibonacci setelahnya selalu mendekati angka 0.618.

 

Mengenal Golden Ratio dalam Trading

Mengutip laman hmarkets.com, asal usul deret Fibonacci dan Golden Ratio dapat ditelusuri kembali ke matematikawan kuno bernama Leonardo dari Pisa, yang juga dikenal sebagai Fibonacci. 

 

Dalam bukunya Liber Abaci yang diterbitkan pada tahun 1202, ia memperkenalkan urutan angka yang sekarang dikenal sebagai deret Fibonacci. 

 

Deret ini dimulai dengan 0 dan 1, dan setiap angka berikutnya adalah hasil penjumlahan dua angka sebelumnya. Deret ini muncul dalam berbagai fenomena alam, termasuk pola pertumbuhan tanaman dan hewan.

 

Golden Ratio adalah konsep matematika yang menggambarkan hubungan antara dua kuantitas di mana rasio kuantitas yang lebih kecil terhadap yang lebih besar sama dengan rasio kuantitas yang lebih besar terhadap jumlah keduanya. 

 

Golden Ratio kira-kira sama dengan 1.6180339887 dan dilambangkan dengan huruf Yunani Phi (?). Golden Ratio telah diamati dalam berbagai struktur alam dan buatan manusia dan dianggap sebagai prinsip universal keindahan dan harmoni.

 

Sementara itu, mengutip laman investopedia.com, meskipun Fibonacci memperkenalkan angka-angka ini ke dunia barat, sebenarnya angka ini telah ditemukan oleh matematikawan India ratusan tahun sebelumnya. 

 

Penyair Pingala menggunakannya untuk menghitung suku kata puisi Sanskerta sekitar tahun 200 SM (Sebelum Masehi), dan metodenya dihitung oleh matematikawan India, Virahanka, sekitar 800 tahun kemudian.

 

Dalam deret ini, setiap angka adalah hasil penjumlahan dua angka sebelumnya (1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, dan seterusnya). 

 

Namun, deret ini bukanlah hal yang paling penting. Bagian pentingnya adalah bahwa seiring angka-angka menjadi lebih besar, hasil bagi antara setiap pasangan berturut-turut dari angka Fibonacci mendekati 1.618, atau inversenya, 0.618. 

 

Proporsi ini dikenal dengan banyak nama, di antaranya rasio emas (Golden Ratio), rasio keemasan, ?, dan proporsi ilahi. Jadi, mengapa angka ini begitu penting? 

 

Nah, banyak hal dalam alam memiliki properti dimensional yang mengikuti rasio 1.618 sehingga tampaknya memiliki fungsi fundamental bagi unsur-unsur dasar alam.

 

Beberapa trader meyakini bahwa angka-angka Fibonacci dan rasio yang dihasilkan oleh deret tersebut memainkan peran penting dalam keuangan yang dapat diterapkan oleh para trader menggunakan analisis teknikal.

 

Golden Ratio dan Analisa Teknis

 

Membongkar Rahasia Fibonacci Sequence dalam Trading

 

Mengutip laman investopedia.com, ketika digunakan dalam analisis teknikal, rasio emas umumnya diterjemahkan menjadi tiga persentase, yakni 38,2%, 50%, dan 61,8%. 

 

Namun, kelipatan lainnya dapat digunakan jika diperlukan, seperti 23,6%, 161,8%, 423%, dan sebagainya. 

 

Sementara itu, ada empat cara bahwa deret Fibonacci dapat diterapkan pada grafik, yaitu retracement, arc, fans, dan time zones. Namun, tidak semuanya mungkin tersedia sebab bergantung pada aplikasi charting yang digunakan. Berikut ini penjelasan selengkapnya, yaitu:

 

1. Fibonacci Retracements

Fibonacci Retracements memanfaatkan garis horizontal untuk mengidentifikasi zona support atau resistance. Tingkat retracement dihitung berdasarkan titik puncak dan dasar dari grafik. Setelah itu, lima garis horizontal digambarkan sebagai berikut:

 

  • Yang pertama pada 100% (titik tertinggi pada grafik)
  • Yang kedua pada 61,8%
  • Yang ketiga pada 50%
  • Yang keempat pada 38,2%
  • Dan yang terakhir pada 0% (titik terendah pada grafik)

 

Setelah pergerakan harga yang signifikan naik atau turun, level support dan resistance baru sering kali berada pada atau dekat dengan garis-garis tersebut.

 

2. Fibonacci Arcs

Menemukan titik tertinggi dan terendah dari suatu grafik adalah langkah pertama dalam pembuatan Fibonacci Arcs. Kemudian, dengan gerakan mirip kompas, tiga garis lengkung digambar pada 38,2%, 50%, dan 61,8% dari titik yang diinginkan. Garis-garis ini mengantisipasi tingkat support dan resistance, serta kisaran perdagangan.

 

3. Fibonacci Fans

Fibonacci fans terdiri dari garis diagonal. Setelah menemukan titik tertinggi dan terendah dari grafik, garis horizontal yang tidak terlihat digambar melalui titik paling kanan. 

 

Garis yang tak terlihat ini kemudian dibagi menjadi level 38,2%, 50%, dan 61,8%, lalu garis-garis ditarik dari titik paling kiri melalui masing-masing level tersebut. Garis-garis ini memberikan indikasi zona support dan resistance.

