Cut Loss atau HODL? Strategi Cerdas Hadapi Pasar Kripto Bearish
icon search
icon search

Top Performers

Pilih Cut Loss atau HODL? Strategi Cerdas Hadapi Pasar Kripto Bearish

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Pilih Cut Loss atau HODL? Strategi Cerdas Hadapi Pasar Kripto Bearish

Cut Loss atau HODL

Daftar Isi

Pasar kripto tak selalu naik. Ada masa-masa ketika harga jatuh tajam, membuat investor panik dan bingung: apakah harus cut loss atau tetap HODL? Keputusan ini tak bisa diambil sembarangan, apalagi hanya berdasarkan perasaan.

Artikel ini akan membantu kamu memahami strategi memilih antara cut loss atau hodl saat pasar sedang bearish, dan bagaimana membuat keputusan rasional berdasarkan data.

 

Memahami Konsep Cut Loss dan HODL

Cut loss adalah strategi menjual aset saat mengalami kerugian guna mencegah kerugian lebih besar. Sementara itu, HODL (hold on for dear life) adalah strategi menahan aset, terlepas dari fluktuasi harga, dengan keyakinan harga akan kembali naik dalam jangka panjang.

Kedua strategi ini punya filosofi berbeda. Cut loss berfokus pada manajemen risiko, sedangkan hodl bertumpu pada keyakinan terhadap fundamental jangka panjang sebuah aset.

 

Psikologi di Balik Keputusan Investasi

Dalam kondisi market merah, ketakutan sering mengambil alih logika. Investor jadi impulsif: menjual karena panik atau menahan karena tidak mau mengakui kerugian. Padahal, keputusan finansial harus berdasar data, bukan emosi.

Investor yang tidak siap mental cenderung membuat keputusan terburu-buru saat market turun. Di sinilah pentingnya punya rencana dari awal dan memahami risiko investasi yang diambil.

 

Kapan Sebaiknya Cut Loss?

Cut loss tidak selalu buruk. Justru, strategi ini sangat penting untuk menjaga modal agar tidak terkuras habis. Berikut kondisi di mana cut loss bisa jadi pilihan bijak:

  • Aset turun jauh dari support kuat dan tak menunjukkan tanda rebound.
  • Fundamental proyek melemah, seperti tim bubar atau token tidak lagi relevan.
  • Ada aset lain dengan potensi lebih baik dan ingin melakukan rotasi portofolio.
  • Target kerugian yang ditetapkan sejak awal sudah tercapai (misalnya -15%). 

Contohnya, jika kamu membeli token crypto pada Rp10.000 dan harganya turun ke Rp7.000, tapi proyek mengalami kasus penipuan atau pengembangan dihentikan, maka cut loss bisa jadi langkah penyelamatan terbaik.

 

Kapan Sebaiknya HODL?

Sebaliknya, HODL bisa jadi strategi tepat jika kamu yakin terhadap masa depan aset tersebut. Beberapa alasan untuk tetap hodl antara lain:

  • Proyek masih aktif, roadmap berjalan sesuai rencana, dan komunitas tetap kuat.
  • Koreksi hanya bersifat sementara karena sentimen market global, bukan karena masalah internal.
  • Investasi dilakukan untuk jangka panjang, misalnya 3-5 tahun ke depan. 

Investor Bitcoin yang hodl sejak 2018 melewati berbagai siklus turun-naik dan tetap meraih keuntungan besar di 2021. Namun tentu, ini membutuhkan kesabaran dan keyakinan yang kuat terhadap aset.

 

Gunakan Data untuk Menghindari Keputusan Emosional

Dalam membuat keputusan antara cut loss atau hodl, kamu bisa mengandalkan beberapa indikator data:

  1. Volume dan likuiditas: Penurunan harga dengan volume besar bisa jadi sinyal distribusi. Jika volume rendah, bisa jadi hanya koreksi ringan.
  2. Moving average (MA): Jika harga tembus MA200 dan tak kunjung naik, bisa jadi sinyal bearish kuat.
  3. Relative Strength Index (RSI): Jika RSI sangat rendah (<30), bisa jadi aset sedang oversold dan berpeluang rebound.
  4. Sentimen pasar global: Perhatikan apakah penurunan ini disebabkan oleh faktor makro seperti regulasi, inflasi, atau hal spesifik dari proyek.
  5. Perbandingan dominasi BTC: Jika dominasi BTC naik saat market turun, altcoin biasanya jatuh lebih dalam. Waspadai ini saat kamu memegang altcoin.

Dengan menganalisis data seperti ini, kamu bisa membuat keputusan rasional, bukan sekadar mengikuti rasa takut atau harapan kosong.

 

Buat Rencana dari Awal: Tentukan Exit Strategy

Salah satu kesalahan terbesar investor pemula adalah tidak punya rencana keluar (exit plan). Kamu harus menentukan sejak awal:

  • Di harga berapa akan menjual jika untung (take profit)
  • Di harga berapa siap menerima kerugian (cut loss)
  • Berapa persen dari portofolio yang siap “dikunci” dalam jangka panjang

Dengan cara ini, kamu tidak akan panik saat pasar berubah drastis. Ingat, investasi tanpa rencana sama seperti berlayar tanpa kompas.

 

Diversifikasi Bukan Sekadar Tren

Jangan taruh semua uang di satu aset. Diversifikasi portofolio bisa mengurangi risiko saat salah satu aset mengalami penurunan tajam. Jika kamu hanya hodl satu token yang jatuh 80%, portofoliomu hancur. Tapi jika hanya 10% dari portofolio di token itu, dampaknya jauh lebih kecil.

