Di tengah pertumbuhan pesat dan meningkatnya popularitas Ethereum sebagai platform blockchain utama, solusi Layer 2 (L2) muncul sebagai inovasi untuk mengatasi tantangan skalabilitas dan tingginya biaya gas.
Secara umum, layer 2 adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada berbagai solusi penskalaan khusus Ethereum. Layer 2 adalah blockchain terpisah yang memperluas Ethereum dan mewarisi jaminan keamanan dari Ethereum.
Nah, untuk lebih memahami tentang apa itu layer 2 Ethereum, mulai dari manfaatnya, cara kerjanya, contohnya, hingga proyeknya yang paling berpotensi pada tahun 2024, simak ulasannya berikut ini.
Apa Itu Layer 1?
Layer 1 adalah blockchain dasar. Ethereum dan Bitcoin keduanya merupakan blockchain layer 1 karena mereka adalah fondasi yang menjadi dasar bagi berbagai jaringan layer 2.
Contoh proyek layer 2 termasuk “rollups” di Ethereum dan Lightning Network di Bitcoin. Semua aktivitas transaksi pengguna pada proyek layer 2 ini pada akhirnya dapat diselesaikan kembali ke blockchain layer 1.
Ethereum juga berperan sebagai lapisan penyimpanan data untuk layer 2. Proyek layer 2 mengunggah data transaksi mereka ke Ethereum, mengandalkan Ethereum untuk penyimpanan data.
Data tersebut dapat digunakan untuk memeriksa status layer 2 atau menyelesaikan perselisihan transaksi di layer 2.
Apa Itu Layer 2 & Mengapa Kita Membutuhkannya?
Adapun tiga sifat yang diinginkan dari sebuah blockchain adalah desentralisasi, keamanan, dan skalabilitas. Trilemma blockchain menyatakan bahwa arsitektur blockchain yang sederhana hanya dapat mencapai dua dari tiga sifat tersebut.
Ingin memiliki blockchain yang aman dan terdesentralisasi? Kamu perlu mengorbankan skalabilitas. Saat ini, Ethereum memproses lebih dari 1.000.000 transaksi per hari.
Permintaan untuk menggunakan Ethereum dapat menyebabkan biaya transaksi menjadi tinggi. Di situlah jaringan layer 2 berperan.
Manfaat Layer 2
Terdapat beberapa manfaat yang ditawarkan oleh Layer 2 secara umum, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Biaya Lebih Rendah
Dengan menggabungkan beberapa transaksi off–chain menjadi satu transaksi layer 1, biaya transaksi berkurang secara signifikan, membuat Ethereum lebih terjangkau bagi semua orang.
2. Menjaga Keamanan
Penyelesaian transaksi di Ethereum Mainnet.
Blockchain Layer 2 menyelesaikan transaksi mereka di Ethereum Mainnet, yang membantu pengguna untuk mendapatkan manfaat dari keamanan jaringan Ethereum.
3. Perluas Kasus Penggunaan
Dengan peningkatan transaksi per detik, biaya yang lebih rendah, dan teknologi baru, proyek-proyek akan berkembang menuju aplikasi baru dengan pengalaman pengguna yang lebih baik.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Seperti yang telah disebutkan di atas, layer 2 adalah istilah kolektif untuk solusi skala Ethereum yang menangani transaksi di luar layer 1 Ethereum sambil tetap memanfaatkan keamanan desentralisasi yang kuat dari layer 1 Ethereum.
Layer 2 adalah blockchain terpisah yang memperluas Ethereum. Bagaimana cara kerjanya? Ada beberapa jenis layer 2 yang berbeda, masing-masing memiliki kompromi dan model keamanan sendiri.
Layer 2 mengurangi beban transaksi dari layer 1 sehingga layer 1 menjadi kurang padat dan lebih skalabel.
Rollup: Salah Satu Contoh Layer 2
Rollups menggabungkan (atau “roll up”) ratusan transaksi menjadi satu transaksi di layer 1. Ini mendistribusikan biaya transaksi layer 1 kepada semua pengguna dalam rollup sehingga membuatnya lebih murah untuk setiap pengguna.
Data transaksi dalam rollup dikirimkan ke layer 1, tetapi eksekusinya dilakukan secara terpisah oleh rollup. Dengan mengirim data transaksi ke layer 1, rollup mewarisi keamanan dari Ethereum.
