Joseph Schumpeter dan Cara Baru Melihat Pergerakan Market
icon search
icon search

Top Performers

Joseph Schumpeter dan Cara Baru Melihat Pergerakan Market

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Joseph Schumpeter dan Cara Baru Melihat Pergerakan Market

Joseph Schumpeter dan Cara Baru Melihat Pergerakan Market

Daftar Isi

Sebagai trader, kamu mungkin sudah sangat akrab dengan berbagai alat seperti candlestick, indikator teknikal, dan berita harian. Namun dibalik semua noise harga jangka pendek, ada kekuatan yang jauh lebih besar menggerakkan market: inovasi yang mengubah cara manusia bertransaksi, berbisnis, dan menyimpan nilai.

Di titik ini, pemikiran Joseph Schumpeter menawarkan kacamata yang berbeda. Ia bukan sekadar ekonom klasik yang dibahas di ruang kuliah, tetapi sosok yang menjelaskan mengapa sektor lama runtuh, sektor baru naik, dan kenapa market bergerak dalam gelombang panjang yang kadang sulit dijelaskan hanya dengan indikator teknikal.

Dengan memahami cara Schumpeter melihat inovasi, kamu bisa membaca pergerakan market bukan hanya sebagai garis-garis di chart, tetapi sebagai cerita besar tentang lahir dan matinya model bisnis, industri, dan teknologi.

 

Siapa Joseph Schumpeter dan Mengapa Penting untuk Trader

Sebelum masuk ke teori, kamu perlu kenal dulu siapa sosok di balik istilah creative destruction yang sering dikutip dalam diskusi ekonomi modern. Joseph Alois Schumpeter adalah ekonom Austria yang hidup pada awal hingga pertengahan abad ke-20. Ia dikenal sebagai pemikir yang melihat kapitalisme bukan sebagai sistem yang statis dan stabil, tetapi sebagai proses yang terus bergejolak karena inovasi.

Bagi banyak akademisi, Schumpeter adalah tokoh penting dalam teori pertumbuhan ekonomi dan dinamika kapitalisme. Bagi trader, ia menarik karena cara pandangnya bisa membantu menjelaskan mengapa beberapa sektor tiba-tiba booming, mengapa perusahaan mapan bisa runtuh, dan mengapa market kadang tampak seperti siklus tanpa akhir antara euforia dan kepanikan.

Schumpeter menempatkan inovasi dan entrepreneur sebagai aktor utama dalam perubahan ekonomi. Ini sangat relevan dengan era sekarang, ketika teknologi baru seperti kecerdasan buatan, fintech, dan crypto mampu mengubah peta kompetisi dengan cepat. Setelah kamu memahami garis besar siapa Schumpeter, langkah berikutnya adalah melihat bagaimana perjalanan hidup dan lingkungan intelektualnya membentuk cara berpikir tersebut.

 

Latar Belakang Pemikiran dan Perjalanan Hidupnya

Untuk memahami mengapa Schumpeter begitu menekankan inovasi dan perubahan, kamu perlu melihat latar belakang hidup dan kariernya. Dari situ, terlihat jelas bahwa ia menyaksikan sendiri betapa rapuhnya struktur ekonomi dan betapa cepatnya tatanan lama bisa runtuh.

 

Awal Kehidupan dan Pendidikan

Schumpeter lahir pada tahun 1883 di Moravia, wilayah yang kini menjadi bagian dari Republik Ceko, dalam keluarga berbahasa Jerman. Sejak muda ia terpapar pemikiran ekonomi melalui tradisi Austrian School. Ia belajar pada ekonom besar seperti Friedrich von Wieser dan Eugen von Böhm-Bawerk, yang banyak membahas teori nilai subjektif, waktu, dan peran individu dalam ekonomi.

Lingkungan intelektual ini membuat Schumpeter terbiasa memandang ekonomi bukan sekadar angka dan formula, tetapi sebagai hasil keputusan individu yang hidup dalam konteks sosial dan sejarah tertentu. Perspektif ini kelak membuatnya berbeda dari arus utama ekonomi yang semakin matematis dan fokus pada model keseimbangan.

