Kelebihan 7 Decentralized Wallet Terpopuler 2025
icon search
icon search

Top Performers

7 Decentralized Wallet Terpopuler yang Wajib Kamu Tahu, Apa Kelebihannya?

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

7 Decentralized Wallet Terpopuler yang Wajib Kamu Tahu, Apa Kelebihannya?

7 Decentralized Wallet Terpopuler yang Wajib Kamu Tahu

Daftar Isi

Kalau kamu sudah cukup lama berkecimpung di crypto, istilah “decentralized wallet” pasti sering muncul. Tapi makin ke sini, bukan cuma pengguna lama yang mulai meliriknya. 

Banyak trader pemula di Indonesia juga sudah mulai sadar pentingnya punya dompet crypto yang benar-benar mereka kendalikan sendiri. Bukan karena ikut tren saja, tapi karena makin banyak aktivitas yang berpindah ke Web3, DeFi, NFT, staking, sampai urusan airdrop. Semuanya butuh wallet yang bisa terhubung langsung ke blockchain.

Di saat yang sama, banyak orang mulai menyadari hal sederhana yang sering diabaikan: kalau private key dipegang pihak lain, berarti asetmu juga tidak sepenuhnya kamu yang punya. 

Dari sinilah orang mulai tertarik mencari opsi yang lebih aman, lebih bebas, dan lebih cocok buat aktivitas on-chain. Nah, sebelum kamu menentukan wallet mana yang paling pas, ada baiknya memahami dulu apa itu decentralized wallet dan kenapa bentuknya berbeda dari dompet kripto biasa.

 

Apa Itu Decentralized Wallet?

Secara sederhana, decentralized wallet adalah dompet kripto non-custodial. Kalau kamu masih baru soal dompet digital, penjelasan dasarnya bisa kamu lihat juga di artikel tentang crypto wallet agar lebih kebayang perbedaannya.

Artinya, kamu memegang langsung private key dan seed phrase yang menjadi kunci utama untuk membuka dompetmu. Tidak ada perusahaan, tidak ada platform, tidak ada pihak ketiga yang bisa membukakan akses kalau kamu lupa atau kehilangan datanya. Semua ada di tanganmu.

Model seperti ini hadir sebagai kebalikan dari custodial wallet, yang biasanya digunakan di platform exchange. Di sana, seed phrase tidak kamu pegang. Kenyamanan tinggi, tapi kontrolnya tidak penuh. Sementara di decentralized wallet, kendali itu ada sepenuhnya di tanganmu.

Kelebihan ini juga membawa tanggung jawab. Kalau seed phrase hilang atau jatuh ke tangan orang lain, tidak ada tempat untuk komplain. Makanya, sebelum memakai decentralized wallet, penting untuk paham cara kerjanya.

 

Cara Kerja Decentralized Wallet Secara Sederhana

1.Private Key & Seed Phrase

Semua dompet non-custodial bergantung pada dua hal: private key dan seed phrase. Private key adalah kunci rahasia yang dipakai untuk menandatangani transaksi. Sementara seed phrase adalah daftar kata yang bisa memulihkan dompet kapan saja.

Selama kamu memegang seed phrase, kamu bisa memulihkan dompetmu meskipun HP hilang, laptop rusak, atau aplikasi terhapus. Tapi sebaliknya, kalau seed phrase bocor, orang lain bisa mengambil alih semuanya. Tidak ada verifikasi, tidak ada OTP. Itu sebabnya bagian ini sangat penting.

2.Transaksi di Blockchain

Karena sifatnya non-custodial, setiap transaksi yang kamu lakukan terjadi langsung di blockchain. Tidak perlu menunggu persetujuan pihak ketiga. Kamu tinggal menghubungkan wallet ke DApp, lalu melakukan sign pada transaksi yang ingin kamu jalankan.