Kombinasikan aset kripto blue chip seperti BTC atau ETH dengan beberapa altcoin yang memiliki potensi dan risiko terukur. Jangan tergiur FOMO hanya karena satu aset sedang naik drastis.

 

Intuisi Boleh, Tapi Jangan Lupakan Data

Intuisi memang penting, terutama jika kamu sudah lama berada di pasar. Tapi intuisi sebaiknya didukung oleh data. Misalnya, jika kamu merasa “harga ini terlalu murah untuk dilepas”, cek dulu fundamental proyeknya dan analisis teknikalnya. Jangan sampai bertahan hanya karena ego.

 

Kesimpulan

Cut loss dan hodl adalah dua strategi yang sah dan bisa digunakan sesuai konteks. Tidak ada satu strategi yang selalu benar atau salah. Kunci utamanya adalah memahami alasan di balik keputusanmu, dan membekalinya dengan analisis yang matang, bukan emosi sesaat. Pasar kripto memang penuh kejutan, tapi dengan strategi dan data yang tepat, kamu bisa tetap bertahan dan bahkan berkembang di tengah kondisi bearish.

 

Itulah informasi menarik tentang Cut Loss atau HODL? Strategi Cerdas Hadapi Pasar Kripto Bearish yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market

Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

 

 

Follow Sosmed Telenya Indodax sekarang!

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

  1. Apakah lebih baik HODL semua aset saat market turun?
    Tidak selalu. HODL cocok jika aset punya fundamental kuat dan potensi jangka panjang. Tapi kalau aset tersebut justru kehilangan relevansi, tidak ada perkembangan proyek, atau terindikasi scam, menahan terlalu lama bisa membuat kamu kehilangan momentum dan peluang di aset lain yang lebih potensial.
  2. Kapan waktu terbaik untuk cut loss?
    Cut loss sebaiknya dilakukan saat kerugian sudah melebihi batas toleransi risiko yang kamu tetapkan, misalnya 10–20%. Waktu terbaik lainnya adalah saat aset mengalami kerusakan fundamental, seperti kasus delisting, pembubaran proyek, atau gagal teknikal secara permanen. Penting untuk memisahkan antara koreksi sementara dengan kerusakan jangka panjang.
  3. Apa risiko terlalu lama HODL aset yang sedang turun?
    Risikonya antara lain kamu bisa kehilangan peluang cuan di aset lain, terjebak di aset mati (dead asset), atau malah makin sulit ambil keputusan karena harapan palsu. Selain itu, kamu juga bisa stres secara psikologis karena portofolio tampak merah terus-menerus tanpa kepastian pulih.
  4. Apakah bisa gabungkan strategi cut loss dan HODL?
    Bisa. Banyak investor melakukan hybrid strategy, yaitu cut loss sebagian dari aset yang sudah terlalu turun, lalu tetap HODL sisanya jika mereka masih percaya pada potensi jangka panjangnya. Cara ini memungkinkan kamu mengurangi risiko, tapi tetap menjaga peluang pemulihan portofolio.
  5. Apakah market bearish berarti selalu harus cut loss?
    Tidak selalu. Bearish market kadang justru jadi momen akumulasi, apalagi kalau penurunan terjadi karena sentimen jangka pendek. Evaluasilah apakah aset tersebut memang layak dipegang jangka panjang. Kalau iya, kamu bisa mempertimbangkan untuk menambah posisi. Tapi kalau tidak, lebih baik realisasikan kerugian dan pindah ke aset yang lebih sehat.
  6. Apa perbedaan utama antara HODL dan cut loss?
    Cut loss bertujuan membatasi kerugian dan membebaskan modal agar bisa dialihkan ke aset lain. Biasanya dilakukan dalam jangka pendek hingga menengah, dan cocok saat pasar atau aset mengalami penurunan serius. HODL sebaliknya, adalah strategi menahan aset dalam jangka panjang dengan harapan akan naik lagi, asalkan proyeknya punya fundamental kuat.
  7. Faktor apa yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan cut loss atau HODL?
    Pertama, analisis fundamental: apakah proyek masih layak dan aktif dikembangkan? Kedua, toleransi risiko: apakah kamu nyaman melihat floating loss yang besar? Ketiga, tujuan investasimu: apakah kamu cari cuan jangka pendek atau pertumbuhan jangka panjang? Terakhir, diversifikasi: jangan sampai semua aset kamu HODL semua atau cut loss semua. Gabungkan keduanya secara bijak.

 

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

 

Author: EH

Lebih Banyak dari Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
Nama Harga 24H Chg
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Dogecoin vs Pepeto: Adu Meme Coin, Mana Punya Masa Depan Cerah?
07/08/2025
Dogecoin vs Pepeto: Adu Meme Coin, Mana Punya Masa Depan Cerah?

Awalnya banyak yang mikir, "meme coin mah cuma buat lucu-lucuan,

07/08/2025
ONDO vs SEI: RWA vs DEX, Mana Investasi Pilihanmu?
07/08/2025
ONDO vs SEI: RWA vs DEX, Mana Investasi Pilihanmu?

Lagi ramai ngomongin altcoin yang punya potensi cuan di tengah

07/08/2025
Strategi Trading Berdasarkan Berita, Gimana Caranya?
07/08/2025
Strategi Trading Berdasarkan Berita, Gimana Caranya?

Pernah nggak, kamu lihat harga Bitcoin naik gila-gilaan cuma dalam

07/08/2025