Dengan dasar seperti itu, Schumpeter tumbuh sebagai pemikir yang sensitif terhadap perubahan, bukan hanya kondisi statis. Dari sini kita bisa mulai melihat benih gagasan bahwa market selalu bergerak karena keputusan dan inovasi manusia, bukan berhenti pada satu titik keseimbangan saja.

 

Karier Akademik dan Perpindahan ke Amerika

Karier Schumpeter berputar antara akademisi, birokrasi, dan sektor keuangan. Ia sempat menjadi profesor, lalu menjabat sebagai menteri keuangan Austria, dan juga memimpin sebuah bank. Pengalaman ini memberinya sudut pandang langsung tentang bagaimana kebijakan, institusi, dan pasar saling mempengaruhi.

Pada 1920-an, Schumpeter mengajar di University of Bonn di Jerman. Namun naiknya rezim Nazi dan perubahan politik di Eropa membuatnya hijrah ke Amerika Serikat. Pada 1932 ia menerima posisi di Harvard University dan akhirnya menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di sana.

Perpindahan ini penting. Di Amerika, ia berhadapan langsung dengan ekonomi yang berkembang pesat, munculnya perusahaan raksasa, serta gelombang inovasi industri. Kombinasi pengalaman Eropa dan Amerika membuat analisisnya lebih luas: ia melihat kapitalisme sebagai sesuatu yang bergerak dalam gelombang panjang, didorong oleh inovasi besar yang mengubah struktur industri dari dalam.

Dari perjalanan hidup inilah lahir teori creative destruction yang hingga hari ini dipakai untuk menjelaskan bagaimana sektor ekonomi lama runtuh ketika teknologi baru masuk dan mengubah permainan.

 

Creative Destruction dan Dampaknya pada Market Modern

Ketika kamu melihat sebuah sektor ambruk dan sektor lain melonjak, seringkali itu bukan sekadar koreksi biasa. Di balik itu, mungkin sedang berlangsung proses yang disebut Schumpeter sebagai creative destruction: penghancuran kreatif yang mendorong ekonomi ke bentuk baru.

 

Definisi Creative Destruction

Creative destruction menggambarkan proses ketika inovasi baru muncul dan secara bertahap, atau bahkan tiba-tiba, menghancurkan cara lama dalam berproduksi, bertransaksi, atau mendistribusikan barang dan jasa. Model bisnis lama, perusahaan mapan, dan teknologi usang tersisih, digantikan oleh solusi yang lebih efisien dan relevan.

Dalam pandangan Schumpeter, ini bukan kecelakaan, tetapi justru inti dari kapitalisme. Ekonomi bukan bergerak menuju keseimbangan yang tenang, melainkan terus bertransformasi karena adanya gelombang inovasi yang menghantam status quo.

Jika kamu membayangkan market sebagai peta sektor, creative destruction adalah kekuatan yang membuat peta itu terus berubah. Perusahaan yang dulu dominan bisa hilang, sementara nama baru melesat menjadi pemimpin.

 

Kenapa Teori Ini Penting untuk Trader

Bagi trader, memahami creative destruction membuat kamu tidak hanya bertanya “harga naik atau turun”, tetapi juga “apakah sedang terjadi perubahan struktur di balik pergerakan harga ini”.

 

Ketika model bisnis baru muncul dan mendapat adopsi luas, biasanya akan diikuti oleh:

  • perubahan nilai perusahaan di sektor terkait

  • pergeseran aliran modal

  • munculnya narasi baru yang menggerakkan sentimen

 

Alih-alih hanya mengejar momentum jangka pendek, kamu bisa mulai bertanya: sektor apa yang sedang diganggu inovasi baru, siapa pemain lama yang rentan, dan siapa pemain baru yang berpotensi menjadi pemenang.

