Indikator Oscillator: Strategi & Cara Menggunakannya
icon search
icon search

Top Performers

Menguak Rahasia Indikator Oscillator: Sukses dalam Trading

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Menguak Rahasia Indikator Oscillator: Sukses dalam Trading

Oscillator 1

Daftar Isi

Dalam proses analisis teknikal, trader memanfaatkan berbagai indikator untuk menentukan waktu yang tepat untuk melakukan pembelian dan penjualan. 

 

Salah satu indikator yang digunakan adalah indikator oscillator, meskipun penggunaannya bersifat opsional dan tidak wajib.

 

Adapun pada analisis teknikal, beberapa aspek penting yang harus dipahami, di antaranya pemahaman tentang tren, siklus, support resistance, chart pattern (pola grafik), dan pola candlestick.

 

Indikator oscillator sendiri dianggap sebagai bagian kecil dalam membantu trader menilai kekuatan tren dan mendeteksi tanda-tanda potensial pembalikan arah. Namun, penggunaannya masih memerlukan konfirmasi tambahan melalui pembacaan candlestick atau pola tertentu.

 

Nah, untuk mengetahui apa itu indikator oscillator, mulai dari pengertian, indikator, hingga strateginya, simak ulasan selengkapnya berikut ini!

 

Apa Itu Indikator Oscillator?

Mengutip laman emtrade.id, oscillator merupakan indikator yang dimanfaatkan oleh trader untuk mengidentifikasi kondisi overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual) dalam suatu saham atau aset kripto.

 

Overbought atau jenuh beli menandakan situasi di mana harga telah mencapai tingkat yang tinggi dan mungkin menghadapi potensi pembalikan arah turun. 

 

Di lain sisi, oversold atau jenuh jual mengindikasikan saat harga telah mengalami penurunan yang signifikan dan mungkin akan mengalami technical rebound.

 

Fungsi utama oscillator adalah mengukur kekuatan tren, namun, seperti disebutkan sebelumnya, indikator ini hanya bersifat pelengkap dan tidak dapat digunakan secara terpisah. Konfirmasi tambahan melalui pembacaan candle diperlukan.

 

Tiga Indikator Oscillator Populer & Fungsinya

 

Oscillator 2

 

Mengutip laman emtrade.id, secara umum, terdapat tiga indikator oscilator yang sangat populer di kalangan trader atau investor. Ketiga indikator tersebut adalah sebagai berikut:

 

  1. RSI (Relative Strength Index)
  2. Stochastic
  3. MACD (Moving Average Convergence Divergence)

 

Ketika nilai oscillator mendekati nilai ekstrem di atas 70, menunjukkan bahwa saham atau aset kripto tersebut sedang dalam kondisi overbought

 

Sebaliknya, ketika nilai oscillator mendekati nilai ekstrem di bawah 30, menunjukkan bahwa saham atau aset kripto tersebut sedang dalam kondisi oversold.

 

Jika nilai oscillator berada di bawah 30 dan mulai meningkat, kemungkinan besar harga saham atau aset kripto akan mengalami tren naik yang lebih kuat. 

 

Pun sebaliknya, jika nilai oscillator sudah berada di atas 70 dan mulai menurun, ini mengindikasikan bahwa tren harga saham atau aset kripto berpotensi melambat.

 

Rumus Stochastic Oscillator dan Contoh Perhitungannya

Mengutip laman hsb.co.id, kamu dapat menghitung nilai Stochastic Oscillator dengan menggunakan rumus berikut ini, yaitu:

 

%K = [(harga penutupan – harga terendah dalam N periode) / (harga tertinggi dalam N periode – harga terendah dalam N periode)] x 100

 

%D = Simple Moving Average (SMA) dari %K dalam M periode

 

Dalam rumus di atas, N dan M merupakan periode yang bisa disesuaikan sesuai dengan preferensi kamu. Umumnya, periode N diatur pada 14, sedangkan periode M diatur pada 3. Berikut ini contoh perhitungan stochastic oscillator, yaitu:

 

Ambi contoh harga penutupan suatu pair mata uang pada periode tertentu adalah 1.2000, harga tertinggi dalam 14 periode sebelumnya adalah 1.2500, dan harga terendah dalam 14 periode sebelumnya adalah 1.1500.