Setelah data diunggah ke layer 1, pembatalan transaksi rollup memerlukan pembatalan di Ethereum. Ada dua pendekatan berbeda untuk rollups, yaitu optimistic dan zero–knowledge—perbedaan utamanya terletak pada cara data transaksi ini dikirimkan ke layer 1.
7 Proyek Layer 2 Ethereum yang Paling Berpotensi pada Tahun 2024
Pasar kripto mulai menunjukkan tanda-tanda fase bullish pada awal tahun 2024, dengan tren yang berbeda dibandingkan halving sebelumnya yang hanya berfokus pada kenaikan Bitcoin.
Kali ini, peristiwa tersebut juga disertai dengan kebangkitan altcoin berkonsep meme dan layer 2 Ethereum. Peristiwa ini membuka peluang menarik bagi investor dan trader yang ingin mengeksplorasi proyek-proyek inovatif dengan potensi besar.
Berikut ini adalah tujuh (7) proyek layer 2 Ethereum yang paling berpotensi pada tahun 2024 yang perlu diketahui.
1. Arbitrum
Arbitrum Layer 2 Ethereum adalah proyek potensial tahun ini dengan kapitalisasi pasar lebih dari US$2.800.000.000, menjadikannya salah satu pemain utama di pasar kripto.
Lapisan kedua Ethereum ini memanfaatkan teknologi optimistic rollups untuk mengatasi tantangan skalabilitas dengan memproses transaksi lebih cepat dan biaya yang lebih rendah dibandingkan jaringan utama Ethereum.
Tim pengembang Arbitrum baru saja mengimplementasikan peningkatan Atlas pada jaringannya, menunjukkan komitmen mereka untuk menciptakan solusi skalabilitas yang lebih baik.
Peningkatan ini menjanjikan penurunan biaya transaksi dan peningkatan skalabilitas jaringan secara keseluruhan sehingga menawarkan lingkungan yang lebih hemat biaya dan efisien.
Arbitrum menawarkan nilai menarik bagi pengembang yang ingin membangun aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan bagi pengguna yang mencari pengalaman yang lebih lancar di jaringan Ethereum.
2. ImmutableX
Immutable X adalah solusi layer 2 Ethereum yang menyediakan infrastruktur NFT di blockchain Ethereum. Tujuannya adalah untuk mendukung generasi berikutnya dari game Web3.
Tim pengembang ImmutableX berupaya meningkatkan pengalaman pengguna dan pengembang dengan menawarkan gameplay yang mulus, transaksi cepat, dan pembuatan NFT yang lebih efisien.
Secara historis, jaringan Ethereum telah menghadapi masalah skalabilitas seperti throughput transaksi yang rendah, waktu transaksi yang lama, dan biaya yang mahal.
Oleh sebab itu, mmutableX hadir sebagai solusi dengan menggunakan zero–knowledge rollup (ZK rollup) StarkEx. Mereka menawarkan kecepatan transaksi hingga 9.000 TPS sambil tetap mempertahankan keamanan yang ada pada blockchain Ethereum.
Lapisan kedua ini juga menghilangkan kebutuhan pengembang untuk membangun infrastruktur sendiri dengan menyediakan alat pengembangan perangkat lunak (SDK) dan REST API.
Dengan demikian, studio dan pengembang game dapat fokus pada menghasilkan gameplay yang luar biasa daripada mempelajari seluk-beluk backend.
3. Mantle
Mantle Network (MNT to IDR) merupakan solusi skalabilitas Layer 2 yang berjalan di atas jaringan Ethereum. Node validator menerima transaksi dari pengguna dan memasukkannya ke Ethereum sebagai “blok yang terkompresi”. Kompresi ini menghemat biaya gas pengguna sekaligus meningkatkan throughput transaksi.
Jaringan ini menggunakan desain rantai modular. Sementara rantai monolitik menangani eksekusi transaksi, konsensus, penyelesaian, dan penyimpanan pada lapisan jaringan yang sama, Mantle Network memprosesnya melalui modul-modul yang berbeda.
Dalam versi Mainnet awalnya, jaringan ini beroperasi sebagai Smart Contract Rollup dengan ketersediaan data yang fleksibel.
Lapisan eksekusi Mantle menyediakan lingkungan yang kompatibel dengan EVM untuk eksekusi transaksi, dengan pengurutan yang menciptakan blok di L2 dan mengirimkan data root state ke L1.
Mantle DA, yang menggunakan teknologi EigenDA, menyediakan layanan ketersediaan data kepada peserta jaringan dengan menyimpan data callback yang biasanya dipublikasikan ke L1 dalam rollup tradisional.