Cara berpikir seperti ini membuat kamu bisa menggabungkan analisis fundamental crypto, pemahaman makro, dan awareness terhadap inovasi teknologi dalam membaca pergerakan market.

 

Contoh Creative Destruction dalam Ekonomi 2025

Dalam beberapa dekade terakhir, kamu bisa melihat creative destruction bekerja pada banyak sektor. Internet dan smartphone mengubah cara orang belanja, belajar, dan mengelola keuangan. Perusahaan retail fisik yang tidak beradaptasi tertekan, sementara platform e-commerce dan layanan digital tumbuh pesat.

Di saat yang sama, kecerdasan buatan dan otomasi mulai mengguncang banyak jenis pekerjaan. Profesi yang dulunya dianggap aman ikut terdampak, sementara kebutuhan akan skill baru meningkat. Di sektor keuangan, fintech dan platform investasi digital mengubah cara orang mengakses produk keuangan.

Crypto dan blockchain menambah satu lapis lagi disrupsi, dengan menawarkan cara baru menyimpan nilai, mentransfer aset, dan membangun aplikasi finansial terdesentralisasi. Semua ini bukan sekadar berita tren sesaat, tetapi rangkaian contoh nyata dari creative destruction yang dijelaskan Schumpeter puluhan tahun lalu.

Dengan memahami pola ini, kamu bisa lebih peka ketika sebuah inovasi baru muncul dan mulai mengganggu tatanan lama. Di situlah peluang sekaligus risiko untuk trader berada.

 

Entrepreneurship Menurut Schumpeter dan Relevansinya untuk Market

Di dalam teori Schumpeter, ada satu tokoh utama yang menjadi motor perubahan: entrepreneur. Ia bukan hanya pebisnis biasa, tetapi sosok yang membawa ide baru ke pasar dan berani mengubah aturan permainan.

 

Apa Itu Unternehmergeist

Schumpeter memperkenalkan istilah Unternehmergeist yang sering diterjemahkan sebagai jiwa kewirausahaan. Bagi Schumpeter, entrepreneur adalah orang yang berani menggabungkan sumber daya dengan cara baru, meluncurkan produk baru, membuka pasar baru, atau menciptakan model bisnis yang belum ada sebelumnya.

Yang membuat entrepreneur penting bukan hanya karena mereka mendirikan perusahaan, melainkan karena mereka menjadi saluran masuknya inovasi ke dalam sistem ekonomi. Tanpa mereka, ide hanya akan berhenti di atas kertas.

Dalam konteks ini, kamu bisa melihat bahwa setiap kali muncul perusahaan atau proyek yang benar-benar berbeda dari pemain lama, disitulah semangat Unternehmergeist bekerja. Dari sinilah gelombang baru dalam market sering kali bermula.

 

Dampaknya pada Pergerakan Market

Ketika entrepreneur berhasil mendorong inovasi dan mendapatkan adopsi, efeknya merembet ke market:

 

  • pendapatan dan valuasi perusahaan baru meningkat

  • ekspektasi investor bergeser ke sektor yang sedang tumbuh

  • perusahaan lama yang tidak beradaptasi kehilangan pangsa pasar

 

Bagi trader, memahami dinamika ini penting karena pergerakan harga seringkali mencerminkan harapan dan kekhawatiran investor terhadap masa depan sebuah industri. Ketika investor melihat bahwa model bisnis lama tidak lagi relevan, mereka cenderung memindahkan modal ke pemain baru.

Jika kamu bisa mengidentifikasi di mana entrepreneur sedang mengganggu sektor lama, kamu bisa lebih siap menghadapi perubahan tren, baik di saham maupun di aset crypto.

 

Siklus Ekonomi Menurut Schumpeter dan Cara Trader Bisa Memanfaatkannya

Selain membahas inovasi dan entrepreneur, Schumpeter juga banyak menulis tentang siklus bisnis. Ia melihat sejarah kapitalisme sebagai rangkaian gelombang yang dipicu oleh inovasi besar dan diikuti oleh ekspansi, kejenuhan, hingga koreksi.

 

Penjelasan Tiga Siklus Utama

Dalam analisis siklus bisnis, Schumpeter merujuk pada beberapa jenis gelombang:

Pertama, siklus pendek yang berlangsung beberapa tahun, sering dikaitkan dengan perubahan persediaan dan dinamika jangka pendek.

Kedua, siklus menengah yang berkaitan dengan investasi modal, misalnya pembangunan pabrik atau infrastruktur baru.

Ketiga, siklus panjang yang bisa berlangsung puluhan tahun dan biasanya terkait dengan revolusi teknologi besar, seperti munculnya listrik, kereta api, komputer, internet, hingga teknologi digital terbaru.

Bagi Schumpeter, siklus panjang ini sering didorong oleh kluster inovasi yang mengubah struktur ekonomi secara mendalam. Di atas siklus panjang, ada gelombang yang lebih pendek yang ikut menumpang.

 

Dampak Siklus terhadap Market Crypto dan Tradisional

Jika kamu melihat ke market saham dan crypto, pola ini sering muncul dalam bentuk:

 

  • fase penemuan inovasi baru

  • fase adopsi awal dan spekulasi

  • fase ekspansi besar-besaran

  • fase kejenuhan dan koreksi tajam

  • fase konsolidasi sebelum mulai siklus berikutnya

 

Market crypto misalnya, mengalami beberapa siklus besar yang dipengaruhi kombinasi teknologi, adopsi institusional, regulasi, dan sentimen global. Di dalamnya, ada siklus yang lebih pendek berupa bull run dan bear market yang berulang.

Dengan memakai kacamata Schumpeter, kamu tidak hanya melihat ini sebagai “market naik turun”, tetapi sebagai respons terhadap gelombang inovasi, perubahan regulasi, dan pergeseran kepercayaan terhadap model finansial baru.

 

Cara Trader Membaca Pola Siklus

Bagi trader, tantangannya adalah membedakan antara noise jangka pendek dan perubahan struktur jangka panjang. Kamu bisa mulai dengan beberapa kebiasaan:

 

  • memperhatikan apakah ada teknologi atau model bisnis baru yang mulai mendapatkan adopsi luas

  • mengamati apakah sektor lama mulai kehilangan relevansi

  • memperhatikan apakah narasi di pasar mulai bergeser dari satu tema ke tema lain

 

Dengan cara ini, kamu tidak hanya bereaksi pada pergerakan harga harian, tetapi mencoba membaca di fase mana suatu sektor atau aset sedang berada dalam siklusnya. Pendekatan seperti ini membuat keputusan trading kamu lebih terhubung dengan realitas ekonomi, bukan sekadar pola visual di chart.

 

Contoh Penerapan Creative Destruction di Era Crypto

Jika kamu ingin melihat teori Schumpeter bekerja secara nyata dan cepat, salah satu tempat terbaik adalah ekosistem crypto. Di sini, inovasi terjadi begitu laju, dan konsekuensinya terhadap market seringkali terlihat dalam hitungan bulan, bukan dekade.

 

Blockchain Mengubah Sistem Keuangan

Blockchain memperkenalkan cara baru menyimpan dan memindahkan nilai tanpa perantara tradisional. Sebelumnya, hampir semua transaksi keuangan harus melewati bank, lembaga kliring, atau otoritas tertentu. Dengan blockchain, aset bisa berpindah langsung antar pengguna melalui jaringan terdesentralisasi.

Ini jelas merupakan bentuk creative destruction terhadap cara lama sistem keuangan bekerja. Pendapatan dari biaya transaksi, remiten, atau jasa perantara tradisional bisa tertekan ketika pengguna beralih ke sistem yang lebih efisien.

Sebagai trader, kamu bisa melihat bagaimana munculnya protokol baru, stablecoin, dan infrastruktur blockchain membuat market memproduksi sektor-sektor baru yang dulu tidak ada. Dalam jangka panjang, perubahan ini berpotensi menggeser titik pusat kekuatan di industri keuangan.

 

Inovasi Web3 dan Tokenisasi

Di luar aspek pembayaran, teknologi blockchain juga memicu inovasi di bidang lain: kepemilikan aset digital, pembiayaan terdesentralisasi, hingga pengelolaan komunitas melalui token. Proyek Web3 mencoba menggabungkan aplikasi internet dengan kepemilikan token, sehingga pengguna tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga pemilik sebagian dari jaringan.

Tokenisasi aset membuat kepemilikan menjadi lebih terpecah dan mudah diperdagangkan. Hal ini membuka ruang bagi model pembiayaan baru dan menciptakan jenis aset yang sebelumnya tidak mungkin ada dalam bentuk yang likuid.

Di sisi lain, setiap inovasi baru ini membawa risiko: regulasi, keamanan, dan keberlanjutan model ekonomi. Bagi trader, memahami bahwa semua ini bagian dari proses creative destruction membantu kamu menilai mana inovasi yang sekadar hype dan mana yang punya peluang bertahan.

 

Dampak Langsung ke Trader

Dari sudut pandang trader, creative destruction di era crypto membawa beberapa konsekuensi:

 

  • volatilitas tinggi karena market sedang mencari harga wajar untuk model baru

  • rotasi sektor ketika narasi bergeser dari satu jenis aset ke aset lain

  • peluang outsized return bagi yang mampu membaca perubahan lebih awal

 

Namun, di balik peluang itu ada risiko besar, terutama ketika inovasi belum matang atau disalahgunakan. Pemikiran Schumpeter bisa menjadi pengingat bahwa tidak semua inovasi akan berhasil. Banyak proyek akan gugur, sementara hanya sebagian yang benar-benar mengubah struktur ekonomi.

Dengan kesadaran ini, kamu bisa lebih selektif dan tidak semata-mata mengejar sensasi jangka pendek.

 

Schumpeter vs Keynes: Dua Cara Melihat Market

Dalam sejarah pemikiran ekonomi, Schumpeter sering diposisikan berdampingan dengan John Maynard Keynes. Keduanya hidup di periode yang sama, tetapi memandang ekonomi dari sudut yang berbeda. Perbedaan ini penting untuk dipahami karena memengaruhi cara kamu melihat market.

 

Perbedaan Cara Melihat Ekonomi

Secara sederhana, Keynes lebih fokus pada bagaimana menjaga stabilitas agregat permintaan dan mengurangi fluktuasi jangka pendek melalui kebijakan fiskal dan moneter. Ia melihat peran pemerintah dan bank sentral sebagai alat untuk mendorong perekonomian ke arah kondisi yang lebih dekat ke keseimbangan dan penggunaan sumber daya yang optimal.

Schumpeter justru menekankan bahwa ekonomi secara alamiah berada dalam kondisi dinamis, jauh dari keseimbangan. Bagi Schumpeter, upaya terlalu keras untuk menstabilkan bisa mengabaikan peran penting inovasi dan perubahan struktur. Ia menganggap bahwa sebagian guncangan adalah konsekuensi wajar dari munculnya teknologi dan model bisnis baru.

Bagi trader, dua cara pandang ini bisa terlihat dalam cara market merespons kebijakan bank sentral, regulasi, dan berita inovasi. Ada dimensi siklus kebijakan, tetapi juga ada dimensi siklus inovasi.

 

Relevansi untuk Trader

Jika kamu hanya memakai kacamata stabilitas, kamu mungkin akan terlalu fokus pada suku bunga, inflasi, dan kebijakan jangka pendek. Itu penting, tetapi tidak cukup. Dengan menambahkan kacamata Schumpeter, kamu juga akan bertanya: teknologi apa yang sedang mengganggu peta kompetisi, dan bagaimana itu akan mengubah arus modal dalam jangka menengah hingga panjang.

Pendekatan gabungan ini membuat kamu lebih siap menghadapi situasi ketika, misalnya, kebijakan makro terlihat relatif stabil, tetapi sektor tertentu tetap bergejolak karena disrupsi teknologi yang belum selesai.

