Salah satu momen yang paling dinantikan oleh para trader dan investor, termasuk di dunia aset kripto, adalah all time high (ATH).

Momen yang satu ini merujuk pada harga komoditas yang menyentuh titik puncak/posisi/harga tertinggi yang sekaligus sukses memecahkan rekor yang telah ada sebelumnya.

Pada Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG, misalnya, ATH dapat diartikan sebagai IHSG tembus posisi harga tertinggi terbarunya.

Sejatinya, bagi para investor yang berinvestasi jangka panjang, ATH memang menjadi momen yang tentunya sangatlah penting.

Nah, untuk memahami lebih jauh apa itu level all time high pada kripto dengan lebih detail, simak yuk ulasan selengkapnya berikut ini.

Apa Itu ATH Kripto?

Seperti disinggung di atas, dalam dunia aset kripto, istilah All Time High (ATH) merujuk pada harga tertinggi yang diraih oleh sebuah aset kripto sejak kali pertama aset itu dicatat.

Jika ingin lebih mengerti tentang apa itu ATH kripto, investor sebaiknya terlebih dahulu harus memahami konsep aset crypto di dunia investasi.

Dalam hal ini, bitcoin adalah aset kripto sekaligus aset kripto tertua.

Crypto pertama ini didesain untuk kepemilikan tanpa identitas dan bisa disimpan/dikirimkan kepada orang lain tanpa memerlukan perantara selayaknya yang ada pada perbankan.

Seiring berjalannya waktu, crypto pun kian melejit yang diiringi dengan hadirnya aset digital lainnya.

Menjadi sebuah instrumen investasi, harga kripto memang sangat fluktuatif.

Artinya, perubahan bisa berlangsung dalam waktu singkat, bahkan melampaui nilai All Time High sudah yang ada.

Apabila terjadi hal yang demikian, investor dan trader pun mesti mempunyai keputusan investasi/trading terbaik.

Sementara itu, berkebalikan dari ATH, All Time Low (ATL) adalah harga mata uang kripto yang berada di titik terbawah/terendah.

Contoh All Time High

Sebagai contoh dari All Time High (ATH) di dunia aset kripto, harga tertinggi Bitcoin (BTC) sempat tembus di angka $41.367,29 pada Rabu, 20 April 2022, hingga pukul 15.00 WIB.

Harga sekeping BTC itu diketahui naik 1,54 persen dalam 24 jam terakhir dan naik 2,96 persen selama sepekan terakhir pada saat itu, berdasarkan data coinmarketcap.com.

Di sisi lain, harga coin Ethereum (ETH) pun kembali ke zona hijau dengan kenaikan sebesar 1,27 persen dalam sepekan terakhir atau 1,64 persen dalam 24 jam terakhir.

Harga ethereum saat itu naik naik ke level S$3.094. Adapun dengan kondisi tersebut, harga Bitcoin dan Ethereum sempat menyentuh All Time High (ATH).

All Time High pada Bitcoin

Bagaimana All Time High pada aset kripto Bitcoin? Sebelumnya, perlu diingat kembali bahwa penemu Bitcoin diciptakan sekaligus dikenalkan oleh Satoshi Nakamoto yang merupakan sosok pseudonym.

Pada awal peluncurannya, harga Bitcoin diperdagangkan pada $0,0008.

Lantas, sebulan berselang, harga aset kripto tertua ini naik menjadi $0,08.

Selanjutnya, dalam tiga tahun berikutnya, harga Bitcoin melejit ke level $250.

Pada April 2021 lalu, Bitcoin (BTC) sukses menyentuh ATH pada harga $63.729.5 per koin.

Ada beberapa hal yang membuat harga Bitcoin melejit hingga dua kali lipat, di antaranya adalah investasi Tesla, sebuah perusahaan otomotif ternama, di Bitcoin senilai $1,5 miliar.

Bahkan, Tesla yang dipimpin oleh Elon Musk ini juga mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran.

All Time High pada Ether

Sementara itu, pada aset sekaligus mata uang kripto Ethereum (ETH), momen All Time High-nya terjadi pada 10 Mei 2021.

Di kala itu, ETH berhasil menyentuh harga $4.242 (sekitar Rp. 60.000.000) per koin.

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, nilai Ethereum bahkan naik sangat jauh. ETH diperdagangkan dengan harga di bawah $200.

ETH sendiri hadir sebagai alternatif bagi pendahulunya, yakni Bitcoin.

Akibatnya, para investor punya pilihan lainnya yang kemudian membuat market crypto kian semarak.

Naiknya popularitas ETH kemudian dikaitkan oleh para analis saham dengan bangkitnya ekosistem Decentralized Finance (DeFi).

Sebagaimana diketahui, DeFi berperan besar dalam menggantikan produk keuangan konvensional, misalnya saja pinjaman dan tabungan yang bergantung pada produk perbankan.

Dibuat pada tahun 2013 silam, Ethereum menghadirkan teknologi blockchain teranyar.

Aset kripto yang satu ini dirancang sebagai platform perangkat lunak yang mampu mengaktifkan smart contract (kontrak pintar), yakni dengan aset/aplikasi tanpa diperantarai oleh pihak ketiga.

Menurut Direktur Pengembangan Bisnis di Blockchain Board Derivatives, Hubert Olszewski, Ethereum berkemungkinan mampu mengambil alih kapitalisasi pasar serta nilai Bitcoin.

 

Kesimpulan:

All Time High (ATH) adalah harga tertinggi yang diraih oleh sebuah aset kripto sejak kali pertama aset itu dicatat.

Berkebalikan dari ATH, All Time Low (ATL) adalah harga mata uang kripto yang berada di titik terbawah/terendah.

Pada aset Bitcoin (BTC), momen ATH terjadi saat aset kripto tertua ini menembus harga $63.729.5 per koin pada April 2021 lalu.

Sementara itu, ATH pada Ethereum (ETH) terjadi pada 10 Mei 2021. Saat itu, ETH sukses menembus harga $4.242 (sekitar Rp60 juta) per koin.

Nah, kamu sudah paham kan sekarang apa itu All Time High dalam dunia kripto?

Jika kamu berencana untuk berinvestasi dalam aset crypto maka pastikan untuk melakukan riset yang cukup dan memahami risiko yang terkait dengan investasi tersebut. 

Selain itu, pastikan kamu memilih platform atau crypto exchange yang terpercaya dan dapat dipercaya seperti Indodax.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat ya!