Bos HashFlare Bebas Bui Usai Skandal Ponzi $577 Juta, Korban Menjerit!

Keputusan mengejutkan datang dari Pengadilan Federal Seattle. Dua pendiri HashFlare, Sergei Potapenko dan Ivan Turõgin, resmi bebas dari hukuman penjara tambahan meski terbukti menjalankan skema Ponzi crypto senilai $577 juta yang menjerat 440 ribu investor di seluruh dunia.

Hakim Robert Lasnik memutuskan keduanya hanya perlu menjalani masa tahanan 16 bulan yang sudah dilalui sejak penangkapan, ditambah denda $25.000 dan 360 jam kerja sosial. Vonis ini jauh dari tuntutan jaksa yang meminta hukuman 10 tahun penjara.

Kasus Penipuan crypto Terbesar di Seattle

Melansir dari TheCryptoTimes, jaksa menyebutkan skandal HashFlare adalah kasus penipuan terbesar yang pernah diproses di distrik Seattle.

Dari 2015 hingga 2019, perusahaan ini mengaku menjalankan layanan cloud mining crypto, namun menggunakan dashboard palsu untuk meyakinkan investor bahwa aktivitas mining berjalan dan untung besar.

Modus klasik Ponzi diterapkan dengan dana investor baru dipakai untuk membayar keuntungan kepada investor lama.

Jaksa juga mengungkap bahwa sebagian dana digunakan untuk membeli Bitcoin (BTC), properti, mobil mewah, perhiasan, dan perjalanan jet pribadi.

Update juga berita terbaru: Do Kwon Mengaku Bersalah di Skandal Terra-Luna $40M, Terancam 61 Tahun Bui!

Pembelaan dan Penyerahan Aset

Pihak pembela berargumen bahwa dampak kerugian tidak separah yang diklaim jaksa. Mereka menegaskan bahwa Potapenko dan Turõgin telah menyerahkan aset senilai lebih dari $400 juta pada Februari 2025 sebagai bagian dari kesepakatan.

Pembela juga menyebutkan 390 ribu pelanggan yang menanamkan dana $487 juta bahkan sempat menarik total $2,3 miliar dari platform HashFlare sebelum layanan ditutup.

Dari Estonia ke Amerika

Kasus ini mencuat pada November 2022 ketika Potapenko dan Turõgin ditangkap di Estonia. Pada Mei 2024, keduanya diekstradisi ke Amerika Serikat dan mengaku bersalah atas rencana melakukan wire fraud.

Meski sempat ada kebingungan administrasi imigrasi pada April 2025, saat Departemen Keamanan Dalam Negeri AS memerintahkan mereka segera meninggalkan AS, kedua terdakwa sejak awal memang menyatakan ingin kembali ke Estonia.

Vonis yang Memicu Kontroversi

Keputusan Hakim Lasnik memicu perdebatan di komunitas kripto dan publik luas. Di satu sisi, ada yang menilai hukuman ini terlalu ringan untuk skema Ponzi berskala raksasa.

Di sisi lain, pembela menganggap vonis tersebut wajar mengingat penyerahan aset besar-besaran telah dilakukan.

Bagi banyak korban, keputusan ini terasa pahit. Meski sebagian dana berhasil ditarik sebelum skema runtuh, luka finansial dan psikologis yang ditinggalkan masih membekas.

“Para terdakwa ini menjalankan skema Ponzi klasik… Dan seperti skema Ponzi pada umumnya, mereka mengalihkan jutaan dolar untuk kepentingan pribadi… Sementara itu, sebagian besar korban mereka menderita kerugian — dalam banyak kasus, kerugian yang berdampak serius pada kondisi keuangan dan kesejahteraan emosional mereka,” jelas Pejabat Sementara Jaksa Amerika Serikat, Teal Miller dikutip dari CryptoPolitan.

Baca juga berita terbaru: Hack Brutal! Odin.fun Kehilangan 58 BTC dalam 2 Jam

Kesimpulan

Kasus HashFlare menjadi pengingat keras bahwa dunia investasi crypto tetap rentan terhadap modus penipuan klasik yang dibungkus teknologi modern.

Ringannya vonis ini akan terus menjadi perdebatan, tetapi satu hal jelas: kewaspadaan investor adalah benteng pertahanan terakhir dari skema serupa di masa depan.

FAQ

1. Apa itu skema Ponzi dalam crypto?
   Skema Ponzi crypto adalah modus penipuan yang menjanjikan keuntungan besar dari aset digital, tetapi membayar investor lama menggunakan dana dari investor baru, bukan dari hasil investasi yang nyata.
2. Mengapa kasus HashFlare disebut Ponzi $577 juta?
   Nilai $577 juta berasal dari total dana yang dihimpun HashFlare dari ratusan ribu investor global selama periode 2015–2019 dengan modus penipuan cloud mining.
3. Apa peran dashboard palsu di kasus ini?
   Dashboard palsu digunakan untuk menampilkan data mining dan profit yang seolah-olah nyata, padahal aktivitas mining tidak sesuai klaim perusahaan.
4. Apakah semua korban kehilangan uang?
   Tidak semua. Sekitar 390.000 pelanggan bahkan sempat menarik total $2,3 miliar dari platform, tetapi banyak yang tetap menderita kerugian signifikan ketika skema runtuh.
5. Bagaimana cara menghindari Ponzi crypto di masa depan?
   Investor perlu memeriksa legalitas platform, transparansi operasional, dan bukti aktivitas mining atau trading. Waspadai janji keuntungan tinggi tanpa risiko dan sistem bonus yang bergantung pada perekrutan anggota baru.

Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.

Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.

Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

Author: Fau 

Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Berita Scam Crypto