 

Relevansi Pemikiran Schumpeter untuk Trader di Era 2025

Di era ketika informasi mudah tersebar dan narasi market berubah sangat cepat, pemikiran Schumpeter menjadi semakin relevan. Ia mengingatkan bahwa di balik setiap rally besar dan jatuh tajam, seringkali ada perubahan dalam struktur ekonomi yang tidak bisa diabaikan.

 

Inovasi Sebagai Motor Market

Saat kamu melihat sektor tertentu tiba-tiba menjadi pusat perhatian, misalnya kecerdasan buatan, energi terbarukan, atau protokol blockchain tertentu, kamu sedang menyaksikan bagaimana inovasi menggerakkan ekspektasi investor.

Harga tidak bergerak di ruang hampa. Mereka mencerminkan pandangan kolektif tentang masa depan sebuah teknologi atau model bisnis. Semakin besar keyakinan bahwa inovasi tersebut akan mengubah cara hidup dan cara bertransaksi, semakin besar dampaknya ke valuasi.

Dengan memahami ini, kamu tidak lagi melihat berita inovasi sebagai pelengkap, tetapi sebagai bagian inti dari analisis market.

 

Pembentukan Tren Baru dan Sektor Baru

Seiring waktu, inovasi membentuk sektor-sektor baru yang dulu tidak ada. Di pasar modal tradisional, kamu bisa melihat bagaimana sektor teknologi perlahan mengambil porsi besar dalam indeks utama. Di market crypto, lahir kategori aset baru seperti layer-1, layer-2, DeFi, infrastruktur data, dan berbagai bentuk token lainnya.

Schumpeter memberikan bahasa untuk memahami fenomena ini: sektor dan perusahaan baru bukan sekadar tambahan, tetapi agen perubahan yang bisa menggeser posisi pemain lama. Tren yang kamu lihat di chart adalah jejak dari dinamika tersebut.

 

Bagaimana Trader Modern Bisa Mengambil Insight dari Teori Ini

Sebagai trader modern, kamu bisa mengambil beberapa pelajaran dari Schumpeter:

Pertama, jangan hanya terpaku pada pergerakan harga tanpa memahami konteks inovasi di baliknya.

Kedua, berhati-hatilah terhadap aset yang bertumpu pada model lama yang mulai ditinggalkan.

Ketiga, jangan mudah hanyut dalam hype. Tidak semua yang mengaku inovasi benar-benar membawa perubahan struktur.

Dengan menggabungkan pemahaman tentang inovasi, siklus, dan sentimen, kamu membangun dasar analisis yang lebih kuat dibanding hanya mengandalkan satu pendekatan saja.

 

Kesimpulan

Joseph Schumpeter menawarkan cara pandang yang tajam tentang bagaimana ekonomi bergerak: bukan sebagai sistem yang tenang menuju keseimbangan, tetapi sebagai proses yang terus-menerus terguncang oleh inovasi. Creative destruction menjelaskan mengapa perusahaan besar bisa runtuh, mengapa sektor baru bisa naik begitu cepat, dan mengapa market terlihat seperti rangkaian gelombang yang tidak ada habisnya.

Bagi kamu sebagai trader, mempelajari Schumpeter bukan sekadar latihan teori. Ini adalah upaya untuk memahami cerita besar di balik chart: siapa yang menciptakan inovasi, sektor mana yang terganggu, dan bagaimana modal bergerak mengikuti perubahan itu.

Dengan kacamata ini, kamu bisa lebih tenang membaca volatilitas, lebih kritis menghadapi hype, dan lebih siap menangkap peluang yang muncul ketika struktur lama dan baru saling bertubrukan.

 

Itulah informasi menarik tentang Joseph Schumpeter yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel populer Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.

Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Staking/Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!