Dengan arsitektur modular dan ketersediaan data melalui EigenDA, Mantle menjadi salah satu proyek Ethereum Layer 2 yang paling menjanjikan pada tahun 2024.
4. Linea
Linea layer 2 Ethereum adalah platform yang bercita-cita menjadi gerbang utama untuk interaksi di sektor Web3.
Komitmen mereka terhadap keamanan tercermin dalam pendekatan beragam yang mencakup arsitektur zk yang aman secara kriptografis, kemitraan dengan 20 perusahaan keamanan, dan sistem reputasi yang kuat.
Jaringan ini menggunakan teknologi canggih seperti kriptografi berbasis kisi dan verifikasi zkSNARK untuk menjamin keamanan setiap transaksi dan sistemnya secara keseluruhan.
Basis klien yang beragam juga memperkuat keamanan dengan menghilangkan risiko kegagalan di satu titik.
Lapisan kedua Linea juga telah menjalin kerja sama dengan 20 perusahaan keamanan untuk memperkuat ekosistem, menyediakan pemantauan jaringan secara real–time, dan respons pasca-insiden yang efektif. Hal ini memastikan perlindungan pengguna secara komprehensif.
Dengan kombinasi teknologi inovatif, pendekatan kolaboratif, serta komitmen terhadap keamanan dan desentralisasi, Linea menjadi salah satu platform L2 yang aman dan andal, menjadikannya proyek Layer 2 Ethereum yang sangat berpotensi.
5. Starknet
Starknet hadir sebagai solusi inovatif Layer 2 Validity–Rollup (atau ZK–Rollup) yang dibangun di atas Ethereum. Platform ini memungkinkan aplikasi terdesentralisasi (dApps) untuk berkembang tanpa mengorbankan keamanan, biaya, atau skalabilitas.
Layer 2 Ethereum ini bekerja dengan menggabungkan transaksi ke dalam bukti STARK yang dihitung secara off–chain.
Bukti tersebut kemudian dikirimkan ke Ethereum sebagai satu transaksi, menghasilkan throughput yang tinggi, waktu pemrosesan yang lebih singkat, dan biaya yang lebih rendah.
Untuk mencapai skalabilitas, Starknet memindahkan pemrosesan transaksi dari Ethereum Mainnet (off–chain), tetapi tetap menjaga ringkasan transaksi tetap on–chain.
Transaksi disusun dalam blok-blok tertentu dan diproses secara off–chain sebelum dikumpulkan kembali menjadi satu transaksi.
Starknet menggunakan bukti STARK (Scalable, Transparent ARgument of Knowledge) untuk melakukan perhitungan yang dapat diverifikasi sehingga memastikan integritas dan eksekusi transaksi.
Adapun solusi inovatif ini mengatasi masalah skalabilitas Ethereum, memungkinkan pengembang untuk mengembangkan aplikasi mereka dengan lebih mudah.
6. Optimism
Optimism adalah solusi Layer 2 yang dikenal sebagai “Optimism rollup”, sebuah teknologi canggih untuk meningkatkan keamanan dan skalabilitas jaringan Ethereum maupun jaringan berbasis EVM lainnya yang kompatibel.
Secara khusus, Optimism memanfaatkan mekanisme konsensus blockchain induknya (seperti PoW atau PoS) daripada membangun sistem konsensusnya sendiri. Dalam hal ini, Ethereum bertindak sebagai blockchain induk untuk proyek OP Mainnet.
Optimism dirancang agar kontrak pintar di Layer 2 (OP Mainnet, OP Sepolia, dan lain-lain) dan Layer 1 yang mendasarinya (Ethereum mainnet, Sepolia, dan lain-lain) dapat terhubung langsung menggunakan “Sequencer”. Hal ini memungkinkan transfer ETH atau token antara dua jaringan dengan mudah.
Ide dan teknik yang diusulkan oleh Optimism menyederhanakan hubungan antara Layer 1 dan Layer 2, menjadikannya salah satu platform interoperabilitas yang paling populer dan menjanjikan saat ini.
7. Base
Base Layer 2 Ethereum adalah inisiatif yang menjanjikan dan didukung langsung oleh tim pengembang Coinbase. Platform ini dirancang dengan slogan “ramah pengembang” dan sepenuhnya kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM).
