Harga Bitcoin (BTC) hari ini resmi mencetak all-time high (ATH) baru dengan menembus level $110.601 atau setara dengan Rp1,8 Miliar (22/5/25).

Sumber Gambar: CoinMarketCap
Kenaikan ini memperpanjang tren reli tujuh candle hijau berturut-turut, sekaligus sekaligus memecahkan ATH sebelumnya di angka $109.458 dan mengonfirmasi analisis yang memprediksi harga BTC yang akan menyentuh 110K pada minggu ini dan prediksi terkait harga BTC akan sentu ATH di bulan ini sebelumnya.
Volume transaksi Bitcoin dalam 24 jam terakhir juga ikut melonjak hingga $86,42 miliar, naik lebih dari 71%. Sementara kapitalisasi pasar BTC kini menyentuh $2,19 triliun yang artinya tingkat partisipasi pasar yang semakin intens.
Analis Targetkan Harga $135K – $320K Masih “On Track”
Beberapa analis terkemuka memprediksi bahwa reli BTC masih akan berlanjut. Salah satunya ada analis crypto populer di X, Titan of Crypto yang menganalisa bahwa harga BTC berpotensi naik hingga $135.000–$140.000 dengan menggunakan pendekatan Fibonacci extension.

Sumber Gambar: X/Titan of Crypto
Ia mengacu pada pola harga historis dalam dua tahun terakhir yang mencerminkan kekuatan di setiap level koreksi utama.
Anda mungkin tertarik: Membongkar Rahasia Analisis Elliott Wave dalam Investasi
Sementara itu, ada juga trader veteran, Peter Brandt, yang menyebut ATH baru ini memang khas dalam siklus bull market. Ia memperkirakan target realistis di kisaran $125.000–$150.000 bisa tercapai sebelum akhir Agustus 2025.
I think it is wonderful Bitcoin is making ATHs. I am long.
I actually think ATHs is not technically significant
Bull markets make ATHs all the time. It is the definition of a bull market
On track maybe for top of $125,000 to $150,000 by end of August???? (Hey trolls, note the… pic.twitter.com/8PDatXYGP2— Peter Brandt (@PeterLBrandt) May 21, 2025
Namun prediksi paling optimistis datang dari analis teknikal, Gert van Lagen, yang memanfaatkan Megaphone Pattern dan Elliott Wave Theory dalam prediksinya. Ia menyebut bahwa Bitcoin sedang berada di gelombang ke-5 dari siklus impulsif, yang bisa mendorong harga hingga $300.000–$320.000, artinya BTC berpotensi naik 170% lebih dari harga saat ini.

Sumber Gambar: X/GertVanLagen
Baca berita prediksi lainnya: 2 Meme Coin Ini Pamer Sinyal Bullish, Siap Meroket?
Risiko Mengintai, Heatmap Leverage & Likuidasi Massal
Di balik kenaikan harga ini, ada juga risiko yang ikut muncul. Heatmap leverage dari data on-chain menunjukkan banyak trader membuka posisi dengan leverage tinggi. Situasi ini rawan memicu likuidasi berantai apabila harga terkoreksi tajam dalam waktu singkat.
Bitcoin still hasn’t broken above the Alpha Price and has precisely tapped key Liquidation Levels.
3 Key Takeaways from Onchain, Derivatives & Sentiment Analysis:
1??. The remarkable precision of Onchain metrics is undeniable — patience pays off.
2??. Price moves toward zones… pic.twitter.com/0TTfXr0yEK
— Joao Wedson (@joao_wedson) May 21, 2025
João Wedson, CEO Alphractal, mengingatkan bahwa obsesi terhadap ATH bisa menjadi jebakan psikologis bagi investor maupun trader jangka pendek.
“Market makers tahu di mana para trader optimistis berkumpul. Likuidasi itu bukan sekadar risiko teknikal, tapi bagian dari strategi pasar,” ujarnya.
Kesimpulan
Bitcoin kembali cetak sejarah dengan menembus ATH di $110.000. Momentum kuat, didukung sentimen makro, volume tinggi, dan keyakinan investor, membuat banyak pihak percaya bahwa harga BTC belum selesai naik dan akan mencapai ATH baru lagi. Tapi seperti biasa, pasar kripto tak pernah bebas dari volatilitas. Optimisme tinggi harus diimbangi dengan strategi manajemen risiko yang matang.
FAQ
- Apa itu ATH dalam dunia kripto?
ATH atau All-Time High adalah harga tertinggi yang pernah dicapai oleh suatu aset kripto sepanjang sejarah perdagangannya. Ini biasanya dianggap sebagai sinyal kekuatan pasar. - Apakah harga Bitcoin selalu naik setelah ATH?
Tidak selalu. Setelah mencetak ATH, harga bisa terus naik (price discovery), stagnan, atau bahkan koreksi tajam. Semua tergantung sentimen pasar dan kondisi makro. - Bagaimana cara tahu Bitcoin sedang di fase bullish?
Tanda-tanda fase bullish meliputi: harga naik bertahap, volume tinggi, dominasi BTC meningkat, dan banyak candle hijau di grafik mingguan. Tapi harus dibarengi analisis teknikal & fundamental. - Apakah aman beli Bitcoin saat harga sedang tinggi?
Tidak ada jawaban mutlak. Beli saat ATH bisa berisiko jika tanpa strategi. Banyak investor memilih sistem dollar-cost averaging (DCA) agar tidak terjebak beli di puncak. - Apa perbedaan ATH dan bull market?
ATH adalah hasil dari pergerakan pasar, sementara bull market adalah tren jangka panjang di mana harga cenderung naik. ATH bisa terjadi beberapa kali dalam satu bull market.
Itulah informasi terkini seputar berita crypto hari ini, jangan lupa aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Pantau pergerakan harga aset digital secara real-time dan eksplorasi berbagai pilihan kripto langsung di INDODAX Market.
Maksimalkan juga aset kripto Anda dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang Anda simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: FFA
Referensi:
- CoinTelegraph – Bitcoin price hit a new all-time high and data shows BTC bulls aren’t done yet, diakses pada 22 Mei 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Btc News, #News Bitcoin, #Berita Btc, #Berita crypto hari ini, #berita btc/usd hari ini, #bitcoin news, #berita bitcoin hari ini, #info btc hari ini, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini