Siap Beralih ke Google Bard? Ini Panduan Sebelum Memulai
icon search
icon search

Top Performers

Mengenal Google Bard: Apa, Bagaimana, dan Kelebihannya

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Mengenal Google Bard: Apa, Bagaimana, dan Kelebihannya

Mengenal Google Bard: Apa, Bagaimana, dan Kelebihannya

Daftar Isi

Kemajuan pesat dalam teknologi chatbot Artificial Intelligence (AI) terus berlangsung hingga saat ini. Seperti diketahui, penggunaan aplikasi chatbot berbasis kecerdasan buatan semakin meluas di berbagai sektor, dengan sekitar 88% pengguna terlibat dalam percakapan dengan chatbot AI pada tahun 2022. 

 

Di samping itu, mengutip eraspace.com, sekitar 58% perusahaan Business-to-Business (B2B) dan 42% perusahaan Business-to-Consumer (B2C) juga aktif menggunakan teknologi chatbot AI. Adapun tren peningkatan penggunaan chatbot AI ini juga mendorong perkembangan pemodelan bahasa yang lebih canggih. 

 

Saat ini, dua aplikasi chatbot AI terkemuka, yaitu Google Bard dan ChatGPT, mendapat perhatian khusus dalam pengembangan kecerdasan buatan. Kedua chatbot ini diketahui menggunakan model pemrosesan bahasa alami yang canggih untuk meniru pola ucapan manusia.

 

Setelah kesuksesan ChatGPT yang diluncurkan oleh OpenAI pada akhir tahun 2022, Google pun mencoba menantangnya dengan merilis Google Bard pada Maret 2023. Sementara itu, pengumuman resmi perilisan Google Bard untuk publik berlangsung pada 10 Mei 2023 lalu. Meskipun keduanya fokus pada pengembangan pemodelan bahasa alami, terdapat perbedaan signifikan dalam keunggulan yang ditawarkan oleh Google Bard dibandingkan dengan ChatGPT. 

 

Nah, untuk mengetahui lebih jauh tentang apa itu Google Bard, perbedaannya dengan ChatGPT, fitur unggulan, hingga cara menggunakannya, simak ulasannya berikut ini.

 

Apa Itu Google Bard?

 

Mengenal Google Bard: Apa, Bagaimana, dan Kelebihannya

 

Google Bard adalah model bahasa besar atau Large Language Model (LLM) dari Google AI yang dilatih pada kumpulan data teks dan kode yang sangat besar. Bard mampu menghasilkan teks, menerjemahkan bahasa, menulis berbagai jenis konten kreatif, dan menjawab pertanyaan pengguna dengan cara yang informatif.

 

Google Bard didasarkan pada model bahasa LaMDA yang merupakan model bahasa faktual dari Google AI. LaMDA dilatih pada kumpulan data teks dan kode yang sangat besar sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan teks yang relevan dan informatif.

 

Perlu diketahui, Google Bard menggunakan teknik pembelajaran mesin untuk memprediksi kata dan respons pada data teks. Teknik tersebut memungkinkan Bard untuk menciptakan teks yang alami dan berkesinambungan. Di samping itu, Google Bard telah dikembangkan selama dua tahun terakhir. Dalam jangka waktu tersebut, Bard telah dilatih pada kumpulan data yang semakin besar dan kemampuannya pun telah terus meningkat.

 

Seperti sudah disinggung tadi, Google Bard diketahui pertama kali dirilis secara terbatas pada Maret 2023. Sementara itu, versi publiknya sendiri diluncurkan pada 10 Mei 2023.

 

Perbedaan Google Bard vs ChatGPT, Mana yang Lebih Unggul?

Google Bard dan ChatGPT adalah dua LLM yang populer saat ini. Keduanya pun memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut ini adalah beberapa perbandingan sekaligus perbedaan antara Google Bard dan ChatGPT yang perlu diketahui, di antaranya:

 

1. Data Google Bard Lebih Real Time, ChatGPT Terbatas hingga 2021

Perbedaan utama antara chatbot Google Bard dan ChatGPT terletak pada sumber data informasi yang mereka manfaatkan. Google Bard dilatih untuk mengakses dan memilih data yang bersifat “infiniset” atau tidak terbatas. Dengan kemampuan untuk meningkatkan interaksi berdasarkan perkembangan informasi real time melalui akses internet. Dengan kata lain, Google Bard dapat memberikan jawaban sesuai dengan informasi terkini.

 

Sebaliknya, ChatGPT dilatih untuk mengakses dan memilih sumber data yang telah ditentukan sebelumnya, dengan batasan informasi hingga tahun 2021. Karena itu, ChatGPT tidak dapat memberikan informasi yang tepat dan terkini terkait peristiwa setelah tahun 2021.