Kompatibilitas EVM ini memberikan keuntungan besar bagi para pengembang, memungkinkan mereka untuk menyebarkan aplikasi di jaringan tersebut tanpa perlu melakukan modifikasi menyeluruh pada kode atau alat yang mereka gunakan.
Keuntungan lain yang ditawarkan Base adalah kemudahan transfer aset. Pengguna dapat dengan mudah memindahkan aset mereka antara Ethereum, Coinbase, dan rantai lain yang kompatibel dengan EVM, serta jaringan Base.
Hal itu nantinya memungkinkan interoperabilitas yang tinggi dan fleksibilitas bagi pengguna dalam mengelola aset digital mereka.
Yuk Investasi Kripto di INDODAX
Nah, sekarang kamu sudah memahami tentang apa itu layer 2 Ethereum, mulai dari manfaatnya, cara kerjanya, contohnya, hingga proyeknya yang paling berpotensi pada tahun 2024.
Perlu diketahui, jika kamu berminat untuk melakukan investasi kripto dengan mudah, aman, dan menguntungkan, mulai dari beli bitcoin, beli ethereum, hingga beli aset kripto lainnya, maka kamu bisa membelinya di INDODAX Market.
Selanjutnya, untuk mempermudah dalam melakukan trading crypto secara aman dan mudah, kamu juga bisa men-download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX melalui Google Play Store maupun via App Store sekarang juga!
Sebagai pengingat kembali, INDODAX adalah platform perdangangan aset kripto terpopuler, terpercaya, dan masih menjadi yang terbaik di Indonesia.
Sebagai disclaimer, penting diingat juga bahwa sebagaimana jenis investasi lainnya, investasi pada aset kripto juga mengandung risiko, di antaranya fluktuasi pada nilai aset kripto dan tingkat volatilitas aset kripto yang tinggi.
Karena itu, sangat dianjurkan bagi para investor untuk selalu melakukan riset mendalam sebelum melakukan investasi pada aset kripto.
Jadi, ayo segera mulai berinvestasi pada aset kripto sekarang juga hanya di platform terbaik dan tepercaya, yaitu INDODAX!
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, Layer 2 menawarkan manfaat dan potensi besar dalam meningkatkan skalabilitas dan efisiensi jaringan Ethereum.
Dengan solusi seperti rollups, ZK–Rollups, dan teknologi lainnya, Layer 2 memungkinkan peningkatan throughput transaksi, pengurangan biaya, dan waktu pemrosesan yang lebih cepat, sambil tetap mempertahankan keamanan yang kuat dari Ethereum.
Proyek-proyek Layer 2 yang telah disebutkan, seperti Arbitrum, ImmutableX, Mantle Network, Linea, Starknet, Optimism, dan Base, mendorong inovasi dalam dunia blockchain.
Proyek-proyek tersebut menyediakan berbagai solusi yang memungkinkan pengembangan aplikasi terdesentralisasi yang lebih efisien dan lebih terjangkau.
Dengan dukungan teknologi canggih dan arsitektur inovatif, proyek-proyek ini membantu Ethereum untuk mengatasi tantangan skalabilitas dan membuka peluang baru bagi pengembang dan pengguna di ekosistem blockchain.
FAQ
1. Apa itu Layer 2?
Jawaban: Layer 2 (L2) adalah solusi penskalaan untuk Ethereum yang beroperasi di luar blockchain utama (Layer 1) sambil tetap menggunakan keamanan Ethereum.
2. Mengapa kita membutuhkan Layer 2?
Jawaban: Layer 2 diperlukan untuk meningkatkan skalabilitas Ethereum dengan mengurangi biaya transaksi dan mempercepat pemrosesan tanpa mengorbankan desentralisasi dan keamanan.
3. Apa itu rollup dalam konteks Layer 2?
Jawaban: Rollup adalah teknologi Layer 2 yang menggabungkan banyak transaksi menjadi satu transaksi pada Layer 1 untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi.
4. Apa saja manfaat utama dari menggunakan Layer 2?
Jawaban: Manfaat utama Layer 2 meliputi biaya transaksi yang lebih rendah, keamanan yang tetap terjaga, dan kemampuan untuk memperluas aplikasi dengan pengalaman pengguna yang lebih baik.
5. Apa itu Arbitrum dan bagaimana cara kerjanya?
Jawaban: Arbitrum adalah proyek Layer 2 untuk Ethereum yang menggunakan teknologi optimistic rollups untuk meningkatkan skalabilitas dan mengurangi biaya transaksi.