 

Hot Wallet vs Cold Wallet

Secara umum, decentralized wallet terbagi menjadi dua bentuk. Hot wallet, yaitu dompet digital yang ada di ponsel atau browser, terhubung ke internet dan cocok untuk aktivitas harian. 

Sementara cold wallet adalah perangkat fisik seperti hardware wallet, yang menyimpan private key secara offline. Keduanya punya fungsinya masing-masing tergantung tujuan kamu.

Setelah kamu paham dasar-dasarnya, sekarang kita masuk ke bagian utama. Kamu juga bisa lihat berbagai contoh dompet non-custodial lain di artikel jenis dompet DeFi yang membahas ragam pilihan wallet yang sudah banyak dipakai pengguna.: tujuh decentralized wallet yang paling banyak digunakan oleh komunitas crypto, termasuk di Indonesia.

 

7 Contoh Decentralized Wallet Mana Pilihamu?

1. MetaMask

MetaMask adalah wallet Web3 yang sudah seperti “pintu depan” dunia Ethereum dan ekosistem EVM. Banyak DApp populer seperti Uniswap, Base, Optimism, dan Arbitrum lebih dulu mendukung MetaMask sebelum wallet lainnya.

Kelebihannya ada pada fleksibilitas jaringan. Kamu bisa menambahkan network baru dengan cepat, termasuk chain yang sedang naik daun. Tapi pengguna harus aware bahwa MetaMask adalah hot wallet, sehingga tetap rentan kalau kamu ceroboh klik link atau salah sign transaksi.

Cocok untuk kamu yang aktif di DeFi dan ingin belajar eksplor jaringan EVM.

 

2. Trust Wallet

Trust Wallet menjadi pilihan favorit pengguna Indonesia karena bentuknya mobile-first. Cocok untuk kamu yang jarang buka laptop dan nyaris semua aktivitas dilakukan lewat smartphone.

Trust Wallet ini mendukung puluhan blockchain, mulai dari Ethereum, BNB Chain, sampai jaringan yang lebih baru. Simpel dipakai, fiturnya lengkap, dan tidak ribet untuk pemula.

Kalau kamu ingin wallet serbaguna tanpa banyak konfigurasi, Trust Wallet adalah salah satu opsi terbaik.

 

3. Ledger Nano (Cold Wallet)

Ledger adalah hardware wallet yang jadi standar industri untuk keamanan aset digital. Karena kuncinya disimpan offline, risiko peretasan jauh lebih kecil.

Kelemahannya? Perlu modal awal untuk membeli perangkatnya. Tapi kalau asetmu sudah cukup besar atau digunakan untuk penyimpanan jangka panjang, investasi ini sangat masuk akal.

Ledger cocok untuk kamu yang ingin pemisahan total antara perangkat pribadi dan private key.

 

4. Trezor

Trezor sering dianggap pesaing langsung Ledger, tapi punya ciri khas: open source. Banyak pengguna suka dengan pendekatan transparan seperti ini.

Secara penggunaan, Trezor juga cukup ramah pemula. Cocok buat kamu yang ingin keamanan tingkat tinggi tapi tetap mudah saat setup.

 

5. Exodus

Exodus Wallet punya tampilan yang rapi dan ramah pengguna, terutama untuk kamu yang lebih nyaman memakai PC. Wallet ini mendukung banyak jaringan dan punya fitur visualisasi portofolio yang menarik.

Walau tidak terlalu fokus ke DeFi seperti MetaMask atau Rabby, Exodus enak dipakai untuk menyimpan berbagai aset dan melakukan transaksi sederhana.

 

6. Rabby Wallet

Kalau kamu ingin melihat alternatif lain untuk wallet multi-chain, kamu bisa cek juga pembahasan tentang MathWallet yang juga cukup populer di kalangan pengguna yang sering berpindah jaringan.

Rabby Wallet digemari pengguna DeFi karena punya fitur anti-rug yang cukup membantu. Setiap kali kamu hendak menandatangani transaksi, Rabby menampilkan pratinjau yang lebih jelas dibanding banyak wallet lain.