 

Dengan demikian, berikut ini perhitungan %K:

 

%K = [(1.2000 – 1.1500) / (1.2500 – 1.1500)] x 100 = 44.44

 

Lalu, perhitungan %D menggunakan SMA 3 periode adalah seperti berikut ini:

 

%D = (44.44 + 55.56 + x) / 3

 

Misalkan dalam periode sebelumnya %K adalah 55.56, perhitungan %D adalah:

 

%D = (44.44 + 55.56 + x) / 3 = 100 / 3 = 33.33

 

Pada contoh di atas, nilai %K adalah 44.44 dan nilai %D adalah 33.33.

 

Dalam penerapannya, para trader dapat mengamati level-level 80 dan 20 pada stochastic oscillator untuk menilai kondisi overbought atau oversold

 

Selain itu, perhatian juga dapat difokuskan pada pergerakan garis %K dan %D, serta perpotongan keduanya, sebagai petunjuk potensial sinyal pembelian atau penjualan.

 

Mekanika Osilator dalam Analisis Teknis

Mengutip laman investopedia.com, dalam analisis teknis, seorang investor mengukur osilator pada skala persentase dari 0 hingga 100, di mana harga penutupan relatif terhadap total rentang harga untuk jumlah batang tertentu dalam grafik batang yang diberikan. 

 

Untuk mencapai ini, digunakan berbagai teknik untuk memanipulasi dan menyaring beberapa rata-rata pergerakan. Ketika pasar bergerak dalam rentang tertentu, osilator mengikuti fluktuasi harga dan menunjukkan kondisi overbought ketika melebihi 70 hingga 80% dari rentang harga total yang ditentukan, menandakan peluang menjual. 

 

Kondisi oversold terjadi ketika osilator jatuh di bawah 30 hingga 20%, yang menunjukkan peluang beli. Sinyal-sinyal tetap berlaku selama harga dari sekuritas yang mendasarinya tetap berada dalam rentang yang ditetapkan. 

 

Namun, ketika terjadi breakout harga, sinyal-sinyal tersebut dapat menyesatkan. Analis menganggap breakout harga sebagai pengaturan ulang dari rentang dengan mana pasar sideways saat ini terikat atau awal dari tren baru. 

 

Selama breakout harga, osilator dapat tetap berada dalam rentang overbought atau oversold untuk jangka waktu yang diperpanjang. 

 

Analis teknis menganggap osilator lebih cocok untuk pasar sideways dan menganggapnya lebih efektif ketika digunakan bersama dengan indikator teknis yang mengidentifikasi pasar sebagai tren atau sideways.

 

Sebagai contoh, indikator persilangan rata-rata pergerakan dapat digunakan untuk menentukan apakah pasar berada dalam tren atau tidak. Begitu analis menentukan bahwa pasar tidak berada dalam tren, sinyal osilator menjadi jauh lebih berguna dan efektif.

 

Pentingnya Membaca Indikator Oscillator dalam Trading

Dalam penerapannya, dua pita ekstrem tersebut berperan sebagai indikator momentum dan digunakan sebagai alat analisis jangka pendek. 

 

Dengan memperhatikan indikator oscillator, trader dapat menentukan kapan waktu yang tepat untuk menjual atau membeli aset yang dimilikinya.

 

Ketika nilai oscillator bergerak menuju tingkat yang lebih tinggi, trader mengartikan bahwa momentum aset sedang dalam kondisi jenuh beli atau overbought

 

Pada umumnya, mereka akan menjual aset pada saat tersebut karena menganggap bahwa permintaan atas aset tersebut sudah terlalu tinggi.