 

Meskipun keduanya menggunakan data internet, seperti Common Crawl, Wikipedia, artikel berita, dan dokumen online, kemampuan Google Bard dan ChatGPT tetap terbatas pada akses informasi yang tersedia di internet. Karena itu, untuk mendapatkan informasi yang tidak dapat ditemukan secara online, kedua model chatbot AI ini tidak dapat diandalkan.

 

2. ChatGPT Tersedia Multibahasa, Google Bard Masih Terbatas

Salah satu keunggulan ChatGPT dibandingkan dengan Google Bard terletak pada kemampuannya untuk berkomunikasi dalam berbagai bahasa. 

 

ChatGPT yang berfokus pada bahasa Inggris sebagai bahasa utamanya, telah mendukung 94 bahasa tambahan. Keunggulan ini menjadikan ChatGPT sebagai pilihan ideal untuk aplikasi dan situs web dengan cakupan global. Sebaliknya, Google Bard masih terbatas dalam sejumlah bahasa. Meskipun Google telah mengumumkan rencananya untuk memperluas jangkauannya hingga ke 180 negara, namun, pada tahap pengembangan awal, layanan Google Bard masih terbatas pada bahasa Inggris, Jerman, Perancis, Portugis, Italia, Spanyol, Rusia, China, Jepang, dan Korea.

 

3. Google Bard vs ChatGPT, Berkolaborasi dengan Platform AI Lain

Salah satu aspek penting dalam membandingkan Google Bard dengan ChatGPT adalah keunggulan masing-masing dalam integrasi dengan platform AI lainnya. 

 

Keterhubungan yang semakin baik antara layanan chatbot AI dan platform lainnya dapat signifikan mempermudah aktivitas pengguna. Menariknya, kedua model chatbot AI ini sama-sama menawarkan kemampuan untuk terintegrasi dengan berbagai platform AI lain.

 

Untuk memudahkan pengguna, layanan ChatGPT sekarang dapat terhubung dengan layanan AI lainnya dari platform pengeditan video Wondershare Filmora, yaitu AI Copywriting. Integrasi ChatGPT dengan AI Copywriting dapat membantu mempermudah pekerjaan pengguna dalam pengeditan video, memungkinkan mereka menghasilkan keterangan dan deskripsi video yang lebih optimal dalam peringkat mesin pencari hanya dengan menggunakan platform Filmora.

 

Di sisi lain, layanan Google Bard terintegrasi dengan produk Google lainnya, terutama Google Assistant. Melalui integrasi ini, Google Bard menyediakan transisi mulus antara percakapan Google Assistant di smartphone dan obrolan teks di Google Bard. Hal ini memberikan pengalaman pengguna yang lebih lancar dalam memanfaatkan layanan chatbot Google Bard.

 

Keunggulan eksklusif dari Google Bard terletak pada integrasinya dengan layanan Google, khususnya untuk pengguna yang sangat bergantung pada layanan Google Workspace. Google Bard dapat membuat draft email dan dokumen yang dapat dikirimkan langsung melalui layanan Gmail dengan cara yang mudah, cukup dengan mengeklik simbol tanda panah di bawah jawaban yang diberikan oleh Google Bard.

 

4. Google Bard Spesialis Menulis Puisi, ChatGPT Lebih Serbaguna

Dari segi teknis, Google Bard dikembangkan dengan model bahasa LaMDA yang lebih terlatih pada kumpulan data yang relatif lebih kecil. Sebagai akibatnya, Google Bard mungkin tidak serbaguna seperti ChatGPT dalam hal pembuatan konten. Spesialisasi Google Bard terutama terletak pada tugas-tugas pembuatan konten teks, seperti menulis puisi atau lirik lagu. Sementara itu, ChatGPT mengandalkan model bahasa besar (LLM) GPT-3.5 dan GPT-4, memungkinkannya untuk menghasilkan konten yang sangat mudah dibaca dan dipahami oleh pengguna. Hal ini juga memungkinkan ChatGPT untuk menciptakan konten teks dengan gaya yang informatif, persuasif, atau bahkan dengan gaya dialog informal.

 

Dari perbandingan ini, baik Google Bard maupun ChatGPT efisien dalam menghasilkan konten, tetapi jika fokusnya adalah pada pembuatan konten yang lebih komprehensif, maka ChatGPT mungkin menjadi pilihan yang lebih sesuai. Di lain sisi, Google Bard mungkin lebih cocok untuk tugas-tugas tertentu, seperti menulis puisi atau lagu. Pada akhirnya, pilihan antara keduanya tergantung pada kebutuhan dan jenis konten yang ingin dihasilkan.