Kalau kamu aktif di DEX atau sering eksplor yield farming, wallet ini memberikan perlindungan tambahan berupa tanda peringatan kalau transaksi mencurigakan.

 

7. Zerion Wallet

Kalau kamu ingin memahami Zerion lebih dalam, kamu bisa lihat pembahasan lengkapnya di artikel Zerion Wallet yang menjelaskan fitur, risiko, dan cara pakainya secara lebih detail.

Zerion Wallet dibuat khusus untuk pengguna yang ingin pengalaman Web3 lebih terorganisir. Tampilannya bersih dan mudah diikuti, dengan fokus pada portfolio tracking dan NFT.

Kalau kamu pemula yang ingin mencoba Web3 tanpa terlalu banyak kompleksitas, Zerion adalah pilihan yang ramah dan fleksibel.

 

Kapan Kamu Sebaiknya Pakai Decentralized Wallet?

Decentralized wallet cocok dipakai saat kamu ingin melakukan aktivitas yang tidak bisa dilakukan di custodial wallet. Contohnya staking langsung on-chain, menggunakan DEX, membeli NFT, atau mengikuti program airdrop.

Selain itu, kalau kamu ingin kendali penuh atas aset tanpa bergantung pada platform mana pun, self-custody adalah pilihan paling tepat. Tapi pastikan kamu juga siap dengan tanggung jawab menjaga seed phrase.

 

Risiko Menggunakan Decentralized Wallet

Sebelum masuk lebih jauh, ada beberapa hal penting yang sering muncul di pencarian Google seperti soal wallet untuk XRP, anggapan bahwa wallet di crypto exchange itu decentralized, sampai misinformation QFS. 

Ini muncul karena banyak pengguna masih bingung soal konsep self-custody. Berikut penjelasan lengkapnya sebelum kamu membaca risikonya.

Setiap kelebihan datang dengan tantangan. Risiko terbesar adalah kehilangan seed phrase. Karena tidak ada lembaga yang menyimpan datamu, kamu tidak bisa meminta pemulihan jika lupa.

Risiko lain adalah serangan phishing. Banyak pengguna tertipu karena menghubungkan wallet ke situs palsu. Selain itu, kamu harus hati-hati saat menandatangani transaksi karena satu kesalahan bisa membuka akses penuh ke dompet.

Meskipun ada risiko, semuanya bisa dikurangi dengan pemahaman dan kebiasaan yang benar.

 

Tips Menggunakan Decentralized Wallet

Agar pengalamanmu lebih aman, ada beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan.

Simpan seed phrase secara offline, misalnya ditulis tangan dan disimpan di tempat yang aman. Hindari menaruhnya di galeri HP, email, atau catatan online.

Gunakan perangkat pribadi, bukan komputer umum. Pastikan juga kamu membuka situs resmi saat terhubung ke DApp.

Perhatikan setiap transaksi yang kamu tanda tangani. Jangan pernah terburu-buru saat melihat prompt konfirmasi.

 

Perbandingan Decentralized Wallet vs Custodial Wallet

Decentralized wallet memberikan kendali penuh, tapi juga tanggung jawab penuh. Cocok untuk pengguna yang aktif di Web3 dan ingin fleksibilitas.

Sementara custodial wallet lebih nyaman karena kamu tidak perlu menyimpan seed phrase. Cocok untuk pemula yang ingin keamanan berbasis platform dan transaksi cepat.

Keduanya punya peran dan tempatnya masing-masing. Kamu tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan.

 

Kesimpulan

Decentralized wallet membuka jalan menuju dunia on-chain yang jauh lebih luas. Kamu bisa terlibat di DeFi, NFT, DEX, sampai berbagai inovasi baru tanpa batasan. Tapi kebebasan selalu datang beriringan dengan tanggung jawab.

Dengan memahami cara kerja, risiko, dan pilihan wallet yang tersedia, kamu bisa menentukan mana yang paling pas untuk tujuanmu. Yang terpenting, selalu jaga seed phrase dan pastikan setiap langkahmu aman.