 

Sementara itu, ketika nilai oscillator bergerak menuju tingkat yang lebih rendah, trader menginterpretasikannya sebagai sinyal jenuh jual atau oversold

 

Dalam situasi ini, trader umumnya mempertimbangkan untuk membeli aset karena mereka yakin bahwa permintaan atas aset tersebut sedang berada pada tingkat rendah.

 

Oleh karena itu, mereka memilih untuk mengakumulasi aset karena keyakinan bahwa permintaan akan meningkat dalam waktu dekat dan harga aset akan naik. Sinyal-sinyal yang diberikan oleh indikator oscillator tetap valid selama pergerakan harga sesuai dengan trennya. 

 

Namun, sinyal-sinyal indikator tersebut dapat menjadi tidak akurat ketika terjadi breakout pada harga aset, seperti ketika harga aset menembus level resistance atau support yang baru. 

 

Secara umum, trader lebih sering menggunakan indikator oscillator ketika pola harga suatu aset terlihat datar (sideways) atau fluktuatif dengan intensitas yang tinggi. 

 

Hal tersebut wajar sebab dalam situasi tersebut, trader memerlukan kejelian ekstra untuk mengambil keputusan yang tepat.

 

Cara Membaca Indikator Oscillator

 

Oscillator 3

 

Indikator oscillator terdiri dari beberapa jenis yang umumnya digunakan oleh trader untuk mengonfirmasi sinyal momentum selama melakukan trading. Jenis-jenis ini mencakup kombinasi antara oscillator dan indikator analisis teknikal lainnya. 

 

Beberapa indikator yang dimaksud mencakup RSI, MACD, CCI, dan Stochastic Oscillator. Berikut ini penjelasan masing-masingnya terkait cara membaca indikator oscillator yang penting untuk diketahui, yaitu:

 

1. Relative Strength Index (RSI)

RSI merupakan alat analisis teknikal yang sering digunakan untuk memberikan sinyal entry dan exit

 

Caranya adalah dengan mengukur kecepatan pergerakan harga suatu aset beserta momentumnya, menggunakan perbandingan antara harga penutupan dan harga terendah aset dalam suatu periode tertentu.

 

Perbandingan tersebut menghasilkan skor osilator dengan nilai 0—100. Umumnya, harga aset dianggap tengah mengalami kenaikan ketika garis RSI naik di atas titik 30. 

 

Jika tren kenaikan terus berlanjut, garis RSI seharusnya menembus titik 70, memberikan peluang bagi trader untuk masuk ke pasar.

 

Di sisi lain, tren harga aset dianggap melambat jika garis RSI turun di bawah titik 70. Sebagian besar waktu, garis RSI jarang melebihi angka 70 dalam kondisi downtrend

 

Namun, bisa terus menurun ke angka 30 atau bahkan lebih rendah lagi. Pada situasi ini, trader dapat mempertimbangkan untuk keluar dari pasar.

 

2. Moving Average Convergence/Divergence (MACD)

MACD adalah indikator oscillator yang digunakan untuk melihat momentum harga suatu aset. Seperti RSI, tujuan utamanya adalah memberikan petunjuk bagi trader mengenai kapan waktu yang tepat untuk masuk atau keluar dari pasar aset tertentu.

 

Indikator MACD memiliki dua garis utama. Garis pertama adalah garis MACD, yang umumnya diperoleh dengan mengurangkan Exponential Moving Average (EMA) dalam periode 12 sesi (12-periods) dengan EMA periode 26 sesi (26-periods).

 

Selanjutnya, garis kedua disebut sebagai garis sinyal, yang dihasilkan dari EMA periode sembilan sesi (9-periods) dan berfungsi sebagai pemicu keputusan beli atau jual. 