 

5. Plagiarisme, Google Bard Lebih Canggih daripada ChatGPT

Dalam proses pembuatan konten, pencegahan plagiarisme menjadi faktor krusial yang dipertimbangkan oleh pengguna. Plagiarisme dapat menyebabkan masalah serius bagi individu maupun kelangsungan bisnis. Untuk itu, diperlukan kemampuan dari layanan chatbot AI untuk menghindari dan mencegah plagiarisme. Untungnya, kedua model chatbot AI ini memiliki perhatian khusus terhadap isu plagiarisme.

 

ChatGPT mengadopsi kombinasi teknik tertentu untuk memastikan bahwa kontennya bersifat unik dan bebas plagiarisme. Salah satu tekniknya melibatkan penelitian terhadap input prompt dan memberikan respons yang relevan serta unik. Selain itu, dengan menggunakan algoritma Natural Language Processing (NLP), ChatGPT dapat membandingkan keunikannya dengan sumber konten lain.

 

Di sisi lain, Google Bard juga menerapkan teknik serupa untuk mendeteksi dan mencegah plagiarisme. Google Bard meneliti input prompt dan menghasilkan respons yang relevan dan unik. Namun, yang menarik, Google Bard mengintegrasikan teknik pencegahan plagiarisme yang lebih canggih, yaitu melalui adversarial training. Melalui teknik adversarial training, Google Bard tidak hanya mengajari chatbot AI untuk menghasilkan konten yang unik, tetapi juga menantang model chatbot AI lainnya untuk menciptakan konten serupa. Pendekatan ini memberikan jaminan ekstra bahwa konten yang dihasilkan oleh Google Bard adalah konten yang baru dan lebih sulit untuk ditiru.

 

6 Fitur Unggulan Baru dari Google Bard

 

Mengenal Google Bard: Apa, Bagaimana, dan Kelebihannya

 

Pada 13 Juli 2023, Google telah mengumumkan enam fitur baru untuk Google Bard. Fitur-fitur ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan Bard dalam berbagai bidang, termasuk pemahaman bahasa, kreativitas, dan aksesibilitas. 

 

Pada dasarnya, keenam fitur baru ini merupakan peningkatan yang signifikan bagi Google Bard. Fitur-fitur ini membuat Bard lebih mudah digunakan, lebih kreatif, dan lebih dapat diakses oleh pengguna dari berbagai latar belakang. Berikut ini penjelasan dari masing-masing fiturnya.

 

1. Merespons Suara

Fitur pertama memungkinkan Bard untuk merespon pertanyaan pengguna dengan suara. Fitur ini tersedia dalam lebih dari 40 bahasa dan dapat diaktifkan dengan menekan tombol audio pada kotak respons. Lantas, apakah Google Bard sudah bisa bahasa Indonesia? Jawabannya adalah iya. Saat ini, Google Bard sudah bisa bahasa Indonesia. Fitur ini tersedia untuk bahasa Indonesia sejak 20 Juli 2023.

 

2. Instruksi Melalui Gambar

Fitur kedua ini memungkinkan pengguna untuk memberikan perintah atau pertanyaan menggunakan gambar yang diunggah ke dalam Bard. Dalam hal ini, Bard akan menganalisis foto dengan bantuan Google Lens lalu akan memberikan respons. Namun, fitur yang satu ini hanya tersedia untuk bahasa Inggris.

 

3. Melabeli Respons

Fitur berikut ini membantu pengguna untuk menandai respons Bard hingga memberikan nama yang cocok untuk percakapan tersebut. Fitur ini telah tersedia untuk lebih dari 40 bahasa di Bard.

 

4. Menyebarkan Hasil Percakapan Bard

Berikutnya, ada fitur yang memungkinkan pengguna untuk membagikan hasil percakapan mereka dengan Bard secara langsung. Fitur yang satu ini bisa digunakan untuk membagikan hasil pencarian, hasil terjemahan, atau konten kreatif yang dihasilkan Bard.

 

5. Menyesuaikan Gaya Jawaban

Fitur selanjutnya ini membantu pengguna untuk menyesuaikan gaya jawaban Bard, misalnya formal atau informal, singkat atau panjang, dan sebagainya. Fitur ini tersedia untuk bahasa Inggris.

 

6. Mengirimkan Kode Python ke Replit

Fitur terakhir ini memungkinkan pengguna untuk mengirim kode Python ke Replit yang merupakan sebuah layanan hosting kode online. Fitur ini juga tersedia untuk bahasa Inggris.