 

Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]

 

Follow Sosmed Twitter Indodax sekarang

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

 

1. Apa itu creative destruction dalam konteks trading?

Creative destruction adalah proses ketika inovasi baru menghancurkan cara lama berbisnis dan membuka peluang baru. Dalam konteks trading, ini terlihat ketika sektor atau aset tertentu turun karena model lamanya tergeser, sementara sektor atau aset baru naik seiring adopsi teknologi baru. Trader yang peka terhadap perubahan ini bisa mengantisipasi rotasi sektor dan pergeseran tren.

2. Mengapa teori Schumpeter penting untuk membaca pergerakan market?

Teori Schumpeter menekankan bahwa pergerakan market jangka panjang sangat dipengaruhi oleh inovasi, bukan hanya oleh faktor siklus biasa. Dengan memahami hubungan antara inovasi, entrepreneur, dan siklus ekonomi, kamu bisa membaca pergeseran besar dalam market yang tidak selalu terlihat dari indikator teknikal saja.

3. Apa hubungan pemikiran Schumpeter dengan market crypto?

Market crypto adalah contoh jelas kreativitas dan disrupsi yang dibahas Schumpeter. Teknologi Blockchain, ekosistem DeFi, dan Web3 adalah inovasi yang mengganggu cara lama sistem keuangan bekerja. Naik turunnya aset crypto bisa dilihat sebagai bagian dari proses uji coba, adopsi, dan seleksi inovasi yang terjadi dalam skala besar.

4. Apa perbedaan utama cara pandang Schumpeter dan Keynes bagi trader?

Keynes lebih fokus pada stabilitas permintaan agregat dan peran kebijakan untuk mengurangi fluktuasi. Schumpeter menyoroti peran inovasi dan perubahan struktur yang membuat ekonomi selalu bergerak. Bagi trader, menggabungkan keduanya berarti memperhatikan kebijakan makro sekaligus memahami bagaimana inovasi mengubah sektor dan aset yang diperdagangkan.

5. Apakah teori Schumpeter masih relevan di era 2025?

Teori Schumpeter justru semakin relevan ketika inovasi teknologi muncul dengan kecepatan tinggi. Dari kecerdasan buatan hingga crypto, kamu bisa melihat bagaimana sektor lama terguncang dan sektor baru lahir. Dengan memakai kerangka Schumpeter, kamu memiliki alat analisis tambahan untuk memahami pergerakan market yang sering kali tampak ekstrem dan sulit dijelaskan jika hanya memakai pendekatan jangka pendek.

 

Author : RB

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

Lebih Banyak dari Market Signal,Tutorial

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 8.92%
bnb BNB 0.50%
sol Solana 4.81%
eth Ethereum 2.37%
ada Cardano 1.35%
pol Polygon Ecosystem Token 2.13%
trx Tron 2.85%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
CROAK/IDR
Croak
14
1257.1%
LINEA/IDR
Linea
181
81%
CNG/IDR
CoinNaviga
209.200
71.17%
ORCA/IDR
Orca
27.000
52.12%
ACE/IDR
Fusionist
4.900
45.57%
Nama Harga 24H Chg
PLUME/IDR
Plume Netw
452
-26.74%
PERP/IDR
Perpetual
1.752
-22.96%
VRA/IDR
Verasity
4
-20%
EPIC/IDR
Epic Chain
9.969
-16.9%
ROOT/IDR
The Root N
5
-16.67%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Yohei Nakajima dan Lahirnya Generasi Awal AI Agent
27/11/2025
Yohei Nakajima dan Lahirnya Generasi Awal AI Agent

Ketika ekosistem kecerdasan buatan mulai bergerak cepat pada 2023, hanya

27/11/2025
Kenapa POP3 Belum Punah Sampai Sekarang?
27/11/2025
Kenapa POP3 Belum Punah Sampai Sekarang?

Kalau kamu pernah membuka pengaturan email di ponsel atau laptop,

27/11/2025
Emil Salim dan Pemikiran untuk Era Ekonomi Digital
27/11/2025
Emil Salim dan Pemikiran untuk Era Ekonomi Digital

Ketika Pemikiran Lama Memberi Arah ke Masa yang Serba Cepat

27/11/2025