 

Sinyal beli muncul saat garis MACD bergerak naik melintasi garis sinyal. Sebaliknya, sinyal jual terjadi ketika garis MACD bergerak turun dan melintasi garis sinyal.

 

3. Commodity Channel Index (CCI)

Indikator oscillator lainnya adalah CCI, yang membandingkan posisi harga saat ini dengan rerata harganya dalam suatu rentang waktu tertentu. CCI terbukti efektif dalam mengidentifikasi perubahan tren harga (reversal) dan mengukur seberapa besar kekuatan tren harga suatu aset.

 

CCI memberikan skor yang berfluktuasi antara nilai +100 dan -100. Skor CCI di atas +100 mengindikasikan potensi kondisi overbought pada suatu aset, sementara skor di bawah -100 menandakan kemungkinan harga aset dalam posisi oversold.

 

Keunggulan Indikator Oscillator

Indikator oscillator tentu memberikan nilai tambah yang berbeda jika dibandingkan dengan indikator analisis teknikal lainnya. 

 

Salah satu keunggulannya adalah kemampuannya memberikan sinyal yang cukup akurat dalam menggambarkan momentum yang sedang terjadi pada fluktuasi harga aset.

 

Indikator oscillator dapat memberikan gambaran yang jelas kepada investor mengenai kondisi overbought atau oversold suatu harga aset. 

 

Hal ini memungkinkan pelaku pasar untuk membuat keputusan beli atau jual, terutama saat tren harga aset menunjukkan keseimbangan atau pergerakan yang cenderung “datar” (sideways).

 

Kelemahan Indikator Oscillator

Meskipun punya banyak keunggulan, kamu perlu melihat dengan hati-hati sinyal oscillator. Hal ini karena, meskipun memberikan gambaran tentang kondisi overbought dan oversold, kedua kondisi tersebut bukanlah sinyal utama untuk melakukan aksi jual dan beli saat tren harga sangat kuat. 

 

Bahkan, dalam beberapa kasus, indikator ini dapat memberikan sinyal yang keliru ketika tren bullish atau bearish terlihat sangat dominan. Penting untuk diingat bahwa sinyal oscillator hanya memberikan gambaran tentang momentum harga di pasar. 

 

Jika kamu membutuhkan pemahaman yang lebih mendasar di balik tren harga suatu aset maka instrumen analisis fundamental mungkin dibutuhkan.

 

Tips dan Trik Rahasia Trading dengan Indikator Oscillator

Jika kita memasang semua indikator oscillator maka akan menjadi rumit untuk membacanya karena fungsinya serupa. Tidak perlu menggunakan ketiga indikator oscillator sekaligus dalam analisis. 

 

Sebaiknya, kita dapat memilih satu oscillator sebagai indikator pelengkap dalam analisis. Prinsipnya, semakin sederhana, semakin baik. 

 

Jika ingin mengetahui harga sudah tergolong murah atau mahal untuk tujuan investasi maka kamu dapat memeriksa grafik bulanan saham tersebut. 

 

Gunakan nilai oscillator antara 30—70 karena jarang terdapat aset dengan fundamental yang baik dan nilai oscillator pada timeframe bulanannya berada di bawah 30.

 

Tentu saja, dalam investasi, kita harus melakukan analisis fundamental sebelum melakukan analisis teknikal, yang menjadi prioritas terakhir dalam investasi. Analisis teknikal membantu kita menentukan waktu yang tepat dalam investasi, setelah kita melakukan analisis model bisnis, manajemen, profitabilitas, prospek fundamental, dan valuasi.

 

Lebih jauh, angka yang menunjukkan kondisi oversold dan overbought tidak dapat dijadikan patokan tetap atau diartikan secara mutlak. 

 

Terkadang, saat memasuki wilayah oversold, yang berada di atas angka 70, saham atau kripto mungkin baru keluar dari fase penurunan tren dan mengalami perbaikan untuk beralih menjadi tren naik.