 

Cara Menggunakan Google Bard

Mengutip laman support.google.com, berikut ini cara untuk menggunakan atau memulai percakapan di chat pada ponsel atau tablet Android yang perlu diketahui, yaitu:

 

  1. Buka laman bard.google.com di perangkat kamu;
  2. Jika belum masuk, maka silakan lakukan login ke Akun Google kamu. Ikuti langkah-langkah cara login yang diberikan;
  3. Pada kotak teks di bagian bawah halaman, masukkan pertanyaan atau perintah yang kamu inginkan;
  4. Jika diperlukan, untuk menambahkan gambar ke perintah kamu, maka silakan ketuk opsi “Upload gambar”;
  5. Terakhir, ketuk tombol “Kirim” untuk mengirimkan pesan atau perintah kamu.

 

Sudah Siap Menggunakan Google Bard?

Setelah mempelajari tentang Google Bard dan kemampuannya, apakah kamu sudah siap untuk menggunakan Google Bard? Perlu diingat kembali, penggunaan Google Bard sejatinya dapat membantu pengguna dalam berbagai hal, di antaranya untuk meningkatkan kemampuan dalam menghasilkan konten kreatif.

 

Di samping itu, Google Bard pun akan membantu pengguna dalam memahami dan merespons pertanyaan dalam bahasa Indonesia dengan lebih akurat dan informatif serta menerjemahkan bahasa dengan lebih cepat dan akurat.

 

Meski demikian, penting diketahui bahwa di luar segala kelebihan dan kekurangan Google Bard, chatbot AI yang satu ini masih dalam pengembangan sehingga kemampuannya masih dapat terus ditingkatkan ke depannya.

 

Kesimpulan

Google Bard adalah model bahasa besar atau Large Language Model (LLM) dari Google AI yang dilatih pada kumpulan data teks dan kode yang sangat besar. Bard mampu menghasilkan teks, menerjemahkan bahasa, menulis berbagai jenis konten kreatif, dan menjawab pertanyaan pengguna dengan cara yang informatif.

 

Terkait perbedaan sekaligus perbandinganya dengan ChatGPT, data Google Bard diketahui lebih real time, sedangkan data ChatGPT terbatas hingga 2021. Sementara itu, ChatGPT unggul karena tersedia dalam multibahasa, sementara Google Bard masih terbatas.

 

Aspek penting lainnya dari kedua chatbot AI ini adalah bahwa Google Bard dan ChatGPT sama-sama berkolaborasi dengan platform AI lain. Lebih jauh, Google Bard diketahui sebagai spesialis menulis puisi, sedangkan ChatGTP lebih serbaguna. Dalam hal plagiarisme, Google Bard pun jauh lebih canggih daripada ChatGPT. 

 

Nah, sekarang kamu sudah mengetahui lebih jauh tentang apa itu Google Bard, perbedaannya dengan ChatGPT, fitur unggulan, hingga cara menggunakannya.

 

Selanjutnya, kamu juga dapat membaca artikel menarik lainnya, seperti  6 Perbedaan Perplexity AI vs Chat GPT dan Humata AI hanya di INDODAX Academy.

 

Penting diingat kembali, untuk memperluas pemahamanmu mengenai teknologi blockchain dan dunia aset kripto, kamu sangat disarankan untuk membaca artikel-artikel terbaru yang tersedia di INDODAX Academy. Adapun materi yang disajikan di INDODAX Academy mulai dari konsep dasar sampai dengan aspek yang lebih mendalam mengenai teknologi blockchain dan dunia aset kripto. 

 

Dengan membaca berbagai artikel yang tersedia di INDODAX Academy, kamu nantinya diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang teknologi blockchain, termasuk penerapannya dalam berbagai hal, sekaligus mendapatkan pembaruan terkini mengenai dunia aset kripto.

 

Jadi, mari tingkatkan pengetahuanmu mengenai dunia blockchain dan aset kripto bersama INDODAX Academy sekarang juga!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Halving Bitcoin Cash: Apa Dampak dan Perbandingan Vs Halving Bitcoin
26/04/2024
Halving Bitcoin Cash: Apa Dampak dan Perbandingan Vs Halving Bitcoin

Salah satu peristiwa penting dalam ekosistem kripto adalah halving Bitcoin

26/04/2024
Selain Bitcoin, Ada Dash Halving: Ketahui Perbedaan & Waktunya
24/04/2024
Selain Bitcoin, Ada Dash Halving: Ketahui Perbedaan & Waktunya

Dalam dunia aset kripto, khususnya pada Bitcoin, halving adalah sebuah

24/04/2024
Beam (BEAM) Kini Hadir di INDODAX!
23/04/2024
Beam (BEAM) Kini Hadir di INDODAX!

Pada akhir 2023, Merit Circle beralih ke BEAM sebagai token

23/04/2024