 

FAQ

1.Apa perbedaan decentralized wallet dengan centralized wallet?

Perbedaan utamanya ada pada kendali. Di decentralized wallet, kamu memegang private key. Di centralized wallet, platform yang menyimpannya.

2.Apakah decentralized wallet aman untuk pemula?

Aman, selama kamu paham cara menyimpan seed phrase dan tidak asal klik link.

3.Apa yang terjadi jika seed phrase hilang?

Dompet tidak bisa dipulihkan. Ini risiko terbesar di self-custody.

4.Apakah decentralized wallet bisa digunakan di semua blockchain?

Tidak semua. Ada wallet yang multi-chain, ada yang fokus pada jaringan tertentu.

5.Apa decentralized wallet terbaik untuk Web3 dan DeFi?

MetaMask, Rabby, dan Zerion sering dipakai untuk aktivitas Web3. Tapi pilihan terbaik tetap tergantung kebutuhanmu.

 

Itulah informasi menarik tentang Kelebihan 7 Decentralized Wallet Terpopuler 2025 yang bisa kamu dalami lebih lanjut di kumpulan artikel kripto dari Indodax Academy. Selain mendapatkan insight mendalam lewat berbagai artikel edukasi crypto terpopuler, kamu juga bisa memperluas wawasan lewat kumpulan tutorial serta memilih dari beragam artikel populer yang sesuai minatmu.

Selain update pengetahuan, kamu juga bisa langsung pantau harga aset digital di Indodax Market dan ikuti perkembangan terkini lewat berita crypto terbaru. Untuk pengalaman trading lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading dari Indodax. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu nggak ketinggalan informasi penting seputar blockchain, aset kripto, dan peluang trading lainnya.

Kamu juga bisa ikutin berita terbaru kami lewat Google News agar akses informasi lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan aset kripto kamu dengan fitur INDODAX staking crypto, cara praktis buat dapetin penghasilan pasif dari aset yang disimpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!

 

Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]

 

Follow Sosmed Twitter Indodax sekarang

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

 

Author: AL

Lebih Banyak dari Blockchain

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 8.91%
bnb BNB 0.45%
sol Solana 4.80%
eth Ethereum 2.37%
ada Cardano 1.65%
pol Polygon Ecosystem Token 2.13%
trx Tron 2.85%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
MON/IDR
Monad
654
86.86%
L3/IDR
Layer3
318
53.62%
DFG/IDR
Defigram
100.000
37.93%
CHILLGUY/IDR
Just a chi
335
25.47%
FARTCOIN/IDR
Fartcoin
5.139
22.97%
Nama Harga 24H Chg
KUNCI/IDR
Kunci Coin
2
-33.33%
ATT/IDR
Attila
2
-33.33%
VCG/USDT
VCGamers
0
-15.96%
VCG/IDR
VCGamers
146
-11.52%
SLERF/IDR
SLERF
1.105
-11.39%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

EVX Protocol: Membangun Infrastruktur DeFi Tingkat Lanjut bagi Mobilitas Listrik
25/11/2025
EVX Protocol: Membangun Infrastruktur DeFi Tingkat Lanjut bagi Mobilitas Listrik

Saat dunia bergeser menuju mobilitas listrik (EV) dan ekonomi berbagi,

25/11/2025
Bee Maps & Cara Kerja Peta Terdesentralisasi Berbasis Blockchain
25/11/2025
Bee Maps & Cara Kerja Peta Terdesentralisasi Berbasis Blockchain

Di era digital, lokasi menjadi salah satu bentuk data paling

25/11/2025
Big Pump, Dinamika Komunitas dan Risiko dalam Pergerakan Harga Kripto
25/11/2025
Big Pump, Dinamika Komunitas dan Risiko dalam Pergerakan Harga Kripto

Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena meme-coin semakin sering mencuri perhatian

25/11/2025