 

Perlu diingat, seperti yang telah dibahas sebelumnya, konfirmasi dari pembacaan candle dan tren tetap diperlukan. Terdapat kemungkinan bahwa meskipun nilai osilator tinggi di atas 70, namun terjadi breakout, atau kelanjutan tren bullish, karena tren utama sedang naik.

 

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, dalam analisis teknikal, indikator oscillator berperan penting sebagai alat untuk memudahkan trader dalam memahami kondisi pasar dan potensi perubahan tren. 

 

Akan tetapi, penting diingat bahwa indikator ini memiliki kelemahan, dan sinyalnya perlu dikonfirmasi dengan analisis lain, contohnya pembacaan candle dan tren.

 

Lebih jauh, sebagai disclaimer, penting untuk melakukan trading dengan bijak dan memahami bahwa tidak ada indikator yang sempurna. Maka dari itu, sebaiknya indikator ini digunakan sebagai pelengkap analisis dan bukan satu-satunya dasar keputusan.

 

Pada dasarnya, setiap keputusan trading sebaiknya didasarkan pada pemahaman mendalam terkait kondisi pasar dan kombinasi beberapa indikator.

 

Perlu dipahami kembali, untuk menguasai indikator oscillator, diperlukan pemahaman mendalam dan pengalaman. Karena itu, trader perlu terus belajar dan mengasah kemampuan dalam menggunakan indikator ini sebagai salah satu kunci kesuksesan dalam trading dimana kamu dapat mempelajarinya di kumpulan artikel crypto di INDODAX Academy.

 

Yuk Investasi Crypto di INDODAX

Nah, sekarang kamu sudah mengetahui apa itu indikator oscillator, mulai dari pengertian, indikator, hingga strateginya.

 

Lebih jauh, jika kamu tertarik untuk berinvestasi aset crypto maka sebaiknya kamu cek pasar kripto terlebih dahulu hanya di INDODAX Market.

 

Setelah mengecek harga, nantinya kamu bisa melakukan pembelian aset crypto hanya di Crypto Exchange terpercaya, yaitu INDODAX.

 

Penting juga dicatat, INDODAX merupakan platform perdagangan aset kripto yang terpopuler dan menjadi pelopor dalam menyediakan layanan transaksi jual beli aset kripto di Indonesia.

 

Dengan reputasi yang sangat baik sebagai platform perdagangan aset kripto, INDODAX pun secara konsisten menyajikan layanan yang bisa diandalkan bagi para investor.

 

Di samping itu, INDODAX pun berperan penting dalam memberikan akses mudah ke pasar aset crypto sambil menjamin keamanan transaksi bagi seluruh pengguna platform.

 

Sebagai disclaimer, penting dipahami kembali bahwa setiap keputusan yang terkait dengan investasi aset crypto sebaiknya didasarkan pada riset yang teliti dan pemahaman mendalam terkait risikonya.

 

Hal itu karena nilai aset crypto bisa berfluktuasi dengan signifikan karena volatilitasnya yang tinggi. Karena itu, sangat penting untuk tetap berhati-hati dan bijaksana dalam pengambilan keputusan investasi.

 

Ayo, segera mulai investasi aset kripto sekarang juga hanya bersama INDODAX!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Toncoin (TON) Kini Hadir di INDODAX!
30/04/2024
Toncoin (TON) Kini Hadir di INDODAX!

Kini, aset kripto Toncoin (TON) telah tersedia di INDODAX pada

30/04/2024
Degen (DEGEN) Kini Hadir di INDODAX!
30/04/2024
Degen (DEGEN) Kini Hadir di INDODAX!

Harga DEGEN naik hampir 100,000% dari $0.000023 menjadi di atas

30/04/2024
OMNI Network (OMNI) Kini Hadir di INDODAX!
30/04/2024
OMNI Network (OMNI) Kini Hadir di INDODAX!

Omni Network telah mendukung lebih dari 7,5 juta transaksi dan

30/04/2024