 

4. Fibonacci Time Zones

Berbeda dengan metode Fibonacci lainnya, times zones adalah serangkaian garis vertikal. Time zones dibuat dengan membagi grafik menjadi segmen-segmen dengan garis vertikal yang ditempatkan dengan jarak yang sesuai dengan deret Fibonacci (1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, dan lain-lain). Setiap garis menunjukkan waktu di mana pergerakan harga besar dapat diharapkan.

 

Bagaimanakah Cara Menggunakan Fibonacci Sequence?

Mengutip laman investopedia.com, Fibonacci Sequence dapat diterapkan dalam keuangan dengan menggunakan empat teknik, termasuk retracement, arcs, fans, dan time zones

 

Fibonacci Retracement memerlukan dua titik harga yang dipilih pada grafik, biasanya titik tertinggi dan titik terendah. 

 

Setelah dua titik dipilih, angka dan garis Fibonacci digambar pada persentase pergerakan tersebut. Jika saham naik dari $15 menjadi $20 maka level 23,6% adalah $18,82, atau $20 – ($5 x 0,236) = $18,82. Level 50% adalah $17,50, atau $15 – ($5 x 0,5) = $17,50.

 

Sumber gambar: Investopedia

 

Fibonacci Retracement merupakan bentuk analisis teknikal yang paling umum berdasarkan deret Fibonacci. Selama tren, Fibonacci retracement dapat digunakan untuk menentukan seberapa dalam koreksi mungkin terjadi. 

 

Para trader cenderung memperhatikan rasio Fibonacci antara 23,6% dan 78,6% pada saat-saat ini. Jika harga berhenti mendekati salah satu level Fibonacci dan kemudian mulai bergerak kembali ke arah tren maka seorang investor dapat melakukan perdagangan sesuai dengan arah tren tersebut.

 

Adapun arcs, fans, dan time zones adalah konsep serupa, tetapi diterapkan pada grafik dengan cara yang berbeda. Setiap konsep menunjukkan area potensial support atau resistance, berdasarkan angka Fibonacci yang diterapkan pada pergerakan harga sebelumnya. 

 

Level support atau resistance ini dapat digunakan untuk memproyeksikan di mana harga mungkin turun atau naik di masa depan.

 

Bagaimana Fibonacci Sequence Dapat Mempengaruhi Perilaku Trading?

Mengutip lama investopedia.com, manusia cenderung mengidentifikasi pola dan para trader dengan mudah mengaitkan pola-pola pada grafik melalui deret Fibonacci. 

 

Belum terbukti bahwa angka Fibonacci berkaitan dengan kekuatan pasar yang mendasar, tetapi pasar dengan desainnya bereaksi terhadap keyakinan para pelakunya. 

 

Oleh karena itu, jika investor membeli atau menjual berdasarkan analisis Fibonacci maka mereka cenderung menciptakan ramalan yang menjadi kenyataan yang mempengaruhi tren pasar.

 

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, deret Fibonacci dalam trading memiliki peran penting sebagai alat analisis teknikal. 

 

Penggunaan Fibonacci Sequence, seperti retracements, arcs, fans, dan time zones, membantu trader untuk mengidentifikasi potensi level support dan resistance serta memahami kemungkinan pergerakan harga di masa depan.

 

Meski demikian, perlu diingat bahwa sekalipun Fibonacci Sequence telah menjadi instrumen yang populer, tetap tidak ada jaminan kesuksesan. 

 

Pada dasarnya, keputusan trading yang bijak memerlukan pertimbangan lebih dari satu metode analisis dan faktor lainnya, seperti kondisi pasar, berita ekonomi, dan manajemen risiko.

 

Yuk Trading OTC di INDODAX

Nah, sekarang kamu sudah paham dan mengerti tentang apa itu Fibonacci Sequence dalam trading, mulai dari pengertian hingga cara menggunakannya.

 

Selanjutnya, jika kamu ingin menggunakan layanan personal untuk memperjualbelikan aset kripto dalam jumlah yang terlalu besar untuk dapat diproses melalui order book maka kamu bisa mengunjungi halaman OTC trading  di INDODAX.

 

Adapun harga pada layanan OTC akan selalu mengikuti pergerakan harga pasar sebab transaksi terjadi di pasar spot. Meskipun nominal pembelian meningkat, hal itu tidak menjamin bahwa harga akan semakin murah. 

 

Layanan yang satu ini menitikberatkan pada kenyamanan transaksi bagi anggota, di mana tim khusus akan membimbing kamu melalui seluruh prosedur dengan memastikan keamanan dan menjamin privasi pengguna.

 

Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, mulai trading OTC di INDODAX sekarang juga!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Perbedaan Layer 1 Blockchain, 2 Vs 3 & Kelebihannya
29/04/2024
Perbedaan Layer 1 Blockchain, 2 Vs 3 & Kelebihannya

Teknologi blockchain layer 1 dan layer 2 merujuk pada struktur

29/04/2024
Halving Bitcoin Cash: Apa Dampak dan Perbandingan Vs Halving Bitcoin
26/04/2024
Halving Bitcoin Cash: Apa Dampak dan Perbandingan Vs Halving Bitcoin

Salah satu peristiwa penting dalam ekosistem kripto adalah halving Bitcoin

26/04/2024
Selain Bitcoin, Ada Dash Halving: Ketahui Perbedaan & Waktunya
24/04/2024
Selain Bitcoin, Ada Dash Halving: Ketahui Perbedaan & Waktunya

Dalam dunia aset kripto, khususnya pada Bitcoin, halving adalah sebuah

24/04/2024