Mining crypto adalah salah satu cara utama untuk mendapatkan aset kripto, terutama bagi mereka yang ingin berkontribusi pada jaringan blockchain. Namun, tidak semua kripto bisa ditambang, dan profitabilitas mining sangat bergantung pada berbagai faktor.
Artikel ini akan membahas jenis kripto yang masih bisa ditambang, perbedaan Proof of Work dan Proof of Stake, peralatan yang dibutuhkan, serta alternatif mining yang dapat memberikan penghasilan pasif.
Jenis Konsensus Mining: Proof of Work vs. Proof of Stake
Terdapat dua mekanisme utama dalam blockchain yang berhubungan dengan mining:
- Proof of Work (PoW): Konsensus yang menggunakan kekuatan komputasi untuk menyelesaikan algoritma matematika dan memvalidasi transaksi (contoh: Bitcoin, Litecoin, Monero).
- Proof of Stake (PoS): Tidak memerlukan mining konvensional, melainkan pengguna mengunci sejumlah aset mereka sebagai jaminan untuk validasi transaksi (contoh: Ethereum, Cardano).
Orang Juga Baca Ini: Proof of Importance: Apa Bedanya dengan PoS dan PoW?
Daftar Kripto yang Masih Bisa Ditambang
Berikut beberapa kripto yang masih menggunakan mekanisme PoW dan dapat ditambang:
- Bitcoin (BTC) Mining– Kripto terbesar yang menggunakan algoritma SHA-256 dan hanya bisa ditambang dengan ASIC miner.
- Litecoin (LTC) Mining – Menggunakan algoritma Scrypt, memungkinkan penggunaan GPU dan ASIC.
- Monero (XMR) – Menggunakan algoritma RandomX, memungkinkan mining dengan CPU, membuatnya lebih desentralisasi.
- Ravencoin (RVN) – Algoritma KAWPOW yang dioptimalkan untuk GPU mining.
- Dogecoin (DOGE) – Awalnya dibuat sebagai lelucon, tetapi dapat ditambang dengan cara yang sama seperti Litecoin karena berbagi algoritma Scrypt.
- Ethereum Classic (ETC) – Versi original Ethereum yang masih berbasis Proof of Work.
Peralatan yang Dibutuhkan: GPU vs. ASIC Mining
Mining membutuhkan perangkat keras yang kuat untuk mendapatkan hasil optimal. Berikut dua jenis utama peralatan mining:
- GPU (Graphics Processing Unit): Cocok untuk menambang kripto seperti Ethereum Classic dan Ravencoin.
- ASIC (Application-Specific Integrated Circuit): Lebih efisien untuk menambang Bitcoin dan Litecoin karena dirancang khusus untuk algoritma tertentu.
Orang Juga Baca Ini: Perbandingan 5 Alat Mining Bitcoin Terbaik & Kelebihannya
Profitabilitas Mining
Profitabilitas mining tergantung pada beberapa faktor:
- Biaya Listrik: Mining membutuhkan daya besar, terutama dengan ASIC.
- Kesulitan Jaringan: Semakin tinggi kesulitan mining, semakin kecil peluang mendapatkan reward.
- Harga Kripto: Harga yang lebih tinggi meningkatkan profitabilitas mining.
Secara umum, Bitcoin tetap menjadi aset paling menguntungkan untuk mining dengan ASIC, sementara Monero dan Ravencoin lebih ramah untuk GPU.
Alternatif Mining: Cloud Mining vs. Staking untuk Penghasilan Pasif
Jika mining tradisional terasa mahal atau sulit, ada alternatif yang bisa dipertimbangkan:
- Cloud Mining: Menyewa daya komputasi dari perusahaan mining tanpa harus memiliki perangkat keras sendiri.
- Staking: Bagi kripto berbasis PoS, kamu bisa mengunci aset dalam jaringan untuk mendapatkan imbal hasil tanpa perlu menambang.
Orang Juga Baca Ini: Gila! Mining Bitcoin Pakai Rig $299, Langsung Dapat 3 BTC!
Kesimpulan
Mining kripto masih menjadi metode populer untuk mendapatkan aset digital, terutama bagi mereka yang memiliki peralatan yang sesuai. Namun, dengan meningkatnya persaingan dan biaya listrik, alternatif seperti cloud mining dan staking juga menjadi pilihan yang menarik.
Nah, itulah pembahasan menarik tentang Daftar Crypto yang Bisa Di-Mining yang bisa kamu baca selengkapnya hanya di Akademi crypto. Tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia blockchain dan kripto.
Selain itu, temukan informasi terkini lainnya yang dikemas dalam kumpulan artikel crypto terlengkap dari Indodax Academy. Jangan lewatkan kesempatan untuk memperluas pengetahuanmu di dunia investasi dan teknologi digital!
FAQ
1.Apa itu mining dalam cryptocurrency?
Mining adalah proses validasi transaksi dan penciptaan blok baru dalam blockchain menggunakan kekuatan komputasi.
2.Apakah semua kripto bisa ditambang?
Tidak, hanya kripto berbasis Proof of Work seperti Bitcoin, Litecoin, dan Monero yang bisa ditambang.
3.Apa perbedaan GPU mining dan ASIC mining?
GPU mining lebih fleksibel dan dapat digunakan untuk berbagai algoritma, sedangkan ASIC lebih efisien tetapi hanya untuk algoritma tertentu.
4.Apakah mining masih menguntungkan?
Profitabilitas mining tergantung pada biaya listrik, kesulitan jaringan, dan harga kripto.
5.Apa alternatif selain mining?
Cloud mining dan staking adalah alternatif untuk mendapatkan penghasilan pasif tanpa perlu memiliki peralatan mining sendiri.
Author: EH